Anda di halaman 1dari 6

Persebaran Tumbuhan dan Hewan di Bumi

Pada masa Benua Laurensia dan Gondwana, persebaran tumbuhan dan hewan
senantiasa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pada masa itu yang sangat ekstrem dan
berubah-ubah dengan sangat cepat. Hal ini dikarenakan bumi belum memiliki biosfer yang
kompleks seperti saat ini. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada saat itu sangat
mempengaruhi pola pesebaran tumbuhan dan hewan, serta mempengaruhi proses evolusi
yang sedang berjalan. Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor
utama, yaitu:
a. Penyebab persebaran
1) Tekanan populasi, semakin banyak/bertambahnya populasi akan menyebabkan
kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga
menyebabkan migrasi.
2) Persaingan, ketidakmampuan fauna bersaing dalam memperebutkan wilayah
kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi
ke daerah lain.
3) Perubahan habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan
ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi
merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.

b. Sarana persebaran
1) Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan
flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
2) Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuh dapat terangkut dan berpindah tempat
dengan menggunakan media aliran sungai atau arus laut.

Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat
melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah.
Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari iklim di
daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh pada banyaknya
hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah hujannya keanekaragaman
tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di daerah yang banyak curah hujannya.
Misalnya di daerah gurun, hanya sedikit tumbuhan yang dapat hidup, contohnya adalah
pohon kaktus dan tanaman semak berdaun keras. Di daerah tropis banyak hutan lebat,
pohonnya tinggi-tinggi dan daunnya selalu hijau.
1) Tanah, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk
berpindah tempat. Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan
bagi pertumbuhan flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat
kesuburan tanah. Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di
dalam tanah sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernapas dengan baik.
Keadaan tekstur tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah
berpengaruh terhadap pertumbuhan akar serta kondisi air di dalam tanah. Komposisi
tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan organik (1%-
15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan betapa pentingnya faktor
tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah menyebabkan perbedaan
jenis da keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di suatu wilayah. Contohnya di
Nusa Tenggara jenis hutannya adalah sabana karena tanahnyayang kurang subur.
Perhatkan hutan di daerah yang subur di pegunungan dengan hutan di daerah yang
tanahnya banyak mengandung kapur atau tanah liat.
2) Topografi, faktor ketinggian muka bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari
permukaan laut (elevasi dpl). Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat
tersebut berada pada 1500 m di atas permukaan laut (mdpl). Semakin tinggi suatu
daerah semakin dingin suhu di daerah tersebut. demikian juga sebaliknya bila lebih
rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas. Setiap naik 100 meter suhu
udara rata-rata turun sekitar 0,5 ºC. Jadi semakin rendah suatu daerah semakin panas
daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi suatu daerah semakin dingin daerah
tersebut. oleh sebab itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap jenis
dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di daerah tropis,
tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan kering.
3) Pengangkutan manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat
menyebabkan perpindahan flora dan fauna.

c. Hambatan Persebaran
1) Hambatan iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrem dapat menghambat
persebaran, misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan. Faktor
iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin dangat besar
pengaruhnya terhadap kehidupan setiap makhluk di dunia. Faktor suhu udara
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan. Siar
matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa.
Kelembapan udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan.
Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim yang berbeda-beda
pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga berbeda.
Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau sepanjang tahun
karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar matahari. Berbeda
dengan tanaman di daerah beriklim sedang, ragam tumbuhannya tidak sebanyak di
daerah tropis yang kaya sinar matahari, di sana banyak ditemui pohon berkayu keras
dan berdaun jarum. Daerah gurun yang beriklim panas dan kurang curah hujan, hanya
sedikit tumbuhan yang dapat menyesuaika diri, seperti pohon kaktus dapat tumbuh
subur, karena mempunyai persediaan air dalam batangnya. Kehidupan faunanya juga
sangat bergantung pada pengaruh iklim yang mampu memberikan kemungkinan bagi
kelangsungan hidupnya. Binatang di daerah dingin berbeda dengan binatang di daerah
tropis, dan sulit menyesuaikan diri bila hidup di daerah tropis yang beriklim panas.

