“Disusunnya makalah ini untuk memenuhi tugas salah satu mata pelajaran
Lintas Minat Geografi tentang Masalah Kependudukan”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5 (ANTROPOSFER);
info@sman1spa.sch.id
TLP : 0265545203
TAHUN PELAJARAN
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
Minat terhadap masalah pendudukan telah berkembang di Indonesia. Masalah penduduk saat ini
menjadi sangat penting, karena masalah yang timbul sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk
mengundang tuntutan-tuntutan yang lebih besar lagi. Tuntutan tersebut menyangkut kelangsungan
hidupnya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan timbulnya masalah-masalah yang menyangkut segi
social, ekonomi, politik, bahkan kebudayaan. Dalam uraian ini akan dijelaskan mengenai
kependudukan, baik itu pengertian dasar kependudukan sebagai factor bertambah dan berkurangnya
penduduk, serta masalah kependudukan yaitu masalah yang timbul dari pertumbuhan penduduk itu
sendiri, termasuk keadaan Indonesia
Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu pengetahuan (mother of
sciences) mengalami pasang-surut peranannya untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan.
Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika
manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi. Antroposfer mempelajari tentang kondisi
demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, dan lain-lain. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu
yang mendeskripsikan manusia dengan lingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data
dan informasi yang diperoleh. Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat
terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi
mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas
manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan, hubungan
dan interaksinya secara keruangan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa hal yang menjadi
pembahasan pada makalah ini, khususnya yang menjadi kajian dari antroposfer, yaitu :
1) Ledakan jumlah penduduk
2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
3) Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah
4) Persebaran dan Kepadatan Penduduk
5) Masalah Kependudukan di Indonesia
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang antroposfer
2) Agar kita dapat mengidentifikasi jumlah, komposisi, dan pertumbuhan penduduk
3) Agar kita dapat menganalisis kualitas dan masalah kependudukan di Indonesia
4) Agar kita dapat menyajikan informasi kependudukan
5) Agar kita dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi penyebaran penduduk
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000 jiwa dan angka
kematiannya 3.000 jiwa. Berapakah pertumbuhan alaminya ?
Jawab : T = ( 8.000 - 3.000 ) = 5.000 jiwa.
Pertumbuhan penduduk kota Bekasi tahun 2006 adalah 5.000 jiwa
b. Pertumbuhan Penduduk Total
Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan emigrasi), dengan rumus
sebagai berikut :
Dimana :
T : pertumbuhan penduduk
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
I : jumlah imigrasi
E : jumlah emigrasi
Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006 adalah 8.000jiwa dan angka
kematiannya 3.000 jiwa. Jumlah Imigrasi 2.000 jiwa dan emigrasi 1.000jiwa. Berapakah pertumbuhan
totalnya ?
Jawab : T = (8.000 - 3.000) + (2.000 -1.000 ) jiwa = 5.000 + 1.000= 6.000 jiwa.
Jadi, pertumbuhan penduduk total kota Bekasi tahun 2006 = 6.000 jiwa.
2) Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau diproyeksikanmengenai jumlah
penduduk masa yang akan datang sangat penting.
Dimana :
Pn : jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po : jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar (diketahui)
n : jumlah tahun antara o hingga n
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)
3) Kelahiran (natalitas)
a. Faktor-faktor pronatalitas
1. Kawin usia muda
2. Tingkat kesehatan
3. Anggapan banyak anak banyak rezeki.
b. Faktor-faktor antinatalitas
1. Pembatasan umur menikah
2. Program Keluarga Berencana
3. Pembatasan tunjangan anak
4. Anak merupakan bebanPengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui beberapa cara :
a. Angka Kelahiran KasarAngka kelahiran kasar (crude birth rate disingkat CBR) menunjukkan
jumlahkelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
B : Banyaknya anak yang lahir (birth) pada tahun tertentu
P : Jumlah penduduk (population) pada pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)
b. Angka Kelahiran Menurut Umur.
Cara pengukuran kelahiran metode CBR seringkali kurang memuaskan karenatidak memperhatikan
pembagian menurut jenis kelamin dan menurut golongan umur.
Dimana :
Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur x
Px : Jumlah wanita pada kelompok umur x
k : Konstanta (1.000)
4) Kematian (mortalitas)
a. Faktor-faktor antimortalitas
1. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,
2. Lingkungan yang bersih dan teratur,
3. Adanya ajaran agama yang melarang bunur diri,
4. Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduk tidak mudah terserang penyakit.
b. Faktor-faktor promortalitas
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
2. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumahsakit, peralatan kesehatan,
dan obat-obatan,
3. Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
4. Adanya bencana alam yang meminta korban jiwa,
5. Terjadinya peperangan.
Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :
a. Angka Kematian KasarAngka kematian kasar (crude death rate / CDR) adalah angka yang
menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut :
b. Angka Kematian Menurut UmurAngka kematian menurut umur (Age Specific Death Rate/ASDR)
adalah angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1.000
penduduk dalam kelompok umur yang sama.
a. Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah subur, relief baik, cukup air,
dan daerahnya aman.
b. Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah berbeda-beda karenaadanya perbedaan
tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan angka perkawinan.
c. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus, dan keadaan pembangunan fisiknya
maju akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan daerah yang terbelakang.Kepadatan penduduk
dapat dibedakan atas dua macam.
2. Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani setiap tahunluas lahan
pertanian.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas mengenai dinamika
manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi.Antroposfer mempelajari tentang kondisi
demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, dan lain-lain.
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah atau negara
pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey
Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat memahami mengenai salah satu
bagian dari ilmu geografi yaitu antroposfer yang mengkaji danmembahas mengenai dinamika manusia
yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.seperti yang telah dijelaskan diatas.