Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah bola bumi mengalami pendinginan dan terbentuknya benua, sungai,
danau, dan lautan pada kira-kira 2250 juta tahun yang lalu, terbentuklah wahana
bakal biosfer, yaitu tempat tinggal makhluk hidup untuk melanjutkan kehidupannya,
dalam kehidupan makhluk hidup terbentuk sistem hubungan natar makhluk hidup
tersebut dengan materi dan energi yang mengelilinginya. Tempat dan sistem itu
disebut biosfer.
Kemudian evolusi, Kata evolusi mungkin tidak asing lagi di telinga kita semua
sebab,mendengar evolusi maka kita akan,mengingat charles darwin, mungkin
beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi
biologi dan berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupn sehari-hari. Anggapa ini
sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi.Teori evolusi
kini masih menjadi pertanyaan besar setiapa manusia,tapi pada dsarnya sekarang ini
dari sisi agama meyakini bahwa manusia itu ada karna ada yang
menciptakan,sedangkan pada sisi biologi manusia itu ada karna adanya pertemuan
sel sperma dan sel ovum. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai biosfer dan
evolusi kehidupan dan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Biosfer ?
2. Jelaskan mengenai evolusi kehidupan ?
3. Jelaskan mengenai secara singkat evolusi manusia ?
4. Fenomena apa yang pernah terjadi pada biosfer atau proses evolusi kehidupan
manusia ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan biosfer
2. Untuk memahami mengenai evolusi kehidupan
3. Untuk mengetahui secara singkat mengenai evolusi manusia
4. Untuk mengetahui tentang fenomena yang pernah terjadi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BIOSFER
2.1.1 Pengertian Biosfer
Secara etimologis, biosfer berasal dari kata bios yang artinya hidup dan
sphere yang artinya lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan hidup atau lapisan tempat
hidup makhluk hidup/organisme. Biosfer meliputi lapisan hidrosfer, litosfer dan
atmosfer. Interaksi ketiga lapisan ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga
membentuk lapisan yang merupakan tempat kehidupan di bumi ini. Pada dasarnya,
setiap jenis makhluk hidup telah mempunyai tempat tersendiri di biosfer. Hal ini
dimaksudkan agar mereka dapat bertahan hidup sesuai dengan cara hidup masing-
masing.

2.1.2 Organisasi Biosfer


Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari
tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasiyang paling
kompleks (biosfer). Berikut tingkat organisasi dari tingkat yang paling sederhana :
• Individu
Merupakan organisme tunggal dan berada pada tingkatan organisme
makhluk hidup terendah. Contohnya : seekor tikus, seekor kucing, satu pohon jambu,
satu pohon kelapa, dan seorng manusia.
• Popolusi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada suatu daerah
yang sama dan dalam waktu tertentu. Misalnya : sekumpulan kucing yang sedang
bermain ,sekumpulan sapi yang sedang merumput, sekumpulan bebek yang sedang
berjalan, dan sekumpulan pohon jati dihutan.
• Komunitas
Komunitas adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu
waktu dan daerah yang tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain. Misalnya : komunitas sawah, komunitas kolam, dan komunitas rumput.
• Ekosistem
Komunitas adalah komponen dari berbagai komunitas yang saling
berinteraksi dengan lingkungan abiotiknya. Contohnya : ekosistem air tawar,
ekosistem pantai, dan ekosistem sawah.

2.1.3 Faktor Penghalang Persebaran Organisme


Persebaran organisme di muka bumi ini banyak dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu faktor penghalang geografi, reproduksi dan endemis.
1. Penghalang Geografi
Adalah keadaan fisik lapangan dan faktor geografi lain yang
menghalangi aliran gen antar populasi. Penghalang geografi merupakan
penghalang dalam bentuk kondisi muka bumi, seperti gunung, padang asir, dan
laut. Penghalang jenis ini sangat menentukan persebaran organisme di muka
bumi. Hasil proses alami ini berupa benua yang dibatasi oleh lautan, gunung,
gurun, dan faktor alam lainnya. Adanya batas-batas tersebut menghalangi
interaksi antarorganisme.
2. Penghalang Reproduksi
Merupakan penghalang dalam bentuk tidak terjadinya interhibridasi
(perkawinan) diantara organisme yang menghuni satu daerah biogeografi dengan
daerah biogeografi lainnya. Dengan demikian, penghalang geografi ini
menyebabkan munculnya penghalang reproduksi. Penghalang reproduksi ini
yang menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi yang mengakibatkan semakin
berbedanya organisme tersebut dengan organisme asalnya.
3. Penghalang Endemis
Merupakan penghalang dalam bentuk kekhasan organisme akibat
menghuni daerah khas pula. Kekhasan ini terjadi akibat adanya penghalang
reproduksi yang mencegah terjadiya interhibridasi dengan organisme lain di luar
wilayah biogeografi tersebut. Dengan demikian, penghalang endemis ini
menyebabkan proses endemisme organisme yang mengakibatkan semakin
khasnya organisme tersebut dan semakin berbeda jauh dengan organisme
asalnya.
2.1.4 Persebaran Flora di Permukaan Bumi
Indonesia sebagai negara kepulauan kaya dengan keanekaragaman
tumbuh-tumbuhan. Adanya bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat
dipengaruhi oleh faktor tanah, relief permukaan bumi, iklim, dan air.

