Anda di halaman 1dari 22

Ketahanan

Pangan, Industri
dan Energi

GEOGRAFI

Disusun Oleh: TIK


Aliza Natasya Putri (1901095023) Dalam
Pembelajaran
Mirna Sri Sulistiani (1901095050)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga modul
ini dapat tersususun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan berterima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikiranya.
Modul ini disusun untuk pembelajaran dan diskusi dalam mata kuliah “TIK dalam
Pembelajaran” yang dibimbing oleh bapak Alwin, dosen dari Universitas Muhammadiyah
Prof.Dr.Hamka. Ucapan rasa terima kasih kami kepada beliau yang sudah banyak memberi
kami pengetahuan baru dalam pembelajaran ini. Dan juga kepada beberapa mahasiswa yang
telah membantu mencari referensi agar makalah ini mencapai target.
Dan harapan kami semoga modul ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan modul ini.

Bogor, Februari 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
KETAHAN, INDUSTRI DAN ENERGI ................................................................................ 3
Pengantar Modul ......................................................................................................... 3
Petunjuk ...................................................................................................................... 3
Model Pembelajaran dan Media Pembelajaran ............................................................ 3
Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul ................................................... 3
A. Ketahanan Pangan ............................................................................................................ 4
B. Bahan Industri .................................................................................................................. 6
C. Energi Baru dan Energi Terbarukan.................................................................................. 7
D. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian dan Perkebunan untuk Ketahanan
Pangan Nasional ............................................................................................................... 9
E. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Perikanan untuk Ketahanan Pangan
Nasional…………………………………………………………………………………………………………………….11
F. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Peternakan untuk Ketahanan Pangan Nasional
........................................................................................................................................ 14
G. Potensi dan Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Bahan Industri…………….......16
Rangkuman ................................................................................................................ 18
Penugasan ................................................................................................................. 18
Latihan....................................................................................................................... 18
Kunci Jawaban ........................................................................................................... 19
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 21

2
KETAHAN, INDUSTRI DAN ENERGI
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : 11 IPS A-C
Jam : 07.00-08.40
Semester : 1/ Ganjil
Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

Pengantar Modul

Kita tahu bahwa kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari sumber daya alam. Setiap
hari kita membutuhkan berbagai sumber daya yang berasal dari alam, baik secara langsung
maupun melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Kita tahu bahwa pangan merupakan
kebutuhan utama bagi masyarakat, karena pangan adalah salah satu kebutuhan dasar
manusia. Manusia tidak dapat mempertahankan hidupnya tanpa adanya pangan. Karena itu,
usaha pemenuhan kebutuhan pangan merupakan suatu usaha kemanusiaan yang mendasar.
Indonesia memiliki banyak potensi pangan, industri dan energi. Nah, tentunya Negara kita
butuh ketahanan pangan agar terpenuhinya pangan untuk masyarakat selain itu kualitas dan
kecukupan mutu serta gizinya pun harus tercukupi agar masyarakat terjamin. Selain itu,
Indonesia juga berpotensi pada pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Tentunya
hal ini juga untuk menunjang ketahanan pangan nasional.

Petunjuk

Modul “Ketahanan Pangan dan Industri” terbagi menjadi 3 unit bahasan yaitu (1)
Ketahanan pangan, industri dan energi ; (2) Potensi dan persebaran sumber daya pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan untuk ketahanan pangan nasional ; (3) Potensi dan
persebaran sumber daya untuk penyediaan bahan industri.

Model Pembelajaran dan Media Pembelajaran

Model Pembelajaran yang digunakan dalam modul ini yaitu model pembelajaran inkuiri ,
dan media pembelajaran yang diguanakan dalam modul ini yaitu dengan media peta dan juga
disertai dengan gambar-gambar sebagai penunjang.

Tujuan yang Diharapkan Setelah Mempelajari Modul

Tujuan yang diharapkan setelah mempelajari modul “Ketahanan Pangan dan Industri”
peserta didik mampu: (1) Menjelaskan maksud dari ketahanan pangan, pangan, industri dan
energi terbarukan, energi tidak terbarukan; (2) Mengidentifikasi jenis-jenis pangan, industri
dan energi di Indonesia; (3) Menganalisis potensi-potensi sumber daya pertanian,
perkebunan, perikanan dan peternakan untuk ketahanan pangan nasional serta penyediaan
bahan industri; (4) Menunjukkan pada peta persebaran sumber daya pertanian, perkebunan
dan bahan industri di Indonesia; (5) Menyajikan laporan hasil identifikasi tentang ketahanan
pangan nasional dan penyediaan bahan industri di Indonesia.

3
A. Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan.
1) Pangan
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian,
perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan
lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan
makanan atau minuman.
2) Keamanan Pangan
Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah
pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat
mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi.
3) Produksi Pangan
Produksi pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan,
mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali atau mengubah
bentuk pangan.

