DISUSUN OLEH
2. Ida Oktarini
3. Aisyah Ramaiyanti
4. Evi Soleha
5. Putri Heriyanti
6. Fafi Rahmawati
Kelas : XI IPS 1
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menunjukkan kepada
kita semua jalan yang benar. Shalawat dan salamnya kami haturkan kepada Nabi
pembawa berkah dan penghancur kebatilan, Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Geografi. Selain
itu tujuan penulis menyusun makalah ini adalah untuk mengetahui tentang biosfer dan
penyebaran flora fauna.
Dalam penyelesaian Makalah ini, kami banyak menemui kesulitan. Namun berkat
bimbingan dari beberapa pihak, akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan walaupun
masih banyak kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
agar tugas ini menjadi lebih baik dan berguna di masa depan. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan rekan-rekan pada umumnya.
Kelompok I
PEMBAHASAN
A. BIOSFER
1. Pengertian Biosfer
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup
atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Biosfer merupakan sistem
kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi.
Selain manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan
tumbuh-tumbuhan (flora). Pada dasarnya, biosfer terdiri atas tiga lingkungan
utama atau biosiklus (biocycle), yaitu biosiklus darat, biosiklus air tawar (sungai,
danau, atau kolam), dan biosiklus air asin (lautan).
- Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang memanfaatkan bahan organik dari
produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya karena tidak dapat
membuat makanan sendiri atau disebut juga heterotrof. Contoh konsumen
adalah manusia dan hewan.
b. Komponen Abiotik
Komponen abiotic adalah seluruh unsur makhluk tak hidup, meliputi iklim,
bahan-bahan anorganik berupa mineral-mineral yang terdapat di dalam batuan,
tanah, air dan udara. Contohnya antara lain Karbon (C), Nitrogen (N),
Karbondioksida (CO2), Air (H2O), Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan
lemak.
a. Faktor Iklim
Iklim bisa memberikan pengaruh dominan terhadap persebaran flora dan
fauna di bumi. Kenyataannya, wilayah yang mempunyai iklim ekstrem dihuni
flora dan fauna dengan ragam spesies jauh lebih sedikit dibandingkan yang
ada di kawasan tropis. Ada beberapa jenis faktor iklim yang berpengaruh
terhadap persebaran flora dan fauna. Di antara sejumlah faktor yang termasuk
dalam kategori iklim adalah suhu udara, kelembapan, angin, dan curah hujan.
Bagaimana faktor-faktor itu dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna?
- Suhu
Perbedaan letak geografis-astronomis, sudut datangnya sinar matahari,
jarak daratan dengan lautan, ketinggian lokasi, dan tutupan lahan membuat
suhu udara di setiap wilayah tidak seragam. Sementara itu, kehidupan
tumbuhan maupun hewan terkait erat dengan kondisi suhu udara. Banyak
spesies tertentu memerlukan suhu udara ideal di lingkungan hidupnya agar
dapat tetap bertahan dan berkembang biak. Karena itu, kawasan dengan
suhu non-ekstrem, atau tidak terlalu panas maupun dingin, umumnya layak
menjadi tempat hidup banyak jenis spesies flora dan fauna. Suhu udara
juga bisa memengaruhi kondisi vegetasi di suatu wilayah. Vegetasi yang
terdapat di wilayah tropis, gurun, kutub dan lainnya tidak bisa sama.
- Kelembapan Udara
Kelembaban udara menunjukkan tingkat uap air yang terkandung di
udara. Kelembapan berpengaruh langsung terhadap kehidupan flora. Ada
tumbuhan yang cocok hidup hanya di daerah kering, lembab, atau basah.
Oleh sebab itu, jenis-jenis tumbuhan bisa dikategorisasikan berdasar
tingkat kelembapan wilayah keberadaannya. Setidaknya ada 4 jenis yang
perlu diketahui, yakni:
o Xerophyta: tumbuhan yang tahan di lingkungan kering atau
kelembaban udara sangat rendah. Contoh: kaktus.
o Mesophyta: tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan lembab
tetapi tidak basah. Contoh: anggrek dan cendawan.
o Hygrophyta: tumbuhan yang cocok hidup di kawasan basah.
