Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

sePuji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan karuniaNya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik . Tak lupa sebagai penulis kami ucapkan
terima kasih kepada para sahabat dan pihak-pihak yg mendukung pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Pendidikan Kewarganegaraan “RULE OF LAW
(PENEGAKAN HUKUM)” . Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan
dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan serta mencapai hasil yang
semaksimal mungkin dan sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya kami
menghadapi berbagai kesulitan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
kami miliki. Oleh sebab itu pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya khususnya kepada Bapak Junaidi selaku dosen pembimbing Pendidikan
Kewarganegaraan. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan pembuatan makalah ini, masih
terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami
butuhkan untuk dapat menyempurnakan makalah di masa yang akan datang. Semoga apa yang
disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan teman-teman maupun pihak lain
yang berkepentingan.
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB.I.

PENDAHUAAN...............................................................................................

1.LATAR BELAKANG..........................................................................

2.RUMUSAN MASALAH......................................................................

3.TUJUAN...............................................................................................

BAB II..............................................................................................................

PEMBAHASAN...............................................................................................

1.PENGERTIAN RULE OF LAM.........................................................

2.SEJARAH BERDIRINYA RULE OF LAW......................................

3.FUNGSI RULE OF LAW...................................................................

4.PELAKSANAAN RULE OF LAW....................................................

5.DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW DI INDONESIA. .

6.
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari hukum, mulai dari norma, nilai,
tata krama, hingga hukum perundang-undangan dalam peradilan. Sayangnya hukum di Negara
Indonesia masih kurang dalam proses penegakkannya, terutama penegakkan hukum di
kalangan pejabat-pejabat dibandingkan dengan penegakkan hukum dikalangan menengah ke
bawah. Hal ini terjadi karena di Negara kita, hukum dapat dibeli dengan uang. Siapa yang
memiliki kekuasaan, dia yang memenangkan peradilan.
Dengan melihat kenyataan seperti itu, pembenahan peradilan di Negara kita dapat
dimulai dari diri sendiri dengan mempelajari norma atau hukum sekaligus memahami dan
menegakkannya sesuai dengan keadilan yang benar. Dalam bahasan ini dibahas supaya
keadilan dapat ditegakkan, maka akan terkait semua aspek yang ada didalamnya yang
mempengaruhi dan menjadi penentu apakah keadilan dapat ditegakan.
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang dihadapi diantaranya adalah:
1. Apa pengertian Rule of Law?
2. Bagaimana terbentuknya Rule of Law?
3. Apa fungsi dari Rule of Law?
4. Bagaimana pelaksanaan Rule of Law?
5. Bagaimanakah dinamika pelaksanaan Rule of Law?
6. Apakah Negara Indonesia termasuk Negara yang adil dalam penegakan hukumnya?
7. Apa itu Aparatur Penegak Hukum?
8. Bagaimana kesadaran hukum di masyarakat

