Anda di halaman 1dari 26

MODUL GEOGRAFI XI IIS

BAB IV

DINAMIKA DAN MASALAH


KEPENDUDUKAN

1 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


BAB IV
DINAMIKA DAN MASALAH KEPENDUDUKAN

I. Kompetensi Inti
Memahami kondisi kependudukan di Indonesia

II. Kompetensi Dasar


3.4 Menganalisis dinamika dan masalah kependudukan serta sumber daya manusia
di Indonesia untuk pembangunan.
4.4 Menyajikan laporan observasi tentang dinamika dan masalah kependudukan
serta sumber daya manusia di Indonesia dengan memperhatikan prinsip-prinsip
geografi dalam bentuk makalah atau bentuk publikasi lainnya

III. Tujuan Pembelajaran


1. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat dalam kegiatan
pembelajaran/presentasi masalah kependudukan di Indonesia.
2. Kerjasama dengan semua orang tanpa membeda-bedakan (suku, agama, ras,
budaya, dan gender) saat tugas kelompok tentang masalah kependudukan
3. Mengumpulkan tugas makalah permasalah kependudukan di Indonesia tepat
waktu
4. Melaksanakan tugas individu dan kelompok mengenai masalah kependudukan
dengan baik
5. Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman, saat presentasi
masalah kependudukan di Indonesia
6. Berinisiatif dan berani tampil saat guru menanyakan masalah kependudukan di
Indonesia
7. Mengerjakan tugas mencari rumus kependudukan dengan maksimal

2 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


IV. Peta Konsep

Antroposfer berasal dari kata latin antropos yang berarti manusia dan spaira yang
berarti lingkungan. Jadi, antroposer artinya lingkungan bagian dari bumi yang
3 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
dihuni manusia.
Pengertian penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis
Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan mereka yang berdomisili
kurang dari 6 bulan, tetapi bertujuan untuk menetap.
Jumlah penduduk suatu negara diketahui dengan berbagai cara, yaitu dengan
sensus penduduk, registrasi, dan survei.

A. Sumber Data Kependudukan


Keadaan kependudukan dapat diketahui dari berbagai data kependudukan
yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga penyelenggara pengumpulan data
kependudukan.
Proses pengumpulan data kependudukan dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain sensus penduduk, regestrasi dan survey.
1. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan pengumpulan, menghimpin dan
menyusun serta menerbitkan data-data kependudukan (demografi),
ekonomi dan social yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di
suatu Negara atau wilayah tertentu. Sensus penduduk dilakukan setiap 10
tahun sekali.
Pelaksanaan sensus di Indonesia menjadi 3.
a. Berdasarkan jenis sensusnya.
Sensus jenis ini dilaksanakan meliputi sensus penduduk, sensus
perumahan, sensus pertanian dan industry.

b. Berdasarkan tempat tinggalnya. Sensus ini debedakan menjadi 2 jenis


yaitu
1) Sensus de jure, adalah pencacahan yang ditujukan kepada setiap
penduduk yang benar-benar berdiam atau bertempat tinggal
didaerah atau Negara yang bersangkutan.
2) Sensus de facto, adalah pencacahan penduduk yang ditujukan
kepada setiap penduduk yang pada waktu diadakan sensus berada
dalam wilayah atau Negara yang bersangkutan.
c. Berdasarkan cara pengumpulan datanya. Berdasarkan cara
pengumpulannya, sensed dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Metode house holder, yaitu pendataan yang dilakukan dengan
4 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
cara kepala keluarga yang mengisi daftar sensus sendiri.
2) Metode Canvaser, adalah pendataan yang dilakukan dengan cara
petugas sensus yang mengisi daftar sensus, kepala keluarga hanya
sebagai narasumber. Pengumpulan data ini biasanya dengan
wawancara

2. Registrasi atau Pencatatan.


Regestrasi adalah kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa
kelahiran, kematian, migrasi dan segala sesuatu yang penting dan
mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati.
Contoh: perkawinan, kelahiran dll.