1. Komponen Ketahanan Pangan


Konsep ketahanan pangan di Indonesia yang tercantum pada Peraturan Pemerintah
Tahun 2002 melibatkan tiga komponen yaitu (1) ketersediaan, 2) aksesibilitas, dan (3)
keamanan. Setiawan (2004) mengatakan bahwa sistem ketahanan pangan merupakan tiga
rangkaian komponen utama yaitu: ketersediaan dan stabilitas pangan (food availability and
stability); kemudahan memperoleh pangan (food accessibility); dan pemanfaatan pangan
(food utilization).
a) Ketersediaan
Ketersediaan pangan ditentukan oleh:
 Produksi pangan di wilayah tersebut
 Perdanganan pangan melalui mekanisme pasar di wilayah tersebut
 Stok yang dimiliki pedangang dan cadangan pemerintah
 Bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya
Produksi pangan tergantung pada berbagai faktor seperti iklim, jenis tanah curah
hujan, irigasi, komponen produksi pertanian yang digunakan dan bahkan insentif bagi
para petani untuk menghasilkan tanaman pangan.
b) Aksesibilitas
Akses pangan masyarakat perkotaan dan pedesaan di beberapa daerah masih
tergolong rendah. Kendala akses pangan tersebut dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu :
 Aspek fisik (ketersediaan pangan dan infrastuktur),

4
 Aspek ekonomi (daya beli masyarakat terhadap pangan), dan
 Aspek sosial (tingkat pendidikan).
Selain itu, permasalahan-permasalahan yang ada seperti distribusi pangan belum
merata belum terjangkau oleh konsumen, infrastruktur dan prasarana distibusi yang
belum memadai, serta pengelolaan ketersediaan stok bahan pangan belum optimal.
c) Pemanfaatan Pangan
Pilar ketiga dari ketahanan pangan adalah pemanfaatan pangan. Pemanfaatan
pangan meliputi pemanfaatan pangan yang bisa diakses oleh rumah tangga atau
kemampuan individu untuk menyerap zat gizi, dan pemanfaatan makanan secara
efisien oleh tubuh.

2. Faktor-faktor Ketahanan Pangan


 Lahan
Lahan merupakan faktor penting dalam penyediaan
sumber pangan, terutama yang terkait sumber
pangan hasil budi daya pertanian dan perkebunan.
Semakin luas lahan potensial yang digunakan untuk
mengusahakan tanaman pangan, semakin baik
ketahanan pangan disuatu negara.
Gambar 1. Lahan (Sumber: google.co.id)

 Iklim dan cuaca


Fenomena iklim global seperti El nino dan La
nina juga turut memengaruhi unsur cuaca di
beberapa wilayah di Indonesia. El nino
menyebabkan musim kemarau yang
berkepanjangan dan berdampak pada
timbulnya kekeringan. La nina menyebabkan
curah hujan bertambah dan berdampak pada
terjadinya banjir. Kedua fenomena tersebut
dapat memengaruhi penyediaan sumber daya
pangan yang nantinya juga dapat terkait pada
ketahanan pangan. Gambar 2. Iklim dan Cuaca (Sumber: google.co.id)

 Teknologi
Teknologi dapat membantu mempermudah
kegiatan manusia menjadi lebih efisien dan
efektif. Kaitanya dengan ketahanan pangan,
teknologi dapat berperan dalam proses
penyediaan serta pendistribusian hasil
sumberdaya pangan. Peran teknologi dalam
penyediaan bahan pangan misalnya dalam
penggunaan teknologi sebagai alat bantu.
Gambar 3. Teknologi Pertanian (Sumber: google.co.id)
Penggunaan teknologi teknologi informasi dan komunikasi seperti internet dapat
berperan besar dalam bidang ketahanan pangan nasional. Setiap potensi sumber daya

5
pangan hingga krisis ketahanan pangan di suatu wilayah dapat diinformasikan melalui
internet. Kemudahan bagi siapa saja untuk mengaksesnya dapat meningkatkan peran
masyarakat untuk secara bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan melalui
berbagai upaya yang dapat dilakukan.

 Infrastruktur
Indonesia sebagai negara kepulauan
dimana antar pulau dipisahkan oleh lautan
tentu membutuhkan infrastruktur
perhubungan yang baik. Ketersediaan
sarana dan prasarana perhubungan
terutama melalui laut dan udara menjadi hal
penting untuk menghubungkan wilayah satu
dengan lainya. Begitu pun dengan
prasarana perhubungan didarat, yaitu jalan Gambar 4. Infrastruktur (Sumber: google.co.id)
dan jembatan. Tersedianya jalan dan infrastruktur perhubungan lainya dengan kondisi
yang baik, sangat membantu proses pendistribusian sumber daya pangan dari wilayah satu
ke wilayah lainya. Hal ini akan meningkatkan kualitas ketahanan pangan baik secara lokal
maupun nasional.

