Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH GEOGRAFI

BIOSFER & PENYEBARAN FLORA FAUNA

DISUSUN OLEH

Nama Anggota : 1. Sabila Ramadani

2. Ida Oktarini

3. Aisyah Ramaiyanti

4. Evi Soleha

5. Putri Heriyanti

6. Fafi Rahmawati

Kelas : XI IPS 1

Guru Pembimbing : Rista Apriani, S.Pd.

SMA NEGERI 21 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah menunjukkan kepada
kita semua jalan yang benar. Shalawat dan salamnya kami haturkan kepada Nabi
pembawa berkah dan penghancur kebatilan, Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pelajaran Geografi. Selain
itu tujuan penulis menyusun makalah ini adalah untuk mengetahui tentang biosfer dan
penyebaran flora fauna.
Dalam penyelesaian Makalah ini, kami banyak menemui kesulitan. Namun berkat
bimbingan dari beberapa pihak, akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan walaupun
masih banyak kekurangannya. Karena itu, sepantasnya jika kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami juga sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
agar tugas ini menjadi lebih baik dan berguna di masa depan. Mudah-mudahan makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan rekan-rekan pada umumnya.

Palembang, Juli 2022


Penulis

Kelompok I
PEMBAHASAN

A. BIOSFER
1. Pengertian Biosfer
Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup
atau seluruh ruang hidup yang ditempati organisme. Biosfer merupakan sistem
kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi.
Selain manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan
tumbuh-tumbuhan (flora). Pada dasarnya, biosfer terdiri atas tiga lingkungan
utama atau biosiklus (biocycle), yaitu biosiklus darat, biosiklus air tawar (sungai,
danau, atau kolam), dan biosiklus air asin (lautan).

2. Komponen Biotik dan Abiotik


Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri atas gabungan
ekosistem yang ada di bumi. Ekosistem itu sendiri meliputi komponen komponen
sebagai berikut :
a. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen hidup yang ada di alam dan meliputi
semua makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan, mikroorganisme, dan
manusia. Dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan berdasarkan
fungsinya, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai atau dekomposer.
- Produsen
Produsen merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri sehingga disebut sebagai autotrof. Contoh produsen adalah
ganggang, bakteri, dan tumbuhan hijau yang memanfaatkan sinar matahari
atau energi kimia untuk membuat makanan.

- Konsumen
Konsumen adalah makhluk hidup yang memanfaatkan bahan organik dari
produsen untuk menjamin kelangsungan hidupnya karena tidak dapat
membuat makanan sendiri atau disebut juga heterotrof. Contoh konsumen
adalah manusia dan hewan.

- Pengurai atau dekomposer


Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang
semula terdapat dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati. Dari
proses penguraian akan dihasilkan zat-zat hara yang dimanfaatkan kembali
oleh produsen.
Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut
detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik,
contohnya adalah kutu kayu.

b. Komponen Abiotik
Komponen abiotic adalah seluruh unsur makhluk tak hidup, meliputi iklim,
bahan-bahan anorganik berupa mineral-mineral yang terdapat di dalam batuan,
tanah, air dan udara. Contohnya antara lain Karbon (C), Nitrogen (N),
Karbondioksida (CO2), Air (H2O), Oksigen (O2), protein, karbohidrat, dan
lemak.

B. Persebaran Flora Dan Fauna Di Permukaan Bumi


1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora Dan Fauna
Secara umum, studi geografi memberikan pemahaman bahwa ada 4 macam
faktor yang memengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Keempatnya adalah
iklim, edafik, biotik, dan fisiografi.

a. Faktor Iklim
Iklim bisa memberikan pengaruh dominan terhadap persebaran flora dan
fauna di bumi. Kenyataannya, wilayah yang mempunyai iklim ekstrem dihuni
flora dan fauna dengan ragam spesies jauh lebih sedikit dibandingkan yang
ada di kawasan tropis. Ada beberapa jenis faktor iklim yang berpengaruh
terhadap persebaran flora dan fauna. Di antara sejumlah faktor yang termasuk
dalam kategori iklim adalah suhu udara, kelembapan, angin, dan curah hujan.
Bagaimana faktor-faktor itu dapat memengaruhi persebaran flora dan fauna?

