BAB I
SEBARAN FLORA DAN FAUNA
DI INDONESIA DAN DUNIA
BAB I
SEBARAN FLORA DAN FAUNA DI
INDONESIA DAN DUNIA
I. Kompetensi Inti
Memahami kondisi keragaman flora dan fauna di Indonesia yang melimpah sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa
Bagi tumbuhan yang berkembang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untuk proses
perkembangbiakan, berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitu pula
tumbuhan didaerah dingin dan kering, memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk
melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.
b. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara. Zat
hara penting akan diserap oleh akar tumbuhan dengan bantuan air. Air juga sangat
berperan dalam reaksi pembentukan bahan organik bagi tumbuhan. Begitu pula bagi
manusia dan hewan, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.
c. Sinar Matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses
fotosintesis. Energi ini khususnya dipergunakan untuk mengubah karbondioksida (CO2 ) dan
air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen ( O2) di atmosfer sebagai hasil lainnya.
Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan bumi merupakan sumber energi
bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya
d. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi keberlangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan
kehidupan darat, sumber air untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan
atau bentuk presipatasi lainnya. Perbedaan curah hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi
menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis hewan yang
mendiaminya. Hal ini disebabkan tumbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan
sumber makanan bagi hewan.
e. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahkan uap air dan
kelembaban dari suatu tempat ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses
penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan menjadi tumbuhan baru.
2. Faktor tanah
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman, tingkat kesuburan tanah berpengaruh
terhadap persebaran tumbuhan.
Faktor tanah dsebut pula faktor edafik yang berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau
lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti meninjau tanah dari sudut
tumbuhan atau kemampuan meumbuhkan vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman abtara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.
a. Tekstur tanah.
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah
terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam
kaitannya dengan kapasitas menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –
partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya
memiliki potidak tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak
menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
b. Struktur tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah
dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan
tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air ( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-
butir tanah ( permeabilitas ). Porositas dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur
hara dan udara keseluruh bagian tanah.
c. Keasaman tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar
tumbuhan. Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk
cairan. Jika keasaman tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai
kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur
hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan tidak mungkin hidup
dengan baik disana.
3. Faktor topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat erat kaitannya
dengan perbedaan suhu yang akhirnya menyebabkan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara
daerah yang mempunyai ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya
berbeda pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang
berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang khas untuk daerah-
daerah dengan ketinggian tertentu.
Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring
menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air
mengikis permukaan tanah yang subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya
tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah
yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang karena bergerak kebawah secara
cepat.
2. Sarana Persebaran
a. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora
dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
b. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan
menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
c. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah
tempat.
d. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan
perpindahan flora dan fauna.
Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah & ahli ilmu alam, geografi,
antropologi, dan biologi yang membagi persebaran flora Indonesia dan fauna menjadi dua
bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di wilayah Indonesia bagian barat, memiliki
persebaran ciri flora dan fauna yang mirip dengan persebaran flora dan fauna Asia. Bagian
timur Indonesia memiliki ciri flora & fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang
memisahkan persebaran dua bagian flora & fauna Indonesia tersebut dikenal dengan nama
Garis Wallace membatasi wilayah persebaran untuk fauna pada barat & Indonesia tengah,
sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna dari tengah Indonesia dengan timur
Indonesia.
Beberapa wilayah perairan baru di sekitar Indonesia yang terbentuk pada masa berakhirnya
zaman glasial itu adalah Laut Jawa yang terdapat di daerah Dangkalan Sunda dan Laut
Arafuru yang terdapat di daerah Dangkalan Sahul. Terbentuknya perairan baru di daerah
dangkalan tersebut menyebakan flora yang semula dapat dengan bebas bermigrasi akhirnya
terhambat oleh perubahan kondisi geologis.
a. Persebaran Flora Indonesia bagian barat
Flora dibagian barat ini terdiri dari hutan hujan tropis. Mengapa demikian? Apakah
ada yang tahu? Karena di bagian barat ini curah hujannya tinggi. Berbeda dengan di
bagian tengah yang curah hujannya lebih sedikit.
Berikut ini ciri-ciri persebaran flora di indonesia bagian barat:
Memiliki kawasan mangrove atau hutan bakau yang banyak di sekitar pantai.
Jenis tumbuhannya sangat beragam atau heterogen.
Disetiap tahunnya hutan selalu hijau.
Kayu di dalam hutannya memiliki kaya manfaat seperti kayu jati, kayu mahoni, dan jenis
kayu lainnya yang teksturnya sangat keras dan baik untuk bangunan gedung maupun
rumah.
Tumbuhan di hutan banyak yang memiliki ketinggian 60 meter.