2.1.5 Tipe-Tipe Komunitas Organisme Flora dan Fauna


Komunitas organisme flora di dunia dapat di bagi menjadi delapan
macam, yaitu hutan basah, hutan musim tropika, hutan gugur, hutan hujan iklim
sedang, taiga, padang rumput, tundra, dan gurun.

a. Hutan Basah / Hutan Hujan Tropika


Hutan basah terdapat banyak sekali tumbuhan. Dan selalu mendapat air
sepanjang tahun dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya pertumbuhan yang
lama sehingga komuitas hutan sangat kompleks. Hutan ini terdapat di daerah tropis
dan subtropis, seperti Indonesia, Australia bagian utara, Afrika Tengah, dan Amerika
Tengah. Tumbuhan yang khas daerah ini yaitu liana dan epifit.
b.Hutan Musim Tropika
Jenis hutan yang yang berada pada daerah tropika (tropis) yang mempunyai
iklim basah, namun musim kemaraunya panjang. Datangnya musim kemarau
dicirikan dengan pohon-pohon yang merontokkan daun-daunnya. Hal tersebut
berfungsi untuk mengurangi tingkat penguapannya. Hutan musim tropika banyak
ditemukan di India, Pakistan, dan Bangladesh.
c. Hutan Gugur
Banyak terdapat di kawasan yang mempunyai empat musim, antara lain
Amerika Utara, Eropa, Cina, Jepang, dan sebagian Australia. Ciri khas hutan gugur
adalah menggugurkan daun pada musim gugur dan menghijau sepanjang musim
panas. Pohon yang terdapat di hutan gugur yaitu : maple, oak, beck dan elm.
d. Hutan Hujan Iklim Sedang (Temperate Rain Forest)
Berupa hutan dengan pepohonan yang memiliki ketinggian yang sangat
tinggi. Jenis tumbuhan pada hutan ini lebih sedikit dibandingkan jenis tumbuhan
pada hutan hujan tropika.
e. Taiga
Adalah hutan berdaun jarum yang terdapat di daerah tropis sampai kutub.
Perbedaan suhu antara musim panas dengan musim dingin sangat tinggi. Taiga
banyak terdapat di Siberia, Kanada, Skandinavia, Rusia dan Alaska. Tumbuhan yang
hidup di taiga adalah tumbuhan berdaun jarum, seperti : konifer, spruce, cemara dan
pinus.
f. Padang Rumput
Padang rumpu tumbuh didaerah tropis sampai subtropis. Flora yang hidup di
padang rumput adalah rumput-rumputan yang telah teradaptasi dengan kondisi
lingkungan yang mempunyai porositas dan drainase rendah.
g. Tundra
Merupakan padang lumut yang terdapat di daerah kutub sehingga iklimnya
pun iklim kutub. Musim dinginnya sangat panjang, yakni selama sembilan bulan dan
musim panasnya selama tiga bulan.
h. Gurun
Terletak di daerah tropis dengan curah hujan yang sangat rendah, yaitu
sekitar 25 cm per tahun dan turunnya tidak merata. Perbedaan suhu siang dan malam
sangat mencolok. Tanahnya sangat gersang dan tandus sehingga tidak mampu
menyimpan air. Flora yang hidup di gurun adalah tumbuhan menahun dan tumbuhan
semusim yang sifatnya xerofita, yaitu tumbuhan yang telah terkondisi dengan
lingkungan kering dan tandus.