- Suhu
Perbedaan letak geografis-astronomis, sudut datangnya sinar matahari,
jarak daratan dengan lautan, ketinggian lokasi, dan tutupan lahan membuat
suhu udara di setiap wilayah tidak seragam. Sementara itu, kehidupan
tumbuhan maupun hewan terkait erat dengan kondisi suhu udara. Banyak
spesies tertentu memerlukan suhu udara ideal di lingkungan hidupnya agar
dapat tetap bertahan dan berkembang biak. Karena itu, kawasan dengan
suhu non-ekstrem, atau tidak terlalu panas maupun dingin, umumnya layak
menjadi tempat hidup banyak jenis spesies flora dan fauna. Suhu udara
juga bisa memengaruhi kondisi vegetasi di suatu wilayah. Vegetasi yang
terdapat di wilayah tropis, gurun, kutub dan lainnya tidak bisa sama.

- Kelembapan Udara
Kelembaban udara menunjukkan tingkat uap air yang terkandung di
udara. Kelembapan berpengaruh langsung terhadap kehidupan flora. Ada
tumbuhan yang cocok hidup hanya di daerah kering, lembab, atau basah.
Oleh sebab itu, jenis-jenis tumbuhan bisa dikategorisasikan berdasar
tingkat kelembapan wilayah keberadaannya. Setidaknya ada 4 jenis yang
perlu diketahui, yakni:
o Xerophyta: tumbuhan yang tahan di lingkungan kering atau
kelembaban udara sangat rendah. Contoh: kaktus.
o Mesophyta: tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan lembab
tetapi tidak basah. Contoh: anggrek dan cendawan.
o Hygrophyta: tumbuhan yang cocok hidup di kawasan basah.
Contoh: teratai, eceng gondok, selada air.
o Tropophyta: tumbuhan yang bisa beradaptasi di daerah pemililk
musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora
khas wilayah iklim musim tropis (monsun tropis). Contoh: jati dan
ekaliptus.

- Angin
Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Di
daerah terbuka, hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat
bertahan hidup di tengah terpaan angin kencang. Angin pun bisa
membantu penyerbukan atau pembuahan pada beberapa jenis tanaman,
sehingga regenerasi terjadi. Tumbuhan tertentu penyebaran benihnya juga
dibantu angin, seperti yang terjadi pada spora paku-pakuan (pteridophyta).

- Curah Hujan
Curah hujan jelas menjadi penentu persebaran flora dan fauna karena
air adalah sumber utama kehidupan. Beragam jenis hewan dan tumbuhan
sangat tergantung pada curah hujan dan kelembaban udara. Tingkat curah
hujan dapat membentuk karakter khas formasi vegetasi di muka bumi.
Kekhasan vegetasi ini mengakibatkan ada hewan-hewan tertentu yang bisa
hidup. Hal ini bisa terjadi karena banyak jenis hewan mengandalkan
tumbuhan sebagai sumber makanan.

Contohnya, hujan tropis yang bisa tumbuh di kawasan dengan curah


hujan 1000-2000 mm dan suhu udara 20-30 derajat celcius memiliki
keragaman flora sekaligus fauna yang kaya. Kondisi berbeda ada di
padang rumput stepa yang berkembang di wilayah dengan curah hujan
200-1000 mm dan suhu -20 sampai 10 derajat celcius.

b. Faktor Edafik ( Tanah )


Faktor edafik kondisi tanah berpengaruh besar pula pada persebaran
flora dan fauna. Tanah jadi media utama bagi tumbuhnya vegetasi.
Kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan vegetasi seperti unsur
hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara disediakan oleh tanah.
Tanah subur memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman. Hewan
lalu bakal lebih mudah menemukan makanan jika tanaman di sekitarnya
tumbuh subur.
Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi, antara
lain sebagai berikut :
1. Tekstur (ukuran butiran tanah)
Tekstur tanah merupakan tingkat kekasaran suatu tanah. Tanah yang baik
bagi media pertumbuhan vegetasi adalah tanah yang perbandingan butiran
pasir, debu, dan lempungnya seimbang.

2. Tingkat Kegemburan
Tanah-tanah yang gembur jauh lebih baik dibandingkan dengan tanah-
tanah yang padat, sebab tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan
untuk menembus tanah, dan menyerap mineral-mineral yang terkandung
dalam tanah.

3. Mineral Organik/Humus
Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad
mahluk hidup yang dapat terurai menjadi tanah subur yang sangat
diperlukan untuk pertumbuhan vegetasi.

4. Mineral Anorganik / Unsur Hara


Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan
yang yang terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O2), Nitrogen (N),
Belerang (S), Fosfor (P), dan Kalsium (K).

