Anda di halaman 1dari 11

XI IPS SEMESTER GANJIL

BIOSFER

A. Pengertian Biosfer
Biosfer merupakan kajian tentang kehidupan hewan dan tumbuhan di muka bumi.
Dalam pembagiannya, biosfer termasuk dalam geografi fisik. Selain kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhaN, di bagian permukaan kulit bumi juga terdapat daratan, lautan dan
udara di atasnya. Oleh karena itu, biosfer tidak dapat lepas dari litosfer, hidrosfer, dan
atmosfer.
Secara etimologis, biosfer berasal dari kata bios yang artinya hidup dan sphere yang
artinya lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan hidup atau lapisan tempat hidup makhluk
hidup/organisme. Biosfer meliputi lapisan hidrosfer, litosfer dan atmosfer. Interaksi ketiga
lapisan ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga membentuk lapisan yang
merupakan tempat kehidupan di bumi ini. Pada dasarnya, setiap jenis makhluk hidup telah
mempunyai tempat tersendiri di biosfer. Hal ii dimaksudkan agar mereka dapat bertahan
hidup sesuai dengan cara hidup masing-masing.

B. Organisasi Biosfer
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisardari tingkat
yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasiyang paling kompleks (biosfer).
Berikut tingkat organisasi dari tingkat yang paling sederhana :
Individu: Merupakan organisme tunggal dan berada pada tingkatan organisme
makhluk hidup terendah. Contohnya : seekor tikus, seekor kucing, satu pohon jambu,
satu pohon kelapa, dan seorng manusia.
Popolusi: kumpulan individu sejenis yang berada pada suatu daerah yang sama dan
dalam waktu tertentu. Misalya : sekumpulan kucing yang sedang bermain
,sekumpulan sapi yang sedang merumput, sekumpulan bebek yang sedang berjalan,
dan sekumpulan pohon jati dihutan.
Komunitas: kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah yang tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Misalnya : komunitas sawah, komunitas kolam, dan komunitas rumput.
Ekosistem: komponen dari berbagai komunitas yang saling berinteraksi dengan
lingkungan abiotiknya. Contohnya : ekosistem air tawar, ekosistem pantai, dan
ekosistem sawah.

Macam-macam ekosistem :
Setiap ekosistem memiliki spesies dominan ekosistem bukan pantai, dengan
ekosistem hutan pegunungan. Ekosistem hutan pantai didominasi oleh tumbuhan bakau,
sedangkan hutan pegunungan didominasi oleh tumbuhan cemara dan pinus. Secara garis
besar ekosistem dibedakan menjadi 3 tipe yaitu:
1) Ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Ekosistem darat dilihat dari tumbuhan dpoinan tersebut dinamakan vegetasi.
Berdasarkan vegetasi pembuntuknya vegetasi ekosistem darat terbagi atas
a. Ekosistem dataran rendah atau vegetasi pamah
Ekosistem ini berada pada ketinggian 0 -100 meter diatas permukaan laut.
Vegetesi yang terdapat pada ekosistem ini terdiri atas vegetasi rawa dan vegetasi
darat.
b. Ekosistem dataran tinggi (Vegetasi pegunungan)
Ekosistem ini bermacam-macam, tergantung pada ketinggiannya. Ekosistem ini
dibedakan menjadi vegetasi hutan pegunungan, vegetasi padang rumput
pegunungan, vegetasi terbuka lereng berbatu, vegetasi rawa gambut, vegetasi
danau, vegetasi alpin.
c. Ekosistem vegetasi monsum
Vegetasi ini banyak dijumpai didaerah beriklim kering yang memiliki curah hujan
sedikit. Daerahnya terletak pada ketinggian 0-800 meter dari permukaan laut.
Ciri-ciri hutan monsum adalah pohon-pohonnya rendah, banyak cabang, dan
cabangnya tidak lurus.

2) Ekosistem air
Adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya didominasi oleh air. Berdasarkan kandungan
garamnya ekosistem air dibedakan menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
a.) Ekosistem air tawar
Ciri-ciri:
1. Salinitas atau kadar garam rendah
2. Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar
3. Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas atau kurang
4. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
5. Tumbuhan didominasi oleh jenis gangguan dan beberapa tumbuha biji

b.) Ekosistem laut


Ciri-ciri :
1. Salinitas tinggi, mencapai 55%
2. Terdapat kehidupan disemua kedalaman, kecuali didasar laut sangat dalam.
3. Ekosistem laut saling bersambungan dan bercampur karena adanya sirkulasi air
laut.
4. Rantai makanan relatif panjang dan kompleks.