2.1.6 Persebaran fauna di Indonesia


Indonesia terletak diantara dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu
kawasan Oriental di bagian utara dan kawasan Australia di bagian selatan. Dengan
kondisi seperti ini, Indonesia memiliki sebagian kekayaan hayati Asia dan Australia.
Jenis fauna di Indonesia sangat banyak dan kehidupannya sangat dipengaruhi
keadaan tumbuh-tumbuhan dan iklim daerahnya. Indonesia berada di daerah tropis
yang merupakan salah satu sasaran migrasi satwadari belahan bumi utara dan selatan.
Akibatnya, Indonesia mendapatkan kekayaan hayati tambahan dari pelaku migrasi
satwa. Dengan kondisi yang demikian maka kita perlu dijaga kelestarian seluruh
jenis hayati yang ada. Hal ini membutuhkan perhatian dan biaya yang cukup besar.
Karena hal itu, pelestarian hayati tidak berlaku untuk seluruh jenis yang ada, namun
diprioritaskan jenis yang rawan punah dan jenis akibat aktivitas manusia menjadi
rawan punah atau langka. Kehidupan berbagai binatang di dalam hutan tidak lepas
dari kondisi lingkungan hutan. Apabila hutan rusak, kehidupan berbagai bintang
akan terancam kelestariannya. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesadaran
perlindungan pada fauna Indonesia yang terancam kepunahan.
1.Pembagian Fauna menurut Wallace (1910)
Wallace membuat sebuah hipotesa bahwa kekhasan hewan di pulau Sulawesi
yang diperkirakan pernah bersatu dengan benua Asia dan Australia. Menurut
Wallace, Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dan australia.
Wallace kemudian memberi garis batas yang dikenal dengan garis Wallace. Garis ii
ditarik dari sebelah Filipina-Selat Makassar-Bali dan Lombok(Selat Lombok).
Wallace membagi fauna Indonesia menjadi tiga sebagai berikut :
a. Daerah Fauna Indonesia Bagian Barat
Hewan di kawasan Indonesia bagian Barat berasal dari kawasan Oriental.
Hewan-hewan yang ada dikawasan ini mirip dengan hewan dikawasan Asia.
b. Daerah Fauna Indonesia Bagian Timur
Papua dan pulau-pulau kecil disekitarnya termasuk daerah Indonesia
bagian Timur.Hewan-hewan di kawasan Indonesia bagian Timur mirip dengan
hewan di kawasan Australia.
c. Daerah Fauna Indonesia Bagian Tengah
Hewan-hewan diKawasan Indonesia bagian Tengah merupakan
campuran antara fauna Indonesia bagian Barat dan Timur. Jenis hewan di
kawasan ini antara lain
2. Pembagian fauna menurut Weber
Weber menggunakan hewan mamalia dan aves(burung) sebagai dasar patokan
analisisnya. Namun, tidak setiap binatang yang dijadikan dasar itu memiliki garis
pembatas yang sama. Misalnya kupu-kupu serta hewan melata Asia mepunyai
penyebaran yang lebih luas daripada jenis burung dan siput. Garis Weber adalah
garis hipotesa yang merupakan pembatas antara fauna-fauna di kawasan Indonesia
Barat dan Indonesia Timur. Menurut Alfred Russel Wallace, di permukaan bumi in
terdapat enam kawasan persebaran fauna, yaitu kawasan Neartik, Neotropik,
Australia, Oriental, Paleartik dan Ethiopia.
1. Kawasan Neartik
Meliputi Amerika Utara mulai dari Meksiko, Amerika Serikat, Kanada,
sampai kepulauan Greenland. Jenis fauna yang terdapat dikawasan ini adalah tikus
air, kambing gunung, anjing prairi, bison, raun dan kalkun.
2. Kawasan Neotropik
Meliputi wilayah Amerika Selatan. Spesies khas yang hidup di kawasan ini
adalah kera dengan ekor yang dapat memegang (prehensile), kukang, tapir, dan
trenggiling.
3. Kawasan Australia
Meliputi Australia dan sekitarnya, seperti Tasmania, Papua Nugini, Selandia
Baru, dan pulau-pulau di lautan pasifik. Jenis heawan yang hidup di kawasan ini
adalah platypus (mamalia berparuh bebek), kanguru, dan koala. Jenis burung
dikawasan ini antara lain burung kasuari, kakatua dan cendrawasih.

