Puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T karena berkat Rahmat-Nya dan
Karunia-Nya praktikan dapat menjalani perkuliahan hingga mengikuti kegiatan
Praktik Pengajaran melalui Program Pengalaman Lapangan di SMA GIBS Barito
Kuala.
1) Bapak Dr. Chairil Faif Pasani, M.Si., selaku Dekan FKIP ULM
Banjarmasin.
2) Bapak Dr. H. Harpani Matnuh, M.H, selaku Ketua Unit Microteaching dan
Program Pengalaman Lapangan FKIP ULM Banjarmasin.
3) Bapak Dr. Syahraddin, S.Pd, M.A, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP ULM Banjarmasin.
4) Bapak Dr. Deasy Arisanty selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi
FKIP ULM Banjarmasin
5) Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Studi Pendidikan Geografi lainnya
di FKIP ULM Banjarmasin.
6) Bapak M. Rijali Riyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Global Islamic
Boarding School Barito Kuala.
ii
7) Bapak Ananda Setiawan, M.Pd. selaku Dosen Koordinator Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Global Islamic Boarding School
Barito Kuala.
8) Ms. Bening selaku Guru Koordinator Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di SMA Global Islamic Boarding School Barito Kuala.
9) Ibu Dr. Karunia Puji Hatuti, M.Pd. selaku dosen pembimbing.
10) Bapak Muhammad Ansori, M.Pd. selaku Guru Pamong di SMA Global
Islamic Boarding School Barito Kuala.
11) Bapak dan Ibu Pengajar di SMA Global Islamic Boarding School Barito
Kuala.
12) Bapak dan Ibu Staf Tata Laksana SMA Global Islamic Boarding School
Barito Kuala.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya bagi kita
semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
iii
DAFTAR ISI
iv
LAMPIRAN I Laporan Mingguan ....................................................................... 25
LAMPIRAN II Kartu Bimbingan PPL ................................................................. 32
LAMPIRAN III Lesson Plan & Teaching Scenario ............................................. 34
TEACHING SCENARIO PERTEMUAN PERTAMA ...................................... 35
TEACHING SCENARIO PERTEMUAN KEDUA ........................................... 39
LESSON PLAN PERTEMUAN KETIGA ......................................................... 42
TEACHING SCENARIO PERTEMUAN KETIGA .......................................... 56
TEACHING SCENARIO PERTEMUAN KEEMPAT ...................................... 61
TEACHING SCENARIO PERTEMUAN KELIMA.......................................... 66
LESSON PLAN PERTEMUAN KEENAM ...................................................... 69
TEACHING SCENARIO PERTEMUAN KEENAM ........................................ 82
LAMPIRAN IV Rekapitulasi Presensi, Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik
peserta didik .......................................................................................................... 86
REKAPITULASI MINGGU PERTAMA ......................................................... 87
REKAPITULASI MINGGU KEDUA .............................................................. 95
REKAPITULASI MINGGU KETIGA ........................................................... 103
REKAPITULASI MINGGU KEEMPAT ....................................................... 111
REKAPITULASI MINGGU KELIMA .......................................................... 119
REKAPITULASI MINGGU KEENAM ......................................................... 127
v
ABSTRAK
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh
pendidik dalam mengubah tingkah laku manusia baik individu maupun kelompok
melalui proses pengajaran. Pendidikan juga merupakan proses peralihan
pengetahuan secara sistematis dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan
standart yang telah ditetapkan oleh ahli dengan harapan dapat mengubah tingkah
laku serta pendewasaan pemikiran serta kepribadian dalam Pendidikan formal
ataupun non formal. Pendidikan formal merupakan jalur Pendidikan yang
terstruktur dan berjenjang diawali dari pendidikan disar, pendidikan menengah,
hingga pendidikan tinggi.
A. Analisis Situasi
SMA GIBS (Global Islamic Boarding School) Barito Kuala didirikan sebagai
wujud bakti Yayasan Hansur Centre untuk mengembangkan SDM di banua. SMA
GIBS berlokasi di Jl. Trans Kalimantan KM.12, Sungai Lumbah, Kec. Alalak,
Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan 70582. SMA GIBS diresmikan oleh
7
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada tangga 9 Februari 2013
berstatus swasta dengan nomor 301150306018 dengan nilai akreditasi 94 (A).
b) Jumlah Kelas
1) Kelas X : 4 Kelas
8
2) Kelas XI : 4 Kelas
3) Kelas XII : 6 Kelas
Total : 14 Kelas
Membentuk generasi muslim yang tangguh yang menghasilkan karya bagi ilmu
pengetahuan, kemanusiaan dan pembudayaan kehidupan.
Nasional
GIBS menerapkan Kurikulum 2013 sebagai Kurikulum Nasional dan mengacu
pada standar nasional pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP)
Internasional
GIBS juga menggunakan Kurikulum Cambridge sebagai pengayaan. Hal ini
penting untuk mendorong peserta didik dalam pengembangan intelektual, terutama
kemampuan menalar, berpikir kritis dan analitis. Kurikulum GIBS memiliki 9
(sembilan) pilar pendidikan yang menjadi landasan utama dalam membangun
nuansa akademis dan islami di lingkungan sekolah.
9
d) Jumlah Siswa SMA GIBS (Global Islamic Boarding School)
Kelas X : 83 Siswa
Kelas XI : 72 Siswa
Kelas XII : 112 Siswa
Total : 267 Siswa
e) Kegiatan
10
Qari
Habsyi
Teater
Drama
Academic Competition (Kompetisi Akademik)
SOGIBS (Student Organization GIBS)
Social Program (Program Sosial)
11
B. Perumusan program & Rancangan Kegiatan PPL
c) Pembekalan PPL
12
memberikan bekal sebelum para mahasiswa melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) disekolah masing-masing. Pembelakan ini diikuti oleh seluruh
mahasiswa pendidikan geografi yang mengikuti PPL serta dosen pamong, guru
pamong, dan Koordinator program studi Dr. Deasy Arisanty, M.sc
d) Observasi Lapangan
a) Persiapan Mengajar
13
3. Penulisan Laporan
14
BAB II
PELAKSANAAN PPL
A. Perencanaan Pembelajaran
Rencana pembelajaran berupa Lesson Plan 4.0 dan Teaching Scenario serta
media pembelajaran dibuat setiap kali akan melaksanakan praktik mengajar. Pada
pelaksanaannya, mahasiswa PPL melaksanakan praktik mengajar sebanyak 6
(enam) kali pertemuan termasuk didalamnya UTS dan UAS (pada pertemuan 3 dan
6). Rencana pembelajaran dibuat menggunakan kurikulum yang ditetapkan
disekolah tersebut. Dalam membuat perencanaan pembelajaran, selain mengacu
pada tuntutan kurikulum juga harus melihat dan memperatikan situasi dan kondisi
serta potensi yang terdapat di sekolah peletakan. Hal ini kemudian akan
berimplikasi terhadap model pembelajaran serta isi dan tujuan pembelajaran yang
akan dikembangkan oleh pendidik.
15
• Teaching Scenario Pembelajaran II (Pertemuan ke-2)
(Terlampir)
• Lesson Plan 4.0 dan Teaching Scenario UTS (Pertemuan ke-3)
(Terlampir)
• Teaching Scenario Pembelajaran IV (Pertemuan ke-4)
(Terlampir)
• Teaching Scenario Pembelajaran V (Pertemuan ke-5)
(Terlampir)
• Lesson Plan 4.0 dan Teaching Scenario UAS (Pertemuan ke-3)
(Terlampir)
Dalam pelaksanaan belajar mengajar (PBM) terbagi menjadi dua bagian yaitu
praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri.praktik mengajar
terbimbing mencangkup pelaksanaan bimbingan serta persiapan serta pembuatan
materi. Sedangkan prakterk mengajar mandiri mencakup praktik pengajaran dikelas
yang diberikan tanggung jawab langsung pada peserta PPL dalam mengolah kelas
namun masih dalam pantauan guru pamong.
16
pengajaran. Guru pamong juga memberikan beberapa masukan tentang
pengendalian pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Selanjutnya mahasiswa
PPL mulai melakukan praktik pengajaran dikelas daring dengan diamati oleh guru
pamong. Setelah pembelajaran selesai maka akan diadakan evaluasi pembelajaran
yang telah dilaksanakan, guru pamong akan memberikan feedback berupa masukan
dan saran agar pengajaran selanjutnya lebih baik lagi.
c) Melaksanakan pembelajaran
17
• Pertemuan 1
• Pertemuan 2
• Pertemuan 4
• Pertemuan 5
18
Tema : Dinamika Kependudukan
Topik : Sumber Data Kependudukan
Sub : Sensus, Survei, dan Registrasi Penduduk
Durasi : 2JP (2x20 Menit)
Kelas : XII SS Boys and Girls
Tanggal : Selasa, 3 November 2020
19
Permasalahan dari pembelajaran daring itu sendiri adalah ketersediaan kouta
bagi pendidik ataupu peserta didik dalam menunjang terlaksananya pembelajaran
daring cukup tinggi. Selain itu, pendidik harus bisa mengubah pola pengajaran
secara daring agar dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif karena interaksi
yang terjalin hanya sebatas virtual. Berdasarkan pengalaman penulis dalam
pelaksanaannya, motivasi belajar siswa tidak bisa dikontrol secara optimal sehingga
cenderung tidak stabil sehingga diskusi saat pembelajaran agak terhambat.