Ekosistem laut dibadakan atas:


1. Laut
Laut memiliki perbedaan suhu yang tinggi antara bagian atas dan bagian bawah.
Berdasarkan itensitas cahaya matahari yang dapat mencapainya, ekosistem laut
dibedakkan menjadi laut dangkal dan laut dalam.
2. Pantai
Pantai letaknya berbatasan dengan darat, laut, dan daerah pasang surut. Organisme
didaerah ini telah beradaptasi dengan hempasan air pasang, seperti ganggang, porifera,
animon laut, rumput laut, remis dan kerang, mollusca, landak laut, bintang laut, serta
ikan-ikan kecil
3. Estuari
Estuari atau muara merupakan tempat bertemunya sungai dan laut. Salinitas air berupa
secara bertahap mulai dari daerah air tawar, ke laut. Nutrien dari sungai memperkaya
estuari. Organisme yang hidup di estuari antra lain: rumput rawa, ganggang,
fitoplankton, cacing, kerang, kepiting, dan ikan.

D. Persebaran Flora di Permukaan Bumi

Indonesia sebagai negara kepulauan kaya dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan.


Adanya bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat dipengaruhi oleh faktor tanah, relief
permukaan bumi, iklim, dan air.

1. Faktor-Faktor Penyebab Persebaran Flora di Bumi :

a. Tanah
Tanah disuatu tempat mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan berbagai jenis
tumbuh-tumbuhan. Sebagian besar jenis tanah di Indonesia adalah tanah humus dan vulkanik.
Tanah tersebut sangat subur untuk pertumbuhan tanaman.

b. Relief Permukaan Bumi


Relief adalah kedaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Tinggi rendah permukaan bumi
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yang berkaitan dengan suhu (panas,
sejuk, sedang, dan dingin). Tanaman akan tumbuh baik pada suhu dan ketinggian yang
sesuai.
Pembagian ketinggian tempat dan jenis tanaman yang sesuai meliputi sebagai berikut :
Daerah dataran rendah (ketinggian 0-650 meter) dikembangkan untuk tanaman
budidaya berupa padi, tembakau, karet, kelapa, dan tebu.
Daerah pegunungan rendah (ketinggian 650-1,500 meter) dikembangkan untuk
perkebunan teh, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Daerah pegunungan tinggi (ketinggian 1.500-2.500 meter) dikembangkan untuk
tanaman pinus.
Daerah zona dingin (ketinggian lebih dari 2.500 meter) tidak ada tanaman budidaya,
yang ada hanya lumut.

c. Iklim
Faktor iklim sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor-faktor tersebut, antara lain
sebagai berikut :
Suhu atau temperatur, yaitu tingkat panas dan dinginnya daerah tertentu dan waktu
tertentu.
Intensitas sinar matahari, yaitu banyak sedikitnya sinar matahari yang sampai di
permukaan bumi.
Kelembapan udara, yaitu banyaknya uap air yang dikandung dalam udara.
Angin, yaitu udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah
yang bertekanan minimum.

d. Air
Pertumbuhan berbagai tanaman juga dipengaruhi oleh banyak sedikitnya kandungan air yang
tersedia. Tanaman dapat dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan kebutuhan air yang
dibutuhkan, yaitu sebagai berikut :
1.) Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofita), misalnya : kaktus
2.) Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah basah (hidrofita), misalnya : eceng gondok dan
teratai.
3.) Tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah yang kandunagn airnya sedang, misalnya :
tebu, padi, jagung.

2. Tipe-Tipe Komunitas Organisme Flora dan Fauna


Komunitas organisme flora di dunia dapat di bagi menjadi delapan macam, yaitu
hutan basah, hutan musim tropika, hutan gugur, hutan hujan iklim sedang, taiga, padang
rumput, tundra, dan gurun.
a. Hutan Basah / Hutan Hujan Tropika
Hutan basah terdapat banyak sekali tumbuhan. Dan selalu mendapat air sepanjang tahun dan
keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang lama sehingga komuitas
hutan sangat kompleks. Hutan ini terdapat di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia,
Australia bagian utara, Afrika Tengah, dan Amerika Tengah. Tumbuhan yang khas daerah ini
yaitu liana dan epifit.