2.2 EVOLUSI KEHIDUPAN


Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi beraneka ragam, tetapi secara garis
besar makhluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan yang termasuk makhluk, secara relatif tidak dapat pindah tempat
(terutama tumbuhan tingkat tinggi), sedangkan yang berhijau daun dapat membuat
makanannya sendiri dengan mengambil energi dari sinar matahari (autotroph).
Sebaliknya, hewan seperti kebanyakan mobil, artinya banyak bergerak atau pindah
tempat. Hewan tidak dapat membentuk makananya sendiri, maka ia mengambil
makanan dari makhluk lain (heterotroph).
Sebagian ahli berpendapat bahwa makhluk yang ada pada saat ini tidak
mempunyai hubungan dengan makhluk dahulu karena pada saat tertentu terjadi
kiamat (katastrophy) sehingga makhluk yang dulu musnah, diganti dengan yang
baru. Naamun, pendapat ini banyak ditinggalkan oleh para ahli dan sebagian besar
cenderung berpendapat bahwa makhluk yang ada sekarang berasal dari makhluk
dahulu yang melalui perubahan sedikit demi sedikit. Fosil sebagai sisa makhluk
dahulu menunjukkan adanya perbedaan dasar letak pada lapisan-lapisan tanah atau
umur relatif fosil itu.
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah sangat
sederhana tingkatnya, yang bersel tunggal dan hidup dari bahan anorganis sehingga
tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu, sebagian berubah menjadi hewan,
yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti
kehidupan masa kini.
Tentang mekanisme perubahan itu, lamarck berpendapat bahwa evolusi
merupakan akibat pewarisan sifat-sifat induk kepada keturunannya. Makhluk dalam
kegiatannya mencari makanan untuk hidup mengadakan adaptasi dengan
lingkungannya dan memperoleh sifat-sifat yang lebih cocok dan baik dengan
lingkungannya. Sifat yang lebih baik itu turut diwariskan kepada turunannya
sehingga keturunan mempunyai sifat yang relatif baik atau atau lebih maju dari pada
induknya. Dengan demikian, suatu spesies atau jenis makhluk hidup lambat laun
berubah ke arah kemajuan.
Saat ini, orang cenderung beranggapan bahwa evolusi kehidupan terutama
disebabkan karena mutasi. Mutasi ialah perubahan spesies yang berbeda dari
induknya dan ini disebabkan oleh perubahan gen atau kromosom sel. Kromoson dan
gen-gen induk atau pasangan kepada keturunannya. Pertumbuhan makhluk dari
benih hidup sampai dewasa ditentukan arah dan bentuknya oleh kromosom dan gen
yang terdapat di dalam inti senya, seperti halnya gambar pola dan gambar detail
pada “blue print” bangunan gedung. Apabila terjadi perubahan-perubahan pada
gambar, berubah pula pada gedung yang dibangun. Perubahan-perubahan gen dan
kromosom dapat terjadi karena pengaruh radiasi yang berasal dari sinar kosmik alam
semesta, atau dari sinar radioaktif yang berasal batu-batuan kerak bumi dan bahan-
bahan buatan manusia, atau karena pengaruh zat-zat tertentu.
Mutasi yang yang berarti pindah, yaitu pindah jenis, dapat maju dan dapat
mundur. Mutasi mundur terjadi, tetapi jenis yang lebih mundur atau lebih buruk akan
mengakibatkan kepunahannya sendiri. Mutasi maju hanya kadang-kadang ada dan
ini mengakibatkan perubahan ke arah kemajuan.

2.3 EVOLUSI MANUSIA


2.3.1 Teori evolusi manusia
a. Berdasarkan teori charles Darwin,
menyatakan bahwa variasi pada
organisme merupakan variasi
karakteristik yang muncul pada
kenampakan fenotip pada organisme,
serta terjadi seleksi alam dalam
kehidupan suatu organisme, sebab
individu yang mempunyai variasi yang
sesuai dengan lingkunga maka ia dapat
bertahan hidup dan berkembangn biak, dan sebaliknya.pada teori darwis ia
menyatakan bahwa manusia itu berasal dari nenek moyang mereka yakni
kera,dimana karna adanya evolusi maka manusia itu dapat berevolusia sesuai
dengan dunianya sekarang,namun teori darwin juga bertentangan dengan teori
alamiah dan teori agama,sebab pada teori alamiah ada juga 3 bukti yang
menyatakan bahwa manusia bukan berasal dari kera diantaranya mata, sel dan
temuan fosil. Sedangakan untuk teori penciptaan manusia itu ada karena ada
yang menciptakannya. Pada teori darwin ini ia menyatakan bahwa manusia itu
ada karna ada unsur ketidak segajaan, ia berpendapaat manusia berevolusi lebih
dari beberapa tahun lalu yang berawal dari beberapa kera.