B. Bahan Industri

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
a) Bahan mentah
Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang
diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk
inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi untuk industri besi dan baja.
b) Bahan baku industri
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja
untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang telpon, benang adalah
kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku
industri margarine.
c) Barang Setengah Jadi
Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami
satu atau beberapa tahap proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi
barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan untuk industri
mebel dan kertas untuk barangbarang cetakan.
d) Barang jadi
Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir
ataupun siap pakai sebagai alat produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan
bahan bakar.

6
e) Rancang bangun industri
Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan
perencanaan pendirian industri/pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
f) Perekayasaan industri
Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan
dan pembuatan mesin/peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.

C. Energi Baru dan Energi Terbarukan

Energi baru adalah jenis-jenis energi yang pada saat ini belum dipergunakan secara
massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan. Contoh energi baru adalah
energi surya.
Energi terbarukan adalah energi yang ketersediaan sumbernya bisa dipulihkan setelah
sumber itu digunakan atau dihabiskan. Contohnya adalah energi biomassa. Intinya adalah
semua bentuk energi yang berpotensi untuk menggantikan energi konvensional serta
menghindari kerusakan lingkungan.

Jenis energi terbarukan yaitu:

1. Angin
Angin merupakan salah satu sumber energi
yang tak pernah ada habisnya. Selama bumi ini masih
ada, maka angin akan tetap ada selamanya karena
ketersediaannya tidak terbatas. Angin sendiri
seringkali dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin,
khususnya di negara dengan intensitas angin sangat
banyak. Angin ini nantinya akan mendorong turbun
dari kincir angin yang bisa menghasilkan energi listrik.
Gambar 5. Angin (Sumber: google.co.id)

2. Matahari
Matahari merupakan sumber energi paling
penting dalam kehidupan manusia. Sumber energi
panas dari matahari juga banyak digunakan untuk
berbagai macam aktivitas, seperti fotosintesis
buatan, listrik tenaga surya, menjemur pakaian dan
lain sebagainya.
Gambar 6. Matahari (Sumber: google.co.id)
3. Air Laut Pasang
Pemanfaatan air laut pasang atau gelombang dari air laut ini kian dijadikan sebagai
sumber energi terbarukan untuk menghasilkan listrik.

4. Panas Bumi
Sumber energi panas bumi atau geothermal sendiri merupakan energi panas dari
kerak bumi. Energi geothermal in diperoleh akibat peluruhan radioaktif dan juga pelepasan
kalor atau panas secara terus menerus di dalam bumi.

7
5. Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tanaman atau tumbuhan
ini sebenarnya bisa diolah untuk kebutuhan produk yang
lain, misalnya kertas, kayu bakar hingga produk lainnya
yang bisa dimanfaatkan. Akan tetapi, kekurangan dari
energi terbarukan ini adalah bisa mengakibatkan beragam
bencana alam apabila digunakan secara terus menerus
tetapi tidak diimbangi dengan pelestarian tumbuhan
tersebut.
Gambar 7. Tumbuhan (Sumber: google.co.id)

6. Biofuel
Macam-macam sumber energi terbarukan
berikutnya adalah biofuel. Biofuel merupakan bahan
bakar hayati yang dihasilkan dari bahan-bahan organik.
Sumber dari energi terbarukan ini adalah tanaman yang
memiliki kandungan gula tinggi seperti tebu dan
sorgum serta tanaman yang memiliki kandungan
minyak nabati tinggi seperti kelapa sawit, ganggang
dan jarak.
Gambar 8. Biofuel (Sumber: google.co.id)
7. Air
Selain air laut pasang, energi air juga energi
alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti
bahan bakar fosil. Sumber energi yang satu ini
didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan
energi kinetik yang dimiliki oleh air Di Indonesia sendiri
sudah terdapat puluhan PLTA untuk menghemat
sumber daya tak terbarukan.
Gambar 9. Air (Sumber: google.co.id)

8. Biomassa
Biomassa merupakan energi terbarukan yang
mengacu pada bahan biologis yang berasal dari
organisme yang masih hidup ataupun yang belum lama
mati. Sumber utama dari energi biomassa sendiri adalah
17 limbah, alkohol dan juga bahan bakar kayu. Saat ini di
Indonesia juga sudah terdapat pembangkit listrik
biomassa salah satunya yaitu PLTBM Pulubala di
Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.
Gambar 10. Biomassa (Sumber: google.co.id)