b. Hutan Musim Tropika


Jenis hutan yang yang berada pada daerah tropika (tropis) yang mempunyai iklim basah,
namun musim kemaraunya panjang. Datangnya musim kemarau dicirikan dengan pohon-
pohon yang merontokkan daun-daunnya. Hal tersebut berfungsi untuk mengurangi tingkat
penguapannya. Hutan musim tropika banyak ditemukan di India, Pakistan, dan Bangladesh.

c. Hutan Gugur
Banyak terdapat di kawasan yang mempunyai empat musim, antara lain Amerika Utara,
Eropa, Cina, Jepang, dan sebagian Australia. Ciri khas hutan gugur adalah menggugurkan
daun pada musim gugur dan menghijau sepanjang musim panas. Pohon yang terdapat di
hutan gugur yaitu : maple, oak, beck dan elm.

d. Hutan Hujan Iklim Sedang (Temperate Rain Forest)


Berupa hutan dengan pepohonan yang memiliki ketinggian yang sangat tinggi. Jenis
tumbuhan pada hutan ini lebih sedikit dibandingkan jenis tumbuhan pada hutan hujan tropika.

e. Taiga
Adalah hutan berdaun jarum yang terdapat di daerah tropis sampai kutub. Perbedaan suhu
antara musim panas dengan musim dingin sangat tinggi. Taiga banyak terdapat di Siberia,
Kanada, Skandinavia, Rusia dan Alaska. Tumbuhan yang hidup di taiga adalah tumbuhan
berdaun jarum, seperti : konifer, spruce, cemara dan pinus.

f. Padang Rumput
Padang rumpu tumbuh didaerah tropis sampai subtropis. Flora yang hidup di padang rumput
adalah rumput-rumputan yang telah teradaptasi dengan kondisi lingkungan yang mempunyai
porositas dan drainase rendah.
Padang rumput dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
1. Stepa adalah padang rumput yang kering dan tidak ditumbuhi oleh semak-semak.
2. Sabana adalah padang rumput yang kering dan ditumbuhi semak-semak. Sabana terdapat
di suatu daerah peralihan antara padang rumput dan hutan. Sabana di Indonesia terdapat di
Nusa Tenggara Timur dan Papua bagian tenggara.

g. Tundra
Merupakan padang lumut yang terdapat di daerah kutub sehingga iklimnya pun iklim kutub.
Musim dinginnya sangat panjang, yakni selama sembilan bulan dan musim panasnya selama
tiga bulan.

h. Gurun
Terletak di daerah tropis dengan curah hujan yang sangat rendah, yaitu sekitar 25 cm per
tahun dan turunnya tidak merata. Perbedaan suhu siang dan malam sangat mencolok.
Tanahnya sangat gersang dan tandus sehingga tidak mampu menyimpan air. Flora yang hidup
di gurun adalah tumbuhan menahun dan tumbuhan semusim yang sifatnya xerofita, yaitu
tumbuhan yang telah terkondisi dengan lingkungan kering dan tandus.

E. Persebaran fauna di Indonesia


Indonesia terletak diantara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu kawasan
Oriental di bagian utara dan kawasan Australia di bagian selatan. Dengan kondisi seperti ini,
Indonesia memiliki sebagian kekayaan hayati Asia dan Australia.

1. Pembagian Fauna menurut Wallace (1910)


Wallace membuat sebuah hipotesa bahwa kekhasan hewan di pulau Sulawesi yang
diperkirakan pernah bersatu dengan benua Asia dan Australia. Menurut Wallace, Sulawesi
merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dan australia. Wallace kemudian memberi
garis batas yang dikenal dengan garis Wallace. Garis ini ditarik dari sebelah Filipina-Selat
Makassar-Bali dan Lombok (Selat Lombok).

Garis batas antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah disebut garis Wallace dan
garis batas antara Indonesia bagian timur dengan bagian tengah disebut garis Weber.