Wilayah flora bagian barat adalah pulau kalimantan, pulau bali, pulau jawa, dan pulau
sumatra. Jenis flora yang ada di ketiga pulau tersebut sama seperti contoh bunga
Raflesia Arnoldi yang ditemukan di Sumatra ternyata di Jawa juga ada. Nama bungan
bangkai di pulau jawa terkenal dengan nama bunga Sluweg. Bentuk ukurannya
cenderung lebih kecil daripada di Sumatra. Demikian juga di kalimantan juga ada.
Jenis tumbuhan lain di bagian barat seperti kantong semar dan kayu meranti.
Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu: Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing
(Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam
(Diospyros sp).
Persebaran bioma hutan hujan tropis di daerah antara 10º LU dan 10º LS, termasuk di dalamnya
Hutan Amazon (Amerika Tengah), Afrika Barat, Madagaskar Timur, Asia Selatan (Indonesia dan
Malaysia), dan Australia.
b. Hutan gugur (decidous forest)
Ciri khas dari bioma hutan iklim sedang adalah warna daun yang berwarna oranye
keemasan. Hal ini disebabkan karena pendeknya hari sehingga merangsang tanaman
menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigment lain.
Ciri-cirinya:
Curah hujan tidak merata ( antara 750-1000 mm / tahun )
Tumbuh di daerah yang memilki empat musim ( panas, gugur, dingin, dan
semi)
Tumbuhan tumbuh tidak terlalu rapat dan heterogen ( 10-20 jenis)
Berwarna hijau daunnya saat musim panas
Meranggas atau gugur saat musim dingin
Tumbuhan dominan berdaun lebar
Tumbuhan dapat beradaptasi dengan iklim yang ekstrim
Tumbuh di tempat yang beriklim sedang
Temperaturnya antara 22 derajat C – 17 derajat
Tersebar di Eropa Barat, Eropa Tengah, Asia Timur (Korea dan Jepang) dan Timur
Laut Amerika. Vegetasi jenis ini hanya dapat ditemui di Benua Eropa serta Asia
Timur, karena vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi selama
enam bulan serta mengalami musim gugur saat musim kering sampai musim dingin.
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak), acer (maple), castanea, basswood
(tilia americana) dan lain-lain.
c. Tundra
Bioma tundra mempunyai karakteristik iklim regional yang sangat ekstrim dengan
suhu rata-rata rendah, bersalju, dan mempunyai musim panas yang pendek.
Ciri-cirinya:
Tersebar di daerah lingkar kutub utara tepatnya di kawasan selatan es di Kutub Utara
dan Alaska di Amerika Utara, Eropa, dan Siberia, Puncak gunung tinggi daerah tropis
dan pegunungan Alpine.
Jenis vegetasi yang tumbuh adalah lumut yang membentuk suatu hamparan yang luas
atau sering disebut sebagai ”hamparan bantalan”. Jenis jenis lumut tersebut yaitu dark
red, rumput kipas, dan lain-lain.
Pada daerah yang berawa jenis vegetasi yang ada misalnya rumput teki (Cyperus
Rotundus), rumput kapas (Selaginella tamariscina) dan gundukan gambut (hillock
tundra).
Di cekungan yang basah seperti di Greenland terdapat semak salik dan bentula.
Di tempat yang agak kering ditumbuhi lumut,teki-tekian,ericeceae, dan beberapa
tumbuhan yang berdaun agak lebar.
Di lereng-lereng batu terdapat kerak (Lichenes), lumut (Bryophyta), dan alga
(Hydroclathrus clatratus).
d. Taiga (boreal forest)
Bioma Taiga banyak ditemukan di belahan bumi utara, misalnya di wilayah negara
Rusia dan Kanada. Bioma Taiga merupakan bioma terluas dari bioma-boma lain yang
ada di bumi.
Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat dingin
dan musim panas yang sangat pendek. Kisaran temperatur antara suhu rendah dan
suhu tinggi sangat besar.
Ciri-cirinya:
Ciri-cirinya:
Ciri-cirinya:
a. Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara,
Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia.
Ciri khas hewan tipe ethiopian sebagian besar adalah mamalia dan bertubuh besar.
Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika (Loxodonta africana), badak Afrika
putih bercula dua (Cerathoterium simum), gorila (Pongo pygmeus), baboon (papio
Anubis), simpanse (Pan troglodytes), jerapah (Giraffa camelopardalis). Mamalia
padang rumput seperti zebra (Equus zebra), antilope, kijang, singa (Panthera leo),
harimau Afrika (Panthera pardus pardus), dan mamalia pemakan serangga yaitu
trengiling (Manis javanica). Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil
(Hippopotamus amphibius) yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir. Namun di
Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.