3. Survei
Survei adalah pendataan penduduk yang dilakuakan sewaktu waktu sesuai
kebutuhan, sifatnya fleksibel karena tidak terkait priode waktu dan
cakupannya nasional

B. Kuantitas dan Analisis Demografi


Kuantitas penduduk merupakan laju/tingkat pertumbuhan penduduk di suatu
wilayah.
1. Pertumbuhan Penduduk
Merupakan fenomena perubahan jumlah penduduk dalam suatu wilayah.
Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor kelahiran, kematian dan
migrasi. Dalam demografi dikenal istilah pertumbuhan penduduk alami
dan pertumbuhan penduduk total. Pertumbuhan penduduk alami hanya
dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian sedangkan pertumbuhan
penduduk total dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, imigrasi dan
emigrasi.

Pertumbuhan penduduk dibedakan menjadi pertumbuhan penduduk alami


dan total.

a. Pertumbuhan penduduk alami


5 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd
Adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan kelahiran
dan kematianya saja , Dapat dihitung dengan rumus:

 T = L – M

Ket :
T = Pertumbuhan penduduk
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian

b. Pertumbuhan penduduk total


Adalah pertumbuhan penduduk yang memerhatikan kelahiran,
kematian, dan migrasi . Dapat dihitung dengan rumus :

              T = (L – M) + (I – E)

Ket :      T  = Pertumbuhan Penduduk


          L  = Jumlah Kelahiran
          M = Jumlah KeMatian
          I   = Jumlah Imigrasi
          E  =  Jumlah Emigrasi

Contoh soal :

Berdasarkan data tahun 2013 di Propinsi Jawa Barat diketahui


bahwa jumlah kelahiran adalah 1000 jiwa, jumlah kematian 980.
Jumlah penduduk keluar adalah 500 sedangkan jumlah penduduk
masuk adalah 300. Hitung pertumbuhan penduduk alami dan
totalnya?

Jawab:
T= (L-M)
= 1000 - 980
= 20 per tahun 2013

6 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


T = (L-M) + (I - E)
= (1000-980)+(500-300)
= 20 + 200
= 220 per tahun 2013

2. Angka Imigrasi dan Emigrasi


a. Angka Imigrasi
menunjukkan jumlah imigran setiap 1.000 penduduk dalam satu
tahun.
I = i/P x k
i = jumlah imigramselama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta (1000)
Contoh:
Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X
sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk imigran400 jiwa.
Berapakah angka imigrasinya?

Jawab:
I = 400/10.000 x 1000
= 40 artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk
imigran ada 40 orang.

b. Angka Emigrasi

menunjukkan jumlah imigran setiap 1.000 penduduk dalam satu


tahun.
E = e/Px k
e = jumlah imigran selama satu tahun
P = jumlah penduduk pertengahan tahun
K = konstanta (1000)

Contoh:

7 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


Pada pertengahan tahun 2006, jumlah penduduk di Kecamatan X
sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk emigran 400 jiwa.
Berapakah angka emigrasinya?
Jawab:
I = 400/10.000x 1000
= 40 artinya setiap 1.000 orang dalam 1 tahun, jumlah penduduk
emigran ada 40 orang.

3. Kepadatan Penduduk
Banyaknya jumlah penduduk per satuan unit wilayah. Kepadatan
penduduk ini menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2 .
Pengukuran kepadatan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu sebagai berikut.

a. Kepadatan penduduk aritmatik ialah kepadatan penduduk per satuan


luas, dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Contoh soal :
Pada tahun 2005 jumlah penduduk di suatu wilayah sebesar 7.584.000
jiwa, sedang luas wilayah tersebut adalah 226.782 km. Berapakah
kepadatan penduduk aritmatik wilayah tersebut?
Jawab:

b. Kepadatan fisiologis ialah jumlah penduduk tiap kilometer persegi


tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

8 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


Contoh soal:
Diketahui jumlah penduduk suatu wilayah pada tahun 2005 sebesar
7.584.000 jiwa dan luas lahan pertaniannya sebesar 154.820 km
Berapakah kepadatan fisiologi wilayah tersebut?

Jawab :

Jadi kepadatan fisiologis wilayah tersebut adalah 49 jiwa/ km

c. Kepadatan penduduk agraris adalah jumlah penduduk petani tiap


km2 tanah pertanian. dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Contoh soal:

Suatu wilayah pada tahun 2005 jumlah penduduknya sebesar


7.584.000 jiwa, dari jumlah penduduk tersebut 2.050.000 jiwa
adalah penduduk yang bekerja sebagai petani. Sedangkan luas
wilayah pertaniannya adalah 154.820 km . Berapakah kepadatan
agraris wilayah tersebut ?

