Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“Nikmatnya Mencari Ilmu Dan
Indahnya Berbagi Pengetahuan”

Guru Pembimbing
Putriana Zakia, S.Pd

DISUSUN KELOMPOK

AFIFA AFRA AMATULLAH

NOVIKA DINI

RISKI ANDREAN

DIMAS AFRIAMI

SMA NEGERI 10 MUARO JAMBI


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullai Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih pelimpah


Cinta. Yang Maha Penyayang yang tiada terbilang. Dengan rahmat Tuhan Yang
Maha Esa dan berkat anugrah-Nya yang dilimpahkan kepada kami, sehingga tim
penyusun dapat menyelesaikan makalah Mata Pelajaran “PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM” ini berjudul “Nikmatnya Mencari Ilmu Dan Indahnya
Berbagi Pengetahuan” tepat sesuai waktu yang di rencanakan. Dan tak lupa
pula tim penyusun kirimkan salam dan salawat kepada nabi junjungan kita
Muhammad Sallallahu A’laihi Wassallam yang telah memberikan penjerahan
kepada kita semua.
Tim penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak guru mata
Pelajaran agama Islam. Serta para tim-tim penyusun dan pihak-pihak lain yang
turut membantu dalam penyelesain makalah ini.
Pada makalah ini, tim penyusun memaparkan materi terkait ilmu, ilmu
pengetahuan, bagaimanakah nikmat mencari ilmu dan indahnya berbagi
pengetahuan, serta Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang ilmu pengetahuan.
Akhirnya, tim penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Kami, tim penyusun berusaha dengan sebaik-baiknya dalam
menyusun makalah ini, namun tim penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk dapat memenuhi harapan dari pembaca yang
budiman. Oleh sebab itu kami tim penyusun selalu mengharapkan kritik berserta
saran-saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullai Wabarakatuh

Muaro Jambi, Januari 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...........................................................................................

Kata Pengantar.............................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu......................................................................................3
B. Pengertian Ilmu pengetahuan...............................................................3
C. Nikmatnya Mencari Ilmu Dan Indahnya Berbagi Pengetahuan......4
D. Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Ilmu Pengetahuan.............................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................10
B. Saran.......................................................................................................11

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang islam.Banyak


sekali ayat al-Qur’an atau hadis Rasulullah saw. Yang menjelaskan tentang
kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-laki maupun
perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw. Adalah perintah
untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan (menyebut) nama Tu- hanmu
yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan
pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S.
al-‘Alaq/96:1-5)
Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan menandakan
bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan kewajiban yang karena
jenis kelaminnya. Walau memang ada beberapa kewajiban yang diperintahkan
Allah dan Rasul-Nya yang membedakan laki-laki dengan perempuan. Akan
tetapi, dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama
antara laki-laki dengan perempuan.
Berdasarkan paparan diatas bahwa begitu pentingnya dalam menuntut
ilmu. Maka kami menyusun makalah yang berjudul nikmatnya mencari
ilmudan indahnya berbagi pengalaman.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan paparan di atas, maka rumusan masalah dari makalah ini

adalah:

1. Untuk mengetahui apakah itu ilmu?


2. Untuk mengetahui apakah itu ilmu pengetahuan?
3. Untuk mengetahui bagaimanakah nikmat mencari ilmu dan indahnya

berbagi pengetahuan?
4. Ayat-Ayat Al-Qur’an apa sajakah yang membahas Tentang Ilmu
1
Pengetahuan?
C. TUJUAN

2
Berdasarkan paparan di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah itu ilmu?


2. Untuk mengetahui apakah itu ilmu pengetahuan?
3. Untuk mengetahui bagaimanakah nikmat mencari ilmu dan indahnya

berbagi pengetahuan?
4. Ayat-Ayat Al-Qur’an apa sajakah yang membahas Tentang
Ilmu Pengetahuan?