Wallace membagi fauna Indonesia menjadi tiga sebagai berikut:


a. Daerah Fauna Indonesia Bagian Barat (Fauna Asiatis)
Hewan di kawasan Indonesia bagian Barat berasal dari kawasan Oriental. Hewan-
hewan yang ada dikawasan ini mirip dengan hewan dikawasan Asia. Jenis hewan yang ada,
antara lain:
1. Harimau di Jawa, Sumatera, Madura dan Bali
2. Beruang di Sumatera dan Kalimantan
3. Gajah di Sumatera
4. Badak di Sumatera dan Jawa
5. Tapir di Sumatera dan Kalimantan
6. Banteng di Jawa dan Kalimantan
7. Siamang di Sumatera
8. Kera Gibbon di Sumatera dan Kalimantan

b. Daerah Fauna Indonesia Bagian Timur (Fauna Australis)


Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya termasuk daerah Indonesia bagian Timur.
Hewan-hewan di kawasan Indonesia bagian Timur mirip dengan hewan di kawasan Australia.
Jenis hewan yang ada, antara lain
1. Kangguru di Papua
2. Kasuari di pulau Seram dan Papua
3. Cenderwasih di Papua dan Kepulauan Aru
4. Kakatua di Maluku

c. Daerah Fauna Indonesia Bagian Tengah (Fauna Peralihan)


Hewan-hewan di Kawasan Indonesia bagian Tengah merupakan campuran antara
fauna Indonesia bagian Barat dan Timur. Jenis hewan di kawasan ini antara lain
1. Komodo di Nusa Tenggara Timur
2. Anoa di Sulawesi
3. Babi Rusa (sejenis babi yang memiliki taring panjang dan melengkung) di Sulawesi dan
Maluku bagian Utara
4. Burung Maleo di Sulawesi dan Kepulauan Sangihe
5. Kuskus di sulawesi

2. Pembagian fauna menurut Weber


Menurut Alfred Russel Wallace, di permukaan bumi ini terdapat enam kawasan
persebaran fauna, yaitu kawasan Neartik, Neotropik, Australia, Oriental, Paleartik dan
Ethiopia.
1. Kawasan Neartik
Meliputi Amerika Utara mulai dari Meksiko, Amerika Serikat, Kanada, sampai
kepulauan Greenland. Jenis fauna yang terdapat dikawasan ini adalah tikus air,
kambing gunung, anjing prairi, bison, raun dan kalkun.

2. Kawasan Neotropik
Meliputi wilayah Amerika Selatan. Spesies khas yang hidup di kawasan ini adalah
kera dengan ekor yang dapat memegang (prehensile), kukang, tapir, dan trenggiling.

3. Kawasan Australia
Meliputi Australia dan sekitarnya, seperti Tasmania, Papua Nugini, Selandia Baru,
dan pulau-pulau di lautan pasifik. Jenis heawan yang hidup di kawasan ini adalah
platypus (mamalia berparuh bebek), kanguru, dan koala. Jenis burung dikawasan ini
antara lain burung kasuari, kakatua dan cendrawasih.

4. Kawasan ethiophia
Persebaran kawasan ini meliputi Gurun Sahara, Afrika Selatan, dan Madagaskar.
Untuk mengingat hewan hewan yang ada di kawasan Ethiopia ini silahkan untuk
menghafal hewan hewan yang ada di dalam film Madagaskar, waaupun terdapat
pengecualian seperti penguin. Fauna khas dari kawasan ini antara lain gajah afrika,
badak afrika, babon, simpanse, jerapah, zebra, kijang, antelop, singa, dan kuda nil.
Jika diamati, umumnya fauna khas Ethiopia ini ukurannya besar besar.

5. Kawasan paleartik.
Persebaran fauna paleartik meliputi kawasan Kutub Utara, Afrika Utara,
Semenanjung Arab (Asia Barat), sebagian Asia Tengah, Asia Timur, dan seluruh
benua Eropa. Jenis fauna yang hidup di kawasan ini sangat bervariasi, karena
lingkungannya bervariasi pula. Fauna khas dari kawasan paleartik antara lain, unta,
beruang, beruang kutub, panda, sapi, domba, kerbau, dan burung robin.

6. Kawasan oriental
Kawasan oriental dikenal juga dengan kawasan asiatis. Persebaran fauna oriental
meliputi Asia Selatan, Asia Tenggara dan Indonesia bagian barat. Beberapa hewan
khas dari kawasan ini antara lain gajah sumatera, orang utan, babi rusa, badak
bercula satu, ikan arwana, tapir, dan kera.