Jawab:

9 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


Jadi kepadatan agraris wilayah tersebut ialah 13  jiwa/km2

4. Komposisi Penduduk
Komposisi Penduduk ialah pengelompokan penduduk berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan. penggambaran komposisi
penduduk biasanya diwujudkan dalam piramida penduduk, Dibedakan
menjadi 3 yaitu:
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive)

Digambarkan seperti Limas. Pemahamanya mudah, jadi di suatu


daerah terdapat angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian
yang rendah yang menyebabkan penduduk yang berumur muda
banyak. Biasanya terdapat di negara
berkembangseperti Indonesia, Malaysia, Filipina, India

Ciri-ciri Piramida Expansive : 


a.Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda
b.Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
c.Tingkat kelahiran bayi tinggi
d. Pertumbuhan penduduk tinggi

10 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


b. Piramida Penduduk Stasioner (Granat)

Piramida Stasioner itu merata, sehingga ada yang menyebutnya


sebagai bentuk granat. Pada piramida ini tingkat kelahiran dan
kematian seimbang atau tetap (stasioner). Biasanya terdapat di negara
maju seperti : Singapura, Jepang 

Ciri-ciri Piramida Penduduk Stasioner :


a.Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama
b.Tingkat kelahiran rendah
c.Tingkat kematian rendah
d.Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat.

c. Piramida Penduduk Tua (Constructive)

11 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


Kebalikanya dari Piramida Penduduk Muda, bentuknya lebih seperti
Batu Nisan. Piramida ini menunjukan tingkat kelahiran yang rendah
dan tingkat kematian sangat tinggi, jadinya pertumbuhan
penduduknya rendah. Contoh negaranya : Jerman, Swiss dan Belgia

Ciri-ciri Piramida Penduduk Tua : 


a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua
b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian
d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang.

Dengan ketiga bentuk piramida tersebut, seseorang bisa mengetahui


kondisi dari negara tersebut walau dalam bentuk grafik seperti ini.
Disimpulkan juga bahwa negara maju lebih banyak memiliki grafik
Piramida Penduduk Stasioner.

Rumus – rumus :
a. Rasio Jenis Kelamin
Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan angka perbandingan
antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk
perempuan di suatu daerah. Rasio jenis kelamin dapat diketahui
dengan menggunakan rumus berikut ini.
SR = M/F x 100

12 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


SR = Sex Ratio atau rasio jenis kelamin
M = Male atau jumlah penduduk laki-laki
F = Female atau jumlah penduduk perempuan

Perhatikan contoh berikut!


Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000, diketahui jumlah
penduduk laki-laki Indonesia sebanyak 101.641.570 dan jumlah
penduduk perempuan sejumlah 101.814.435. Berapa sex ratio-nya?

Jawab: SR = M/F x 100


= 101.641.570/101.814.435 x 100
= 99,83

Artinya, pada tahun 2000 setiap 100 penduduk perempuan di


Indonesia terdapat 99,83 penduduk laki-laki. Jika perhitungan ini
didasarkan pada kelompok umur tertentu, maka rumusnya menjadi:

SRi = Mi/Fi x 100

Keterangan:
SRi = Sex Ratio atau rasio jenis kelamin umur tertentu
Mi = Male atau jumlah penduduk laki-laki umur tertentu
Fi = Female atau jumlah penduduk perempuan umur tertentu

Perhatikan contoh berikut!


Pada tahun 1995, jumlah penduduk laki-laki berumur 10 - 14 tahun
di Indonesia berjumlah 11.201.588 orang, sedangkan jumlah
penduduk perempuan sebesar 10.617.694 orang. Berapakah sex
ratio-nya?

Jawab: SR(10 – 14) = Mi/Fi x 100

13 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


   = M(10 - 14)/F(10 - 14) x 100
   = 11.201.588/10.617.694 x 100
   = 105,55

Artinya, pada tahun 1995 setiap 100 penduduk perempuan di


Indonesia terdapat 105,5 penduduk laki-laki berumur 10 - 14 tahun.

b. Rasio Beban Ketergantungan


Rasio beban ketergantungan (dependency ratio) adalah
perbandingan antara jumlah penduduk yang belum produktif (usia <
14 tahun) dan tidak produktif (usia > 64 tahun) dengan jumlah
penduduk produktif (usia 14 - 64 tahun).

