& e
K-13 l
a
s
Geografi XI
BIOSFER I
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami pengertian biosfer serta faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan
fauna.
2. Memahami sebaran flora di Indonesia berdasarkan iklim Koppen.
3. Memahami sebaran flora secara geologis.
4. Memahami sebaran flora dunia.
A. PENGERTIAN BIOSFER
Biosfer berasal dari kata bio, yakni hidup dan sphere yang berarti lingkungan atau lapisan.
Jadi, biosfer adalah lingkungan atau lapisan tempat hidup organisme. Lapisan tempat hidup
organisme merupakan tumpang tindih antara litosfer (lapisan tanah/batuan), hidrosfer
(lapisan air), dan atmosfer (lapisan udara) yang membentuk ekosfer (lapisan ekologi) berupa
ekosistem yang mencakup seluruh organisme dengan lingkungan fisiknya.
1
Gambar biosfer
B. FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA
a. Faktor Penyebab
Persebaran flora dan fauna di bumi tidak merata. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
berikut.
1. Tekanan populasi. Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang menempati
wilayah tertentu. Tekanan populasi disebabkan oleh semakin bertambahnya jumlah
populasi. Jika pertambahan populasi terus berlanjut, akan menyebabkan kebutuhan
bahan makanan tidak terpenuhi sehingga populasi bermigrasi ke wilayah lain.
2
2. Persaingan. Persaingan terjadi antarpopulasi. Apabila populasi tidak mau bersaing
untuk memperebutkan wilayah dan bahan makanan yang dibutuhkan, maka
populasi tersebut akan bermigrasi ke wilayah lain.
3. Perubahan habitat. Habitat adalah lingkungan tempat hidup populasi. Perubahan
kondisi lingkungan mengakibatkan populasi yang tidak mampu beradaptasi dengan
lingkungannya, akan bermigrasi ke wilayah lain yang lebih cocok.
b. Faktor Penghambat
1. Faktor klimatik, yaitu kondisi iklim suatu wilayah, meliputi sinar matahari, suhu udara,
kelembaban, curah hujan, dan angin.
· Sinar matahari dibutuhkan oleh tanaman yang berdaun hijau untuk fotosintesis.
Akibatnya persebaran tanaman yang berdaun hijau selalu terdapat di tempat-
tempat yang mendapatkan matahari. Pada daerah kutub yang jarang
memperoleh sinar matahari hanya ditumbuhi lumut.
· Suhu udara di setiap tempat berbeda-beda bergantung pada letak lintang, dera-
jat keawanan, dan ketinggian tempat. Perbedaan suhu udara mengakibatkan
jenis tanaman dan hewan di suatu tempat berbeda dengan tempat lainnya
karena tanaman dan hewan tersebut harus beradaptasi dengan suhu
lingkungannya.
· Kelembaban udara. Berdasarkan tingkat kelembabannya, jenis tanaman terdiri
atas :
− xerophyta, yaitu tanaman yang tumbuh dari daerah kering atau
kelembaban udaranya sangat rendah. Contohnya, kaktus, kurma, dan
zaitun.
− mesophyta, yaitu tanaman yang tumbuh di daerah lembab tetapi tidak
tergenang air. Contohnya, anggrek, benalu, dan cendawan.
− hydrophyta, yaitu tanaman yang tumbuh di daerah basah. Contohnya,
teratai, eceng gondok, dan rumput laut.
− tropophyta, yaitu tanaman yang mampu beradaptasi terhadap perubahan
musim kemarau dan musim hujan. Contohnya, jati, mahoni, dan akasia.
3
kaktus anggrek
teratai jati
4
· Hewan seperti serangga, burung, tupai, dan kelelawar berperan dalam
penyebaran tanaman dengan membantu penyerbukan.