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU

Kata ilmu dalam bahasa Arab “Ilm” yang berarti memahami,


mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu
pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan. Istilah ilmu
pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris “science” yang berasal dari
bahasa Latin “scientia” dari bentuk kata kerja “scire” yang berarti
mempelajari, mengetahui. The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu
adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode
untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini
dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang
menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus
dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu
mendatangkan pengetahuan yang sistematis. Dari aktivitas ilmiah dengan
metode ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan dapatlah dihimpun
sekumpulan pengetahuan yang baru atau disempurnakan pengetahuan yang
telah ada, sehingga di kalangan ilmuwan pada umumnya terdapat kesepakatan
bahwa ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan yang sistematis.
Menurut Bahm (dalam Koento Wibisono,1997) definisi ilmu
pengetahuan melibatkan enam macam komponen yaitu masalah (problem),
sikap (attitude), metode (method), aktivitas (activity), kesimpulan
(conclusion), dan pengaruh (effects).

B. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN


Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
4
keterbatasannya.

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum


sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat
secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
pengetahuan adalah produk dari istemologepi. Sebagai contoh:

1. Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke


dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab
pertanyaan tentang berapa jarak matahari.

2. Ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup


pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang
konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi
perawat.

C. NIKMATNYA MENCARI ILMU DAN INDAHNYA


BERBAGI PENGETAHUAN
Ilmu adalah cahaya kehidupan. Ilmu ibarat cahaya yang menyinari
dalam kegelapan yang menunjukkan arah menuju jalan yang ditempuh.
Tanpa ilmu seseorang akan tersesat jauh ke dalam jurang kebodohan. Dengan
ilmu pengetahuan jarak yang jauh terasa dekat, waktu yang lama terasa
singkat, pekerjaan yang berat menjadi ringan. Dengan ilmu manusia
memperoleh segala yang ia cita-citakan. Ilmu adalah sumber kehidupan.
Alam raya yang Allah ciptakan ini, penuh dengan berbagai macam rahasia
yang dikandungnya. Bumi, langit, laut, dan yang ada di sekitarnya adalah
bagian
dari alam raya yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
Bagaimana dapat mengetahui rahasia yang ada di perut bumi, di dalam
lautan, dan di ruang angkasa jika tidak melalui ilmu pengetahuan? Maka,

5
sungguhlah tepat Allah Subhana wata’alah. menjadikan manusia sebagai
wakil-Nya di muka bumi ini, karena manusia memiliki potensi pengetahuan
untuk mengelola, mengurus, dan memanfaatkan alam raya yang Ia ciptakan.

6
Agama Islam memandang bahwa ilmu pengetahuan adalah hal yang
sangat penting. Orang-orang yang memiliki pengetahuan Allah Subhana
wata’alah janjikan dengan derajat yang tinggi di sisi-Nya, apalagi di sisi
manusia lainnya. Demikian pula Rasulullah sallallahu’alaihi wassallam. yang
menganjurkan setiap umat Islam agar menuntut ilmu setinggi-tingginya.
Rasulullah menyatakan bahwa orang-orang yang menuntut ilmu sama
besar pahalanya dengan orang yang berjihad di jalan Allah. Bahkan ia
memerintahkan agar menuntut ilmu tidak hanya dilakukan di negeri terdekat
saja, tetapi ia memerintahkan mencari ilmu walau harus dengan jarak yang
sangat jauh. “Carilah ilmu hingga ke negeri Cina!”Demikian sabdanya
sebagai motivasi kepada umat Islam untuk selalu bersemangat dalam
menuntut ilmu.
1. Kewajiban Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang Islam.

Banyak sekali ayat al-Qur’ān atau hadis Rasulullah saw. yang menjelaskan
tentang kewajiban belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-
laki maupun perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima Nabi saw.
adalah perintah untuk membaca atau belajar. “Bacalah dengan
(menyebut) nama Tu-hanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar (manusia) dengan
pena. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. al-‘Alaq/96:1-5)
Kewajiban menuntut ilmu bagi laki-laki dan perempuan
menandakan bahwa agama Islam tidak membeda-bedakan hak dan
kewajiban manusia karena jenis kelaminnya. Walau memang ada
beberapa kewajiban yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya yang
membedakan lak-laki dengan perempuan. Akan tetapi, dalam menuntut
ilmu semua memiliki kewajiban dan hak yang sama antara laki-laki
dengan
perempuan.

7
Laki-laki dan perempuan sama-sama sebagai khalifah di muka
bumi dan sebagai hamba (‘abid). Untuk menjadi khalifah yang sukses,
maka sudah barang tentu membutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai.
Bagaimana mungkin seseorang dapat mengelola dan merekayasa

8
kehidupan di bumi ini tanpa bekal ilmu pengetahuan. Demikian pula
sebagai hamba, untuk mencapai tingkat keyakinan (keimanan) tertinggi
kepada Allah Subhana wata’alah dan makhluk-makhluk-Nya yang gaib
dibutuhkan ilmu pengetahuan yang luas.
Menuntut ilmu juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Mengenai
jarak, ada ungkapan yang menyatakan bahwa tuntutlah ilmu walau hingga
ke negeri Cina. Demikian pula dalam hal waktu, Islam mengajarkan
bahwa menuntut ilmu iltu dimulai sejak buaian hingga liang lahad.
2. Hukum Menuntut Ilmu

Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui


manusia, baik yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk
ilmu yang tidak bermanfaat, haram dan berdosa bagi orang yang
mempelajarinya, baik sukses maupun gagal. Adapun ilmu yang
bermanfaat, maka wajib dituntut dan dipelajari. Hukum menuntut ilmu-
ilmu wajib itu terbagi atas dua bagian, yaitu fardu kifayah dan fardu ‘ain.
a. Fardu Kifayah
Hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu
yang harus ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan
dikuasai golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu
falaq, ilmu eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya.
b. Fardu ‘Ain
Hukum mencari ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu itu tidak
boleh ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam segala
situasi dan kondisi, seperti ilmu mengenal Allah Swt. dengan segala
sifat-Nya, ilmu tentang tatacara beribadah, dan sebagainya.
3. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu
Orang-orang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya diberikan
keutamaan oleh Allah Subhana wata’alah. dan Rasul-Nya dengan derajat
yang tinggi di sisi Allah Subhana wata’alah. Di antara keutamaan-
keutamaan orang yang menuntut ilmu dan yang mengajarkannya adalah:
a. Diberikan derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. “Dan Allah akan

9
meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-
orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadillah/58:11)

10
b. Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nanti Dari Anas bin Malik
ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut
rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan
pahalanya bersama para nabi.” (H.R. ad-Dailami)
c. Merupakan sedekah yangg paling utama Dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah
jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya
kepada
saudaranya sesama muslim.” (H.R. Ibnu Majah)
d. Lebih utama dari pada seorang ahli ibadah Dari Ali bin Abi Talib
ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil
manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli
ibadah.” (H.R. ad-Dailami)
e. Lebih utama dari śalat seribu raka’at Dari Abu ªarr, Rasulullah saw.
bersabda, “Wahai Aba ªarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari
Kitabullah telah baik bagimu dari pada śalat (sunnah) seratus rakaat,
dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan
atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” (H.R. Ibnu
Majah)
f. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan
Allah. Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian
ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama
daripada
berjihad fi sabilillah.” (H.R. ad-Dailami)
g. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju
surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah
sekumpulan orang yang berkumpul si suatu rumah dari rumah-rumah
(masjid) Allah ‘Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan
mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan
menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di
antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang

11
meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan
jalan baginya menuju surga.” (H.R. Muslim dan Ahmad)
D. Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Ilmu Pengetahuan

12
Salah satu Ayat Al – qur’an tentang ilmu pengetahuan. Q.S At
– taubah/9:122

‫ف فر ئمن هك لل ئف‬S‫ل نف ف‬S‫ة ف لف موف‬S‫فة‬S‫ف هرو ا فكاق‬S‫ينئ‬S‫نو فن ئلف‬S‫ل هم مؤ ئمه‬S‫فو فما فكا فن ٱم‬