1. Persiapan Konsultasi
20
pada peserta didik lebih awal sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan dan
memberikan motivasi pada peserta didik agar tidak terlambat masuk ke kelas
virtual.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
22
B. Saran
Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PPL agar memiliki kesadaran yang
tinggi terhadap tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahi sebagai calon
pendidik yang sedang melaksanakan kegiatan praktik pengalaman lapangan di
sekolah
Senantiasa terus membuka diri dan terus belajar tentang menjadi guru yang
ideal baik dari penyiapan intstrumen pembelajaran sampai penyampaian
pembelajaran dikelas dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
interaktif, dan nyaman sehingga peserta didik terus termotivasi dalam belajar.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN I
Laporan Mingguan
25
26
27
28
29
30
31
LAMPIRAN II
Kartu Bimbingan PPL
32
33
LAMPIRAN III
Lesson Plan & Teaching Scenario
34
TEACHING SCENARIO
PERTEMUAN PERTAMA
Mata Pelajaran : Geografi
Tema : Pengetahuan Dasar Geografi
Topik : Konsep-Konsep dan Objek Studi Geografi
Sub-Materi : Konsep Geografi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Durasi : 2JP (40 Menit)
Pengajar : Muhammad Iqbal Julian Arrizky
Duration
Activity
(40’)
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring
2’
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi
sebelum belajar
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan
Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru melakukan apersepsi dengan melakukan review
pembelajaran minggu lalu untuk disinkronkan dengan
pembelajaran hari ini.
Isi Guru memberikan pertanyaan sebagai prasyarat (klowledge of
learner)
3’
FC1 :
Apakah kalian pernah berpikir kenapa sih tidak ada musim
salju di Indonesia
Jawaban yang diharapkan:
Pernah
FC2 :
Faktor apa yang menyebabkan Indonesia tidak mempunyai
musim salju ?
Jawaban yang diharapkan:
35
Iklim, Lokasi
5’ Guru menjelaskan sedikit tentang pengertian konsep geografi.
“Tanpa kita sadari, pada hakikatnya pertanyaan tadi telah
menuntun kita ke arah pemahaman konsep-konsep geografi.
Dalam mengkaji gejala atau peristiwa dalam ruang, geografi
selalu mempergunakan konsep lokasi, hubungan timbal balik,
gerakan, dan perwilayahan.”
“Agar dapat memahami geografi, diperlukan konsep-konsep
dasar mengenai geografi itu sendiri, artinya memahami
pengertian istilah-istilah yang umum digunakan oleh geografi
sebagai disiplin ilmu.”
2’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan lokasi ?
(ii)
Jawaban yang diharapkan :
Peta yang pertama menunjukan lokasi absolut sedangkan peta
yang kedua menunjukan lokasi relatif
CC2 :
Mengapa demikian ?
Jawaban yang diharapkan :
Karena pada peta yang pertama terdapat garis astronomis
sedangkan peta yang kedua hanya terdapat nama
36
2’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan jarak ?
Jawaban yang diharapkan :
Panjang antara dua tempat
2’ Guru menjelaskan tentang jarak
Jarak absolut
Jarak relatif
3’ CC2 :
Berikan contoh jarak absolut dalam kehidupan sehari-hari
Jawaban yang diharapkan :
Jarak antara…. ke ….. adalah ….. Km/m
CC2 :
Berikan contoh jarak relative dalam kehidupan sehari-hari
Jawaban yang diharapkan:
Jarak antara …. ke ….. adalah ….. jam
5’ Guru menjelaskan konsep geografi dan meminta peserta didik
mencontohkan konsep geografi tersebut dikehidupan sehari-
hari berdasarkan penjelasan tadi
Keterjangkauan
Pola
Aglomerasi
Penutup Guru mengecek Kembali kepahaman peserta didik jika ada
yang ingin ditanyakan
8’
Guru meminta 2 siswa (boy and girl) untuk menyimpulkan
pembelajaran hari ini
Guru memberikan refleksi antara pembelajaran hari ini
dengan nilai kehidupan dimasyarakat.
Guru memberikan tugas untuk peserta didik dengan tujuan
untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik tentang
pembelajaran hari ini dalam bentuk essay.
Instruction
Soal dikerjakan secara individu oleh peserta didik
37
Peserta didik mengerjakan soal di google form
Format penilaian adalah setiap soal mempunyai skor nilai
sebesar 20 poin
Tujuan Pembelajaran
LEARNING PATH
K
L
CC1 CC2
E
FC1 FC2
D
COGNITION
38
TEACHING SCENARIO
PERTEMUAN KEDUA
Mata Pelajaran : Geografi
Tema : Konsep Wilayah dan Tata Ruang
Topik : Konsep Wilayah
Sub-Materi : Perhitungan Interaksi Wilayah
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Durasi : 2JP (40 Menit)
Pengajar : Muhammad Iqbal Julian Arrizky
Duration
Activity
(40’)
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
3’ Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi
sebelum belajar
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan
Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru melakukan apersepsi dengan melakukan review
pembelajaran minggu lalu untuk disinkronkan dengan
pembelajaran hari ini.
Isi Guru menampilkan gambar dalam slide dan memberikan
4’ pertanyaan sebagai prasyarat (klowledge of learner)
FC1 :
Hal apa yang terjadi di gambar ini ?
3’ CC1 :
39
Apa yang dimaksud dengan interaksi wilayah ?
Jawaban yang diharapkan :
Interaksi wilayah adalah hubungan saling ketergantungan
diantara 2 wilayah atau lebih.
2’ CC2:
Faktor apa yang mempengaruhi terjadinya interaksi wilayah
?
Teori Konektivitas
10’ CC2:
Guru meminta peseta didik untuk mengerjakan soal untuk
mengevaluasi pemahaman peserta didik tentang
pembelajaran hari ini
40
Tujuan Pembelajaran
41
LESSON PLAN
PERTEMUAN KETIGA
SUBJECT Geography
Core Competencies:
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
42
solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
Basic Competency:
Cognitive Aspects: 3.3 Memahami prinsip geografi dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Skills Aspects: 4.3 Menyebutkan contoh penerapan prinsip geografi
dalam kehidupan sehari-hari
Indicators of Basic Competency Achievement
Cognitive Aspects: 3.3.1 Mengenali empat prinsip utama geografi.
3.3.2 Mengenali penggunaan prinsip geografi.
Skills Aspects: 4.3.1 Membuat mind map tentang penerapan prinsip
geografi dalam kehidupan sehari-hari.
CONTENT/TOPIC
Kaidah Pencacahan
Sub content:
Prinsip Distribusi
Prinsip Interelasi
Prinsip Deskripsi
Prinsip Korologi
CONTEXT
Guru menampilkan gambar bencana banjir
QUESTION:
43
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar ini ? (FC1)
Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir (FC2)
CONCEPT
Konsep pada pembelajaran ini adalah penerapan prinsip geografi dikehidupan
sehari-hari.
LEARNING GOALS
By the end of the session, student will be able to:
Peserta didik dapat menjelaskan prinsip geografi
Peserta didik dapat mengaitkan prinsip geografi dalam penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
MATERIAL DEVELOPMENT
Prinsip geografi adalah 4 prinsip yang mendasari analisis geografi pada fenomena-
fenomena yang terjadi di sekitar kita. Sama seperti konsep geografi, prinsip
geografi bertujuan untuk membantu kita dalam menganalisa dan memahami apa
yang sebenarnya terjadi di sekitar kita.
Nah, prinsip geografi sendiri cukup mirip dengan konsep geografi, bedanya adalah
prinsip geografi lebih basic dan luas cakupannya. Berikut ini adalah penjabaran dan
contoh kasus dari 4 prinsip geografi
Prinsip Distribusi
Prinsip distribusi, seperti namanya merupakan prinsip yang menjelaskan
persebaran fenomena di permukaan bumi yang tidak terjadi secara merata.
Pertanyaan utama dari prinsip distribusi adalah mengapa fenomena itu ada di lokasi
a namun tidak ada di lokasi b? atau mengapa fenomena tersebut memiliki
persebaran seperti itu.
Prinsip ini dapat digunakan untuk menjelaskan hampir semua fenomena geografi
yang ada di permukaan bumi. Mulai dari pemusatan aktivitas ekonomi, persebaran
penduduk yang tidak merata, keberadaan sumber daya alam, hingga pola
pemukiman yang muncul di suatu wilayah.
Jika kita ingin membahas suatu fenomena dari sudut pandang spasial lokasinya,
lebih spesifiknya lagi persebarannya, maka kita akan menggunakan prinsip
distribusi.
44
Berikut ini adalah beberapa kata kunci yang dapat kita gunakan untuk menjelaskan
suatu fenomena menggunakan prinsip distribusi
Obyek tersebut hanya dapat ditemukan
Persebarannya hanya ada pada
Obyek tersebut terlihat di beberapa wilayah
Jika kita melihat atau menggunakan kata kata tersebut, sudah dapat dipastikan
prinsip yang digunakan adalah prinsip distribusi.
Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi membahas mengenai keterkaitan antara satu fenomena dengan
fenomena lainnya dalam suatu ruang. Seperti bunyi hukum Tobler, semua obyek
saling mempengaruhi, semakin dekat jaraknya, semakin kuat pengaruhnya. Oleh
karena itu, prinsip interelasi jika ingin digunakan secara penuh, harus
memperhatikan aspek spasial juga.
Tujuan dari prinsip interelasi adalah untuk mengetahui hubungan sebab-akibat yang
terbentuk antar satu fenomena dengan fenomena lainnya dalam suatu ruang. Prinsip
ini sangat berguna ketika kita ingin melakukan analisa dampak dari suatu fenomena
atau analisa dampak dari suatu proyek pengembangan wilayah.
Jika kita ingin membahas dampak suatu fenomena kepada fenomena lainnya,
gunakanlah prinsip interelasi dalam melakukan analisis geografi.