Faktor Intern dan Ekstern yang Mempengaruhi Evolusi Makhluk Hidup


Seperti diketahui bahwa bentang alam, bentuk lahan (landfrom) atau bentuk muka
bumi berpengaruh besar pada jenis tumbuhan yang hidup. Di lain pihak diketahui pula,
bahwa sebagian besar permukaan bumi ini berupa hamparan bentang alam yang senantiasa
terlihat diselimuti oleh vegetasi.
Di balik selimut vegetasi bila diamati bila diamati lebih mendalam ternyata terdapat
kondidi dan situasi yang berbeda-beda antara kawasan satu dengan kawasan lainnya. lebih
lanjut, jika kita telusuri lebih detail lagi, akan kita dapati suatu bentuk ekosistem. Sedangkan
hewan saja penggolongan ini dinamakan community (Darlington, 1996; Polunin, 1996;
Fatchen, 2001).
Hal tersebut dapat dilihat adanya realitas hubungan timbal balik secara langsung
dalam bentuk aksi dan reaksi pada suatu tempat tertentu. Dengan pengetahuan dapat diambil
maknanya dari peristiwa-peristiwa tersebut. Makna itu dapat dimanfaatkan sebagai pola dasar
perencanaan dan kegiatan serta pembangunan pertanian, termasuk di dalamnya kelestarian
lingkungan hidup.
Penggunaan bentang alam atau bentuk muka bumi bagi pertumbuhan jenis-jenis
tanaman (vegetasi) meliputi: untuk usaha tanaman pertanian atau nonpertanian, tanaman
budidaya ataupun nonbudidaya, atau untuk tanaman yang tumbuh secara alamiah atau karena
direkayasa oleh manusia.
Faktor penyebab suatu tanaman yang tumbuh tidak sama antara suatu tempat dengan
tempat lainnya adalah kompleks sosial. Secara praktis faktor penyebab tersebut sebenarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern, seperti pada uraian
berikut (Polunin, 1966; Fatchan, 2001).
1. Faktor Intern
Faktor intern ialah semua faktor yang berasal dari dalam tanaman itu sendiri, adapun
faktor-faktor dalam (intern) tersebut antara lain:
a. Faktor genetika
Gen sebagai faktor pembawa keturunan suatu tanaman akan dapat berpengaruh
terhadap perkembangan tanaman itu sendiri di masa-masa yang akan datang.
Apakah gen tersebut mampu melangsungkan keturunan sesuai dengan induknya
atau tidak? Sebab, sifat genetika suatu tanaman bisa berubah pada anak
keturunanya akibat keadaan lingkungan, atau akibat lain yang dapat mengubah
sifat-sifat asli gen.
b. Modifikasi
Berkaitan dengan gennya suatu tanaman, perubahan senantiasa selalu dapat
terjadi pada suatu jenis tanaman apa pun. Perubahan mana, akibat dari adanya
penyimpangan-penyimpangan individu selama menjalani masa reproduksi suatu
jenis tanaman.
c. Faktor ketahanan individu
Berkaitan dengan perubahan gen, perubahan senantiasa bisa menimbulkan
ketahanan suatu tanaman, atau mungkin malah menghilangkan ketahanan
individu suatu tanaman. Ketahanan individu yang dimaksudkan ialah kemampuan
suatau individu tanaman untuk dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau
terhadap ganasnya musuh sesamanya. Kenyataan menunjukkan bahwa, ketahanan
individu berkaitan denga adanya dominasi suatu jenis tanaman tertentu terhadap
suatu wilayah tertentu pula. Pada akhirnya kita akan mengenal istilah hutan
homogen.
d. Faktor aktivitas penyebaran
Sebenarnya penyebaran suatu jenis tanaman dapat digolongkan menjadi dua
kategori yaitu penyebaran aktif dan penyebaran pasif. Penyebaran aktif
merupakan penyebaran yang berasal dari kemauan suatu individu tanaman.
Sedangkan penyebaran pasif merupakan jenis penyebaran yang ditunjang
aktivitas pihak lain di luar kemampuan individu suatu jenis tanaman. Penyebaran
aktif suatu jenis tanaman kadarnya lebih rendah dari pada penyebaran pasif, lain
halnya dengan jenis hewan, malah sebaliknya, di mana penyebaran aktif justru
nampak lebih dominan. Barangkali, penyebaran aktif yang sifatnya terbatas
tersebut, maka sebenarnyalah aktivitas penyebaran suatu tanaman berasal dari
dalam tidak begitu besar pengaruhnya, oleh karena itu penyebaran pasif suatu
jenis tanaman memegang peranan penting.

