Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERSEBARAN FLORA

&
FAUNA DI INDONESIA

NAMA : M.KHAFID
KELAS : X IIS 2

TAHUN AJARAN 2018/2019


SMA N 10 MUARO JAMBI

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt dan ucapan terima kasih kepada kedua
orang tua saya, karena atas rahmatNya serta dukungan kedua orang tua saya dapat menyusun
makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas ujian susulan biogeografi.
Selain itu juga untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca. Dalam makalah ini, para
pembaca diharap dapat mengetahui tentang Persebaran Flora dan Fauna di Dunia.Saya tahu
bahwa dalam membuat makalah ini tidaklah mudah, tanpa bantuan dari internet saya tidak dapat
menyusun makalah ini dengan baik.Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak
mengalami kekurangan baik isi, penggunaaan kata, dan ejaan yang kurang sempurna, maka saya
mengharapkan kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.Harapan
saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

BAB I
PENDAHULUAN

Persebaran flora dan fauna di muka bumi di pengaruhi dua faktor , yaitu faktor lingkungan dan
faktor dan faktor sejarah geologi. Faktor lingkungan merupakan faktor yang sangat menetukan
terjadinya jenis fasiasi flora dan fauna yang ada di muka bumi. Berdasarkan sifatnya faktor
lingkungan tersebut dibedakan lagi menjadi dua, lingkuan abiotik dan lingkungan biotik.
Lingkungan abiotik merupakan kondisi fisik yang di miliki suatu wilayah. Termasuk dalam
lingkungan abiotik yaitu, relief, iklim, tanah, dan air. Relief mempengaruhi persebaran flira dan
fauna baik jumlah maupun jenisnya. Relief juga mempengaruhi unsur iklim seperti kelembaban
udara, curah hujan, dan tempertur udara. Tanah mempengaruhi variasi persebaran flora dan
fauna dalam kaitannya dengan tekstur tanah, struktur tanah, dan jenis tanah. Sementara itu, air
merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan dalam biosfer. Tanpa air muhtahil akan
terjadi kehidupan.
Sementara itu, tumbuhan dan hewan juga memerlukan kondisi lingkungan abiotik tertentu agar
dapat bertahan hidup. Dengan demikian, lingkungan dengan kondisi tertentu akan menentukan
jenis flora dan fauna yang ada dio wilayah tersebut.
Faktoe sejarah geologi juga turut mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna di muka
bumi. Pergeseran benua yang terjadi pada mesozoikum menyebabkan terjadinya perubahan
lingkungan. Pada akhirnya perubahan lingkungan ini akan mempengaruhi variasi persebaran
flora dan fauna di muka bumi. Makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang
baru akan bertahan, sementara itu makhluk hidup yang tidak dapat bertahan akan musnah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Faktor Persebaran Flora dan Fauna


Faktor – faktor persebaran flora dan fauna antara lain karena faktor:
1.  Abiotik : faktor yang merupakan lingkungan sekitar, bukan makhluk hidup, seperti hewan,
tanaman, dan manusia. Yang termasuk diantaranya ada tiga kategori: - Klimatik (iklim), -Relief
(bentuk permukaan bumi), dan -Edafik (tanah)
2. Biotik : faktor yang merupakan makhluk hidup, yang dapat saling berpengaruh karena
kehidupannya. Yang termasuk diantaranya antara lain:- Tanaman, -Hewan, -Aktivitas Manusia.
Faktor Abiotik
1. Klimatik