Berikut ini adalah beberapa kata kunci yang dapat kita gunakan untuk menjelaskan
suatu fenomena menggunakan prinsip interelasi
Penebangan liar menyebabkan erosi tanah berlebihan
Terjadi banjir di Jakarta karena di Bogor Hujan
Hujan asam ini disebabkan oleh penggunaan kendaraan yang berlebihan
Dengan menggunakan kata-kata kunci diatas, kita dapat mengerti bahwa analisis
geografi yang ada dilakukan berdasarkan prinsip interelasi.
Prinsip Deskripsi
Seperti namanya, prinsip deskripsi merupakan prinsip geografi yang bertujuan
untuk memberikan gambaran lengkap mengenai suatu fenomena geografis.
Gambaran lengkap ini hanya mungkin didapatkan jika terdapat aspek spasial dan
aspek aspasial, seperti data, angka, dan kronologis.
45
Oleh karena itu, analisis geografi yang menggunakan prinsip deskripsi umumnya
banyak membahas mengenai proses, statistik, kronologi, dan juga gambaran
mengenai fenomena tersebut. Prinsip ini sangat baik digunakan sebagai pelengkap
dan penjelas dalam analisis geografi.
Jika kita membahas aspek-aspek bukan spasial (lokasi/persebaran) ataupun
interelasi (hubungan antar fenomena) berarti kita membahas fenomena geografi
tersebut dengan menggunakan prinsip deskripsi.
Berikut ini adalah beberapa kata kunci yang kerap digunakan ketika kita memakai
prinsip deskripsi dalam menganalisa suatu fenomena
Korban jiwa dari gempa tersebut berjumlah 100 orang (kuantitatif)
Siklus air terdiri dari beberapa proses, seperti penguapan, pengembunan, dan
presipitasi (proses)
Mayoritas migran terdiri dari kaum buruh dan kelas bawah (penjelasan lebih lanjut)
Dengan menggunakan kata-kata kunci diatas, kita bisa yakin bahwa analisis
geografi tersebut dilakukan berdasarkan prinsip deskripsi.
Prinsip Korologi
Jika ketiga prinsip diatas membahas mengenai pendekatan spesifik untuk melihat
suatu fenomena, maka prinsip korologi melihat suatu fenomena dengan semua
sudut pandang. Prinsip korologi pada dasarnya merupakan gabungan dari ketiga
prinsip diatas, sehingga penelitian geografisnya akan menghasilkan hasil yang lebih
komprehensif.
Prinsip korologi muncul ketika para ahli geografi merasa bahwa prinsip-prinsip
yang sudah ada diatas tidak cukup untuk menggambarkan suatu fenomena. Ketika
kita menggunakan salah satunya, pasti ada yang kurang, entah itu dari segi
spasialnya maupun aspasialnya.
Oleh karena itu, dibuatlah kompilasi dari ketiga aspek tersebut, distribusi, interelasi,
dan deskripsi, prinsip ini pun dinamakan prinsip korologi. Hampir semua penelitian
geografi modern sekarang menggunakan prinsip korologi, tentu saja dengan
penekanan pada prinsip tertentu yang ingin diteliti lebih dalam.
Berikut ini adalah contoh penggunaan prinsip korologi dalam fenomena geografis
sehari-hari
46
Debit air kiriman dari Tabalong menyebabkan banjir di Hulu Sungai Utara. Banjir
ini menyebabkan 5.700 rumah warga terendam banjir. Hal ini lumrah terjadi karena
saat ini memang musim hujan, tercatat bahwa hujan deras terjadi di Tabalong dan
Balangan. (Pada cuplikan ini, kita dapat melihat prinsip interelasi di awal, disusul
oleh deskripsi, dan pada akhirnya dijelaskan distribusi hujannya).
Prinsip korologi menggabungkan seluruh prinsip-prinsip yang ada untuk
menciptakan suatu kajian geografis yang komprehensif dan akurat mengenai suatu
fenomena.
LEARNING PATH
Knowledge
PC1 PC2
CC1 CC2
FC1 FC2
Cognition
List of questions:
(FC1)
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar tersebut?
(FC2)
Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir ?
(CC1)
Sebutkan saja yang termasuk di dalam prinsip geografi?
Apa yang dimaksud dengan prinsip distribusi ?
Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi ?
47
Apa yang dimaksud dengan prinsip deskripsi ?
Apa yang dimaksud dengan prinsip korologi ?
(CC2)
Berikan contoh penerapan prinsip distribusi dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan prinsip Interelasi dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan prinsip korologi dikehidupan sehari-hari ?
KNOWLEDGE OF LEARNER
Prior Knowledge Learning Path (AT)
Mengetahui konsep dasar PC1 PC2
geografi CC1 CC2
FC1 FC2
Life Experience Learning Style
(Point of View) Visual : Guru menampilkan materi, gambar,
Peserta didik pernah dan soal di layar.
berkunjung ke desa kan Audio : Guru memberikan instruksi,
kota memfasilitasi diskusi, dan melakukan metode
ceramah saat mengonfirmasi kesimpulan.
Emotion
Siswa bersemangat untuk belajar.
Learning Difficulties
Siswa kesusahan membedakan prinsip
distribusi, prinsip interelasi, prinsip deskripsi,
dan prinsip korologi.
Behavior Issues
Siswa yang termasuk HA kecenderungan akan lebih cepat menyelesaikan
tugas individu yang diberikan, sedangkan siswa yang LA kecenderungan
tidak cepat menyelesaikan.
PEDAGOGY
Learning Scenario:
Kegiatan Pendahuluan (10’)
START
Guru mengucapkan salam (religius)
48
RECAPITULATION Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring (Disiplin)
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi sebelum
INDUCTION,
belajar (Motivasi)
INTRODUCTION
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan (Disiplin)
[OTHERS] Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai (Religius)
Apersepsi
Guru menampilkan gambar kepada peserta didik :
49
maupun yang disebabkan manusia. Aspek geografi secara umum
adalah aspek fisik dan aspek sosial. Konsep geografi bertujuan untuk
mempermudah kita dalam memahami dan menjelaskan fenomena
yang terjadi. Nah, prinsip geografi sendiri cukup mirip dengan konsep
geografi, bedanya adalah prinsip geografi lebih basic dan luas
cakupannya”.
50
geografi lainnya, dalam suatu ruang. Baik antara fisik dengan fisik,
sosial dengan fisik, dan sosial dengan sosial.
51
ini, kita dapat melihat prinsip interelasi di awal, disusul oleh
deskripsi, dan pada akhirnya dijelaskan distribusi hujannya).
ANTICIPATION
Knowledge
List of questions:
(FC1)
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar tersebut?
52
(FC2)
Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir ?
(CC1)
Sebutkan saja yang termasuk di dalam prinsip geografi?
Apa yang dimaksud dengan prinsip distribusi ?
Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi ?
Apa yang dimaksud dengan prinsip deskripsi ?
Apa yang dimaksud dengan prinsip korologi ?
(CC2)
Berikan contoh penerapan prinsip distribusi dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan prinsip Interelasi dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan prinsip korologi dikehidupan sehari-hari ?
MITIGATION
Menampilkan video tentang “prinsip georafi”
ASSESSMENT
Students are assessed through the activities.
Thingking level :
Apa yang dimaksud dengan prinsip distribusi ?
Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi ?
Apa yang dimaksud dengan prinsip deskripsi ?
Berikan contoh prinsip korologi dikehidupan sehari-hari ?
Compulation skills
-
Behavior
Lembar catatan guru dan angket.
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
53
SEMANGAT BELAJAR
1 = tidak menulis/mengerjakan latihan sama sekali
2 = mengerjakan beberapa soal tetapi tidak aktif di kegiatan kelas
3 = mengerjakan beberapa soal dan aktif di kegiatan kelas
4 = mengerjakan semua soal dan sangat aktif di kegiatan kelas
KERJA SAMA
1 = tidak membantu dan tidak berdiskusi dengan temannya sama sekali
2 = tidak membantu dan berdiskusi sedikit tentang soal yang diberikan
3 = banyak berkontribusi menyelesaikan tugas namun sedikit berdiskusi
4 = banyak berkontribusi dan sangat aktif berdiskusi dalam menyelesaikan
tugas
TEKUN
1 = langsung menyerah jika tidak bisa menyelesaikan soal
2 = tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal namun masih
tergantung kepada guru dan teman
3 = tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal namun masih
tergantung kepada guru/teman
4 = tidak pantang menyerah dan selalu berusaha untuk menyelesaikan soal
tanpa tergantung orang lain
SOPAN SANTUN
1 = berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman
2 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru, namun sebaliknya
kepada teman
3 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman
4 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman dan selalu
lembut dalam berbicara
RASA INGIN TAHU
1 = tidak belajar sama sekali
2 = hanya mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru
3 = aktif bertanya terhadap materi yang diberikan oleh guru
4 = menjawab soal melebihi apa yang diberikan oleh guru pada lembar
latihan
54
TERBUKA
1 = hanya diam di kelas
2 = sedikit respon jika ditanya oleh guru
3 = pernyataan mengerti terhadap materi, ketika menjawab soal tidak bisa
4 = jujur jika mempunyai masalah dalam proses belajar/memahami materi
RELATED CURRICULUM
Topik yang dipelajari hari ini berhubungan dengan pengetahuan dasar geografi,
topik ini berhubungan dengan mapel ekonomi dan sosiologi
VALUE
Dengan mempelajari topik ini, siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip geografi
untuk menganalisis fenomena geografis yang terjadi di suatu wilayah tertentu
Approach, strategy, method, media, and source
Approach : Scientific
Strategy : Diskusi
55
TEACHING SCENARIO
PERTEMUAN KETIGA
Mata Pelajaran : Geografi
Tema : Pengetahuan Dasar Geografi
Topik : Prinsip Geografi
Sub-Materi : Prinsip Geografi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Durasi : 2JP (40 Menit)
Pengajar : Muhammad Iqbal Julian Arrizky
Duration
Activity
(40’)
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring
6’
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi
sebelum belajar
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan
Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru melakukan apersepsi dengan melakukan review
pembelajaran minggu lalu untuk disinkronkan dengan
pembelajaran hari ini.