3. TUJUAN
adapun permasalahan yang dihadapi diantaranya;

1.apa pengertian RULE OF LAW

2.Bagaimana terbrntuknya RULE OF LAW

3.Apa fungsi RULE OF LAW

4.Bagaimana pelaksanaan RULE OF LAW


5.Bagaimana dinamika pelaksanaa RULE OF LAW

BAB 2
PEMBAHASAN

21 .PENGERTIAN RULE OF LAW


RULE OF LAW dan negara hukum hakikatnya sulit dipisahkan. Gerakan masyarakat yang menghendaki
bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggaraan negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-
undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan
itulah yang sering diistilahkan dengan Rule of Law. Misalnya gerakan revolusi Perancis serta
gerakan melawan absolutisme di Eropa lainnya, baik dalam melawan kekuasaan raja,
bangsawan maupun golongan teologis. Oleh karena itu menurut Friedman, antara pengertian
negara hukum atau rechtsstaat dan Rule of Law sebenarnya saling mengisi (Friedman, 1960:
546). Berdasarkan bentuknya sebenarnya Rule of Law adalah kekuasaan publik yang diatur
secara legal.
Setiap organisasi atau persekutuan hidup dalam masyarakat termasuk negara
mendasarkan pada Rule of Law. Dalam hubungan ini pengertian Rule of Law berdasarkan
substansi atau isinya sangat berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dalam suatu negara.
Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechsstaat atau Rule Of Law.
Rechsstaat atau Rule Of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk perumusan yuridis dari
gagasan konstitusionalisme. Oleh karena itu, konstitusi dan negara hukum merupakan dua
lembaga yang tidak terpisahkan.
Negara Indonesia pada hakikatnya menganut prinsip “Rule of Law, and not of Man”,
yang sejalan dengan pengertian nomocratie, yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum atau
nomos. Dalam negara hukum yang demikian ini, harus diadakan jaminan bahwa hukum itu
sendiri dibangun dan ditegakkan menurut prinsip-prinsip demokrasi. Karena prinsip supremasi
hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri pada hakikatnya berasal dari kedaulatan rakyat. Oleh
karena itu prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan menurut prinsip-
prinsip demokrasi atau kedaulatan rakyat atau democratische rechstssaat. Hukum tidak boleh
dibuat, ditetapkan, ditafsirkan dan ditegakkan dengan tangan besi berdasarkan kekuasaan
belaka atau machtsstaat. Karena itu perlu ditegaskan pula bahwa kedaulatan berada di tangan
rakyat yang dilakukan menurut Undang-Undang Dasar atau constitutional democracy yang
diimbangi dengan penegasan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang
berkedaulatan rakyat atau demokratis (democratische rechtsstaat) Asshid diqie, 2005: 69-70).Prinsip-
prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan:
a. Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa,karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
b. kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
c. untuk memajukan kesejahteraan umum dan keadilan social.
d. disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indoensia itu dalam suatu ”Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia”;
e. kemanusiaan yang adil dan beradab.
f. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat terutama
keadilan sosial.
Adapun unsur – unsur Rule Of Law menerurut AV Dicey terdiri dari :
1. Supremasi hukum, dalam artian tidak boleh ada kesewenang-wenangan, sehingga seseorang
hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama di depan hukum, baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat.
3. Terjamin hak-hak manusia dalam undang-undang atau keputusan pengandilan.
Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi menurut rule
of law adalah :
1. Adanya perlindungan konstitusional
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi
6. Pendidikan kewarganegaraan
Ada tidaknya rule of law pada suatu negara ditentukan oleh “kenyataan”, apakah rakyat
menikmati keadilan, dalam arti perlakuan adil, baik sesama warga Negara maupun pemerintah.
Untuk membangun kesadaran di masyarakat maka perlu memasukkan materi
instruksional Rule of Law sebagai salah satu materi di dalam mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn).
2.2 SEJARAH BERDIRINYA RULE OF LAW
a.Latar belakang kelahiran rule of law:a. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan pembatasan
kekuasaan pemerintahan
Negara.
bSarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi Konstitusional.
c.Perumusan yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah konsepsi negara hukum.
Rule of law adalah doktrin hukum yang muncul pada abad ke 19, seiring degan negara
konstitusi dan demokrasi. Rule of law adalah konsep tentang common law
Unsur-unsur rule of law menurut A.V. Dicey terdiri dari:
-Supremasi aturan-aturan hukum.
-Kedudukan yang sama didalam menghadapi hukum.
-Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang serta keputusan-keputusan
pengadilan.
Paham rule of law di Inggris diletakan pada hubungan antara hukum dan keadilan, di Amerika
di letakan pada hak-hak asasi manusia, dan di Belanda paham rule of law lahir dari paham
kedaulatan Negara, melalui paham kedaulatan hokum untuk mengawasi pelaksanaan tugas
kekuatan pemerintah. Di Indonesia, inti dari rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi
seluruh masyarakatnya, khususnya keadilan social.
Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi menurut rule of law
adalah:
- Adanya perlindungan konstitusional.
- Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
- Pemilihan umum yang bebas.
- Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
- Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
- Pendidikan kewarganegaraan.