Rasio beban ketergantungan dapat dirumuskan berikut ini.

Perhatikan contoh berikut!


Diketahui bahwa jumlah penduduk usia produktif sebanyak
133.057.300, jumlah penduduk belum produktif sebanyak
63.205.600 dan penduduk yang tidak produktif sebanyak 9.580.100.
Berapa rasio beban ketergantungannya?

Jawab:
DR = ((Penduduk belum produktif) + (Penduduk tidak produktif)) /
(Jumlah penduduk usia produktif) x 100

= (63.205.600 + 9.580.100) / 133.057.300 x 100


= 72.785.700/133.057.300 x 100
= 54,70 ≈ 55

Artinya, setiap 100 orang penduduk produktif menanggung beban


hidup sebanyak 55 orang yang belum atau tidak produktif.

14 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


5. Menghitung Angka Kelahiran dan Kematian
Kelahiran dan kematian penduduk merupakan suatu hal alami yang terjadi
dalam kehidupan. Tingkat pertumbuhan kelahiran da kematian
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dalam ilmu kependudukan, untuk
menghitung angka kelahiran kasar dan kematian kasar dapat digunakan
rumus berikut :
a. Angka Kelahiran
1) Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)/ CBR
Angka kelahiran kasar menunjukkan jumlah kelahiran per 1000
penduduk tiap tahun. Rumus CBR adalah :

CBR = B x 1000


P

Keterangan:
B = jumlah kelahiran dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta

Contoh soal:
Berdsarakan sensus 2010 di Jabar terdapat jumlah penduduk 25 juta
jiwa dan banyaknya bayi yang lahir hidup dalam setahun adalah
500.000 jiwa. Berapakah CBR Jabar?

CBR =  500.000      x 1000


         25.000.000
= 20 bayi tiap 1000 wanita

2) Angka Kelahiran Khusus = Age Spesific Birth Rate (ASBR):

Angka kelahiran khusus atau Age Spesific Birth Rate (ASBR)


menunjukkan banyaknya bayi lahir setiap 1.000 orang wanita pada usia
tertentu dalam waktu satu tahun. Untuk mengetahui ASBR digunakan
rumus sebagai berikut:

15 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


Di mana:
ASBR = Lx/Px*1000
ASBR = angka kelahiran dari wanita pada umur tertentu
Lx = jumlah kelahiran dari wanita pada kelompok umur tertentu
Px = jumlah wanita pada kelompok umur tertentu

Contoh:
Di kabupaten A terdapat wanita usia 20 - 24 sebanyak 300.000 jiwa.
Banyaknya bayi yang lahir pada tahun tersebut sebanyak 3.000 anak.
Berapa angka kelahiran khususnya?

Hal itu berarti setiap 1.000 orang wanita usia 20 - 24 tahun terdapat 10
bayi yang lahir dalam setahun.

b. Angka kematian
1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate)/ CDR
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah
kematian per 1000 penduduk setiap tahun. Rumus CDR adalah :

CBR = D  x 1000


P

Keterangan:
B = jumlah kematian dalam tahun tertentu
P = total penduduk pada pertengahan tahun
1000 = angka konstanta

Contoh soal:
Berdsarakan sensus 2010 di Jateng terdapat jumlah penduduk 20 juta
jiwa dan banyaknya bayi yang lahir hidup dalam setahun adalah

16 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


500.000 jiwa. Berapakah CDR Jateng?

CBR =  500.000       x 1000


         20.000.000
= 25 bayi tiap 1000 penduduk

2) Angka kematian khusus

Angka kematian khusus menurut umur atau Age Spesific Death Rate
(ASBR) menunjukkan banyaknya orang yang meninggal tiap 1.000
orang penduduk pada usia tertentu dalam setahun. Biasanya angka ini
sangat tinggi pada kelompok usia lanjut, sedangkan pada kelompok
usia muda angka ini jauh lebih rendah.

Di mana:
ASBR = Lx/Px
ASBR = angka kematian pada umur tertentu
Lx = jumlah kematian pada umur tertentu dalam setahun
Px = jumlah penduduk umur tertentu

Angka kematian kasar digolongkan rendah jika kurang dari 13, sedang
jika berkisar 14 - 18, dan tinggi jika lebih dari 18.