b. Berdasarkan Teori Penciptaan. Disini kami akan membahas tentang evolusi


manusia dari dua sudut pandang berbeda yakni darwis dan dalil al-Qur’an, sudah
dijelaskan diatas bahwa darwis berpendapat manusia berasal dari kera, sebab
manusia berasal dari satu sel, nenek moyang dan mengalami evolusi karna tidak
berhasil adaptasi dengan lingkungannya, sedangkan dalam islam sudah jelas
bahwa manusia pertama dalah nabi adam as,yang di ciptakan oleh allah swt,
sedangkan darwin juga menyatakan bahwa manusia itu muncul karna adanya
nenek moyang mereka dan tidak meyakini adanya penciptaan. Teori darwin
sangat bertentangan dalam hal agamis, dan bilogi juga diamana Charles Robert
Darwin tidak lain ternyata hanyalah seorang naturalis amatir asal Inggris,
Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya
memiliki ketertarikan amatir pada alam. Hipotesis Darwin tidak berdasarkan
penemuan atau penelitian ilmiah apa pun, tetapi kemudian ia menjadikannya
sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi
materialis terkenal pada masanya. Gagasannya menyatakan bahwa individu-
individu yang beradaptasi pada habitat mereka dengan cara terbaik, akan
menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi berikutnya. Sifat-sifat yang
menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu
menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya. Menurut
Darwin, manusia adalah hasil paling maju dari mekanisme ini. berdasarkan teori
penciptaan manusia ada karna ada yang menciptakannya,dan khusus orang yang
beragma mereka myakini bahwa manusia itu di ciptaan oleh tuhan mereka dan
itu sampai sekarang menjadi faktanya serta didukun oleh bidang biologi tentang
evolusi manusia yakni pertemuan antara tel jantan dan betina.khusunya agama
islam manusia pertama yaitu nabi adam.a.s. dimana beliau lah yang menjadi
nenek moyang umat islam,dan siti hawa sebagai manusia ke-2, adam diciptakan
dari tanah,dan ditupkan ruh dan oleh malaikat atas perintah allah dan ahirnya ia
menjadi seorang manusia,sedangkan siti hawa diciptakan dari tulang rusuknya.

3. Berdasarkan Teori Ilmu Pengetahuan. Sebelum proses fertilisasi terjadi, 250


juta sperma terpancar dari si laki-laki pada satu waktu dan menuju sel telur yang
jumlahnya hanya satu setiap siklusnya . Sperma-sperma melakukan perjalanan
yang sulit di tubuh si ibu sampai menuju sel telur karena saluran reproduksi
wanita yang berbelok2, kadar keasaman yang tidak sesuai dengan sperma,
gerakan ‘menyapu’ dari dalam saluran reproduksi wanita,dan juga gaya gravitasi
yang berlawanan . Hanya seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel
telur. Sel telur, hanya akan membolehkan masuk satu sperma saja . Setelah
masuk dan terjadi fertilisasi pun, belum tentu si zygot ini (bahasa biologinya :
konseptus) menempel di tempat yang tepat di rahim. Sel tunggal yang dikenal
sebagai “zigot” dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan
membelah diri hingga akhirnya menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal ini
hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop. dan jangan dikira
prosesnya simpel dan mudah. prosesnya kompleks dan kritis di setiap proses
pembelahannya, kalau sampai ada kesalahan kecil sedikit aja maka akan
kesalahan fatal. Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam ayat-
ayat Al Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim ibu.
Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya tulang-tulang
terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang membungkus tulang-tulang
ini. Kemudian air mani itu menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu
menjadi segumpal daging, dan segumpal daging itu menjadi tulang-belulang,
lalu tulang belulang itu dibungkus dengan daging. Kemudian menjadi makhluk
yang (berbentuk) lain. Embriologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
perkembangan embrio dalam rahim ibu. Hingga akhir-akhir ini, para ahli
embriologi beranggapan bahwa tulang dan otot dalam embrio terbentuk secara
bersamaan. Penelitian di tingkat mikroskopis ini menunjukkan bahwa
perkembangan dalam rahim ibu terjadi dengan cara persis seperti yang
digambarkan dalam ayat tersebut. Pertama, jaringan tulang rawan embrio mulai
mengeras.