Isi Guru memberikan pertanyaan sebagai prasyarat (klowledge of
learner)
2’
FC1 :
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar di atas
Jawaban yang diharapkan:
Banjir
FC2 :
56
Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya
banjir?
Jawaban yang diharapkan:
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, 1)
faktor fisik: Topografi, dan Cuaca. 2) faktor sosial:
Penambangan, Penebangan liar hutan, dan sampah.
2’ Guru menjelaskan Sedikit tentang prinsip geografi.
“Sama seperti konsep geografi, prinsip geografi bertujuan
untuk membantu kita dalam menganalisa dan memahami apa
yang sebenarnya terjadi di sekitar kita. Pada dasarnya,
geografi adalah ilmu yang mempelajari persebaran aktivitas
di muka bumi secara spasial dan hubungan antara aktivitas-
aktivitas yang ada, baik yang alami maupun yang disebabkan
manusia. Aspek geografi secara umum adalah aspek fisik dan
aspek sosial. Konsep geografi bertujuan untuk mempermudah
kita dalam memahami dan menjelaskan fenomena yang
terjadi. Nah, prinsip geografi sendiri cukup mirip dengan
konsep geografi, bedanya adalah prinsip geografi lebih basic
dan luas cakupannya”.
2’ CC1 :
Sebutkan saja yang termasuk di dalam prinsip geografi?
5' CC1 :
Apa yang dimaksud dengan prinsip distribusi?
CC2 :
57
Berikan contoh penerapan prinsip distribusi dikehidupan
sehari-hari?
Jawaban yang diharapkan :
Persebaran flora dan fauna di Indonesia
Persebaran penduduk
Persebaran potensi air
Persebaran rawan kebakaran
Persebaran rawan banjir
8’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi?
Jawaban yang diharapkan :
Prinsip interelasi atau keterkaitan merupakan prinsip yang
digunakan untuk menelaah keterkaitan gejala geografi yang
satu, dengan gejala geografi lainnya, dalam suatu ruang. Baik
antara fisik dengan fisik, sosial dengan fisik, dan sosial
dengan sosial.
CC2 :
Berikan contoh prinsip interelasi dikehidupan sehari-hari
Jawaban yang diharapkan :
Banjir bisa disebabkan oleh faktor fisik seperti, curah hujan,
topografi. Dan faktor sosial seperti, penebangan hutan di
daerah hulu, penambangan yang tidak berwawasan
lingkungan, dan membuang sampah ke sungai.
Tsunami terjadi karena adanya gempa di laut lepas
CC1 :
Apa yang dimaksud dengan prinsip deskripsi
Jawaban yang diharapkan:
Prinsip deskripsi merupakan prinsip geografi yang bertujuan
untuk memberikan gambaran lengkap mengenai suatu
fenomena geografis. Gambaran lengkap ini hanya mungkin
didapatkan jika terdapat aspek spasial dan aspek aspasial,
seperti data, angka, dan kronologis.
5’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan prinsip korologi?
Jawaban yang diharapkan :
Prinsip ini menggabungkan 3 prinsip yang sudah dijabarkan
diatas. Prinsip korologi bertujuan untuk menelaah fakta,
58
gejala serta permasalahan yang terjadi di suatu tempat. Yang
mana semuanya itu ditinjau dari segi persebarannya,
interelasinya, integrasinya dan interaksinya dalam suatu
ruangan tertentu.
CC2 :
Berikan contoh prinsip korologi dikehidupan sehari-hari
Jawaban yang diharapkan :
Debit air kiriman dari Tabalong menyebabkan banjir di Hulu
Sungai Utara. Banjir ini menyebabkan 5.700 rumah warga
terendam banjir. Hal ini lumrah terjadi karena saat ini
memang musim hujan, tercatat bahwa hujan deras terjadi di
Tabalong dan Balangan. (Pada cuplikan ini, kita dapat melihat
prinsip interelasi di awal, disusul oleh deskripsi, dan pada
akhirnya dijelaskan distribusi hujannya).
Penutup Guru mengecek Kembali kepahaman peserta didik jika ada
yang ingin ditanyakan
8’
Guru meminta 2 siswa (boy and girl) untuk menyimpulkan
pembelajaran hari ini
Guru memberikan refleksi antara pembelajaran hari ini
dengan nilai kehidupan dimasyarakat.
Penutup Guru memberikan tugas untuk peserta didik dengan tujuan
untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik tentang
8’
pembelajaran hari ini dalam bentuk essay.
Penutup
Apa yang dimaksud dengan prinsip distribusi
2’
Apa yang dimaksud dengan prinsip interelasi
Apa yang dimaksud dengan prinsip deskripsi
Berikan contoh prinsip korologi dikehidupan sehari-hari
Penutup Guru mengingatkan peserta didik untuk belajar materi
pertemuan minggu depan melanjutkan tentang “Aspek
8’
Geografi”
Tujuan Pembelajaran
59
Mengaitkan prinsip geografi dalam kehidupan sehari-hari
LEARNING PATH
K
L
CC1 CC2
E
FC1 FC2
D
COGNITION
60
TEACHING SCENARIO
PERTEMUAN KEEMPAT
Mata Pelajaran : Geografi
Tema : Interaksi Keruangan Desa dan Kota
Topik : Desa
Sub-Materi : Perkembangan Desa
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Durasi : 2JP (40 Menit)
Pengajar : Muhammad Iqbal Julian Arrizky
Duration
Activity
(40’)
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
4’ Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi
sebelum belajar
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan
Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru melakukan apersepsi dengan melakukan review
pembelajaran minggu lalu untuk disinkronkan dengan
pembelajaran hari ini.
Isi Guru menampilkan gambar dalam slide dan memberikan
4’ pertanyaan sebagai prasyarat (klowledge of learner)
FC1 :
Apakah yang ada dipikiran kalian ketika mendengar kata desa
?
Jawaban yang diharapkan :
Pertanian, tradisional
FC2
Apa saja ciri-ciri desa ?
Jawaban yang diharapkan :
Pekerjaan dominan di agraris, hubungan antar waga erat, adat
istiadat dan norma masyarakat masih berlaku
2’ CC1 :
Berdasarkan perkembangannya desa dapat dibagi menjadi
apa saja ?
Jawaban yang diharapkan :
Desa Tradisional, Desa Swadaya, Desa Swakarya,dan Desa
Swasembada,
4’ CC1:
61
Apa yang dimaksud dengan desa tradisional ?
CC2:
Sebutkan ciri dari desa tradisional ?
CC2:
Sebutkan ciri dari desa swadaya ?
62
dan berpikiran lebih terbuka. Adat istiadat masyarakat mulai
mengalami transisi sesuai dengan perubahan yang terjadi di
sosial masyarakatnya. Mata pencaharian masyarakat lebih
beragam dengan bertambahnya lapangan pekerjaan. Kegiatan
ekonomi yang dilakukan sudah tidak hanya untuk kebutuhan
sendiri tapi juga untuk didistribusikan ke daerah lain. Serta
berkembangnya pembangunan desa dengan didirikannya
sarana dan infrastruktur untuk desa.
CC2:
Sebutkan ciri dari desa swakarya ?
CC2:
Sebutkan ciri dari desa swasembada ?
63
Jelaskan apa yang dimaksud dengan desa swakarya!
Jawaban: Desa swakarya satu tingkat lebih maju
dibandingkan desa swadaya. Masyarakat mulai berubah
mengikuti aliran jaman dan berpikiran lebih terbuka. Adat
istiadat masyarakat mulai mengalami transisi sesuai dengan
perubahan yang terjadi di sosial masyarakatnya. Mata
pencaharian masyarakat lebih beragam dengan bertambahnya
lapangan pekerjaan. Serta berkembangnya pembangunan
desa dengan didirikannya sarana dan infrastruktur untuk desa.
64
Tujuan Pembelajaran
65
TEACHING SCENARIO
PERTEMUAN KELIMA
Mata Pelajaran : Geografi
Tema : Dinamika Kependudukan
Topik : Sumber Data Kependudukan
Sub-Materi : Sensus, Survei, dan Registrasi Penduduk
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Durasi : 2JP (40 Menit)
Pengajar : Muhammad Iqbal Julian Arrizky
Duration
Activity
(40’)
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
2’ Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi
sebelum belajar
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan
Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru melakukan apersepsi dengan melakukan review
pembelajaran minggu lalu untuk disinkronkan dengan
pembelajaran hari ini.
Isi Guru memberikan pertanyaan sebagai prasyarat (klowledge of
3’ learner)
FC1 :
Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata sensus
Jawaban yang diharapkan:
Pencatatan total data demografis di suatu negara untuk
seluruh penduduk dalam periode waktu tertentu.
FC2 :
Mengapa harus dilakukan pencatatan jumlah penduduk ?
Jawaban yang diharapkan:
Tujuan utama sensus penduduk adalah menghasilkan data
dasar kependudukan untuk keperluan perencanaan
pembangunan dan sistem perstatistikan nasional.
5’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan sensus de jure ?
Jawaban yang diharapkan :
Pencacahan yang ditunjukan kepada setiap penduduk yang
benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau
negara yang bersangkutan.
CC1 :
66
Apa yang dimaksud dengan sensus de facto ?