5. Kandungan Air Tanah


Air yang terdapat di dalam tanah merupakan salah satu unsur pokok bagi
pertumbuhan dan perkembangan vegetasi, karena air sangat membantu
dalam melarutkan dan mengangkut mineral-mineral dalam tanah sehingga
mudah diserap oleh sistem perakaran pada tumbuhan. 6) Kandungan Udara
Tanah Kandungan udara pada suatu tanah berbeda-beda tergantung tingkat
kegemburannya. Semakin tinggi tingkat kegemburan suatu tanah, semakin
besar kandungan udara di dalam tanah. Kandungan udara di dalam tanah
diperlukan oleh tumbuhan untuk respirasi melalui sistem perakaran pada
tumbuhan.

c. Faktor Fisiografi ( Relief Tanah )


Keragaman bentuk permukaan bumi memengaruhi persebaran flora
dan fauna. Relief bumi dapat membantu atau mempersulit hewan dan
tumbuhan berkembang. Kawasan pegunungan, misalnya, bisa menghambat
penyebaran tumbuhan. Terhambatnya perkembangan vegetasi pada akhirnya
berdampak pula pada kondisi fauna.
Selain itu, kemiringan lereng dapat memengaruhi tumbuh kembang
tanaman. Lereng yang membelakangi sinar matahari mempersulit beragam
jenis tanaman untuk tumbuh dengan baik. Bentuk muka bumi yang beragam
bisa memicu perbedaan suhu dan kelembapan udara sehingga berpengaruh
pada jenis vegetasi, dan karena itu, memengaruhi spesies hewan yang
bertahan. Perbedaan suhu dan kelembapan udara, misalnya, karena faktor
tinggi-rendah dataran.

d. Faktor Biotik ( Makhluk Hidup )


Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia juga bisa
mempengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Peran yang terbesar, untuk
saat ini, ada di manusia. Perilaku manusia yang melestarikan lingkungan akan
berdampak positif terhadap keberadaan flora dan fauna. Sebaliknya, kegiatan
manusia merusak lingkungan bahkan dapat membuat spesien flora dan fauna
tertentu punah.
Pada kasus tanaman, tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat akan
menghambat tumbuhan lain dengan kemampuan lebih lemah. Kondisi ini
lantas memicu satu jenis vegetasi mendominasi suatu wilayah. Sedangkan
dalam konteks hewan, keberadaan cacing yang bisa menyuburkan tanah dan
membantu banyak jenis tanaman berkembang,

2. Jenis Dan Persebaran Flora Didunia


Untuk mengetahui persebaran flora yang ada didunia ini, kita bisa
mengetahuinya berdasarkan ekosistem yang ada. Ekosistem ini terdiri dari
ekosistem daratan utama yang ada di permukaan secara horizontal (dari ekuator ke
kutub), dan berdasarkan pada kondisi iklim.

Berdasarkan pembedaan tersebut, ekosistem secara umum bisa dibedakan ke


dalam empat macam, meliputi : ekosistem tropika, ekosistem daerah sedang,
ekosistem taiga, dan ekosistem tundra. Berikut keterangannya :

1. Ekosistem Tropika
Ekosistem tropika adalah jenis ekositem yang berada pada sekitaran wilayah
tropis, yang masih dibagi lagi kedalam tiga tipe, meliputi

- Hutan Hujan Tropis


Tersebar di wilayah sekitar ekuator antara lintang 10ºLU – 10°LS, curah
hujan antara 200 – 400 cm per tahun, dengan ciri vegetasinya berupa hutan
belantara dengan tumbuhan heterogen, tingkat kerapatan tinggi, dengan
wilayah persebaran di Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil),
Amerika Tengah, wilayah Afrika sekitar katulistiwa, dan Pulau
Madagaskar.

- Hutan Musim
Terdapat di daerah-daerah yang memiliki pergantian musim kemarau dan
penghujan sangat jelas, musim kemarau lebih panjang dengan curah hujan
antara 100 – 200 cm per tahun. Pada musim kemarau vegetasinya
menggugurkan daun (meranggas), tersebar di India, Asia Tenggara,
Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

- Sabana Tropika
Jenis hutan sabana tropika adalah jenis hutan yang dapat dikenali dari
adanya komunitas padang rumput serta tumbuh pohon kecil dan juga
adanya semak-semak yang tumbuh secara tidak merata atau menyebar.
Persebaran dari hutan sabana tropika antara lain dapat ditemukan di
wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan, disebagian besar wilayah
Afrika, seperti Sudan dan madagaskar Tengah dan juga disebagian pulau
di wilayah Indonesia dan di daerah Pengunungan India.