Menurut sejarah geologi, pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah
Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti:
golongan kucing (Felis silvestris catus), bajing (Callosciurus notatus), tikus,
babi hutan (Sus scrofa), kelelawar (Cynopterus sp), dan anjing (Canis familiaris).
b. Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Sovyet,
daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa
Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara.
Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun
kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi.
Beberapa jenis fauna Paleartik: hewan endemik: yaitu Panda (Ailuropoda
melanoleuca) di Cina hewan yang terbatas penyebarannya (binatang kutub) seperti
rusa Kutub (Rangifer tarandus), kucing Kutub, dan beruang Kutub (Ursus maritimus).
hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus (Rattus
norvegicus), berbagai spesies anjing (Canis familiaris), kelelawar (Cyneptorus sp).
Bajing (Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus muntjak) telah menyebar ke
wilayah lainnya.
c. Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia
tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat.
Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau (Panthera tigris), orang utan (Pongo
pygmeus), gibbon (Hylobates muelleri), rusa (Cervinae sp), banteng (Bos javanicus),
dan badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus). Hewan lainnya adalah badak bercula
dua (Dicerorhinus sumatrensis), gajah (Elephas maximus sumatranus), beruang madu
(Helarctos malayanus), antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan
yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet
(Macaca fascicularis), gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan
dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.
d. Neartik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat
Kutub Utara, dan Greenland.
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), tikus berkantung
di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox, caribau (Rangifer
tarandus), domba gunung, Salamander (Andrias davidianus), Tupai (Tupaia javanica).
Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik
seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
e. Neotropik
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika .Selatan, dan sebagian
besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan
beriklim sedang.
Hewan endemiknya adalah ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) dan Belut listrik
(Electrophorus electricus) di Sungai Amazone, Llama (Lama glama) sejenis unta di
padang pasir Atacama (Peru), dan kera hidung merah.
Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena
jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet,
trenggiling (Manis javanica), beberapa jenis reptil seperti buaya meksiko (Crocodylus
moreletii), ular, kadal (Draco volans), beberapa spesies burung, dan ada sejenis
kelelawar penghisap darah.
f. Australis
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-
pulau sekitarnya.
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru (Dendrolagus pulcherrinus), kiwi
dari genus Apteryx, koala (Phascolarctos cinereus). Terdapat beberapa jenis burung
yang khas wilayah ini seperti
burung cendrawasih (Paradisaea rudolphi), burung kasuari (Casuarius casuarius),
burung kakaktua (Cacatua moluccensis), dan betet (Psittacula Alexandri). Kelompok
reptil antara lain buaya, kura-kura ( Cuora amboinensis), ular phyton (molurus
bivittatus).
E. Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati
Manfaat Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan anugerah terbesar dari Tuhan Yang
Maha Kuasa. Keanekaragaman hayati memiliki berbagai fungsi dan manfaat yang sangat
berperan penting dalam kehidupan bumi, khususnya bagi manusia. Manfaat tersebut ada yang
sebagai sumber pangan, obat-obatan, sumber kosmetik, sumber sandang, sumber papan, dan
sebagai aspek budaya yang dapat dikita simpulkan bahwa selama ini kita sangat bergantung
pada alam yang menyediakan berbagai macam makhluk yang menunjang segala kebutuhan
manusia.
1. Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Pangan
Makanan pokok sebagai besar penduduk Indonesia adalah berasal yang diperoleh dari
tanaman padi (Oryza sativa). Namun ada juga tempat yang makanan pokok penduduk
adalah jagung, talas, singkong, sagu, atau ubi jalar. Indonesia kaya akan bahan makanan
pokok dan juga tanaman penghasil buah dan sayuran yang diperkirakan terdapat 400 jenis
tanaman yang menghasilkan buah, contohnya rambutan (Nephelium lappaceum), sirsak
(Annona muricata), durian (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), jeruk Bali
(Citrus maxima), matoa (Pometia pinnata), mangga (Mangifera indica) dan markisa
(Passiflora edulis). Sedangkan tanaman penghasil sayuran sekitar 370 jenis, seperti kacang
panjang, kangkung, terung, kol, seledri, sawi, bayam, buncis, dan bawang kucau (Allium
fistulosum).
Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, temulawak, lobak, ubi
jalar, lengkuas, wortel, bawang putih, talas, bawang, dan singkong. Indonesia dari dulu
hingga sekarang terkenal akan rempah-rempah yang melimpah yaitu sekitar 55 jenis,
seperti ketumbar (Coriandrum sativum), merica (Piper nigrum), pala (Myristica fragrans),
dan cengkih (Eugenia aromatica).
Sumber makanan juga berasal dari aneka ragama hewan darat, air tawa, dan juga air laut.
Contohnya, kambing, ayam, burung, sapi, ikan lele, udang, kepiting, belut, dan rajungan.