2. Faktor Ekstern
Adalah faktor yang berasal dari pengaruh luar (lingkungan) yang menjadi kediaman
tumbuh-tumbuhan yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain.
a. Iklim
Keadaan iklim merupakan faktor yang paling penting bagi suatu kehidupan
tanaman. Kondisi tiklim yang berbeda di suatu daerah, secara tegas dapat
membedakan jenis-jenis tanaman yang tumbuh, misalnyatak mampu tumbuh dan
berkembang bila tanaman pisang (Musa Paradisiaca) ditanam di daerah gurun.
Begitu sebaliknya tak akan tumbuh baik tanaman kaktus ditanam di daerah yang
selalu lembab sepajang musim. Sebenarnya prosentase yang paling besar
pengaruhnya bagi bentuk kehidupan tanaman adalah “iklim”, termasuk di
dalamnya ialah pengaruh sinar matahari.
b. Jenis tanah
Jenis tanah yang berbeda mengakibatkan jenis tanaman yang berbeda pula, sebab
setiap jenis tanah mempunyai perbedaan tentang: kadar air, jenis batuan, mineral
tanah, kadar unsur hara, solum tanah, tekstur tanah, udara tanah, bahan organik.
Sedangkan kita tahu bahwa antara suatu jenis tanaman satu dengan lainnya
membutuhkan komponen-komponen tersebut dalam jumlah yang berbeda pula.
Akibatnya terjadilah suatu variasi jenis tanaman tertentu yang dapat dan mampu
hidup di wilayah yang mempunyai jenis tanah yang sesuai dengan kebutuhan
suatu tanaman.
c. Faktor tinggi tempat
Tinggi rendahnya suatu tempat dari permukaan laut, mengakibatkan terjadinya
beda temperatur (ingat, proses gradien suhu vertikal), sedangkan keadaan suhu
yang berbeda membuat jenis tanaman yang tumbuh akan berbeda pula.
Kendatipun demikian ada beberapa jenis tanaman yang toleran terhadap
perbedaan suhu, walau dalam persentase yang sangat kecil.
d. Bentuk muka bumi
Berkaitan dengan tinggitempat suatu daerah, bentuk muka bumi merupakan
faktor penentu yang cukup berperan. Akibat beda tinggi, dataran rendah, daerah
lereng, daerah lembah, serta pantai dan rawa. Dengan demikian dapat dijumpai
habitat dan komunitas yang berbeda akan dijumpai jenis tumbuhan yang berbeda
pula. Misalnya di daerah pantai atau daerah rawa sering-sering dijumpai hutan
heterogen dan areal pertanian yang subur, di daerah dataran tinggi (dingin) biasa
dijumpai jenis pohon jarum, berdaun jarum.
e. Faktor mutasi
Mutan, atau zat yang mengakibatkan proses mutasi bagi tanaman sebagian besar
berasal dari polutan, polutan adalah akibat dari adanya pencemaran lingungan
hidup. Bagi tanaman yang tak mampu menyesuaikan diri, ia akan mati dan
kemungkinan telah berubah karena sudah mengalami mutasi. Akibat selanjutnya
adalah bahwa di wilayah yang ketempatan proses tersebutkan terdapat bentuk
kehidupan tanaman yang lain, yang sebenarnya adalah tanaman sejenis yang telah
mengalami mutasi. Masa mutasi biasanya membutuhkan waktu yang relatif cukup
lama.
f. Penyebaran pasif
Demi kelangsungan hidupnya suatu tumbuhan banyak membutuhkan bantuan
alam, bantuan itu bisa berupa: aliran air, gelombang arus laut, angin, hewan, dan
lain sebagainya. Bila benih atau bibit tumbuhan dapat terbawa oleh peristiwa olah
peristiwa alam tersebut, dan ia mampu tumbuh dan berkembang berarti bahwa
tumbuhan tersebut dapat memperluas wilayah penyebarannya kendatipun hal
tersebut berjalan lambat namun pasti.

Fatchan. 2013. Geografi Tumbuhan dan Hewan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Anda mungkin juga menyukai