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

I. Letak, Luas, dan Batas Wilayah Indonesia


1. Letak
Letak merupakan tempat dimana wilayah itu berada.
Letak memiliki ciri-ciri :
(1) Tidak pernah sama persis dan
(2) Tidak pernah bersinggungan atau berhimpitan.
Garis lintang merupakan garis khayal pada peta atau globe yang sejajar dengan
khatulistiwa. Garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan
belahan selatan. Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis
lintang 0. Garis lintang dipergunakan untuk membagi wilayah iklim di bumi yang
disebut iklim matahari.
Garis bujur adalah Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang
menghubungkan kutub utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180 garis bujur
timur (BT) dan 180 garis bujur barat (BB). Perhitungan garis bujur 0 dimulai dari
Kota Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan
waktu suatu daerah.
Indonesia terletak pada daerah tropis dengan suhu Rata-rata 27C atau antara 18C-33C.
Hal ini tentu saja akibat pengaruh dari garis lintang, dan banyak penguapan sehingga
kelembapan udara tinggi.
Namun wilayah yang sangat menerima dampak disaat kemarau tinggi yaitu Nusa
Tenggara, Sulawesi, Maluku atau dengan kata lain bagian timur Indonesia (selain Papua). Hal
ini dikarenakan daerah tersebut merupakan pulau-pulau dengan daratan yang kecil sehingga
ketika kemarau cadangan air tanah sedikit akibat kurangnya infiltrasi ketika hujan.
Sementara itu hujan masih turun ketika musim kemarau, hal ini terjadi pada wilayah
pesisir barat sumatera, Bengkulu, Jawa barat. Hujan yang turun ini merupakan hujan Zenit,
merupakan suatu proses hujan yang berdasarkan atas pengembangan dari udara yang
dipanasi, jadi akan terus naik dimana pada waktu naik temperature akan turun sampai suatu
saat terjadi kondensasi,maka timbul hujan (Mudjiono, 1986:18).

2. Luas
Manfaat mengetahui luas suatu Negara yaitu untuk mengetahui batas, keamanan,
kesejahteraan (potensi SDA dan SDM). Karena semakin luas suatu Negara, potensi nya lebih
baik. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana pencapaian suatu bangsa. Wilayah
Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km dan luas perairannya 3.257.483 km. Dan
dengan batas-batas sebagai berikut :
- Utara : Pulau Rando 6LU-95BT, Pulau Sekating 5LU, dan Pulau Miangas
430LU
- Barat : masih berbatasan dengan Pulau Rondo
- Selatan : Pemana (Selatan pulau Roti) 11LS -123BT
- Timur : Wilayah DAS Fly di Papua 141BT

3. Batas
Indonesia mempunyai batas-batas wilayah yang jelas dan dapat membedakan dengan wilayah
lain. Batas wilayah diperlukan untuk keperluan pengelolaan, pengawasan, dan perlindungan
Negara.
3 Batas Politik, dilandaskan berdasarkan :
- Kesepakatan 1824 antara Beanda dan Kerjaan Inggris, dalam membagi wilayah
kekuasaan
- Keputusan Pengadilan tetap Internasional tahun 1928
- Ordonasi 1939 (Teritorial ZEE en Maritim Kringen Ordonantie), pembagian wilayah
laut berdasarkan Laut Teritorial dan Laut Pedalaman
- Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 tentang lebar wilayah laut dinyatakan 12 mil
- UU no 7 tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor Timur ke NKRI
- Konvensi Hukum Laut Internasional Tahun 1982, membagi jenis batas laut
berdasarkan batas laut territorial, Batas Landas Kontinen, dan ZEE.

Batas Fisik
Merupakan batas wilayah indonesia berdasarkan daratan dan perairan. Dan batas Negara
Indonesia yaitu :
Utara : Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km, Singapura, Filipina,
dan Laut Cina Selatan
Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
Barat : Samudra Indonesia
Timur : Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km, Timor Leste, dan
Samudra Pasifik

II. Karakteristik di Wilayah Indonesia

KARAKTERISTIK DI WILAYAH DARATAN


Karakteristik di wilayah daratan merupakan bagian dari permukaan bumi yang tidak
digenangi air dan berbentuk padat. Karakteristik yang masuk dalam wilayah daratan:
1.Dataran tinggi
Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas terletak pada
ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di daerah
pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar.
Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi bisa juga
terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya.
Daerah pada dataran tinggi memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah
sehingga menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah atau vila sebagai tempat
istirahat. Selain itu, dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan seperti teh,
kopi, bunga, sayuran dan sebagainya serta sebagai tempat pariwisata dan tempat
peristirahatan.

2. Dataran rendah
Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki
ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia daerah dataran rendah
merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat
beragam. Daerah dataran rendah cocok dijadikan wilayah pertanian, perkebunan, peternakan,
kegiatan, industri, dan sentra-sentra bisnis.
Pada umumnya, daerah dataran rendah terdapat banyak aliran sungai dan keadaan
udaranya panas. Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang luas di sepanjang Pulau
Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara serta pulau-pulau kecil.
Contohnya: Pegunungan, Pantai, Tanjung, Delta.

KARAKTERISTIK DI WILAYAH PERAIRAN


Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi yang digenangi air.
Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga bagian dari
keseluruhan luas wilayah negara.
Karakteristik yang termasuk dalam wilayah perairan:
1. Danau
Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat luas dan
digenangi oleh air yang dikelilingi daratan. Danau dimanfaatkan sebagai tempat pengairan
sawah, tempat memelihara dan penangkapan ikan, tempat persediaan air, dan objek wisata.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan menjadi:
- Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena
pergeseran / patahan lapisan bumi.
- Danau vulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanisme / gunung
berapi.
- Danau tektovulkanik yaitu danau yang terbentuk akibat percampuran aktivitas
tektonisme dan vulkanisme.
- Danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai
terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi.
- Danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur.
- Danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya daerah es
yang kemudian terisi air.
- Danau buatan yaitu danau yang terbentuk akibat aktivitas manusia. Danau yang
sengaja dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai dan danau
buatan biasanya sering disebut sebagai waduk.

2. Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang
mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut. Sungai pada bagian
awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan. Sedangkan yang mengalir ke
tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut. Semakin dekat ke arah laut, maka
semakin melebar.
Sungai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan digunakan
untuk irigasi mengairi sawah. Selain itu, sebagai sarana transportasi yang menghubungkan
antar daerah, sumber tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk
pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung.

3. Laut
Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas, digenangi air yang dalam dan
paling rendah. Laut menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau lainnya. Wilayah
Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya kurang terjaga
sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga.
Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus. Untuk landas kontinen
negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman
200 meter. Perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut
ke arah laut bebas.
Kedalaman laut di wilayah Indonesia berbeda-beda, ada yang dalam maupun dangkal.
Biasanya mencapai 1.000 meter atau lebih. Air laut rasanya asin karena mengandung garam.
Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain tumbuhan laut, kerang dan beragam
jenis ikan yang dapat diolah menjadi makanan dan obat-obatan.

4. Rawa
Rawa adalah tanah yang rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air,
biasanya banyak terdapat tumbuhan air. Rawa terbentuk secara alami, genangannya dapat
bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan.Indonesia memiliki lebih
dari 23 juta ha rawa. Ada tiga jenis rawa :
- Hutan rawa air tawar, memiliki permukaan tanah yang kaya akan mineral. Biasanya
ditumbuhi hutan lebat.
- Hutan rawa gambut, terbentuk dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang proses
penguraiannya sangat lambat sehingga tanah gambut memiliki kandungan bahan
organik yang sangat tinggi.
- Rawa tanpa hutan, merupakan bagian dari ekosistem rawa hutan. Namun hanya
ditumbuhi tumbuhan kecil seperti semak dan rumput liar.

Peran dan manfaat hutan rawa :


Sumber cadangan air, dapat menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah
sekitarnya dan akan mengeluarkan cadangan air tersebut pada saat daerah sekitarnya
kering.
Mencegah terjadinya banjir.
Mencegah intrusi air laut ke dalam air tanah dan sungai
Sumber energi
Sumber makanan nabati maupun hewani

5. Teluk
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada
ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai
pelabuhan.
Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada
suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di
Indonesia banyak sekali terdapat teluk. Teluk adalah laut yang menjorok ke darat.

6. Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau. Kedalamannya
berkisar antara 200-1.000 meter. Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim karena
memiliki wilayah laut yang terbentang luas. Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang
menjadi jarak antara pulau yang satu dengan lainnya. Selat dimanfaatkan sebagai jalur
angkutan antar pulau. Alat angkutan yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk
kapal penumpang.

7. Samudera
Samudera merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki
kedalaman lebih dari 1.000 meter. Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Manfaat samudera menyebabkan iklim yang
menguntungkan yaitu tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam
hari.

Anda mungkin juga menyukai