Di dunia ini, ada berbagai macam iklim. Tidak semua spesies hewan dan tumbuhan bisa hidup di
setiap iklim. Merekamemiliki kemampuan yang berbeda – beda untuk hidup di suatu iklim.
Klimatik memiliki berbagai unsur, yaitu : kelembaban udara, suhu, curah hujan, dan angin.
 Kelembaban Udara
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan hidup di tingkat kelembaban udara
yang berbeda – beda.
Contoh : Lumut hidup di udara yang memiliki kelembaban udara yang tinggi
v ktus tidak mampu hidup di udara yang kadar kelembabannya tinggi. Ia hidup di daerah
yang kering.
 Suhu
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang berbeda – beda. Ada
yang mampu bertahan di suhu yang rendah, ada juga yang di suhu yang tinggi.
Contoh :; :
>Unta hidup di padang gurun, yang memiliki suhu yang tinggi. Sebaliknya, apabila ia tinggal
di kutub, maka ia akan mati.
>Komodo hidup di daerah tropis. Ia hanya bisa hidup di suhu yang hangat. Apabila ia tinggal
di kutub, ia akan mati.
>Beruang es hidup di kutub dengan suhu yang rendah. Apabila ia dibawa ke daerah tropis,
maka ia tidak mampu bertahan.
 Curah hujan
Curah hujan turut mempengaruhi persebaran makhluk hidup di permukaan bumi. Curah
hujan akan memberikan air bagi flora dan fauna. Setiap spesies flora dan fauna
membutuhkan kadar air yang berbeda – beda.Misalnya, dengan curah hujan yang rendah,
maka muncul padang rumput yang berserakan.
 Angin
Tingkat kecepatan dan arah angin turut serta berpengaruh dalam persebaran makhluk hidup
di dunia.Misalnya, ada spora yang tumbuh. Lalu ada angin. Angin tersebut mengarah ke
timur. Maka, spora itu pun ikut terbawa ke timur. Alhasil, di timur banyak tumbuhan.
Perbedaan-perbedaan seperti inilah yang menyebabkan flora dan fauna tersebar ke berbagai
wilayah, mereka akan memilih habitat yang sesuai dengan dirinya dan sesui dengan kebutuhan
hidupnya.
2. Relief
Diartikan sebagai bentuk permukaan bumi, bentuk bentang alam yang terlihat di bumi. Relief
segala sesuatu yang membedakan bentuk satu tempat berbeda dengan tempat lainnya di muka
bumi.
Bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera,
padang pasir, sungai dan pegunungan. Bentukan permukaan bumi ini sangat berpengaruh.
Contohnya saja kelelawar yang umumnya tinggal di dalam gua alami ataupun buatan, kepiting
tinggal di karang-karang dan pasir dekat laut, dan sebagainya.
3. Edafik
Sama artinya dengan tanah, namun bukan hanya bentuk luarnya saja, tetapi lebih kepada bentuk
strukturnya.
Tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur
penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang
tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di
dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. Adapun jenis-
jenis mineral tertentu dalam unsur tanah, membuat beberapa jenis mahluk hidup dapat hidup tapi
tidak untuk yang lain. Pergerakan sirkulasi dalam tanah ikut memengaruhinya. Ada beberapa
mahluk hidup yang hanya bisa kalau ada udara seperti halnya cacing tanah. Jika di dalam tanah
tidak ada air, maka tumbuhan akan sulit hidup. Maka air tanah sangat memengaruhi peradapan
mahluk hidup.

Faktor Biotik
1. Tumbuhan

Tumbuhan dalam hal ini bisa menjadi penyebab flora lain atau fauna mengalami perpindahan
dan penyesuaian. Namun tumbuhan sendiri juga merupakan mereka yang termasuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang dibahas persebarannya.
Misalnya saja bila hutan rusaj, tumbuhan di hutan banyak yang kekeringan, pastinya hewan-
hewan di hutanpun juga akan menjadi tidak terpelihara, mereka susah untuk hidup, tidak bisa
memanuhi kebutuhan hidupnya. Habitat mereka terganggu bahkan samapi menyebabkan
kematian.
Tumbuhan pun akan tetap beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya saja tumbuhan
hidrofit yang butuh sangat banyak air akan lebih memilih tinggal di tempat berair dibanding
dengan tempat yang kering. Nmaun berbeda dengan tumbuhan xerofit yang lebih memilih berada
di tempat kering dan gersang, atupun yang terjadi pada tumbuhan higrofit yang meilih habitat di
tempat-tempat lembab.
Jadi tumbuhan tidak hanya sarana biotic ynag dapat menyebabkan terjadinya persebaran flora
dan fauna, khususnya fauna, namun dirinya sendiri juga yang mengalami persebaran dan
melakukan adaptasi.
2. Hewan