8
D. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Pertanian dan Perkebunan untuk
Ketahanan Pangan Nasional

1. Pertanian
Arti pertanian yang lebih luas daripada pengertian sehari-hari adalah bahwa
pertanian meliputi bidang bercocok tanam (pertanian dalam arti sempit), perikanan,
peternakan, perkebunan, kehutanan, pengolahan hasil bumi dan pemasaran hasil bumi.
A. Jenis-jenis pertanian di Indonesia
a) Pertanian tanaman makanan dan perdagangan
Penggolongan ini cukup lemah, sebagai contoh tanaman padi adalah bahan
untuk makanan, tetapi juga dapat diperdagangkan. Dalam kehidupan praktis yang
dimaksud dengan tanaman perdagangan secara umum komoditinya bukan untuk
sebagai bahan makanan. Tanaman makanan terdiri atas: tanaman serealia,
kacangan dan umbian.
b) Pertanian hortikultur dan non-hortikultur
Hortikultur terdiri dari buah-buahan, sayur - sayuran dan bungabungaan. Hasil
hortikultur pada umumnya mempunyai sifat mudah busuk/rusak (perishable) dan
bermuatan besar (bulky = volumeneous).

Gambar 11. Hasil Pertanian Holtikultur (Sumber: google.co.id)

c) Pertanian tanaman semusim dan tanaman keras


Tanaman semusim sering disebut tanaman muda atau tanaman tahunan atau
annual crop. Contoh annual crop adalah padi, jagung, pisang, cabe, kentang,
kacangan, dan sebagainya. Tanaman semusim ini dapat dibagi dua yaitu:
 Sekali tanam sekali panen seperti padi, jagung.
 Sekali tanam beberapa kali panen seperti cabe, tomat arcis, buncis dan
sebagainya.
Tanaman Keras atau perenial crop adalah tanaman yang berumur panjang dan
dapat berbuah atau panen berkali-kali. Contohnya: karet, kelapa sawit, coklat,
duren, mangga, asam gelugur, duku dan sebagainya.
d) Pertanian subsisten dan perusahaan
Pertanian subsisten adalah pertanian yang seluruh hasilnya digunakan atau
dikonsumsi sendiri oleh produsennya. Contoh: padi, jagung, ternak ayam yang
dipelihara bertujuan untuk konsumsi sendiri, tidak ada maksud untuk dijual ke
pasar. Pertanian subsisten secara murni pada saat ini dapat dikatakan sudah
langka, hanya terdapat di daerah-daerah yang terisolasi seperti di Nias.
e) Pertanian generatif dan eksraktif
Pertanian generatif adalah pertanian yang telah dilakukan di dalamnya
pemeliharaan atau perlakuan pada proses produksinya. Petani terlibat dalam
pemupukan, pembrantasan hama/penyakit, dan pemilihan benih/bibit.

9
Pertanian ekstraktif (sammel- wirtshaft) adalah usaha pertanian yang hanya
mengumpulkan hasil, misalnya pengambilan rotan di hutan, penebangan kayu
hutan, dan pengambilan gubal gaharu di hutan. Bila rotan atau gaharu sudah
dibudidayakan maka dia berubah menjadi pertanian generatif.
f) Pertanian lahan basah dan lahan kering
Lahan basah atau sawah adalah lahan yang pada saat tertentu digenangi air
untuk ditanami. Sistem sawah merupakan sistem dengan pengolahan tanah dan
pengelolaan air yang baik sehingga tercapai stabilitas biologi yang tinggi dan
kesuburan tanah dapat dipertahankan. Sawah merupakan potensi besar untuk
produksi pangan, baik untuk padi maupun palawija. Lahan kering adalah lahan yang
senantiasa diusahakan kering. Lahan kering sering disebut lahan darat, tegalan,
huma atau lading.
g) Pertanian spesialisasi dan diversifikasi
Pertanian spesialisasi disebut juga pertanaman sejenis atau monokultur pada
usaha tanaman. Spesialisai berarti mengusahakan khusus satu jenis tanaman.
Pertanian diversifikasi disebut juga pertanian campuran. Diversifikasi dalam arti
sempit mengusahakan berbagai jenis tanaman atau berbagai jenis ternak atau ikan.
h) Pertanian intensif dan ekstensif
Orang awam menganggap pertanian intensif adalah pertanian yang memakai
areal sempit dan banyak digunakan input, pertanian ekstensif adalah pertanian
yang arealnya luas dan pemakaian input tidak disebutkan. Intensif atau
ekstensifnya suatu usaha pertanian dapat ditunjukkan dalam waktu yang sama atau
berbeda, antar daerah, antar jenis tanaman/ usaha. Indikator menunjukkan intesif
atau ekstensif adalah ratio atau perbandingan dari jumlah penggunaan nilai input
per satuan luas, bukan hanya bergantung luas areal saja.