‫ذ هرو ا‬S‫دي ئن فوئلهينئ‬S‫ق ههو ا ئفى ٱلل‬S‫فق‬S‫تف‬S‫يف‬S‫ة للف‬S‫فة‬S‫ئف‬S‫م فطائ‬S‫ن ههم‬S‫ة لمم‬S‫قة‬S‫مرف‬

‫ذ هرو‬S‫م في محف‬S‫هم‬S‫م فل فعلقه‬S‫ي ئهم‬S‫م إئفذا فر فج هعوو ا إئفلم‬S‫فق مو فم ههم‬


‫فن‬

Artinya :“Dan tidak sepatutnya orang – orang mukmin itu semuanya


pergi(ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap
golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam
pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka
dapat menjaga dirinya.”

Dalam ayat ini, Allah Subhana Wata’alah. Menerangkan bahwa tidak


perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan itu
dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada
pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat kemedan perang, dan
sebagian lagi bertekun menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama Islam
supaya ajaran-ajaran agama itu dapat diajarkan secara merata, dan dakwah
dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan bermanfaat serta
kecerdasan umat Islam dapat ditingkatkan.

Orang-orang yang berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam


disamakan nilainya dengan orang-orang yang berjuang di medan perang.
Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Dari Anas bin
Malik berkata, Rasulullah saw. bersabda, ‘Di akhirat nanti tinta ulama
ditimbang dengan darah parasyuhada. Ternyata yang lebih berat adalah tinta
ulama dibandingkan dengan darah syuhada”. (H.R. IbnuNajar).

13
Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Gazali disebut bahwa Nabi
berkata, “Di akhirat nanti tinta ulama ditimbang dengan darah para syuhada.
Ternyata yang lebih berat adalah tinta ulama”. Nabi juga berkata bahwa

14
meninggalnya satu kabilah (penduduk satu kampung) lebih ringan daripada
meninggalnya seorang ulama.” Itulah kemuliaan orang yang berilmu.

Tugas umat Islam adalah untuk mempelajari agamanya, dan serta


mengamalkannya dengan baik, kemudian menyampaikan pengetahuan agama
itu kepada yang belum mengetahuinya. Tugas-tugas tersebut merupakan tugas
umat dan tugas setiap pribadi muslim sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan masing-masing, karena Rasulullah Sallallahu’alaihi Wassallam.
telah bersabda:

Artinya : “Dari Abdullah bin Umar, sesungguhnya Nabi Sallallahu’alaihi


Wassallam bersabda : “Sampaikanlah olehmu (apa-apa yang
telah kamu peroleh) dariku walaupun hanya satu ayat Al-Qur’an.”
(H.R. Bukhari)

Apabila umat Islam telah memahami ajaran-ajaran agamanya, dan


telah mengerti hukum halal dan haram, serta perintah dan larangan agama,
tentulah mereka akan lebih dapat menjaga diri dari kesesatan dan
kemaksiatan, dapat melaksanakan perintah agama dengan baik, dan dapat
menjauhi larangan-Nya. Dengan demikian, umat Islam menjadi umat yang
baik, sejahtera dunia, dan akhirat.

Oleh karena ayat ini telah menetapkan bahwa fungsi ilmu tersebut
adalah untuk mencerdaskan umat, maka tidaklah dapat dibenarkan jika ada
orang-orang Islam yang menuntut ilmu pengetahuannya hanya untuk
mengejar pangkat dan kedudukan atau keuntungan pribadi saja, apalagi untuk
menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kebanggaan dan kesombongan diri
terhadap golongan yang belum menerima pengetahuan.