Contoh: teratai, eceng gondok, selada air.
o Tropophyta: tumbuhan yang bisa beradaptasi di daerah pemililk
musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora
khas wilayah iklim musim tropis (monsun tropis). Contoh: jati dan
ekaliptus.
- Angin
Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Di
daerah terbuka, hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat
bertahan hidup di tengah terpaan angin kencang. Angin pun bisa
membantu penyerbukan atau pembuahan pada beberapa jenis tanaman,
sehingga regenerasi terjadi. Tumbuhan tertentu penyebaran benihnya juga
dibantu angin, seperti yang terjadi pada spora paku-pakuan (pteridophyta).
- Curah Hujan
Curah hujan jelas menjadi penentu persebaran flora dan fauna karena
air adalah sumber utama kehidupan. Beragam jenis hewan dan tumbuhan
sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Tingkat curah
hujan dapat membentuk karakter khas formasi vegetasi di muka bumi.
Kekhasan vegetasi ini mengakibatkan ada hewan-hewan tertentu yang bisa
hidup. Hal ini bisa terjadi karena banyak jenis hewan mengandalkan
tumbuhan sebagai sumber makanan.
2. Tingkat Kegemburan
Tanah-tanah yang gembur jauh lebih baik dibandingkan dengan tanah-
tanah yang padat, sebab tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan
untuk menembus tanah, dan menyerap mineral-mineral yang terkandung
dalam tanah.
3. Mineral Organik/Humus
Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad
mahluk hidup yang dapat terurai menjadi tanah subur yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan vegetasi.
1. Ekosistem Tropika
Ekosistem tropika adalah jenis ekositem yang berada pada sekitaran wilayah
tropis, yang masih dibagi lagi kedalam tiga tipe, meliputi
- Hutan Musim
Terdapat di daerah-daerah yang memiliki pergantian musim kemarau dan
penghujan sangat jelas, musim kemarau lebih panjang dengan curah hujan
antara 100 – 200 cm per tahun. Pada musim kemarau vegetasinya
menggugurkan daun (meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara,
Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
- Sabana Tropika
Jenis hutan sabana tropika adalah jenis hutan yang dapat dikenali dari
adanya komunitas padang rumput serta tumbuh pohon kecil dan juga
adanya semak-semak yang tumbuh secara tidak merata atau menyebar.
Persebaran dari hutan sabana tropika antara lain dapat ditemukan di
wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, disebagian besar wilayah
Afrika, seperti Sudan dan madagaskar Tengah dan juga disebagian pulau
di wilayah Indonesia dan di daerah Pengunungan India.
- Gurun
Ekosistem yang terdapat diwilayah dengan curah hujan yang lebih sedikit
daripada evaporasi. Berlokasi pada ketinggian 200 – 300 m, baik yang
berada didaerah lintang utara maupun lintang selatan.
- Padang Rumput
Ditandai dengan adanya dominasi rumput – rumputan. Terdapat di wilayah
Amerika Utara, yang biasa disebut juga dengan prairi. Sedangkan di Asia,
padang rumput ini biasa disebut steppe, di Amerika Selatan dikenal
dengan sebutan Pampas, serta di Afrika Selatan dinamakan dengan Veldt.
4. Ekosistem Tundra
Suatu ekosistem yang tidak ada pepohonan didalamnya serta berasa diwilayah
Arktik yang dingin dan kering. Vegetasi utama yang bisa ditemukan diwilayah
ini adalah lumut yang tumbuh dimusim panas.
1. Wilayah Ethiopian
Wilayah ethiopian merupakan wilayah yang mencakup selatan Gurun Sahara,
Madagaskar, dan selatan Saudi Arabia. Di wilayah ini, diketahui ada sekitar 160
vertebrata darat dan ada beberapa fauna khas.