7. Manfaat Keanekaragaman Hayati Sebagai Sumber Plasma Nutfah (Sumber Daya Genetik)
Plasma Nutfah adalah bagian tumbuhan, hewan atau mikroorganisme yang mempunyai
fungsi dan kemampuan mewariskan sifat. Setiap organisme yang masih liar di dalam
maupun yang sudah dibudidayakan manusia yang mengandung plasma nutfah. Plasma
nutfah berguna untuk merakit varietas unggul pada suatu spesies, misalnya spesies yang
tahan terhadap suatu penyakit atau memiliki produktivitas tinggi. Plasma nutfah akan
mempertahankan mutu sifat dari suatu organisme dari generasi ke generasi berikutnya,
misalnya padi Rojolele akan mewariskan sifat pulen dan rasa enak, ubi jalar Cilembu dan
buah duku Palembang akan mewariskan sifat rasa manis. Keanekaragaman plasma nutfah
dapat tetap terjaga melalui pelestarian semua jenis organisme
1. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang
hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya. contoh
suaka margastwa Muara Angke.
2. Cagar Alam
Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman
maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk
berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh : cagar alam ujung kulon,
cagar alam way kambas, dsb.
3. Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap
terjaga dari kerusakan. Contoh : hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain
sebagainya.
4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang
meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman
nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.
5. Taman Laut
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya
untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman
wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat
pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.
6. Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan
sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau
fauna yang masih hidup.
Latihan Soal
1. Curah hujan diatas 2.000 mm/tahun dan mendapat penyinaran sepanjang tahun berciri-ciri
bioma …
a. Sabana
b. Tundra
c. Gugur
d. Taiga
e. Hutan basah
2. Ciri-ciri bioma gugur (decidous) antara lain …
a. Curah hujan 2.000 mm/tahun dan cukup penyinaran matahari
b. Terdapat burung cendrawasih
c. Suhu dingin dengan curah hujan > 2.000 mm/tahun dan tumbuhannya rapat
d. Temperatur udara panas sepanjang tahun dan hujan terjadi secara musiman
e. Curah hujan 750 – 1.000 mm/tahun dan merata serta floranya tidak terlalu rapat
3. Vegetasi khas yang hidup dan berkembang di daerah tundra adalah …
a. Hutan heterogen
b. Padang rumput
c. Lumut
d. Hutan jati
e. Hutan pinus
4. Di Indonesia dijumpai daerah sabana yaitu terletak di
a. Papua
b. Sumatera
c. Jawa barat
d. Sulewesi
e. Nusa Tenggara Barat/Timur
5. Hutan Indonesia sebagai salah satu hutan terluas di dunia yang dijadikan sebagai paru-paru
dunia yaitu hutan hujan tropis yang memiliki ciri-ciri ….
a. Banyak tumbuh di sekitar pantai
b. Tumbuh rumput yang menutupi permukaan bumi
c. Pohon tinggi dan runcing seperti pinus
d. Memiliki musim jika kemarua dan hujan
e. Hutannya lebat dan berdaun lebar dan dasar hutan gelap
6. Persebaran fauna wilayah oriental meliputi kawasan ...
a. Amerika Utara
b. Amerika Tengah dan Selatan
c. Afrika Utara, Eropa
d. Australia
e. Asia Selatan, Tenggara
7. Persebaran fauna di Indonesia bagian barat dan tengah dibatasi oleh garis …..
a. Wallace
b. Colummbus
c. Webber
d. Junghum
e. Raflles
8. Berikut ini contoh fauna yang menjadi ciri khas Indonesia yang berada di daerah peralihan
antara fauna Asia dan Australia adalah …
a. Anoa, komodo dan gajah
b. Badak, orang utan dan babi rusa
c. Cendrawasih, kakatua dan kangguru
d. Komodo, babi rusa dan anoa
e. Gajah, harimau dan badak
9. Jenis fauna yang berada di daerah Indonesia timur kecuali …
a. Walaby
b. Cendrawasih
c. Kangguru
d. Kakak Tua
e. Anoa
10. Contoh persebaran fauna di Indonesia bagian tengah ialah
a. Gajah, orang utan dan komodo
b. Biawak, kijang dan tapir
c. Cendrawasih, kangguru dan kadal
d. Burung Maleo, komodo dan babi rusa
e. Babi hutan, anoa dan dan gajah
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, S.D. (2014). Mengkaji Ilmu Geografi 1. Jakarta : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Hartono. 2009.Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X, Sekolah Menengah Atas
/Madrasah Aliyah.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Nursid Sumaatmadja. 1981. Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisis Ruang. Bandung: Penerbit
Alumni.
Waluya, Bagja. 2007. Memahami Geografi SMA/ MA Kelas X semester 1 dan 2. Bandung: Armico. Jakarta