2. Perkebunan
Perkebunan adalah segala kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada
tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan
memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut, dengan bantuan ilmu pengetahuan
dan teknologi, permodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku
usaha perkebunan dan masyarakat.
Berdasarkan penyelenggaranya, jenis perkebunan dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Perkebunan besar
Perkebunan besar adalah perkeunan yang diselenggarakan atau dikelola secaa
komersial oleh perusahaan yang berbadan hukum. Perkebunan besar, terdiri dari;
Perkebunan Besar Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS) Nasional atau
Asing.
b) Perkebunan rakyat
Perkebunan rakyat adalah perkebunan yang diselenggarakan atau dikelola oleh
rakyat/ pekebun yang dikelompokkan dalam usaha kecil tanaman perkebunan rakyat
dan usaha rumah tangga perkebunan rakyat.

3. Potensi Pertanian dan Perkebunan Indonesia


Indonesia dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia dan dikenal sebagai
salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sepuluh persen

10
dari spesies tumbuhan berbunga, 12 % spesies mamalia, 16 % reptil dan amphibi, dan
17 % burung di dunia terdapat di Indonesia, meskipun luas daratan Indonesia hanya 13 %
dari total luas daratan di dunia. Potensi sumber hayati berasal dari tumbuhan ada sekitar
40 ribu yang terdiri dari 5000 jenis jamur, 400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis
tanaman penghasil sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan
55 jenis tanaman rempah.

Peta Persebaran Potensi Sumberdaya Pertanian dan Perkebunan di Indonesia

Gambar 12. Peta Persebaran Potensi Sumberdaya Pertanian dan Perkebunan di Indonesia
(Sumber: google.co.id)
Berdasarkan peta persebaran hasil bumi pertanian di Indonesia, komoditas pertanian
dan perkebunan yang banyak terdapat di Indonesia adalah kelapa sawit, padi, dan jagung.
Kelapa sawit banyak terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Padi banyak
dihasilkan di Pulau Jawa. Jagung banyak ditemui di Kepulauan Nusa Tenggara dan Sulawesi.

E. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Perikanan untuk Ketahanan


Pangan Nasional

Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan


pemanfaatan sumberdaya hayati perairan yang dikhususkan pada ikan. Dalam UU No. 45
tahun 2009 disebutkan bahwa perikanan adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan
pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,
produksi, pengolahan sampai dengan proses pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan.

11
A. Jenis-jenis perikanan yang dikembangkan di Indonesia
1) Usaha perikanan tangkap
Usaha perikanan tangkap merupakan
sebuah kegiatan usaha yang berfokus pada
produksi ikan melalui cara penangkapan ikan
yang berasal dari sungai, danau, muara
sungai, waduk, rawa (perairan darat) dan laut
lepas (perairan laut).

Gambar 13. Perikanan Tangkap (Sumber: google.co.id)

2) Usaha perikanan budidaya


Bidang usaha perikanan budidaya atau
yang disebut sebagai akuakultur merupakan
sebuah kegiatan usaha dengan tujuan guna
memproduksi ikan di dalam sebuah wadah
atau tempat pemeliharaan. Dimana kondisi
dari tempat pembudidayaan tersebut
terkontrol dan berorientasi pada keuntungan.
Contoh dari usaha perikanan budidaya ini
antara lain meliputi budaya ikan lele, budidaya
ikan nila, budidaya ikan gurami, budidaya Gambar 14. Budidaya Ikan (Sumber: google.co.id)
ikan patin, budidaya ikan hias, dan lain sebagainya.

3) Usaha perikanan pengolahan


Usaha perikanan pengolahan ini sendiri
merupakan sebuah kegiatan usaha perikanan
dengan tujuan utama meningkatkan nilai
tambah yang sudah dimiliki oleh sebuah
produk perikanan. Baik itu yang berasal dari
bidang usaha perikanan budidaya atau
akuakultur maupun usaha perikanan tangkap.
Gambar 15. Pengelolaan Ikan (Sumber: google.co.id)
Contohnya seperti pembuatan nugget berbahan dasar ikan, pengolahan
kerupuk ikan, pembuatan bakso ikan, dan lain sebagainya.

B. Sumber Daya Perikanan Laut di Indonesia


a) Perikanan pantai
Perikanan pantai terdapat di kawasan laut dangkal dengan jarak tempuh kurang
dari 60 mil dari pantai. Jenis penangkapan ikan ini biasa dilakukan oleh nelayan
tradisional yang menggunakan perahu dayung atau kapal motor tempel. Oleh karena
peralatan yang digunakan sangat terbatas, hasil tangkapannya pun kurang
memuaskan. Jenis ikan yang sering ditangkap, antara lain kembung, teri, petek,
lemuru, dan beberapa jenis moluska, seperti cumi dan ubur-ubur.
b) Perikanan laut dalam