Contoh:
Jumlah penduduk provinsi A yang berumur 65 - 69 tahun adalah
100.000 jiwa. Dalam waktu satu tahun yang meninggal dunia
sebanyak 20.000 jwa. Hitunglah angka kematian khusus menurut
kelompok umur di provinsi tersebut!

Artinya setiap 1.000 penduduk yang berumur 65 - 69 tahun, yang


meninggal sebanyak 200 orang dalam setahun.

17 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


C. Proyeksi Jumlah Penduduk
Dalam perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan kesejahteraan
rakyat sering dibutuhkan data jumlah penduduk pada waktu mendatang.
Untuk mengetahui jumlah penduduk suatu wilayah pada waktu mendatang
dapat diperoleh dengan menggunakan metode matematika yang dikenal
dengan rumus proyeksi jumlah penduduk.

Rumus-rumus proyeksi jumlah penduduk sebagai berikut:


1. Rumus Aritmatika
Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menganggap pertumbuhan
penduduk setiap tahun adalah sama.

Contoh Soal dan Perhitungannya,


Diketahui jumlah penduduk di Kota Kawai pada tahun 1961 adalah 97 juta jiwa.
Sedangkan pada tahu 1971 adalah 118,2 juta. Berapakah estimasi jumlah
penduduk pada tahun 1967?
Jawab:
Diketahui :
Po = 97 jt (tahun 1961)

Pn = 118,2 jt (tahun 1971)

m = 1967 – 1961 = 6

n = 1971 – 1961 = 10

18 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


maka estimasi jumlah penduduk pada tahun 1067 adalah 109,72 juta

2.  Rumus Geometrik
Perhitungan jumlah penduduk dengan rumus ini menggunakan dasar bunga
majemuk pertumbuhan penduduk (bunga berbunga).
Dimana 1  =  bilangan konstanta geometris

Keterangan:
Pn = penduduk pada tahun n
Po = penduduk pada tahun awal
1 = angka konstanta
r = angka pertumbuhan penduduk (dalam persen)
n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n

Contoh soal :
Misalkan pada tahun 2000 jumlah penduduk indonesia tercatat 20 juta jiwa.
Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun adalah 2 %. Berapakah proyeksi
penduduk Indonesia pada tahun 2004?
Pn = Po ( 1 + r )n
                 = 20 juta ( 1 + 2% )4
                 = 20 juta ( 1 + 0,02 )4
                 = 20 juta ( 1,02)4
                 = 20 juta ( 1,0824322)
                 = 21.648.644 juta
Jadi poyeksi penduduk Indonesia untuk tahun 2004,dengan tingkat pertumbuhan

19 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


penduduk 2% pertahun,adalah 21,6 juta jiwa.

3.  Rumus Eksponensial
Laju pertumbuhan penduduk eksponensial menggunakan asumsi bahwa
pertumbuhan penduduk berlangsung terus-menerus akibat adanya kelahiran dan
kematian di setiap waktu.
Rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial adalah sebagai berikut.

atau

Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun t
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
t =  jangka waktu
r =  laju pertumbuhan penduduk
e = bilangan eksponensial  yang besarnya 2,718281828

Jika nilai r > 0, artinya terjadi pertumbuhan penduduk yang positif atau terjadi
penambahan jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Jika r < 0, artinya
pertumbuhan penduduk negatif atau terjadi pengurangan jumlah penduduk dari
tahun sebelumnya. Jika r = 0, artinya tidak terjadi perubahan jumlah penduduk
dari tahun sebelumnya. 

Contoh 1

Pada tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 206.730 jiwa. Kemudian
pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A menjadi 278.741 jiwa.
Berapakah laju pertumbuhan penduduk eksponensial Kabupaten A per tahun?

Jawab:

20 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


Diketahui:
Po = 206.730
Pt = 278.741
t = 2010 – 2000 = 10

Sehingga dengan menggunakan rumus laju pertumbuhan penduduk eksponensial


di atas bisa diketahui laju pertumbuhan penduduk per tahunnya adalah sebagai
berikut.

Sehingga laju pertumbuhan penduduk eksponensial Kabupaten A per tahunnya


adalah 0,0299atau 2,99 persen.

Contoh 2

Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten A adalah 278.741 jiwa. Berapakah
perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2020, jika diketahui laju
pertumbuhan penduduk eksponensialnya adalah 2,99 persen.