Hewan yang satu dan yang lain dalam kehidupannya pada kenyataannya saling mempengaruhi
satu sama lain. Misalnya menipisnya jumlah karnivora yang menyebabkan jumlah para hewan
herbivore meningkat, dan menguasai wilayah, sehingga para hewan karnivora berpindah tempat.
Ada pula kegiatan hewan seperti kupu-kupu atau lebah yang berpenharuh pada penyerbukan
tanaman. Semuanya dapat terjadi di dunia flora dan fauna.
Terdapat pula seleksi alam yang membuat hewan yang lemah harus berpindah dari satu tempat
ke tempat lain untuk menyingkir. Supaya mereka tetap dapat hiduP
3. Aktivitas Manusia
Manusia memegang kendali besar dalam kehidupan, termasuk kehidupan flora dan fauna.
Keberadaan manusia beserta aktivitasnya dapat berpengaruh pada kehidupan flora dan fauna.
Ada yang positif dan ada pula yang negatif.

Beberapa memang merusak, contoh konkretnya menebang hutan secara illegal dan terus-
menerus.

2.2 Persebaran Flora di Dunia


Karakteristik kehidupan suatu flora yang khas pada suatu wilayah di sebut bioma. Bioma
tumbuhan di dunia pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan letak garis
lintang, ketinggian tempat, dan karakteristik tumbuhannya. Tiga macam bioma tersebut antara
lain; bioma hutan, padang rumput, dan gurun. Ketiga bioma tersebut masih dibedakan lagi
menjadi beberapa jenis lagi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini

1.      Flora yang hidup di darat

A.Hutan Hujan Tropis


Merupakan jenis hutan yang terdapat di sekitar khatulistiwa, yaitu pada rentang 0 o-10o gariS
lintang. Salah satu ciri khas dari hutan hujan tropis ini adalah floranya yang homogen dengan
pohon-pohon yang tinggi dan berdaun lebat sehingga hutan menjadi gelap.
Karakteristik wilayah hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.
a. Matahari bersinar sepanjang tahun.
b. Curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu sekitar 200-250cm/tahun.
c. Amplitudo temperaturtahunan relatif kecil(25-30°C.
d. Di bawah tudung pohon gelap sepanjang hari, seolah olah tidak ada perbedaan temperatur
antara siang dan malam hari.

Daerah persebaran hutan hujan tropis ini antara lain ada di sebagian Asia Tenggara, Kepulauan
Pasifik (Oceania), Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan Kepulauan
Madagaskar.

B.Hutan Musim Tropis


Selain hutan hujan tropis, di daerah tropis terdapat pula hutan musim tropis. Hutan musim
tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau.

Karakteristik hutan musim tropis adalah sebagai berikut.

a. Tumbuhan membentuk formasi musiman.


b. Tumbuhan umumnyatahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit. Tumbuhan
tropofit adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap keadaan kering pada musim
kemarau dan keadaan basah pada musim hujan.
c. Pada musim kemarau daunnya meranggas, sebaliknya pada musim hujan berdaun lebat.
d. Hutan musimbiasa di beri nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang dominan. Misal
hutan jati, hutan angsana, dan hutan pinus.

Hutan musim tropis banyak tersebat di Indonesia (Jawa Tengah, Jaawa Timur, dan Sulawesi
Tenggara), Thailand, India, Kamboja, Laos, Vietnam, Australia sebelah urata, dan Afrika
Tengah.

C.Hutan Gugur.