Jawaban yang diharapkan :
pencacahan penduduk yang ditunjukan kepada setiap
penduduk yang pada waktu diadakan sensus berada dalam
wilayah atau negara yang bersangkutan.
5' CC1 :
Apa yang dimaksud dengan metode house holder ?
Jawaban yang diharapkan :
Pendataan yang dilakukan dengan cara meminta kepala
keluarga yang mengisi daftar sensus sendiri.
CC1 :
Apa yang dimaksud dengan metode canvaser ?
Jawaban yang diharapkan :
Pendataan yang dilakukan dengan cara mewawancarai kepala
keluarga. Biasanya petugas sensus mengisi daftar sensus, dan
kepala keluarga hanya sebagai narasumber.
2’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan registrasi penduduk?
Jawaban yang diharapkan :
Registrasi penduduk adalah pencatan penduduk di suatu
negara untuk keperluan administrasi.
CC2 :
Sebutkan komponen yang di catat dalam registrasi penduduk
Jawaban yang diharapkan :
Komponen penduduk yang dinamis seperti: kelahiran,
kematian, mobilitas penduduk, perkawinan, perceraian,
perubahan pekerjaan, yang dapat terjadi setiap saat tidak
dapat terjaring di dalam sensus penduduk
3’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan survei penduduk
Jawaban yang diharapkan :
Survei penduduk adalah cara pengumpulan data yang
dilaksanakan melalui pencecahan sampel dari suatu populasi
untuk memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu.
CC2 :
Berikan contoh survei penduduk
Jawaban yang diharapkan:
Survei Fertilitas dan Keluarga Berencana di Mojolama
Kabupaten Bantul dilaksanakan oleh Lembaga
Kependudukan Universitas Gadjah Mada
Penutup Guru mengecek Kembali kepahaman peserta didik jika ada
8’ yang ingin ditanyakan
Guru meminta 2 siswa (boy and girl) untuk menyimpulkan
pembelajaran hari ini
67
Guru memberikan refleksi antara pembelajaran hari ini
dengan nilai kehidupan dimasyarakat.
Penutup Guru memberikan tugas untuk peserta didik dengan tujuan
10’ untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik tentang
pembelajaran hari ini dalam bentuk essay.
Instruction
Soal dikerjakan secara individu oleh peserta didik
Peserta didik mengerjakan soal di buku catatan
Format penilaian adalah setiap soal mempunyai skor nilai
sebesar 25 poin
Kunci jawaban:
Data yang diperoleh kurang terjamin kebenarannya karena
ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan
kondisi sebenarnya.
Waktu yang diperlukan lebih cepat karena petugas tidak harus
mendata satu per satu penduduk. Daftar pertanyaan dapat
dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa.
Waktu yang diperlukan lebih lama karena jumlah petugas
yang terbatas dan wilayah yang luas.
Data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya dan
penduduk sulit untuk memalsukan data.
Tujuan Pembelajaran
68
LESSON PLAN
PERTEMUAN KEENAM
Muhammad Iqbal Julian
TEACHER
Arrizky
SUBJECT Geography
Core Competencies:
KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif, dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan
69
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
Basic Competency:
Cognitive Aspects: 3.3 Memahami pendekatan geografi dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Skills Aspects: 4.3 Menyebutkan contoh penerapan pendekatan
geografi dalam kehidupan sehari-hari
Indicators of Basic Competency Achievement
Cognitive Aspects: 3.3.1 Mengenali tiga pendekatan geografi.
3.3.2 Mengenali penggunaan pendekatan geografi.
Skills Aspects: 4.3.1 Membuat mind map tentang penerapan prinsip
geografi dalam kehidupan sehari-hari.
CONTENT/TOPIC
Kaidah Pencacahan
Sub content:
Pendekatan Spasial
Pendekatan Ekologi
Pendekatan Regional Complex
CONTEXT
Guru menampilkan gambar bencana banjir
QUESTION:
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar ini ? (FC1)
Sebutkan aspek apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir (FC2)
70
CONCEPT
Konsep pada pembelajaran ini adalah penerapan pendekatan geografi dikehidupan
sehari-hari.
LEARNING GOALS
By the end of the session, student will be able to:
Peserta didik dapat menjelaskan pendekatan geografi
Peserta didik dapat mengaitkan pendekatan geografi dalam penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari
MATERIAL DEVELOPMENT
Pengertian pendekatan geografi adalah suatu metode atau cara untuk memahami
berbagai gejala dan fenomena geosfer (khususnya interaksi antara manusia terhadap
lingkungannya).
Di dalam ilmu geografi, permukaan bumi atau yang biasa disebut dengan istilah
geosfer cara mempelajarinya ditinjau dari sudut pandang kewilayahan, kemudian
disitu akan menampakkan persamaan serta perbedaannya.
Persamaan dan perbedaan tersebut, tidak akan lepas dari adanya relasi ruang dari
beberapa unsur geografi yang membentuknya.
Kemudian, di dalam ilmu geografi metode untuk menganalisis suatu permasalahan,
digunakan 3 model pendekatan, diantaranya adalah pendekatan keruangan (spatial
approach), pendekatan ekologi (ecological approach), dan yang terakhir
pendekatan kompleks kewilayahan (regional complex approach).
Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan atau Spatial approach merupakan pendekatan yang khas
dalam ilmu geografi karena merupakan studi tentang keragaman ruang muka bumi
dengan menelaah masing-masing aspek geografi secara spasial atau keruangannya.
Dalam pendekatan ini peneliti akan mengkaji kesemaan atau perbedaan suatu
fenomena geosfer lewat aspek keruangan. Aspek-aspek ruang dan spasial geografi
meliputi faktor lokasi, kondisi alam dan kondisi sosial budaya masyarakat. Peneliti
juga harus memperhatikan distribusi atau persebaran, interelasi dan interaksinya.
71
Contoh pendekatan keruangan, misalnya terdapat tanah satu bidang, disini tanahnya
dihargai mahal karena tanah tersebut sangat subur ketika ditanami sesuatu. Selain
itu, tanah tersebut terletak pada daerah atau kawasan yang sangat strategis dan
mudah di jangkau. Oleh sebab itu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tanah
tersebut berdasarkan produktifitas pertaniannya dan juga aksesnya yang sangat
mudah dijangkau, yaitu disebut letak yang strategis.
Pendekatan Ekologi
Pendekatan ekologi didasarkan pada prinsip ilmu biologi yaitu interelasi yang
menonjol antara makhluk hidup dan lingkungannya. Tujuan dilakukan pendekatan
ini adalah untuk mengkaji fenomena geosfer dengan memperhatikan interaksi
antara organisme dengan lingkungannya.
Aspek yang diteliti dalam pendekatan lingkungan antara lain adalah interaksi
komponen fisik dan nonfisik. Selain itu, pendekatan geografi ini juga berfokus pada
perilaku organisme dan perubahan fenomena lingkungan yang terjadi secara
mandiri tanpa keterkaitan.
Misalnya terjadi sebuah fenomena bencana alam seperti banjir dan longsor. Dalam
menganalisa fenomena tersebut dapat diidentifikasi menggunakan beberapa
tahapan. Kemudian, hasil dari identifikasi tersebut dapat dianalisa menggunakan
pendekatan ekologi, untuk menemukan solusi permasalahan.
Adapun identifikasi yang harus dilakukan adalah mengenai kondisi fisik, sikap,
perilaku masyarakat, dan juga analisis interaksi masyarakat.
Analisis fisik, yaitu untuk mencari kondisi fisik yang menyebabkan terjadinya
banjir dan longsor. Seperti kondisi topografi, curah hujan, jenis tanah, dan model
bangunan di area tersebut.
Identifikasi sikap dan juga perilaku masyarakat. Dalam hal ini bertujuan untuk
mengetahui perilaku aktifitas masyarakat yang menyebabkan terjadinya banjir.
Seperti penebangan hutan secara liar, alih fungsi lahan, dan membuang sampah
sembarangan.
Menganalisa interaksi ekologi masyarakat, yakni identifikasi sikap masyarakat dan
juga kondisi fisik untuk menemukan pemecahan masalahnya.
72
Pendekatan Kompleks Wilayah
Pendekatan kompleks wilayah atau regional complex dilakukan dengan
membandingkan berbagai kawasan di muka bumi, dengan memperhatikan aspek-
aspek keruangan dan lingkungan secara komprehensif.
Secara umum pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan spasial dan
pendekatan ekologi. Analisis ini menekankan adanya diferensial areal atau
perbedaan karakteristik pada tiap-tiap wilayah di bumi. Hal ini kemudian
mendorong adanya interaksi antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya.
Nantinya hasil pendekatan studi wilayah akan tertuang menjadi peta.
Contoh pendekatan regional adalah dalam membangun rumah atau bangunan harus
dilihat dari karakteristik wilayahnya. Misalkan membangun rumah di daerah rawa,
maka bentuk rumah yang dibangun harus berbentuk rumah panggung. Agar tidak
tergenang air.
LEARNING PATH
Knowledge
PC1 PC2
CC1 CC2
FC1 FC2
Cognition
List of questions:
(FC1)
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar tersebut?
73
(FC2)
Sebutkan aspek apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir ?
(CC1)
Apa yang dilihat dari bencana banjir jika dikaji dari sudut pandang geografi?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan keruangan ?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan ekologi ?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan kompleks wilayah ?
(CC2)
Berikan contoh penerapan pendekatan keruangan dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan pendekatan ekologi dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan pendekatan kompleks wilayah dikehidupan sehari-hari ?
KNOWLEDGE OF LEARNER
Prior Knowledge Learning Path (AT)
Mengetahui konsep dasar PC1 PC2
geografi CC1 CC2
FC1 FC2
Life Experience Learning Style
(Point of View) Visual : Guru menampilkan materi, gambar,
Peserta didik pernah dan soal di layar.
berkunjung ke desa kan Audio : Guru memberikan instruksi,
kota memfasilitasi diskusi, dan melakukan metode
ceramah saat mengonfirmasi kesimpulan.
Emotion
Siswa bersemangat untuk belajar.
Learning Difficulties
Siswa kesusahan membedakan prinsip
distribusi, prinsip interelasi, prinsip deskripsi,
dan prinsip korologi.
Behavior Issues
74
Siswa yang termasuk HA kecenderungan akan lebih cepat menyelesaikan
tugas individu yang diberikan, sedangkan siswa yang LA kecenderungan
tidak cepat menyelesaikan.
PEDAGOGY
Learning Scenario:
Kegiatan Pendahuluan (10’)
Guru mengucapkan salam (religius)
Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring (Disiplin)
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi sebelum
belajar (Motivasi)
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan (Disiplin)
Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai (Religius)
Apersepsi
START Guru menampilkan gambar kepada peserta didik :
RECAPITULATION
INDUCTION,
INTRODUCTION
[OTHERS]
75
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, 1) Aspek
fisik: Morfologi, lokasi wilayah, dan iklim dan cuaca. 2) Aspek non-
fisik: Penambangan, Penebangan liar, dan sampah.
Apa yang dilihat dari bencana banjir jika dikaji dari sudut pandang
geografi? (CC1) (2’)
Jawaban yang diharapkan:
MIDDLE lokasi banjirnya, sebaran banjirnya, penyebab dan akibatnya dll
PRESENTATION
Apa yang dimaksud dengan pendekatan keruangan (CC1) (3’)
INSTRUCTION Jawaban yang diharapkan
76
Berikan contoh pendekatan ekologi dikehidupan sehari-hari (CC2)
(2’)
Jawaban yang diharapkan
Fenomena banjir di suatu daerah. Fenomena ini bisa diidentifikasi
melalui tahapan-tahapan dalam pendekatan ekologi yang hasilnya
kemudian dapat dianalisa untuk menemukan solusi masalah.
77
Pertanian di lereng Dieng berpotensi merusak struktur tanah dan
dapat memicu longsor di masa depan. Pendekatan yang sesuai dengan
fenomena tadi adalah…
Guru menutup dengan salam (Religius)
ANTICIPATION
Knowledge
List of questions:
(FC1)
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar tersebut?
(FC2)
Sebutkan aspek apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir ?
(CC1)
Apa yang dilihat dari bencana banjir jika dikaji dari sudut pandang geografi?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan keruangan ?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan ekologi ?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan kompleks wilayah ?
78
(CC2)
Berikan contoh penerapan pendekatan keruangan dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan pendekatan ekologi dikehidupan sehari-hari ?
Berikan contoh penerapan pendekatan kompleks wilayah dikehidupan sehari-hari ?
MITIGATION
Menampilkan video tentang “pendekatan georafi”
ASSESSMENT
Students are assessed through the activities.
Thingking level :
Apa yang dimaksud dengan pendekatan keruagan ?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan ekologi ?
Apa yang dimaksud dengan pendekatan kompleks wilayah ?
Pertanian di lereng Dieng berpotensi merusak struktur tanah dan dapat memicu
longsor di masa depan. Pendekatan yang sesuai dengan fenomena tadi adalah…
Compulation skills
-
Behavior
Lembar catatan guru dan angket.
79
1 = tidak membantu dan tidak berdiskusi dengan temannya sama sekali
2 = tidak membantu dan berdiskusi sedikit tentang soal yang diberikan
3 = banyak berkontribusi menyelesaikan tugas namun sedikit berdiskusi
4 = banyak berkontribusi dan sangat aktif berdiskusi dalam menyelesaikan
tugas
TEKUN
1 = langsung menyerah jika tidak bisa menyelesaikan soal
2 = tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal namun masih
tergantung kepada guru dan teman
3 = tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal namun masih
tergantung kepada guru/teman
4 = tidak pantang menyerah dan selalu berusaha untuk menyelesaikan soal
tanpa tergantung orang lain
SOPAN SANTUN
1 = berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman
2 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru, namun sebaliknya
kepada teman
3 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman
4 = tidak pernah berkata dan berbuat kasar kepada guru dan teman dan selalu
lembut dalam berbicara
RASA INGIN TAHU
1 = tidak belajar sama sekali
2 = hanya mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru
3 = aktif bertanya terhadap materi yang diberikan oleh guru
4 = menjawab soal melebihi apa yang diberikan oleh guru pada lembar
latihan
TERBUKA
1 = hanya diam di kelas
2 = sedikit respon jika ditanya oleh guru
3 = pernyataan mengerti terhadap materi, ketika menjawab soal tidak bisa
4 = jujur jika mempunyai masalah dalam proses belajar/memahami materi
80
RELATED CURRICULUM
Topik yang dipelajari hari ini berhubungan dengan pengetahuan dasar geografi,
topik ini berhubungan dengan maple biologi, ekonomi, dan sosiologi.
VALUE
Dengan mempelajari topik ini, siswa mampu menerapkan pendekatan geografi
untuk menganalisis fenomena geografis yang terjadi di suatu wilayah tertentu.
Approach, strategy, method, media, and source
Approach : Scientific
Strategy : Diskusi
81
TEACHING SCENARIO
PERTEMUAN KEENAM
Mata Pelajaran : Geografi
Tema : Pengetahuan Dasar Geografi
Topik : Pendekatan Geografi
Sub-Materi : Pendekatan Geografi
Kelas/Semester : X SS Girls/Ganjil
Durasi : 2JP (40 Menit)
Pengajar : Muhammad Iqbal Julian Arrizky
Duration
Activity
(40’)
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
Guru mengecek kehadiran peserta didik dalam kelas daring
8’
Guru memberi relaksasi singkat melalui pemberian motivasi
sebelum belajar
Guru meyuruh mengeluarkan buku catatan
Guru meyuruh berdoa sebelum pelajaran dimulai
Guru melakukan apersepsi dengan melakukan review
pembelajaran minggu lalu untuk disinkronkan dengan
pembelajaran hari ini.
Isi Guru memberikan pertanyaan sebagai prasyarat (klowledge of
learner)
2’
FC1 :
Apa yang sedang terjadi di dalam gambar di atas
Jawaban yang diharapkan:
Banjir
FC2 :
Sebutkan aspek apa saja yang mempengaruhi terjadinya
banjir?
Jawaban yang diharapkan:
82
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, 1)
Aspek fisik: Morfologi, lokasi wilayah, dan iklim dan cuaca.
2) Aspek non-fisik: Penambangan, Penebangan liar, dan
sampah.
2’ Guru menjelaskan Sedikit tentang pendekatan geografi.
“Pendekatan geografi adalah suatu metode atau cara (analisis)
untuk memahami berbagai gejala dan fenomena geosfer.
khususnya interaksi antara manusia terhadap lingkungannya.
setiap disiplin ilmu memiliki cara pandang yang berbeda
terhadap suatu kejadian. Fenomena atau kejadian yang sama
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang”.
CC1 :
Apa yang dilihat dari bencana banjir jika dikaji dari sudut
pandang geografi?
CC2 :
Berikan contoh penerapan pendekatan keruangan
dikehidupan sehari-hari?
Jawaban yang diharapkan :
Pemilihan tempat usaha, karena untuk memilih tempat usaha
kita harus melihat apakah lokasinya strategis atau tidak.
5’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan pendekatan ekologi?
83
CC2 :
Berikan contoh penerapan pendekatan ekologi dikehidupan
sehari-hari?
8’ CC1 :
Apa yang dimaksud dengan pendekatan kompleks wilayah?
Jawaban yang diharapkan :
Secara umum pendekatan ini merupakan gabungan antara
pendekatan spasial dan pendekatan ekologi. Pendekatan
regional atau analisis kompleks wilayah dilakukan dengan
membandingkan berbagai kawasan di muka bumi, dengan
memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan
secara komprehensif.
CC2 :
Berikan contoh pendekatan kompleks wilayah dikehidupan
sehari-hari
Jawaban yang diharapkan :
Fondasi rumah di Banjarmasin dan Banjarbaru berbeda
walaupun kedua kota ini berdekatan.
Penutup Guru mengecek Kembali kepahaman peserta didik jika ada
yang ingin ditanyakan
10’
Guru meminta 2 siswa (boy and girl) untuk menyimpulkan
pembelajaran hari ini
Guru memberikan refleksi antara pembelajaran hari ini
dengan nilai kehidupan dimasyarakat.
Guru memberikan tugas untuk peserta didik dengan tujuan
untuk mengevaluasi pemahaman peserta didik tentang
pembelajaran hari ini dalam bentuk essay.
84
Apa yang dimaksud dengan prinsip deskripsi ?
Pertanian di lereng Dieng berpotensi merusak struktur tanah
dan dapat memicu longsor di masa depan. Pendekatan yang
sesuai dengan fenomena tadi adalah…
Tujuan Pembelajaran
LEARNING PATH
K
L
CC1 CC2
E
FC1 FC2
D
COGNITION
85
LAMPIRAN IV
Rekapitulasi Presensi, Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik peserta didik
86
REKAPITULASI MINGGU PERTAMA
Kehadiran Peserta Didik
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via Zoom)
Kelas X SS Boys
No Nama Pert ke-1
Kamis,
17/09/20
1 Akmal Riady 1
Ariswandha Imawan Putra 1
2
Asyari
3 Asfari Azmi 0
Fadhikya Muhammad 0
4
Ardhany
5 Muhammad Bayhaqi 0
Ket : 1=Hadir dalam ZOOM Meeting 0=Tidak hadir dalam ZOOM Meeting
87
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via Zoom)
Kelas X SS Girl
No Nama Pert ke-1
Kamis,
17/09/20
1 Alyaa Magfirah 1
5 Maisyah Karimah 1
7 Novanda Julia 0
9 Selvi Aulia 1
11 Shabrina Afifah 1
12 Suci Arianti 1
88
Evaluasi Afektif
89
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-1 (Kamis, 17 September
No Nama 2020) X SS Girl
Disiplin
Percaya Total
(Kerjakan Aktif Skala
Diri Nilai
Tugas) (1-4) (Verbal)
(1-4) (Angka)
(1-4)
1 Alyaa Magfirah 4 3 3 10 3.33
1= tidak pernah
2= kadang-kadang Sesuai permendikbud No. 81A Tahun 2013, apabila
3= cukup baik peserta didik memperoleh nilai atau skor sebagai berikut:
4= selalu Sangat baik = 3,34<skor≤4,00
Baik = 2,34<skor≤3,33
Cukup = 1,34<skor≤2,33
Kurang = skor≤1,33
90
Evaluasi Kognitif
91
SKOR NILAI
SMA GIBS Batola
Kelas X SS Girls
No Nama Tugas 1
(Essay)
7 Novanda Julia 0
92
Evaluasi Psikomotorik
93
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-1 (Kamis, 17 September
No Nama 2020) X SS Girl
Tg B M Jumlah Deskripsi
(1-4) (1-4) (1-4) Skor Nilai
7 Novanda Julia 0 0 0 0 0%
Keterangan
Tg=Pengerjaan Tugas
B=Bertanya
M=Menjawab
Keterangan skor/nilai:
Keterangan Penilaian: Jika nilai yang diperoleh 91 – 100 % (Sangat Baik)
0=tidak hadir Jika nilai yang diperoleh 80 – 90 % (Baik)
1= kurang Jika nilai yang diperoleh 70 – 79 % (Cukup)
2= cukup Jika nilai yang diperoleh 60 – 69 % (Kurang)
3= baik Jika nilai yang diperoleh kurang dari 60 % (Sangat
4= amat baik Kurang)
94
REKAPITULASI MINGGU KEDUA
Kehadiran Peserta Didik
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via
Zoom)
No Nama Kelas XII SS Boys
Pert ke-2
Senin,
21/09/20
Ahmad Gymnastiar 0
1
Saputra
2 Akhmad Fakhrezi Idzma 0
4 Alfians Noor 0
Faishal Muhammad 0
5
Fakhruddin
6 Fiqrianor Ikhlas 0
7 Irfan Hanafi 1
8 M. Azhar Affandi 1
9 M. Hafiz Habibie 0
11 Muhammad Alfian 1
12 Muhammad Ansyarullah 1
Muhammad Bintang 1
13
Nugroho
Muhammad Daffa 0
14
Riswandi
15 Muhammad Hafi Sarbini 0
Muhammad Raihan 1
16
Rambu Purwabhakti
Muhammad Rizki 1
17
Ramadhani
18 Ridho Cahya Ilahi 1
19 Riza Elfanny 1
20 Rizky Rahmatillah 1
Satria Yoga Andhika 0
21
Jatipratama
Total (Orang) 12
95
Ket : 1=Hadir dalam ZOOM Meeting 0=Tidak hadir dalam ZOOM Meeting
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via
Zoom)
No Nama Kelas XII SS Girls
Pert ke-2
Senin,
21/09/20
1 Alda Chantika 1
2 Alya Zhafira 1
8 Nabilla Putri 1
9 Nisa Aghnia 1
10 Nurlaila 0
11 Nurul Husna 1
12 Nurul Khaliza 1
13 Riska Auliani 1
Total (Orang) 11
96
Evaluasi Afektif
97
Satria Yoga Andhika - - - 0 0.00
21
Jatipratama
10 Nurlaila - - - 0 0.00
1= tidak pernah
2= kadang-kadang Sesuai permendikbud No. 81A Tahun 2013, apabila
3= cukup baik peserta didik memperoleh nilai atau skor sebagai berikut:
4= selalu Sangat baik = 3,34<skor≤4,00
Baik = 2,34<skor≤3,33
Cukup = 1,34<skor≤2,33
Kurang = skor≤1,33
98
Evaluasi Kognitif
4 Alfians Noor 0
Faishal Muhammad 0
5
Fakhruddin
6 Fiqrianor Ikhlas 0
7 Irfan Hanafi 0
8 M. Azhar Affandi 0
9 M. Hafiz Habibie 0
11 Muhammad Alfian 0
12 Muhammad Ansyarullah 0
Muhammad Bintang 100
13
Nugroho
Muhammad Daffa 0
14
Riswandi
15 Muhammad Hafi Sarbini 0
Muhammad Raihan 0
16
Rambu Purwabhakti
Muhammad Rizki 0
17
Ramadhani
18 Ridho Cahya Ilahi 0
19 Riza Elfanny 35
20 Rizky Rahmatillah 0
Satria Yoga Andhika 0
21
Jatipratama
99
SKOR NILAI
SMA GIBS Batola
Kelas XII SS Girls
No Nama Tugas 1
(Essay)
1 Alda Chantika 0
8 Nabilla Putri 0
9 Nisa Aghnia 0
10 Nurlaila 0
11 Nurul Husna 0
12 Nurul Khaliza 0
13 Riska Auliani 0
100
Evaluasi Psikomotorik
4 Alfians Noor 0 0 0 0 0
Faishal Muhammad 0 0 0 0 0
5
Fakhruddin
6 Fiqrianor Ikhlas 0 0 0 0 0
9 M. Hafiz Habibie 0 0 0 0 0
101
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-2 (Senin, 21 September
No Nama 2020) XII SS Girl
Deskrip
Tg B M Jumlah
si
(1-4) (1-4) (1-4) Skor
Nilai
1 Alda Chantika 3 4 2 9 75%
10 Nurlaila 0 0 0 0 0
Keterangan
Tg=Pengerjaan Tugas
B=Bertanya
M=Menjawab
Keterangan skor/nilai:
Keterangan Penilaian: Jika nilai yang diperoleh 91 – 100 % (Sangat Baik)
0=tidak hadir Jika nilai yang diperoleh 80 – 90 % (Baik)
1= kurang Jika nilai yang diperoleh 70 – 79 % (Cukup)
2= cukup Jika nilai yang diperoleh 60 – 69 % (Kurang)
3= baik Jika nilai yang diperoleh kurang dari 60 % (Sangat
4= amat baik Kurang)
102
REKAPITULASI MINGGU KETIGA
Kehadiran Peserta Didik
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via Zoom)
Kelas X SS Boys
No Nama Pert ke-1 Pert ke-3
Kamis, Kamis,
17/09/20 08/10/20
1 Akmal Riady 1 1
Ariswandha Imawan Putra 1 1
2
Asyari
3 Asfari Azmi 0 0
Fadhikya Muhammad 0 0
4
Ardhany
5 Muhammad Bayhaqi 0 0
Ket : 1=Hadir dalam ZOOM Meeting 0=Tidak hadir dalam ZOOM Meeting
103
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via Zoom)
Kelas X SS Girls
No Nama Pert ke-1 Pert ke-3
Kamis, Kamis,
17/09/20 08/10/20
1 Alyaa Magfirah 1 1
5 Maisyah Karimah 1 1
7 Novanda Julia 0 0
9 Selvi Aulia 1 1
11 Shabrina Afifah 1 1
12 Suci Arianti 1 1
104
Evaluasi Afektif
105
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-1 (Kamis, 8 Oktober 2020)
No Nama X SS Girls
Disiplin
Percaya Total
(Kerjakan Aktif Skala
Diri Nilai
Tugas) (1-4) (Verbal)
(1-4) (Angka)
(1-4)
1 Alyaa Magfirah 4 3 3 10 3.33
1= tidak pernah
2= kadang-kadang Sesuai permendikbud No. 81A Tahun 2013, apabila
3= cukup baik peserta didik memperoleh nilai atau skor sebagai berikut:
4= selalu Sangat baik = 3,34<skor≤4,00
Baik = 2,34<skor≤3,33
Cukup = 1,34<skor≤2,33
Kurang = skor≤1,33
106
Evaluasi Kognitif
107
SKOR NILAI
SMA GIBS Batola
Kelas X SS Girls
No Nama Tugas 1 Tugas 2
(Essay) (Essay)
7 Novanda Julia 0 0
108
Evaluasi Psikomotorik
109
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-3 (Kamis, 8 Oktober 2020)
No Nama X SS Girls
Tg B M Jumlah Deskripsi
(1-4) (1-4) (1-4) Skor Nilai
7 Novanda Julia 0 0 0 0 0%
Keterangan
Tg=Pengerjaan Tugas
B=Bertanya
M=Menjawab
Keterangan skor/nilai:
Keterangan Penilaian: Jika nilai yang diperoleh 91 – 100 % (Sangat Baik)
0=tidak hadir Jika nilai yang diperoleh 80 – 90 % (Baik)
1= kurang Jika nilai yang diperoleh 70 – 79 % (Cukup)
2= cukup Jika nilai yang diperoleh 60 – 69 % (Kurang)
3= baik Jika nilai yang diperoleh kurang dari 60 % (Sangat
4= amat baik Kurang)
110
REKAPITULASI MINGGU KEEMPAT
Kehadiran Peserta Didik
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via
Zoom)
No Nama Kelas XII SS Boys
Pert ke-2 Pert ke-4
Senin, Senin,
21/09/20 19/10/20
1 Ahmad Gymnastiar Saputra 0 1
4 Alfians Noor 0 0
Faishal Muhammad 0 0
5
Fakhruddin
6 Fiqrianor Ikhlas 0 0
7 Irfan Hanafi 1 1
8 M. Azhar Affandi 1 1
9 M. Hafiz Habibie 0 0
11 Muhammad Alfian 1 0
12 Muhammad Ansyarullah 1 1
Muhammad Bintang 1 1
13
Nugroho
14 Muhammad Daffa Riswandi 0 1
19 Riza Elfanny 1 1
20 Rizky Rahmatillah 1 1
Satria Yoga Andhika 0 0
21
Jatipratama
Total (Orang) 12 13
111
Ket : 1=Hadir dalam ZOOM Meeting 0=Tidak hadir dalam ZOOM Meeting
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via
Zoom)
No Nama Kelas XII SS Girls
Pert ke-2 Pert ke-4
Senin, Senin,
21/09/20 19/10/20
1 Alda Chantika 1 0
2 Alya Zhafira 1 1
8 Nabilla Putri 1 1
9 Nisa Aghnia 1 0
10 Nurlaila 0 1
11 Nurul Husna 1 0
12 Nurul Khaliza 1 1
13 Riska Auliani 1 1
Total (Orang) 11 8
112
Evaluasi Afektif
113
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-4 (Senin, 19 Oktober 2020)
No Nama XII SS Girls
Disiplin
Percaya Total
(Kerjakan Aktif Skala
Diri Nilai
Tugas) (1-4) (Verbal)
(1-4) (Angka)
(1-4)
1 Alda Chantika 0 0 0 0 0.00
10 Nurlaila 3 3 3 9 3.00
1= tidak pernah
2= kadang-kadang Sesuai permendikbud No. 81A Tahun 2013, apabila
3= cukup baik peserta didik memperoleh nilai atau skor sebagai berikut:
4= selalu Sangat baik = 3,34<skor≤4,00
Baik = 2,34<skor≤3,33
Cukup = 1,34<skor≤2,33
Kurang = skor≤1,33
114
Evaluasi Kognitif
4 Alfians Noor 0 0
Faishal Muhammad 0 0
5
Fakhruddin
6 Fiqrianor Ikhlas 0 0
7 Irfan Hanafi 0 0
8 M. Azhar Affandi 0 0
9 M. Hafiz Habibie 0 0
11 Muhammad Alfian 0 0
12 Muhammad Ansyarullah 0 0
Muhammad Bintang 100 0
13
Nugroho
14 Muhammad Daffa Riswandi 0 0
20 Rizky Rahmatillah 0 0
Satria Yoga Andhika 0 0
21
Jatipratama
115
SKOR NILAI
SMA GIBS Batola
Kelas XII SS Girls
No Nama Tugas 1 Tugas 2
(Essay) (Essay)
1 Alda Chantika 0 0
8 Nabilla Putri 0 0
9 Nisa Aghnia 0 0
10 Nurlaila 0 0
11 Nurul Husna 0 0
12 Nurul Khaliza 0 0
116
Evaluasi Psikomotorik
4 Alfians Noor 0 0 0 0 0%
Faishal Muhammad 0 0 0 0 0%
5
Fakhruddin
6 Fiqrianor Ikhlas 0 0 0 0 0%
9 M. Hafiz Habibie 0 0 0 0 0%
11 Muhammad Alfian 0 0 0 0 0%
117
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-4 (Senin, 19 Oktober 2020)
No Nama XII SS Girl
Tg B M Jumlah Deskripsi
(1-4) (1-4) (1-4) Skor Nilai
1 Alda Chantika 0 0 0 0 0%
9 Nisa Aghnia 0 0 0 0 0%
10 Nurlaila 3 3 3 9 75%
11 Nurul Husna 0 0 0 0 0%
Keterangan
Tg=Pengerjaan Tugas
B=Bertanya
M=Menjawab
Keterangan skor/nilai:
Keterangan Penilaian: Jika nilai yang diperoleh 91 – 100 % (Sangat Baik)
0=tidak hadir Jika nilai yang diperoleh 80 – 90 % (Baik)
1= kurang Jika nilai yang diperoleh 70 – 79 % (Cukup)
2= cukup Jika nilai yang diperoleh 60 – 69 % (Kurang)
3= baik Jika nilai yang diperoleh kurang dari 60 % (Sangat
4= amat baik Kurang)
118
REKAPITULASI MINGGU KELIMA
Kehadiran Peserta Didik
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via Zoom)
Kelas XI SS Boys
No Nama Pert ke-5
Selasa, 3/11/20
4 Alditya Saputra 1
6 M. Fadhill Hidayatullah 1
7 M. Maulana Gusnadi 1
8 M. Rizki Saputra 1
15 Rizkiannor Rientamy 1
16 Saskasran 1
Total (Orang) 16
Ket : 1=Hadir dalam ZOOM Meeting 0=Tidak hadir dalam ZOOM Meeting
119
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via Zoom)
Kelas XI SS Girl
No Nama Pert ke-5
Selasa, 03/11/20
1 Anggi 1
6 Fadhila Fairuz 1
7 Hikma Nandia 1
8 Jeihan Ananda 1
11 Nadia Humaira 1
13 Norhalisah 1
14 Nurhaliza Putri 1
15 Rahmida Hayati 1
16 Shifa Reyhana 1
120
Evaluasi Afektif
16 Saskasran 4 4 4 12 4,0
121
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-5 (Selasa, 3 November
2020) XII SS Girl
No Nama
Disiplin Perca Total
Akti Skala
(Kerjaka ya Nilai
f (Verbal
n Tugas) Diri (Angka
(1-4) )
(1-4) (1-4) )
1 Anggi 3 4 4 11 3,6
13 Norhalisah 3 4 4 10 3,3
1= tidak pernah
2= kadang-kadang Sesuai permendikbud No. 81A Tahun 2013, apabila
3= cukup baik peserta didik memperoleh nilai atau skor sebagai berikut:
4= selalu Sangat baik = 3,34<skor≤4,00
Baik = 2,34<skor≤3,33
Cukup = 1,34<skor≤2,33
Kurang = skor≤1,33
122
Evaluasi Kognitif
4 Alditya Saputra -
6 M. Fadhill Hidayatullah -
7 M. Maulana Gusnadi -
8 M. Rizki Saputra -
15 Rizkiannor Rientamy -
16 Saskasran -
123
SKOR NILAI
SMA GIBS Batola
Kelas XI SS Girls
No Nama
Tidak ada penugasan
1 Anggi -
6 Fadhila Fairuz -
7 Hikma Nandia -
8 Jeihan Ananda -
11 Nadia Humaira -
13 Norhalisah -
14 Nurhaliza Putri -
15 Rahmida Hayati -
16 Shifa Reyhana -
124
Evaluasi Psikomotorik
16 Saskasran 3 3 4 10 83,3%
Keterangan
Tg=Pengerjaan Tugas
B=Bertanya
M=Menjawab
125
SMA GIBS Batola
Aspek Penilaian Sikap
Pertemuan Ke-5 (Selasa, 3 November
No Nama 2020) XII SS Girl
Deskrip
Tg B M Jumlah
si
(1-4) (1-4) (1-4) Skor
Nilai
1 Anggi 3 4 4 11 91%
13 Norhalisah 4 4 4 12 100%
Keterangan Penilaian:
0=tidak hadir
1= kurang
2= cukup
3= baik
4= amat baik Keterangan skor/nilai:
Jika nilai yang diperoleh 91 – 100 % (Sangat Baik)
Jika nilai yang diperoleh 80 – 90 % (Baik)
Jika nilai yang diperoleh 70 – 79 % (Cukup)
Jika nilai yang diperoleh 60 – 69 % (Kurang)
Jika nilai 126
yang diperoleh kurang dari 60 % (Sangat
Kurang)
REKAPITULASI MINGGU KEENAM
Kehadiran Peserta Didik
SMA GIBS Batola
Kehadiran Kelas Daring (Via Zoom)
Kelas X SS Girls
No Nama Pert ke-1 Pert ke-3 Pert ke-6
Kamis, Kamis, Kamis,
17/09/20 08/10/20 05/11/20
1 Alyaa Magfirah 1 1 1
5 Maisyah Karimah 1 1 1
7 Novanda Julia 0 0 0
9 Selvi Aulia 1 1 1
11 Shabrina Afifah 1 1 1
12 Suci Arianti 1 1 1
Total (Orang) 12 12 12
127
Evaluasi Afektif
1= tidak pernah
2= kadang-kadang Sesuai permendikbud No. 81A Tahun 2013, apabila
3= cukup baik peserta didik memperoleh nilai atau skor sebagai
berikut:
4= selalu
Sangat baik = 3,34<skor≤4,00
Baik = 2,34<skor≤3,33
Cukup = 1,34<skor≤2,33
Kurang = skor≤1,33
128
Evaluasi Kognitif
7 Novanda Julia 0 0 0
129
Evaluasi Psikomotorik
7 Novanda Julia 0 0 0 0 0%
Ridha Olivia 4 3 4 11 92%
8 Ramadhani
Keterangan
Tg=Pengerjaan Tugas
B=Bertanya
M=Menjawab
Keterangan Penilaian:
0=tidak hadir Keterangan skor/nilai:
1= kurang Jika nilai yang diperoleh 91 – 100 % (Sangat Baik)
2= cukup Jika nilai yang diperoleh 80 – 90 % (Baik)
3= baik Jika nilai yang diperoleh 70 – 79 % (Cukup)
4= amat baik Jika nilai yang diperoleh 60 – 69 % (Kurang)
Jika nilai yang diperoleh kurang dari 60 % (Sangat
Kurang)
130