Contoh Fauna khas pada wilayah ini adalah gajah, cheetah, jerapah, unta,
dan badak afrika.
2. Wilayah Oriental
Wilayah ini memiliki beragam fauna dengan tipe asiatis. Fauna tipe asiatis
ini tersebar di kawasan Asia, terkhusus pada Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Sebagian besar sebaran fauna oriental berada di daerah dengan
iklim tropis. Pada wilayah ini terdapat juga beberapa fauna khas seperti
primata, fauna air tawar, mamalia berukuran besar, dan lain sebagainya.
Contoh fauna pada wilayah ini adalah orang utan, monyet, tapir, burung
poksay, gajah, dan lain sebagainya.
3. Wilayah Paleartik
Wilayah paleartik merupakan wilayah persebaran fauna terbesar. Fauna
pada wilayah ini tersebar seluruh benua Eropa, Rusia, Kepulauan Inggris,
Pegunungan Himalaya, Tibet, Tiongkok Utara, Korea, Afrika Utara, dan
Asia Barat. Dengan wilayah yang cukup luas, jumlah fauna yang ada juga
sangat beragam. Hewan-hewan tersebut bergantung pada kemampuan
adaptasi yang dimiliki.
Contoh fauna yang ada pada wilayah paleartik adalah serigala, panda
merah, rusa kutub, beruang kutub, yak, dan lain sebagainya.
4. Wilayah Neotropikal
Wilayah ini meliputi wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pada
wilayah Amerika Selatan jenis fauna ini ada di daerah dataran rendah
Meksiko, Kepulauan Karibia, dan Florida. Kondisi iklim pada wilayah di
wilayah Amerika Selatan.
Contoh fauna yang ada pada wilayah ini adalah alpaka, llam, kelelawar
penghisap darah, piranha, anaconda, burung beo, dan armandillo.
5. Wilayah Neartik
Wilayah ini berada di bagian dari Benua Amerika, yaitu Amerika Utara
dan Greenland. Fauna pada wilayah ini tersebar di negara Amerika Serikat,
Kanada, Meksiko, dan Greenland. Wilayah tersebut memiliki suhu yang
cenderung rendah sehingga jenis fauna yang hidup di wilayah ini sebagian
besar memiliki bulu yang lebat.
Contoh fauna yang ada di wilayah ini adalah bison, rubah, ayam kalkun,
tikus berkantung, muskox, caribau, dan domba gunung.
6. Wilayah Australian
Wilayah persebaran australian ini berada di benua Australia, Selandia
Baru, Papua, dan Maluku. Pada wilayah ini terdapat beberapa jenis fauna
endemi yaitu tuatara yang hanya ada di Selandia Baru dan Tazmanian
Devil yang ada di Pulau tasmania.
Contoh hewan lain yang ada pada wilayah ini adalah kanguru, kiwi,
burung kasuari, koala, dan lain sebagainya.
LAMPIRAN SOAL
1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat faktor – faktor yang mempengaruhi sebaran
flora dan fauna?
Jawaban
a. Faktor Iklim.
Faktor Iklim yang mempengaruhi di antaranya: suhu udara, kelembapan udara,
angin, dan curah
b. Faktor Edafik (Tanah).
Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi antara lain, Tekstur, Tingkat
Kegemburan, Mineral Organik/Humus, Unsur Hara, Kandungan Air Tanah,
Kandungan Udara Tanah.
c. Faktor Fisiografi (Relief bumi).
Bentuk permukaan bumi yang beragam seperti pegunungan dapat menghambat
penyebaran tumbuhan.
d. Faktor mahluk hidup (Biotik)
Tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain
yang memiliki daya adaptasi yang lemah. Selain itu, manusia juga memiliki peran
sebagai penyebar flora dan fauna.
Komponen biosfer terbagi menjadi 2 yaitu, komponen biotik (makhluk hidup) dan
komponen abiotik (bukan makhluk hidup)