2.3 FUNGSI RULE OF LAWFungsi Rule Of Law pada hakikat nya adalah jaminan adanya keadilan
social bagi
masyarakat, terutama keadilan social.
Penjabaran prinsip-prinsip Rule Of Law secara formal termuat dalam pasal-pasal UUD
1945 yaitu:
-Pasal 1 ayat 3
-Pasal 24 ayat 1
-Pasa 27 ayat 1
-Pasal 28D ayat 1 dan 2

4. PELAKSANAAN RULE OF LAW


Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan dengan yang diharapkan, maka:
a. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada corak
masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing setiap bangsa.
b.Rule of law yang merupakan intitusi sosial harus didasarkan pada budaya yang tumbuh dan
berkembang pada bangsa.
c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan social, gagasan tentang
hubungan antar manusia, masyarakat dan negara, harus ditegakan secara adil juga memihak
pada keadilan.
Untuk mewujudkannya perlu hukum progresif (Setjipto Raharjo: 2004), yang memihak
hanya pada keadilan itu sendiri, bukan sebagai alat politik atau keperluan lain. Asumsi dasar
hokum progresif bahwa hukum adalah untuk manusia, bukan sebaliknya. Hukum progresif
memuat kandungan moral yang kuat.
Arah dan watak hukum yang dibangun harus dalam hubungan yang sinergis dengan
kekayaan yang dimiliki bangsa yang bersangkutan atau “back to law and order”, kembali pada
hukum dan ketaatan hukum negara yang bersangkutan itu.
Adapun negara yang merupakan negara hukum memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ada pengakuan dan perlindungan hak asasi.
2. Ada peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh kekuasaan atau
kekuatan apapun.
3.Legalitas terwujud dalam segala bentuk.
Contoh: Indonesia adalah salah satu Negara terkorup di dunia (Masyarakat Transparansi
Internasional: 2005).
Beberapa kasus dan ilustrasi dalam penegakan rule of law antara lain:

a. Kasus korupsi;
b. Kasus illegal logging;
c.Kasus dan reboisasi hutan yang melibatkan pejabat Mahkamah Agung (MA);
d. Kasus-kasus perdagangan narkoba dan psikotripika ;
e. Kasus perdagangan wanita dan anak.
5. DINAMIKA PELAKSANAAN RULE OF LAW DI INDONESIA
Dalam Proses Penegakan hokum di Indonesia di lakukan oleh lembaga penegak hukum
yang terdiri dari:
a. Kepolisian
Fungsinya memelihara keamanan dalam negeri. Yang memiliki tugas pokok yaitu:
- Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
- Menegakan Hukum.
- Memberi perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
wewenang kepolisian adalah sebagai berikut:
- Mengawasi aliran yang menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa.
- Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
- Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam
rangka pencegahan.
- Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan,
kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.
- Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum senjata api,bahan peledak,dan
senjata tajam.

b.kejaksaan

wewenang dan tugas kejaksaan;

-Melakukan penuntutan.

-Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap

-Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana masyarakat,putusan


pengawasan,dan keputusan lepas bersyarat.
-Melakukan penyidikan terhadap pidana tertentu berdasarkan undang-undang.

-Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan
sebelum dilimpakan ke pengadilan dan pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
c.KPK

KPK ditetapkan dengan UU no 20 tahun 2002 dengan tujuan meninkatkan daya guna dan hasil
guna terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi Tugas KPK;

-Berkoordinasikan dengan intansi lain yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
koruupsi.

-Supervisi terhadap intansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.

- Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.


- Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
- Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Wewenang KPK.
- Melakukan pengawasan, penelitian, penelaahan, terhadap instansi yang menjalankan
tugas dan wewenang dengan pemberantasan tindak korupsi.
- Mengambil alih penyidikan dan penuntutan terhadap pelaku tindak korupsi yang sedang
dilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan.
- Menetapkan system pelaporan dalam kegiatan pemberantasan korupsi.
- Meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak pidana korupsi.
- Hanya menangani perkara korupsi yang terjadi setelah 27 Desember 2002.
- Peradilan tindak pidana korupsi tidak bisa berjalan dengan landasan hukum UU KPK.
c. Badan peradilan
1) Mahkamah Agung (MA) merupakan puncak kekuasaan kehakiman di Indonesia. MA
mempunyai kewenangan.
- Mengadili pada tingkat kasai terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh
peradilan.- Menguji peraturan perundang- undangan di bawah undang-undang terhadap Undang-
undang.
- Kewenangan lain yang ditentukan undang-undang.
2) Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan lembaga peradilan pada tignkat pertama dan
terakhir:
- Menguji undang-undang terhadap UUD 1945.
- Memutuskan sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945.
- Memutuskan pembubaran parpol.
- Memutuskan perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
3) Peradilan Tinggi dan Negeri merupakan peradilan umum di tingkat provinsi dan
kabupaten. Fungsi kedua peradilan tersebut adalah menyelenggarakan peradilan baik
pidana dan perdata di tingkat kabupaten, dan tingkat banding di peradilan tinggi. Pasal 57
UU No. 8 tahun 2004 menetapkan agar peradilan memberikan prioritas peradilan terhadap
tindak korupsi, terorisme, narkotika atau psikotropika pencucian uang, dan selanjutnya,
tindak pidana.

.BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Setiap Negara tentu memerlukan hukum agar tercipta ketertiban di dalamnya. Rule of
Law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan mewujudkan keadilan.
Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di dalamnya yaitu orang-orang yang jujur, tidak
memihak, dan hanya memikirkan keadilan, tidak terkotori oleh hal-hal yang buruk. Aparatur
penegak hukum juga berperan penting dalam penegakkan hukum yang adil dalam suatu
Negara.
Ada tidaknya Rule of Law pada suatu Negara ditentukan oleh “Kenyataan”. Apakah
rakyat dapat menikmati keadilan, dalam arti perlakuan yang adil didalam hukum, baik sesama
warga Negara maupun pemerintah.
Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka :
a. Keberhasilan “the enforcement of the rules of law” harus didasarkan pada corak masyarakan
hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing setiap bangsa.
b. Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada budaya yang tumbuh dan
berkembang pada bangsa.
c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial, gagasan tentang
hubungan antar manusia, masyarakan dan negara, harus ditegakkan secara adil juga memihak
pada keadilan.
Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam pasal-pasal UUD 1945.
Agar kita dapat menikmati keadilan maka seluruh aspek Negara harus bersih, jujur, mentaati
undang-undang, juga bertanggung jawab, dan menjalankan UU 1945 dengan baik.
3.2 SARAN
Sebagai seorang warga Negara yang baik haruslah menjunjung menjadi seseorang yang
menjunjung tinggi hukum serta kaidah-kadiah agar tercipta keamanan, ketentraman, dan
kenyamanan. Mempelajari Undang-Undang 1945 berserta butir-butir nilainya dan
menjalankan apa yang menjadi tuntutannya agar terjadi kehidupan yang stabil dan taat hukum.
Dalam suatu penegakkan hukum di suatu Negara seperti Indonesia, maka seluruh aspekehidupan
harus dapat merasakan dan diharapkan aspek-aspek tersebut dapat mentaati hukum,
maka akan terciptalah pemerintahan dan kehidupan Negara yang harmonis, selaras dengan
keadaan dan sesuai dengan apa yang diharapakan yaitu suatu bangsa yang makmur, damai,serta
taat hukum. Keadilan pada penegakkan hukum juga harus dilaksanakan karena dengan keadilan
pada penegakkan hukum dapat menjadikan Negara Indonesia yang damai dan berperi kemanusian
yang seadil-adilnya

.
3.3 DAFTAR PUSTAKA

- Widodo, SRI., dkk. 2011.pendidikan pancasila dan kewarganegaraan.UMC press Winarno.


2007. Paradigma Baru “Pendidikan Kewarganegaraan” Panduan Kuliah Di Perguruan Tinggi.
PT.Bumi Aksara;Jakarta
- Hombar Pakpahan, Kesadaran Hukum Masyarakat
http://ilmucomputer2.blogspot.com/2009/08/kesadaran-hukum-masyarakat.html Nasrul, Rule Of
Law Dan Hak Asasi Manusia,
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/rule-law-dan-hak-asasimanusia, January
16th 2010
- Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Penegakan Hukum ,
http://www.djahu.depkumham.go.id/detail_artikel.php?artid=7, Jumat, 02-Mei-200 
http://theresiaaaw.blogspot.com/2013/05/makalah-pendidikan-kewarganegaraan-1.html
- http://zriefmaronie.blogspot.com/2010/04/perbandingan-pidana-mati-terhadap.html , jumat 24
April 2015
- http://www.dw.de/indeks-korupsi-peringkat-indonesia-membaik-tapi-masih-buruk/a18107694,
jumat 24 April 2015

Anda mungkin juga menyukai