· Tanaman yang sudah mati akan mengurai menjadi humus yang menyuburkan
tanah. Tanah yang subur mengakibatkan pertumbuhan tanaman semakin
berkembang. Tanaman yang berkembang tersebut yang tersebar jauh
mengakibatkan hewan pemakan tanaman pun ikut menyebar ke tempat yang
lebih jauh.
5. Faktor geografik, yaitu kondisi geografi suatu wilayah, seperti gunung, padang pasir,
dan laut yang menghalangi persebaran tanaman dan hewan ke wilayah lain yang
kondisi lingkungannya berbeda.
5
− saprofit, yaitu cendawan (jamur/fungi) yang tumbuh di dekat permukaan
tanah dan hidup di serasah daun.
− terna, yaitu semak belukar.
Gambar profil hutan hujan tropis (ilustrasi ulang dari sumber: Pengantar Geografi Tumbuhan, Nicholas Polunin,
UGM)
6
· perbedaan musim hujan dan kemarau tampak jelas;
· pada musim kemarau, daunnya yang lebar akan meranggas, dan pada musim
hujan akan tumbuh tunas serta daun akan tumbuh hijau;
· curah hujan 1.000-2.000 mm/tahun;
· pohon agak pendek dan jaraknya agak berjauhan;
· sinar matahari tembus ke dasar hutan; dan
· epofit sedikit.
7
Gambar sabana di NTB (Sumber: tamborachallenge.com/)
8
· terdiri dari enam jenis tanaman, yaitu acanthus, avecenia, bruguera, nipah,
rhizophora (bakau), dan soneratia.
9
b. Sebaran Flora Berdasarkan Iklim Koppen
1. Flora iklim Af (tropis basah) berupa hutan hujan tropis yang tersebar di Sumatra,
Kalimantan, Papua bagian utara, dan lereng-lereng gunung pulau Jawa.
2. Flora iklim Am (tropis sedang) berupa hutan musim tropis yang tersebar di Jawa
Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Maluku.
3. Flora iklim Aw (tropis kering) berupa sabana yang tersebar di Jawa Timur, Bali, dan
Nusa Tenggara.
Indonesia Bagian
Laut Cina Selatan
Tengah
Indonesia Bagian
Timur
Laut Jawa
t
Lau
Indonesia Bagian
Barat fur u
Ara
10
D. SEBARAN FLORA DI DUNIA
a. Bioma Subtropis
1. Hutan hujan subtropis, dengan ciri-ciri :
· terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi 1.500-3.000 mm/tahun;
· daun hijau sepanjang tahun dan pada musim panas tunas pohon bertambah;
· jenis pohon heterogen;
· pohon agak pendek dan kurang lebat; dan
· terdapat liana, epifit, dan terna.
2. Hutan musim subtropis disebut juga hutan gugur atau hutan meranggas, dengan
ciri-ciri :
· terdapat di daerah dengan curah hujan 700-1.500 mm/tahun;
· pada musim panas daun akan tumbuh hijau, jika musim dingin daun akan
gugur lalu meranggas, pada musim gugur daun akan mengering di mana
sebagian berwarna merah dan jingga, dan apabila musim semi akan tumbuh
tunas daun dan berbunga;
· pohon kurang lebat dan jarak pohon lebih berjauhan; dan
· jenis pohon heterogen, yang terdiri atas hutan rawa, hutan pohon pasang, dan
hutan daratan seperti pohon oak, elm, dan maple.
11
musim panas musim gugur
musim dingin musim semi
12
4. Savana (sabana)
5. Stepa (padang rumput) disebut juga prairi di Amerika Utara atau pampa di Argentina.
13
c. Bioma Artik
Bioma artik disebut juga tundra (daratan tanpa pohon) dengan ciri-ciri di antaranya
terdapat di daerah Kutub Utara (artik) dengan musim dingin berlangsung sembilan bulan,
berupa padang rumput yang ditumbuhi lumut kerak dengan ketebalan mencapai 35 cm
serta terdapat rumput kerdil dan teki-tekian.
14