1) Sifat-sifat dari ordo primata


meskipun linneaus bukan seorang ahli evolusi, tetapi ia telah
menempatkan manusia (homo sapiens) dengan betul di dalam ordo primata,
kelas mamalia dari subfilum vertebrata.
2) Kera manusia dari afrika
Pada tahun 1924, raymond dart, seorang ahli anatomi yang mengajar di
johanesburg, menemukan sebuah fosil tengkorak dari pertambangan batu kapur
taung, afrika selatan. Ia menamakan marga baru yang ditemukannya itu
australopithecus, makhluk berjalan tegak, otaknya lebih besar daripada otak
gorila, giginya lebih mendekati gigi
manusia daripada gigi kera.
3) Homo erectus
Pada tahun 1920, eugene dubois, seorang dokter tentara belanda,
menemukan sisa-sisa tengkorak dan tulang paha di trinil, dekat surakarta, jawa
tengah.

4) Manusia modern
Lebih kurang 75.000 tahun yang lalu, ketika benua eropa berada di
zaman es terakhir dan dari peninggalan-peninggalan yang ditemukan, dapat
ditarik kesimpulan bahwa kelompok neanderthal diganti oleh manusia lain yang
menyerupai manusia modern, homo sapiens.

2.4 Fenomena yang pernah terjadi di Bumi

1. Spesies pertama yang berjalan di atas bumi

- Tiktaalik And Pneumodesmus

Adalah jenis hewan bertubuh ikan, katak dan buaya, hewan ini
pertamakalali muncul sejak 350 tahun yang lalu dan fosilnya ditemukan
pada tahun 2004 di Kanada. Hewan ini di anggap sebagai link transisi
dari hewan darat dan air. Dan jenis reptil lain nya adalah
Pneumodesmus, adalah hewan berkaki seribu yang hidup di darat.

2. Hewan yang mampu terbang pertama di bumi


- Rhyniognatha Hirsti

Hewan yang mampu terbang pertama di bumi dikenal sebagai


Rhyniognatha Hirsti, yaitu sebangsa serangga kecil yang hidup sejak
400 juta tahun yang lalu, Rhyniognatha Hirsti pertamakali di temukan
pada tahun 1928 dan sempat di abaikan hingga akhirnya kembali di
teliti oleh ilmuan bernama Michael Engel yang tidak sengaja
menemukan fosil tersebut terletak di sebuah laci dalam meseum.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Biosfer merupakan kajian tentang kehidupan hewan dan tumbuhan di muka
bumi. Dalam pembagiannya, biosfer termasuk dalam geografi fisik. Selain kehidupan
manusia, hewan, dan tumbuha, di bagian permukaan kulit bumi juga terdapat daratan,
lautan dan udara di atasnya. Oleh karena itu, biosfer tidak dapat lepas dari litosfer,
hidrosfer, dan atmosfer.Makhluk hidup atau organisme dalam biosfer memiliki tingkat
organisasi yang berkisar dari tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat
organisasiyang paling kompleks (biosfer). Yaitu mulai dari individu, populasi,
komunitas, serta komunitas.
Evolusi kehidupan, dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-
mula adalah sangat sederhana tingkatnya, yang bersel tunggal dan hidup dari bahan
anorganis sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu, sebagian
berubah menjadi hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang
beraneka ragam seperti kehidupan masa kini.
Evolusi Manusia, manusia adalah suatu spesies biologi, manusia tidak luput dari
pengaruh faktor-faktor atau kekuatan biologi. Di samping itu, manusia merupakan
suatu hasil perkembangan evolusi yang lama sekali.
Hal yang pertama kali terjadi di bumi adalah salah satunya yang biasa
diperbincangkan adalah Spesies pertama yang berjalan di atas bumiyaitu Tiktaalik
And Pneumodesmus.
B. SARAN
Dalam kaitannya peran manusia dalam biosfer, manusia harus selalu menjaga
keseimbangan dengan lingkungan. Agar lingkungan tidak rusak, maka manusia harus
memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijaksana.

DAFTAR PUSTAKA
Jasin, Maskoeri.2017.”Ilmi Alamiah Dasar”.Jakarta: Rajawali Pers
https://www.siswapedia.com/fenomena-biosfer/
https://id.wikipedia.org/wiki/Biosfer
https://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi
https://www.kompasiana.com/menggelinjang/teori-darwin-kera-berawal-dari-
manusia_54f82fb5a33311ce5d8b46ca

Anda mungkin juga menyukai