Merupakan bioma yang terdapat di daerah yang beriklim sedang yaitu antara 30 o-40ogaris
lintang. Salah satu ciri khas dari hutan jenis ini adalah aganya pohon-pohon yang menggugurkan
daunnya pada saat menjelang musim dingin atau musim panas untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Karakteristik wilayah hutan hujan tropis adalah sebagai berikut.

a.Cahaya matahari masih dapat menembus hingga ke permukaan tanah, karen daun tidak
begitu lebat.
b. mempunyai curah hujan antara 75-100 mm/tahun
c.suhu rata-rata bulanan antara - 2oC-18oC.
d. Tumbuhan mengugurkan daunnya pada musim dingin.
Vegetasi yang ada di wilayah ini meliputi tumbuhan seperti pohon ek, birch, cedar, elm, dan
beech. Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah sub tropis, seperti Amerika
Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

D. Padang Rumput.

Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika samapai ke daerah subtropika. Curah
hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas
yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput
yang relative basah, seperti yanf terdapat di Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai tiga
meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses. Sedangkan daerah padang
rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek.
Secara umum, padang rumput dapat dibedakan atas padang rumput temperata dan padang
rumput tropis.

1) Padang rumput temperata


padang rumput temperata terdapat di wilayah lintang tengah dimana curah hujan dan
temperatur relief rendah. Di wilayah ini hampir tidak di temui pepohonan tinggi. Di
Amerika Utara padang rumput ini di kenal sebagai Prairi. Di Amerika Selatan dikenal
sebagai Pampa. Di wilayah wilayah ini umumnya padang rumput di gunakan sebagai
daerah pertanian seperti gantun.

2) Padang rumput tropis


padang rumput tropis terletak di wilayah tropis antara 5° dan 15° lintang utara dan lintang
seltan. Wilayah ini di dominasi oleh rumput rumput tinggi dengan sedikit pepohonan.
Wilayah yang di kenal sebagai savana ini banyak di temukan di Afrika.
E. Gurun Pasir

Adalah daerah yang menerima curah hujan yang sangat sedikit, yaitu kurang dari 250 mm per
tahun. Daerah ini memiliki suhu yang sangat terik dengan penguapan yang sangat tinggi
sehingga jarang terdapat tumbuhan yang bisa hidup di tempat ini. Tumbuhan-tumbuhan yang
ada biasanya mempunyai akar yang sangat panjang dan berdaun kecil seperti duri untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrim. Daerah gurun juga mempunyai amplitudo
suhu harian yang sangat besar, suhu di malam hari dapat mencapai 10o C sedangkan pada siang
hari dapat mencapai 40o C.
Pada umumnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki daun yang kecil seperti duri
atau tidak berdaun sama sekali. Daerah gurun tersebar mulai dari daerah tropis sampai didaerah
subtropis. Umumnya daerah gurun berbatasan dengan padang rumput. Gurun dapat di temui
misalnya, di Amerika Utara, Australia Barat, Asia Barat, Afrika Utara, Afrika Selatan.
F. Hutan Taiga.
Adalah hutan yang didominasi oleh spesies pohon berdaun jarum seperti pinus, konifer, dan
sejenisnya. Taiga adalah jenis hutan hamogen yang hanya terdiri dari satu spesies tumbuhan
saja. Jenis hutan ini banyak ditemukan di daerah belahan bumi utara yang beriklim dingin yang
mengalami musim dingin lebih panjang daripada musim panas.

Taiga tersebar di daerah subtropis yang memiliki curah hujan rendah sampai ke daerah kutub
sebelah selatan. Misalnya, wilayah Siberia, Rusia, Skandinavia, Alaska, dan Kanada. Vegetasi
wilayah ini memiliki periode pertumbuhan yang singkat. Akhibatnya pertumbuhan vegetasinya
berlangsung lambat.

G.Tundra.
Adalah daerah yang mempunyai suhu udara yang sangat rendah yaitu kurang dari 0 o C sehingga
jarang terdapat tumbuhan di tempat ini. Tundra terdapat di daerah kutub yang sangat jarang
mendapatkan sinar matahari secara langsung, sehingga matahari tidak akan terbit di tempat ini
selama berbulan-bulan. Tumbuhan yang terdapat di daerah ini hanyalah lumut kerak dan
beberapa tumbuhan musiman dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek.