2. Ekosistem Daerah Sedang


Ekosistem daerah sedang adalah jenis ekosistem yang terdiri dari :
- Semak Belukar Berduri
Dapat dikenali dari adanya vegetasi berduri sejenis Xerophyt. Memiliki
ciri khas yakni daunnya kecil guna untuk mengurangi transpirasi.

- Gurun
Ekosistem yang terdapat diwilayah dengan curah hujan yang lebih sedikit
daripada evaporasi. Berlokasi pada ketinggian 200 – 300 m, baik yang
berada didaerah lintang utara maupun lintang selatan.

- Padang Rumput
Ditandai dengan adanya dominasi rumput – rumputan. Terdapat di wilayah
Amerika Utara, yang biasa disebut juga dengan prairi. Sedangkan di Asia,
padang rumput ini biasa disebut steppe, di Amerika Selatan dikenal
dengan sebutan Pampas, serta di Afrika Selatan dinamakan dengan Veldt.

- Hutan Hujan Daerah Sedang


Dapat dikenali dari wilayahnya yang tampak selalu hijau, dengan
pepohonan yang tidak begitu tinggi, daun pohonya lebih keras dan kaku,
dan tidak begitu rimbun. Vegetasi yang tumbuh disana antara lain ada
agathis dan konifera. Persebarannya antara lain di bagian selatan Amerika
Serikat, Jepang Selatan, sebagian daerah Korea, daratan Cina, bagian
selatan wilayah Afrika, Selandia Baru dan Australia.

- Hutan Gugur Daun


Dapat ditemukan diwilayah iklim continental yang memiliki cukup hujan.
Sebagian besar vegetasi yang ada diwilayah ini mengugurkan daunnya
diakhir musim panas.
3. Ekosistem Taiga
Dapat dikenali dari adanya dominasi hutan dengan jenis pohon konifer serta
pinus yang mampu bertahan hidup di wilayah suhu dingin yang ekstrem.
Persebaran dari ekosistem taiga ini ada di daerah Eropa- Asia dan Amerika
Utara.

4. Ekosistem Tundra
Suatu ekosistem yang tidak ada pepohonan didalamnya serta berasa diwilayah
Arktik yang dingin dan kering. Vegetasi utama yang bisa ditemukan diwilayah
ini adalah lumut yang tumbuh dimusim panas.

3. Jenis Dan Persebaran Fauna Di Dunia


Penyebaran hewan atau fauna dipermukaan bumi dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan hidup yang sesuai untuk tempat hidupnya. Apabila suatu kelompok
fauna sudah tidak cocok untuk mendiami suatu daerah tertentu, maka kelompok
fauna itu akan melakukan migrasi atau perpindahan ke daerah lain. Alfred Russel
Wallece mengklasifikasikan daerah persebaran fauna di dunia menjadi 6 (enam)
wilayah Zoogeografical.

1. Wilayah Ethiopian
Wilayah ethiopian merupakan wilayah yang mencakup selatan Gurun Sahara,
Madagaskar, dan selatan Saudi Arabia. Di wilayah ini, diketahui ada sekitar 160
vertebrata darat dan ada beberapa fauna khas.

Contoh Fauna khas pada wilayah ini adalah gajah, cheetah, jerapah, unta,
dan badak afrika.

2. Wilayah Oriental
Wilayah ini memiliki beragam fauna dengan tipe asiatis. Fauna tipe asiatis
ini tersebar di kawasan Asia, terkhusus pada Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Sebagian besar sebaran fauna oriental berada di daerah dengan
iklim tropis. Pada wilayah ini terdapat juga beberapa fauna khas seperti
primata, fauna air tawar, mamalia berukuran besar, dan lain sebagainya.

Contoh fauna pada wilayah ini adalah orang utan, monyet, tapir, burung
poksay, gajah, dan lain sebagainya.

3. Wilayah Paleartik
Wilayah paleartik merupakan wilayah persebaran fauna terbesar. Fauna
pada wilayah ini tersebar seluruh benua Eropa, Rusia, Kepulauan Inggris,
Pegunungan Himalaya, Tibet, Tiongkok Utara, Korea, Afrika Utara, dan
Asia Barat. Dengan wilayah yang cukup luas, jumlah fauna yang ada juga
sangat beragam. Hewan-hewan tersebut bergantung pada kemampuan
adaptasi yang dimiliki.

