Anda di halaman 1dari 8

Kata pengantar

Alhamdhulillah, Alhamdhulillahirabbil’alamin puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan


semesta alam yang telah memberikan beribu-ribu nikmat hidup dan terutama nikmat islam,
shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW berkat
beliau yang telah membawa kita semua ke-zaman yang serba modern ini. Tak lupa juga kami
haturkan terimakasih kepada guru pembimbing berkat beliau saya bisa menyelesaikan makalah
ini tentang “ Pengolahan Bahan Pangan Awetan Nabati Selai Nanas “ dengan lancar.

Penyusunan makalah ini tak luput juga dari suatu ketidaksempurnaan dan kami selaku
penyusun mohon maaf jika ada kata dan pernyataan yang tidak sesuai dengan apa yang
diterangkan dan dijelaskan bapak, buku paket, maupun LKS. Dan jadikan sebuah kesalahan
sebagai suatu hasil belajar agar kita tidak akan mengulangi siklus yang statis. Akhir kata semoga
makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, amin. Bilahitaufik wal hidayah waridha
walinayah Assalamu’alaikum wr wb.

Muaro Jambi, Maret 2018

Penyusun

Kelompok 4

i
Antroposfer
Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema sentral diantara sfera-ftera.
Karena kajian geografi merupakan tema sentral, maka kajian geografis sering disebut
antroposentris. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang
mendeskripsikan manusia denganlingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data
dan informasi yangdiperoleh.

Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat terjadinya gejala dan aspek
manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi
sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk
mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan, hubungan dan
interaksinya secara keruangan.

Manusia tinggal di bumi, namun tidak semua tempat di bumi dapat ditinggali manusia.
Jika ditotal, luas permukaan bumi yang berupa daratan hanya seluas 56,9 juta mil persegi atau
hanya 29 persen dari total luas permukaan bumi secara keseluruhan. Itu artinya, 71 persen luas
permukaan bumi yang lainnya berupa lautan. Dari total 29 persen luas daratan di bumi tadi,
hanya 20 persen saja yang bisa ditinggali manusia. Sisanya, 20 persen berupa daerah kutub, 20
persen berupa daerah gurun, 20 persen berupa daerah yang bergunung-gunung, dan 20 persen
lagi berupa hutan lebat dan rawa.

1. Sumber Daya Manusia

ii
SDM seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah
tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial maupun ekonominya yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti
membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya

2. Potensi Manusia
Potensi manusia menyangkut 2 aspek, yaitu :
1.Kualitas Manusia
2.Kuantitas Manusia

Kualitas manusia dapat dilihat dari :


1.Tingkat dan jenis pendidikan
2.Kesehatan
3.Kemauan yang kuat untuk melakukan kerja
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati suatu wilayah atau
negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah penduduk di suatu negara dapat dilakukan
dengan :
1.Sensus penduduk
2.Registrasi penduduk
3.Survey

3. Sensus Penduduk
Sensus berasal dari bahasa Latin yaitu cencus yang berarti penaksiran harta benda
seorang warga negara dan pencatatan nama warga negara

Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, pencatatan, pengolahan, dan


publikasi data demografi untuk seluruh penduduk di suatu negara pada periode tertentu

PERBEDAAN SENSUS PENDUDUK DENGAN PENGUMPULAN DATA LAIN


1.Perhitungan semua orang yang tinggal di wilayah sensus
2.Pelaksanaan sensus pada waktu yang telah ditentukan dan serentak di seluruh wilayah
3.Cakupan ruang lingkup sensus meliputi batas wilayah tertentu
4.Pelaksanaan sensus adalah perhitungan perorangan
5.Penerbitan hasil sensus

4.Jenis-jenis Sensus Penduduk


Sensus di Indonesia dilaksanakan dengan
metode :
1.Canvasser
iii
2.House Holder
Teknik melaksanakan sensus penduduk :
1.De facto
2.De jure

5.Survei Penduduk
Survey penduduk yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan penelitian
dan menyediakan data statistik kependudukan pada waktu dan tempat tertentu. Survey yang
dilakukan

meliputi survey ekonomi nasional, survey angkatan kerja nasional dan survey penduduk antar
sensus (SUPAS)

6.Regitrasi Penduduk
Registrasi yaitu proses kegiatan pemerintah yang meliputi pencatatan kelahiran, kematian,
perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal dan perubahan pekerjaan secara rutin.
Pencatatan ini terutama dilakukan di tingkat pemerintah terendah yaitu kelurahan

7.Perbandingan Jumlah Penduduk


•Menurut World Population Data Sheet 1999 jumlah penduduk yang ada di muka bumi pada
tahun 1999 adalah 5.982.000.000 jiwa.

•Dari tabel di atas bila Anda jumlah penduduk 5 negara yaitu RRC, India, Amerika Serikat,
Indonesia dan Brazil maka jumlahnya 2.890.800 jiwa. Jumlah tersebut berarti lebih dari setengah
(50%) penduduk dunia.

•Coba Anda renungkan! Setengah dari seluruh penduduk dunia bertempat tinggal hanya di lima
negara, sedangkan sisanya tersebar lebih dari 180 negara lainnya.

PERTUMBUHAN PENDUDUK
Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk
(migrasi).