H.Hutan Bakau
Jenis vegetasi lain yang juga tersebar cukup banyak di muka bumi adalah vegetasi hutan bakau.

Hutan bakau banyak terdapat di sekitar wilayah pantai, terutama wilayah rawa di Afrika bagian
barat, Asia Tenggara, dan Australia. Jenis tumbuhan yang ada di hutan bakau lebih sedikit di
banding jenis tumbuhan di hutan tropis. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan tropis yang selalu
hijau dengan ketinggian mencapai 15m. Tumbuhan bakau dapat di temukan di wilayah paang
surut.

Tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup dan
beradaptasi terhadap lingkungannya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini umumnya memiliki
kadar garam yang cukup tinggi, selalu tergenang, dan tanah yang kurang oksigen.
4. Flora yang hidup di air tawar

Flora air tawar meliputi flora yang hidup di air danau, sungai, dan rawa. Jenis tumbuhannya
antara lain adalah enceng gondok, ganggang, teratai, lumut, dan talas. Ada pula tumbuhan yang
dapat pula hidup di air tawar maupun air asin yaitu tumbuhan bakau dan nipah.

5. Flora yang hidup di air asin

Flora yang hidup di air asin terdapat di dasar laut perairan dangkal dimana sinar matahari dapat
tembus sampai ke dasar laut. Tumbuhan tersebut antara lain adalah:
• rumput laut
• lumut dan ganggang
• fitoplankton, hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena sangat kecil.
Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian
Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip
dengan fauna di Australia, dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah
peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia pernah menyatu dengan
Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari Asia dan
Australia. Sekarang kita bahas dahulu mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di Indonesia.

2.3 Persebaran Fauna di Dunia


Umumnya hewan terbesar secara terbatas pada daerah tertentu karena adanya berbagai
penghalang atau karena sejarah pada zaman dahulu. Umumnya yang menjadi penhalang dan
permisahan persebaran hewan adalah faktor-faktor fisik yang berhbungan dengan ke adaan
bumi.faktor-faktor tersebut antara lain laut, gunung, sungai, padang pasir, dan iklim.
Wilayah pesebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh sclater ( 1858 ), selanjutnya
dikembangkan oleh Huxley ( 1868 ) dan oleh Wallace ( 1876 ). Menurut Alfret Russel Wallace,
persebaran fauna di dunia di kelompokan menjadi enam wilayah, yaitu Neartik, Australis,
Oriental, Paleartik, dan Etiopian.

1. Fauna Ethiopian
Wilayah persebaran fauna Ethiopian meliputi seluruh Benua Afrika, Kepulauan
Madagaskar, dan Semenanjung Arabia. Ciri khas hewan tipe ethiopian sebagian besar adalah
mamalia dan bertubuh besar.
Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika (Loxodonta africana), badak Afrika
putih bercula dua (Cerathoterium simum), gorila (Pongo pygmeus), baboon (papio Anubis),
simpanse (Pan troglodytes), jerapah (Giraffa camelopardalis). Mamalia padang rumput seperti
zebra (Equus zebra), antilope, kijang, singa  (Panthera leo), harimau Afrika (Panthera pardus
pardus), dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling (Manis javanica). Mamalia endemik di
wilayah ini adalah Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) yang hanya terdapat di Sungai
Nil,Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.

2. Fauna Oriental.
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini memiliki karakteristik yang cukup mirip dengan
fauna tipe Ethiopian karena sama-sama terletak di wilayah tropis. Wilayah perbesaran fauna tipe
oriental meliputi Asia Tenggara, Indonesia Barat, Asia Selatan, dan sebagian wilayah Asia
Timur.
Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau (Panthera tigris), orang utan (Pongo
pygmeus), gibbon (Hylobates muelleri), rusa (Cervinae sp), banteng (Bos javanicus), dan badak
bercula satu (Rhinoceros sondaicus). Hewan lainnya adalah badak bercula dua (Dicerorhinus
sumatrensis), gajah (Elephas maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus),
antilop berbagai jenis reptil, dan ikan.
Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara
lain kucing, anjing, monyet (Macaca fascicularis), gajah, badak, dan harimau, menunjukkan
bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
3. Fauna Australis.
Wilayah persebarannya meliputi seluruh Benua Australia, Selandia Baru, Kepulauan-Kepulauan
Pasifik (Oceania), dan wilayah Indonesia Timur. Beberapa jenis hewan yang termasuk dalam
tipe Australis antara lain kanguru, burung cendrawasih, kakaktua, kiwi, koala, platipus, dan
beberapa jenis hewan berkantung (marsupial).
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru (Dendrolagus pulcherrinus), kiwi dari
genus Apteryx, koala (Phascolarctos cinereus). Terdapat beberapa jenis burung yang khas
wilayah ini sepertiburung cendrawasih (Paradisaea rudolphi), burung kasuari (Casuarius
casuarius), burung kakaktua (Cacatua moluccensis), dan betet (Psittacula Alexandri). Kelompok
reptil antara lain buaya, kura-kura ( Cuora amboinensis), ular phyton (molurus bivittatus).
4. Fauna NeotropikaMeliputi wilayah beriklim tropis dan sedang di Amerika Tengah dan
Amerika Selatan.
Hewan endemiknya adalah ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) dan Belut listrik (Electrophorus
electricus) di Sungai Amazone,Llama (Lama glama) sejenis unta di padang pasir Atacama
(Peru),  dan kera hidung merah. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna
Vertebrata karena jenisnyayang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies
monyet, trenggiling (Manis javanica),beberapa jenis reptil seperti buaya meksiko (Crocodylus
moreletii), ular, kadal (Draco volans), beberapa spesies burung, dan ada sejenis
kelelawar penghisap darah.

5. Fauna Neartik
Meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland yang sebagian besar beriklim sedang hingga
dingin. Beberapa jenis fauna yang hidup di zona ini antara lain bison, kalkun liar, antelop,
kambing gunung, tupai, salamander, rakun, dan sebagainya.

Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), tikus berkantung di Gurun
Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox, caribau (Rangifer tarandus), domba
gunung, Salamander (Andrias davidianus), Tupai (Tupaia javanica).
Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci,
kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

6. Fauna Paleartik
Meliputi wilayah Eropa, Eurasia, Himalaya, Afganistan, dan Persia.
Beberapa jenis fauna Paleartik:
hewan endemik:  yaitu Panda  (Ailuropoda melanoleuca)  di Cinahewan yang terbatas
penyebarannya (binatang kutub) seperti rusa Kutub (Rangifer tarandus), kucing Kutub, dan
beruang Kutub (Ursus maritimus).hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis
tikus (Rattus norvegicus), berbagai spesies anjing (Canis familiaris), kelelawar (Cyneptorus sp).
Bajing (Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus muntjak) telah menyebar ke wilayah
lainnya.
7. Fauna AntartikSesuai namanya, zona antartik meliputi seluruh wilayah Antartika (Kutub
Selatan) yang beriklim dingin. Beberapa contoh hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain
pinguin, beberapa jenis ikan, rusa kutub, anjing laut, dan lain-lain.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran sumber-

sumber alam yang menyangkut air, dunia tumbuh- tumbuhan serta kesuburan tanah dan sinar
matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan bumi ini dan sebagai seluruh tempat di bumi

yang mendukung keberadaan makhluk. sehingga, persebaran flora dan fauna pun juga tidak

menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

B.     Saran

Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat menjaga

kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.


DAFTAR PUSTAKA

Uli, H. Marah, Mulyadi Asep. Geografi untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007.

http://geobywulandea.blogspot.com/2009/07/makalah-geo-faktor-faktor-persebaran.html

http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/09/persebaran-flora-dan-fauna-di-dunia.html

https://geographyeducation.wordpress.com/category/persebaran-fauna-di-dunia/

http://smansakaa.blogspot.com/2014/02/persebaran-flora-dan-fauna-biosfer.html

http://melaticanti.blogspot.com/2013/11/persebaran-flora-dan-fauna-di-dunia.html

Anda mungkin juga menyukai