BAB III
PENUTUP

15
A. KESIMPULAN

16
2. Kata ilmu dalam bahasa Arab “Ilm” yang berarti memahami, mengerti,
atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan
dapat berarti memahami suatu pengetahuan. Istilah ilmu pengetahuan
diambil dari kata bahasa Inggris “science” yang berasal dari bahasa Latin
“scientia” dari bentuk kata kerja “scire” yang berarti mempelajari,
mengetahui. The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah
rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode
untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini
dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang
menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
3. Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
4. Ilmu adalah cahaya kehidupan. Ilmu ibarat cahaya yang menyinari dalam
kegelapan yang menunjukkan arah menuju jalan yang ditempuh. Tanpa
ilmu seseorang akan tersesat jauh ke dalam jurang kebodohan. Dengan
ilmu pengetahuan jarak yang jauh terasa dekat, waktu yang lama terasa
singkat, pekerjaan yang berat menjadi ringan. Dengan ilmu manusia
memperoleh segala yang ia cita-citakan. Ilmu adalah sumber kehidupan.
Alam raya yang Allah ciptakan ini, penuh dengan berbagai macam
rahasia yang dikandungnya. Bumi, langit, laut, dan yang ada di sekitarnya
adalah bagian dari alam raya yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan
bersama. Bagaimana dapat mengetahui rahasia yang ada di perut bumi, di
dalam lautan, dan di ruang angkasa jika tidak melalui ilmu pengetahuan?
Berdasarkan hukum menuntut ilmu-ilmu wajib, Fardu Kifayah yaitu
hukum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu-ilmu yang harus
ada di kalangan umat Islam sebagaimana juga dimiliki dan dikuasai
golongan kafir, seperti ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu

17
eksakta, serta ilmu-ilmu lainnya, dan Fardu ‘Ain yaitu hukum mencari

18
ilmu menjadi fardu ‘ain jika ilmu itu tidak boleh ditinggalkan oleh setiap
muslim dan muslimah dalam segala situasi dan kondisi, seperti ilmu
mengenal Allah Swt. dengan segala sifat-Nya, ilmu tentang tatacara
beribadah, dan sebagainya. Serta keutamaan orang yang menuntut ilmu
diberikan keutamaan oleh Allah Subhana wata’alah. dan Rasul-Nya
dengan derajat yang tinggi di sisi Allah Subhana wata’alah. demikianlah
kenikmatan dalam mencari ilmu dan keindahahan berbagi pengetahuan
yang sangat luar biasa.
5. Salah satu Ayat Al – qur’an tentang ilmu pengetahuan. Q.S At –
taubah/9:122

‫ف فر ئمن هك لل ئف‬S‫ل نف ف‬S‫ة فلف موف‬S‫فة‬S‫ف هرو ا فكاق‬S‫ينئ‬S‫نو فن ئلف‬S‫ل هم مؤ ئمه‬S‫فو فما فكا فن ٱم‬

‫ذ هرو ا‬S‫دي ئن فوئلهينئ‬S‫ق ههو ا ئفى ٱلل‬S‫فق‬S‫تف‬S‫يف‬S‫ة للف‬S‫فة‬S‫ئف‬S‫م فطائ‬S‫ن ههم‬S‫ة لمم‬S‫قة‬S‫مرف‬

‫ذ هرو‬S‫م في محف‬S‫هم‬S‫م فل فعلقه‬S‫ي ئهم‬S‫م إئفذا فر فج هعوو ا إئفلم‬S‫فق مو فم ههم‬


‫فن‬
Artinya :“Dan tidak sepatutnya orang – orang mukmin itu semuanya
pergi(ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap
golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam
pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka
dapat menjaga dirinya.”

B. SARAN

Makalah ini terdapat beberapa penjelasan mengenai ilmu, ilmu


pengetahuan, bagaimanakah nikmat mencari ilmu dan indahnya berbagi
pengetahuan, serta Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang ilmu pengetahuan.
Apabila para pembaca menemukan kekeliruhan, mohon kesediaanya untuk dapat
memberikan pembetulan kepada tim penyusun. Untuk itu kami tim penyusun
sangat berterimakasih dan Insya Allah tim penyusun akan terima dengan tangan
19
terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
https://rifkaputrika.wordpress.com/2013/03/29/iad/
https://www.scribd.com/document/336753187/Nikmatnya-Mencari-Ilmu-Dan-

Indahnya-Berbagi-Pengetahuan

20
21

Anda mungkin juga menyukai