12
Perikanan laut dalam merupakan jenis penangkapan ikan di laut lepas atau
samudera yang biasa dilakukan oleh nelayan modern atau perusahaan perikanan
dengan peralatan canggih. Beberapa wilayah di Indonesia yang merupakan kawasan
perikanan laut yang potensial antara lain sebagai berikut.
- Perairan Selat Malaka dengan pusat di daerah Bagansiapiapi. Di wilayah ini banyak
mengandung ikan terumbuk.
- Sekitar perairan pantai utara Jawa, dan Segara Anakan (Cilacap).
- Perairan selatan Pulau Jawa, menyisir hingga kawasan timur Indonesia, banyak
terdapat ikan tuna jenis Bluefin.
- Perairan Wakatobi, Laut Banda, dan sekitarnya merupakan habitat khususnya jenis
tuna sirip kuning.
- Sekitar Air Tembaga, Bitung, dan Sulawesi Utara yang banyak menghasilkan jenis
ikan tuna dan cakalang.
- Perairan Maluku (sekitar Ambon) yang merupakan salah satu zona up welling
curent sehingga menjadi kawasan yang kaya dengan ikan. Di wilayah ini banyak
terdapat jenis ikan cakalang dan beberapa jenis ikan hias.

C. Potensi Perikanan dalam Ketahanan Pangan Nasional


Dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia merupakan negara kepulauan
terbesar di dunia. Dan juga, laut Nusantara yang membentang dari barat ke timur
sepanjang lebih dari 5000 kilometer, memberikan kontribusi besar bagi perikanan dunia.
Perairan Indonesia merupakan habitat bagi 76 persen terumbu karang dan 37 persen ikan
karang dunia. Keberadaan laut menjadi penopang ekonomi masyarakat. Sekitar 2,8 juta
keluarga nelayan yang tersebar di 9.326 desa pesisir menggantungkan hidup dari laut.
Hasil tangkapan nelayan menjadi sumber protein penting bagi masyarakat.
Oleh karena itulah, potensi sumber daya alam wilayah pesisir sangat penting bagi
Indonesia. Peluang pengembangan usaha di bidang perikanan Indonesia masih memiliki
prospek yang baik. Pengembangan usaha perikanan dapat digunakan untuk mendorong
pemulihan ekonomi setiap tahunnya. Indoneisa memiliki kesempatan untuk menjadi
penghasil prosuk perikanan terbesar di dunia, karena kontribusi perikanan pada 2004 –
2009 terus mengalami kenaikan. Untuk menopang ketahanan pangan nasional, dengan
catatan potensi perikanan dikelola dengan baik, maka perikanan di Indonesia sudah
mencukupi kebutuhan secara nasional.

Peta Persebaran Potensi Sumberdaya Perikanan di Indonesia

13
Gambar 16. Peta Persebaran Potensi Sumberdaya Perikanan di Indonesia (Sumber:
google.co.id)

F. Potensi dan Persebaran Sumber Daya Peternakan untuk Ketahanan


Pangan Nasional

Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak


untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak
terbatas pada pemeliharaan saja, memelihara dan berternak memiliki perbedaan yang terletak
pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan 26 dengan
penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan
secara optimal.
A. Jenis Peternakan yang Dikembangkan di Indonesia
1) Ternak Besar
Binatang yang termasuk jenis ternak besar adalah
sapi, kerbau, dan kuda. Binatang itu pada mulanya
dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, misalnya
kerbau dimanfaatkan untuk menarik bajak di sawah.
Sapi memegang peranan penting untuk keperluan
pengangkutan, terutama di daerah-daerah, misalnya
untuk mengangkut barang-barang hasil pertanian dari
daerah ke kota.
Gambar 17. Ternak Besar (Sumber: google.co.id)

2) Ternak Kecil
Jenis ternak kecil adalah kambing, domba. Ternak kambing banyak sekali
ditemukan di Jawa dan Madura. Kambing memiliki peran penting di masyarakat yaitu
sebagai bahan olahan pangan. Ternak kecil berarti peternakan yang diusahakan dengan
memelihara hewan yang berukuran kecil. Manfaat yang diambil dari ternak kecil adalah
susu, daging, dan kulitnya.

14
Gambar 18. Ternak Kecil (Sumber: google.co.id)

3) Ternak Unggas
Ternak unggas adalah peternakan yang diusahakan
dengan memelihara hewan bersayap atau sebangsa
burung. Hewan yang digolongkan ke dalam ternak
unggas, yaitu ayam, itik (bebek), angsa, entog, dan
burung puyuh. Manfaat beternak hewan-hewan unggas
adalah untuk diambil daging, telur, bulu, atau sebagai
penghibur untuk dinikmati suaranya atau keindahannya.
Gambar 19. Ternak Unggas (Sumber: google.co.id)

B. Potensi Peternakan dalam Ketahanan Pangan Nasional


Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam pengembangan peternakan,
khususnya sapi perah, sehingga dapat menjadi produsen susu sekaligus konsumen susu.
Hal ini karena keadaan alam Indonesia yang sangat cocok untuk peternakan sapi perah dan
jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak sebagai konsumen yang potensial.
Peningkatan konsumsi susu berkaitan dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
susu bagi kesehatan. Produksi hasil peternakan selain susu adalah daging dan telur.
Produksi secara nasional untuk daging dan telur selama tahun 2010 – 2014 mengalami
pertumbuhan yang cukup berarti, yaitu masingmasing 5,98% dan 7,08% per tahun.
Sedangkan produksi susu mengalami penurunan sebesar -2,73% per tahun.

Peta Persebaran Potensi Sumberdaya Peternakan di Indonesia

Gambar 20. Peta


Persebaran
Potensi
Sumberdaya
Peternakan di
Indonesia
(Sumber:
google.co.id)

15
G. Potensi dan Persebaran Sumber Daya untuk Penyediaan Bahan
Industri

Posisi Indonesia pada daerah tropis dengan tingkat curah hujan yang tinggi, dilalui
sistem jalur pegunungan muda aktif, memungkinkan tanahnya subur dan kaya akan barang
tambang. Selain barang tambang, potensi Indonesia yang dimanfaatkan sebagai bahan baku
industri berasal dari hasil pertanian, perkebunan, dan hutan.
A) Bahan Baku Industri yang Berasal dari Pertanian
1. Kedelai
Kedelai banyak dibudidayakan pada lahan
yang berupa ladang, tegalan, dan sawah tadah
hujan. Penghasil kedelai di Indonesia adalah
Jateng, Jatim, NTT, dan Lampung. Dari segi gizi,
ternyata kedelai merupakan sumber gizi yang
baik sekali bagi manusia. Kedelai utuh
mengandung 35- 38% protein, yang tertinggi dari
segala nilai kacang-kacangan tradisional lainnya.
Gambar 21. Kedelai (Sumber: google.co.id)
Manfaat lain kedelai adalah sebagai berikut:
 Sebagai bahan baku pembuatan kecap, tempe, tahu, dan susu kedelai.
 Sebagai komoditi ekspor nonmigas
2. Kacang Tanah
Kacang tanah banyak dibudidayakan di daerah
tegalan dan sawah tadah hujan. Daerah penghasil
kacang tanah di Indonesia adalah Jawa dan Sulawesi
Selatan. Kegunaan kacang tanah adalah sebagai
berikut:
 Sebagai bahan baku industri minyak goreng
 Sebagai bahan baku industri makanan
Gambar 22. Kacang Tanah (Sumber: google.co.id)

B) Bahan Baku Industri yang Berasal dari Perkebunan


- Tebu
Tebu di Indonesia banyak ditanam di daerah
Pasuruan, Besuki, Banyumas, Yogyakarta, Kedu,
Karanganyar, Kediri, Sulawesi Selatan. Tebu
digunakan sebagai bahan baku gula. Ampas berupa
batang tebu yang kering digunakan sebagai bahan
pembuatan kertas.

Gambar 23. Tebu (Sumber: google.co.id)

- Karet
Daerah persebaran karet di Indonesia meliputi: Jatim, Jabar, Langkat, Deli Serdang,
Kisaran, Lampung, dan Nangroe Aceh Darussalam. Pemanfaatan karet terkait dengan
mobilitas manusia dan barang yang memerlukan komponen yang terbuat dari karet

16
seperti ban kendaraan, conveyor belt, sabuk transmisi, dock fender, sepatu dan sandal
karet.

Gambar 24. Pohon Karet (Sumber: google.co.id)


- Kelapa
Kelapa dimanfaatkan sebagai bahan baku
pembuatan minyak goreng, margarin, dan santan.
Daerah persebaran tanaman kelapa di Indonesia
adalah Minahasa, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Maluku, dan Nusa Tenggara.

Gambar 25. Pohon Kelapa (Sumber: google.co.id)


- Kelapa Sawit
Kelapa sawit digunakan sebagai bahan pembuatan
minyak goreng. Daerah penghasil kelapa sawit di
Indonesia berada di Sumatra Utara, Aceh, Riau,
Jambi, Lampung, Bengkulu, Sumatra Barat,
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, dan Irian.

Gambar 26. Kelapa Sawit (Sumber: google.co.id)

- Kopi
Tanaman kopi berasal dari Arabia dan
Etiopia. Jenis tanaman kopi mencakup
Kopi Arabika, Kopi Liberika (dari Angola),
dan Kopi Robusta (dari Etiopia). Kopi
yang ditanam di Indonesia umumnya
berasal dari Robusta yang tumbuh di
daerah dengan ketinggian 0-1.000 m.
Perkebunan kopi terdapat di Jawa Timur,
Gambar 27. Pohon Kopi (Sumber: google.co.id) Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung,
Bengkulu, dan Palembang, Minahasa, dan Toraja. Saat ini, luas perkebunan kopi di
Indonesia mencapai kurang lebih 1.042.141 hektare. Setiap tahun Indonesia
mengekspor 370.000 ton kopi.

17
Rangkuman

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan
perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun
mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif
secara berkelanjutan. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia yang mana
potensi sumber hayati berasal dari tumbuhan ada sekitar 40 ribu yang terdiri dari 5000 jenis
jamur, 400 jenis tanaman penghasil buah, 370 jenis tanaman penghasil sayuran, 70 jenis
tanaman berumbi, 60 jenis tanaman penyegar dan 55 jenis tanaman rempah.
Dan juga dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia. Perairan Indonesia merupakan habitat bagi 76 persen terumbu
karang dan 37 persen ikan karang dunia. Keberadaan laut menjadi penopang ekonomi
masyarakat. Selain itu juga posisi Indonesia pada daerah tropis dengan tingkat curah hujan
yang tinggi, dilalui sistem jalur pegunungan muda aktif, memungkinkan tanahnya subur dan
kaya akan barang tambang. Selain barang tambang, potensi Indonesia yang dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri berasal dari hasil pertanian, perkebunan, dan hutan. Oleh karena
itu, Indonesia merupakan Negara yang kaya akan potensi sumber daya alam apabila dikelola
dengan baik, maka hal ini menjadikan Indonesia sudah tercukupi kebutuhan secara nasional.

Penugasan

1. Bacalah modul, buku referensi, majalah, serta berbagai media, carilah informasi potensi
dan persebaran sumber daya alam untuk ketahanan pangan nasional.
2. Buatlah catatan secara ringkas pada buku catatan pribadi untuk dipahami dan
dilaporkan dalam pembelajaran tutorial, tentang berbagai informasi lain terkait dengan:
a. Berbagai jenis ketahanan pangan di Indonesia;
b. Berbagai jenis usaha yang dapat dilakukan untuk ketahanan pangan nasional;
c. Pemanfaatan potensi sumber daya alam untuk ketahanan pangan nasional.

Latihan

Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
d, atau e
1. Tiga komponen ketahanan pangan di indonesia yang tercantum pada Peraturan
Pemerintah Tahun 2002 adalah….
a. Ketersediaan, keamanan, pemanfaatan pangan
b. Keamanan, pemanfaatan pangan, aksesibilitas
c. Ketersediaan, aksesibilitas, keamanan
d. Kualitas, ketersediaan, pemanfaatan pangan
e. Pemanfaatan pangan, kualitas, ketersediaan

18
2. Berikut yang termasuk pada bahan baku industri yang berasal dari perkebunan
adalah…
a. Tebu, karet, kopi, kacang tanah dan kelapa sawit
b. Kelapa sawit, tebu, kopi dan karet
c. Kedelai, tebu, kacang tanah dan kelapa
d. Kelapa, kedelai, cabai dan tebu
e. Karet, kacang tanah, kopi dan cabai
3. Berikut beberapa pengertian tentang bahan mentah, pengertian yang tepat adalah…
a. Bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai
sarana produksi dalam industri.
b. Kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri secara
keseluruhan.
c. Bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap
proses industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.
d. Barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap
pakai sebagai alat produksi
e. Semua bahan yang didapat dari sumber daya alam atau yang diperoleh dari usaha
manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut.

Berikut faktor-faktor ketahanan pangan:


1) Lahan
2) Rumput
3) Iklim dan Cuaca
4) Teknologi
5) Infrastruktur
4. Manakah yang termasuk dari faktor-faktor ketahanan pangan…..
a. 1, 2, 3, 4
b. 2, 3, 4, 5
c. 5, 2, 3, 4
d. 1, 3, 4, 5
e. 1, 2, 3, 5
5. Pertanian yang seluruh hasilnya digunakan atau dikonsumsi sendiri oleh produsennya
merupakan pertanian…..
a. Pertanian subsisten
b. Pertanian generatif
c. Pertanian lahan basah
d. Pertanian spesialisasi
e. Pertanian intensif

Kunci Jawaban

1. c.
2. b.
3. e.
4. d.
5. a.

19
Link Video Pembelajaran

https://drive.google.com/file/d/1HaPVE2U69pvvrpQA9KBxEH4bvDSMaN1j/view
?usp=sharing

20
Daftar Pustaka

Bambang Utoyo. 2009. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Jakarta. PT.Setia Purna Inves.
Deti Hendarni. 2017. Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Jakarta. Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Wisnu Sinartejo. 2019. Geolearning Bahan Ajar SMA/MA Kelas XI.

21

Anda mungkin juga menyukai