Contoh fauna yang ada pada wilayah paleartik adalah serigala, panda
merah, rusa kutub, beruang kutub, yak, dan lain sebagainya.

4. Wilayah Neotropikal
Wilayah ini meliputi wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pada
wilayah Amerika Selatan jenis fauna ini ada di daerah dataran rendah
Meksiko, Kepulauan Karibia, dan Florida. Kondisi iklim pada wilayah di
wilayah Amerika Selatan.

Contoh fauna yang ada pada wilayah ini adalah alpaka, llam, kelelawar
penghisap darah, piranha, anaconda, burung beo, dan armandillo.

5. Wilayah Neartik
Wilayah ini berada di bagian dari Benua Amerika, yaitu Amerika Utara
dan Greenland. Fauna pada wilayah ini tersebar di negara Amerika Serikat,
Kanada, Meksiko, dan Greenland. Wilayah tersebut memiliki suhu yang
cenderung rendah sehingga jenis fauna yang hidup di wilayah ini sebagian
besar memiliki bulu yang lebat.

Contoh fauna yang ada di wilayah ini adalah bison, rubah, ayam kalkun,
tikus berkantung, muskox, caribau, dan domba gunung.

6. Wilayah Australian
Wilayah persebaran australian ini berada di benua Australia, Selandia
Baru, Papua, dan Maluku. Pada wilayah ini terdapat beberapa jenis fauna
endemi yaitu tuatara yang hanya ada di Selandia Baru dan Tazmanian
Devil yang ada di Pulau tasmania.

Contoh hewan lain yang ada pada wilayah ini adalah kanguru, kiwi,
burung kasuari, koala, dan lain sebagainya.
LAMPIRAN SOAL

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat faktor – faktor yang mempengaruhi sebaran
flora dan fauna?

Jawaban

a. Faktor Iklim.
Faktor Iklim yang mempengaruhi di antaranya: suhu udara, kelembapan udara,
angin, dan curah
b. Faktor Edafik (Tanah).
Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi antara lain, Tekstur, Tingkat
Kegemburan, Mineral Organik/Humus, Unsur Hara, Kandungan Air Tanah,
Kandungan Udara Tanah.
c. Faktor Fisiografi (Relief bumi).
Bentuk permukaan bumi yang beragam seperti pegunungan dapat menghambat
penyebaran tumbuhan.
d. Faktor mahluk hidup (Biotik)
Tumbuhan yang memiliki daya adaptasi kuat akan menghambat tumbuhan lain
yang memiliki daya adaptasi yang lemah. Selain itu, manusia juga memiliki peran
sebagai penyebar flora dan fauna.

2. Sebutkan pengertian dan komponen dari Biosfer ?


Menurut etimologi, biosfer berasal dari kata bio yang berarti hidup dan sphere yang
berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup atau seluruh
ruang hidup yang ditempati organisme.

Komponen biosfer terbagi menjadi 2 yaitu, komponen biotik (makhluk hidup) dan
komponen abiotik (bukan makhluk hidup)

3. Sebutkan 4 jenis kategori tumbuhan berdasarkan tingkat kelembapan wilayahnya?


a. Xerophyta: tumbuhan yang tahan di lingkungan kering atau kelembaban udara
sangat rendah. Contoh: kaktus.
b. Mesophyta: tumbuhan yang cocok hidup di lingkungan lembab tetapi tidak
basah. Contoh: anggrek dan cendawan.
c. Hygrophyta: tumbuhan yang cocok hidup di kawasan basah. Contoh: teratai,
eceng gondok, selada air.
d. Tropophyta: tumbuhan yang bisa beradaptasi di daerah pemililk musim hujan
dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim
tropis (monsun tropis). Contoh: jati dan ekaliptus.
4. Sebutkan negara mana saja yang memiliki hutan hujan tropis ?
Indonesia, dataran rendah Amazon (Brazil), Amerika Tengah, wilayah Afrika sekitar
katulistiwa, dan Pulau Madagaskar.

5. Sebutkan 6 (enam) wilayah Zoogeografical dalam klasifikasi penyebaran fauna di


dunia?
1) Wilayah Paleartik
2) Wilayah Neartik
3) Wilayah Neotropical
4) Wilayah Ethiopian/ Afrotropical
5) Wilayah Oriental
6) Wilayah Australian

Anda mungkin juga menyukai