Faktor kelahiran dan penduduk yang datang (imigrasi) akan menambah jumlah, sedangkan
kematian dan penduduk yang keluar (emigrasi) akan mengurangi jumlah penduduk.

iv
Untuk menghitung pertambahan penduduk digunakan rumus :

P = (L-M) + (I-E)
P: pertambahan penduduk
L: jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M: jumlah kematian dalam 1 tahun
I: jumlah penduduk yang masuk (imigrasi)
E: jumlah penduduk yang keluar (emigrasi)

Pertambahan penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk

yang dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian Yaitu selisih jumlah kelahiran dan
kematian, dengan rumus :

PA = (L – M)
PA : pertumbuhan penduduk alami
L : jumlah kelahiran dalam 1 tahun
M : jumlah kematian dalam 1 tahun

Pertambahan Migrasi (Net Migration) artinya pertambahan penduduk yang dihitung

dari selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk yang keluar
Rumus untuk menghitung pertambahan migrasi :

v
PM = I – E
PM : pertambahan migrasi
I : jumlah penduduk yang masuk (emigrasi) dalam 1 tahun
E : jumlah penduduk yang keluar (emigrasi) dalam 1 tahun

Contoh Soal
Penduduk suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa. Pada tahun
tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa. Migrasi masuk 20.000
jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa. Dari data tersebut hitunglah!
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk total (sosial)
d. pertambahan alami

8.Periode Pertumbuhan Penduduk


Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai dengan adanya
tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis.

Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan
kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi cepat mengingat angka
kelahiran yang masih tinggi.

vi
Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun. Tingkat kematian pada
periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan angka kelahiran menurun, penyebabnya antara
lain adanya pembatasan jumlah anggota keluarga.

Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun secara perlahan sehingga
pertumbuhan penduduk rendah.
Periode ini di sebut periode penduduk stasioner.

9.Natalitas
Natalitas atau sering disebut angka kelahiran, faktor-faktor pendukungnya (pro natalitas) seperti :

1.Anggapan banyak anak banyak rezeki


2.Kawin usia muda
3.Rendahnya tingkat kesehatan.
4.Anak adalah harapan orang tua
5.Anak menjadi kebanggaan orang tua
6.Anak laki-laki dianggap penerus keturunan

Faktor faktor penghambat kelahiran (anti natalitas) seperti :


1.Keinginan punya anak dalam jumlah kecil
2.Penundaan usia kawin
3.Waktu retaknya hubungan suami isteri
4.Perasaan wanita yang terbatas ruang geraknya jika mempunyai jumlah anak banyak
5.Tingat keberhasilan KB
6.Adanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)

Faktor faktor penunjang tingginya natalitas:


1.Kepercayaan dan agama
2.Tingkat pendidikan
3.Kondisi perekonomian
4.Kebijakan pemerintah
5Adat istiadat di masyarakat
6.Kematian dan kesehatan
7.Struktur penduduk
10.Permasalahan Antroposfer
Antroposfer didefinisikan secara singkat adalah suatu lapisan tempat dimana segolongan
Masyarakat (manusia) yang saling berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas didalamnya.
vii
Seringkali kita temui berbagai macam permasalahan yang ada dikehidupan sehari-hari. Baik
kurangnya kapabilitas dan kurangnya potensi untuk berkehidupan normal, kurangnya lahan
untuk bekerja, kurangnya lahan untuk bertempat tinggal dan lain sebagainya. Adapun berbagai
masalah lainnya yang termasuk kedalam bagian permasalahan Antroposfer adalah sebagai
berikut;
1.      Tingkat Natalitas
Permasalahan ini adalah suatu hal yang sering terjadi di berbagai daerah pelosok maupun daerah
yang sudah maju dan berkembang.Berbagai cara telah diusahakan dan telah disosialisasikan
kepada masyarakat setempat agar tingkat natalitas disuatu daerah bisa terkendali dan seimbang
dengan tingkat mortalitas suatu daerah. Cara yang telah diusahakan pemerintah setempat adalah,
antara lain:
a. Keluarga Bahagia
b. Sosialisasi terhadap masyarakat
c. Terciptanya UU Perkawinan (UU No. 1 Th 1974)

2. Pemahaman
Suatu pemahaman yang telah dianut oleh dominan masyarakat sejak zaman animism dan
dinamisme diberbagai daerah masyarakat memiliki pemahman yang berbeda dan berkaitan
dengan suatu tingkat natalitas. Banyak yang beranggapan bahwa memiliki anak banyak
(natalitas) akan membawa kita kepada kekayaan dan kemakmuran, dan berbagai macam
anggapan-anggapan yang dianut berbagai macam golongan masyarakat.

3. Permasalahan Sosial Kependudukan


Permasalahan sosial kependudukan ditandai dengan tingginya urbanisasi, permukiman
kumuh pada hampir seluruh kota, pedagang kaki lima dan kesemrawutan lalu lintas, serta
masalah kesehatan khususnya tingginya prevalensi infeksi saluran pernafasan akut.

4. Ketersediaan Sumber Daya Alam


Adanya benturan kepentingan antara pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan sumber
daya alam telah difahami sebagai asal mula terjadinya problema lingkungan hidup. Tidak
mengherankan, kalau persoalan-persoalan lingkungan hidup yang muncul, bahkan menjadi
sangat mencolok di wilayah-wilayah Provinsi Jawa barat, ternyata tidak lepas – kalau tidak
dikatakan sangat terkait erat, dengan keadaan dan dinamika kependudukannya.

viii

Anda mungkin juga menyukai