Jawab:

Diketahui:
Po = 278.741
t = 2020 – 2010 = 10
r = 2,99 persen atau 0,0299

Dengan menggunakan rumus di atas, bisa kita perkirakan jumlah penduduk pada
tahun 2020 yaitu sebagai berikut.

21 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


Sehingga perkiraan jumlah penduduk Kabupaten A pada tahun 2020
adalah 375.885 jiwa.

D. Kualitas Penduduk
Tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam
pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan,
pendidikan.
Kualitas penduduk dipengaruhi oleh :
1. Tingkat pendidikan
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan  kemampuan
intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini
diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan berbagai
permasalahan dengan mengembangkan kreativitasnya.

2. Tingkat kesehatan penduduk


Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga
bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya.Ada
pepatah mengatakan “men sana in corpore sano” yang terjemahan
bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat
jiwa yang kuat. 

3. Tingkat kesejahteraan penduduk


Pencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang
ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Masyarakat yang sejahtera merupakan citacita pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya.

22 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


E. Mobilitas Penduduk
Mobilitas penduduk merupakan gejala dan fenomena sosial yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu gerak perpindahan penduduk dari
satu unit geografis (wilayah) ke dalam unit geografis lainnya.

Gejala mobilitas penduduk pada dasarnya bukanlah suatu proses biologis,


tetapi merupakan bentuk respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang
sedang dihadapi. Misalnya, desakan ekonomi, situasi politik, kebutuhan
pendidikan, gangguan keamanan, terjadinya bencana alam di daerah asal,
ataupun alasan-alasan sosial lainnya

Cara – cara menanggulanginya :


1. Perbaikan ekonomi di daerah asal
2. Memperluas lapangan kerja
3. Mengendalikan industri – industri di kota besar
4. Membangun daerah – daerah dengan memusatkan perhatian pada kota
sedang dan kecil sebagai pusat pengembangan

F. Permasalahan Kependudukan di Indonesia


1. Masalah Penduduk yang bersifat Kuantitatif
a. Jumlah penduduk besar
negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia
menghadapi masalah yang cukup rumit
b. Pertumbuhan penduduk cepat
Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat,
walaupun ada kecenderungan menurun.
c. Persebaran penduduk tidak merata
Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran
antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan
pedesaan.

23 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


2. Masalah Penduduk yang bersifat Kualitatif
a. Tingkat kesehatan yang rendah
Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan
penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Kualitas kesehatan
penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin
tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli
pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya
tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar
kesehatan.
b. Tingkat pendidikan yang rendah
Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat
pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-
negara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk
Indonesia
c. Tingkat pendapatan (kemakmuran) yang rendah
Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia
yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5juta
penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut
standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan
kualitas SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi
pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber
daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia
dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam.

24 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


LATIHAN SOAL

1. Jelaskan teknik menghitung tingkat kelahiran!


2. Tentukan CDR, jika jumlah kelahiran 50,.000 dan jumlah penduduk 200.000
jiwa!
3. Hitunglah ASFR, jika penduduk wanita usia 20-30 tahun 100.000 orang,
jumlah kelahiran dari wanita tersebut 5000 jiwa!
4. Hitunglah CDR, jika jumlah penduduk Indonesia tahun 1980 adalah 147,5
juta sedang kematian dalam satu tahun 1.800.000!
5. Hitunglah ASDR jika jumlah penduduk usia 64-75 tahun pada pertengahan
tahun 1982 sebanyak 20.000 orang, jumlah kematian sebanyak 900 orang per
tahun!
6. Jelaskan factor yag mempengaruhi tingkat kelahiran dan kematian di
Indonesia yang masih tinggi!
7. Jelaskan upaya mengatasi pertumbuhan penduduk yang masih cepat!

25 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd


DAFTAR PUSTAKA

Endarto, S.D. (2014). Mengkaji Ilmu Geografi 1. Jakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri.

Harmanto, Gatot. (2007). Geografi untuk SMA/MA. Bandung. Yrama Widya

Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X, Sekolah
Menengah Atas /Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta

Nursid Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisis


Ruang. Bandung: Penerbit Alumni.

Tika, P dkk. (2007). Pengetahuan Sosial Geografi 1. Jakarta. Bumi Aksara.

Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas X semester 1 dan 2.


Bandung: Armico. Jakarta

Internet

26 | MODUL GEOGRAFI KELAS XI / JULIANA ELISA SIJABAT, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai