Anda di halaman 1dari 93

PEMBINAAN DAN

MANAJEMEN PMR
Bimbingan Teknis Pembina PMR
Kabupaten Malang
Disampaikan Oleh:
Muhammad Amiruddin, S.Pd.I
Pengurus PMI Kabupaten Malang Bidang SDM

Malang, 23 September 2022


Apa itu PMR?
• Palang Merah Remaja adalah wadah
pembinaan dan pengembangan anggota
remaja PMI, yang selanjutnya disebut PMR.
• Anggota PMR merupakan salah satu kekuatan
PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
kemanusiaan dibidang kesehatan, siaga
bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip
Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah Internasional, serta mengembangkan
kapasitas organisasi PMI.
Dasar Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2019
tentang Kepalangmerahan
3. Keputusan Presiden (Keppres) RIS No. 25 tanggal
16 Januari 1950 yang menyatakan keberadaan PMI
adalah satu – satunya Perhimpunan Palang Merah
di Indonesia
4. Keputusan Presiden (Keppres) No. 246 tanggal 29
November 1963 tentang Tugas Pokok dan Kegiatan
PMI
5. Permendibud No. 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan
dasar dan menengah
6. MoU PMI dan Kemendikbud Tahun 2016 tentang
Pembinaan Pengembangan Kegiatan
Kepalangmerahan di Satuan Pendidikan
7. MoU PMI dan Kemenag
TINGKATAN PMR
• Anggota Remaja PMI berusia 10– 12 Tahun atau
setingkat SD/MI dapat bergabung sebagai
anggota PMR MULA
• Anggota Remaja PMI berusia 12 – 15 Tahun atau
setingkat SMP/MTs dapat bergabung sebagai
anggota PMR MADYA
• Anggota Remaja PMI berusia 15 – 18 Tahun atau
setingkat SMA/SMK/MA dapat bergabung
sebagai anggota PMR WIRA
STRUKTUR PEMBINAAN PMR
SIAPA SAJA YANG TERIBAT

1. Tim Pembinaan dan Pengembangan PMR ditingkat


Pusat (PMI Pusat, Kemendikbud, Kemenag)
2. Tim Pembinaan dan Pengembangan PMR ditingkat
Provinsi (PMI Provinsi, Dinas Pendidikan Provinsi,
Kanwil Kemenag)
3. Tim Pembinaan dan Pengembangan PMR ditingkat
Kab/Kota (PMI Kabupaten, Dinas Pendidikan
Kabupaten, Kantor Kemenag Kabupaten)
4. Unit PMR sekolah dan luar sekolah
(Kegiatan PMR merupakan kegiatan ekstrakurikuler, yang jika
dilaksanakan disekolah berkoordinasi dengan OSIS)
Siapa saja yang terlibat di Unit
PMR
1. Penanggung Jawab Unit PMR
2. Pembina PMR
3. Fasilitator PMR
4. Pengurus PMR
5. Anggota PMR
1. Penanggung Jawab
• Penanggung jawab unit PMR sekolah
adalah Kepala Sekolah, sedangkan luar
sekolah adalah seseorang yang ditunjuk
PMI Kabupaten / Kecamatan / kepala
instansi / lembaga luar sekolah yang akan
membentuk unit PMR luar sekolah
• Penanggung jawab unit PMR, secara
fungsional adalah anggota Tenaga
Sukarela (TSR) PMI Kabupaten/Kecamatan
Tugas:
• Bertanggung jawab terhadap pembinaan dan
pengembangan PMR di sekolah/luar sekolah
• Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan unit PMR
• Bersama dengan PMI Kabupaten memantau dan
mengevaluasi tugas Pembina PMR, Fasilitator, dan
Pelatih PMI di unit PMR tersebut
• Melakukan pemantauan dan evaluasi pada setiap
tahap pembinaan dan pengembangan PMR
• Berkoordinasi dengan pihak terkait ditingkat
Kabupaten /Kecamatan
2. Pembina PMR
• Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau guru
yang ditunjuk oleh sekolah untuk melakukan
pembinaan dan pengembangan unit dan anggota
PMR di sekolah yang bersangkutan
• Seseorang yang ditunjuk oleh penanggung jawab
unit PMR untuk melakukan pembinaan dan
pengembangan unit dan anggota PMR luar sekolah
• Pembina PMR secara fungsional adalah anggota
Tenaga Sukarela (TSR) PMI Kabupaten/Kecamatan
• Mengikuti orientasi kepalangmerahan dan
orientasi pembina PMR
Tugas:
• Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PMR di unit PMR masing-
masing, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Fasilitator PMR
• Mengembangkan kegiatan kepalangmerahan, antara lain melakukan
sosialisasi dan advokasi ke sekolah/lembaga, memfasilitasi pembentukan
unit PMR baru, meningkatkan jaringan komunikasi dan koordinasi antar
Pembina PMR maupun sekolah/lembaga
• Menjadi fasilitator dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
PMR
• Membantu PMI Kabupaten memfasilitasi pembentukan unit PMR baru
• Memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara unit PMR dan PMI
Kabupaten
• Memberikan masukan kepada PMI dan Pelatih PMI terkait pengembangan
PMR, pelaksanaan standarisasi pelatihan PMR, kualitas pelatih,
perkembangan metode dan media pelatihan, kegiatan-kegiatan Tri Bakti
• Melakukan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap pembinaan dan
pengembangan PMR
3. Fasilitator PMR
Fasilitator PMR adalah Relawan PMI baik KSR maupun TSR yang bertanggung jawab
memfasilitasi kegiatan pembinaan sesuai dengan siklus manajemen PMR
Tugas:
• Melaksanakan pembinaan dan pengembangan unit PMR sesuai dengan siklus
manajemen PMR
• Melakukan fasilitasi pelatihan PMR sesuai dengan kurikulum
• Menerapkan dan mengembangkan metode serta media pelatihan yang kreatif,
inovatif dan menyenangkan
• Melakukan fasilitasi anggota PMR, pembina PMR dan PMI Kabupaten/Kota, untuk
bersama-sama merencanakan dan melaksanakan kegiatan Tri Bakti PMR
• Memastikan kordinasi antara unit PMR dengan PMI Kabupaten/Kota berjalan dengan
baik
• Menjaga sikap sesuai dengan kehormatan dan tanggung jawab fasilitator sebagai;
Komunikator, Teladan, Agen Perubahan dan Mitra belajar
• Menjaga sikap, perilaku dan tutur kata yang menjunjung tinggi norma, etika,
menghindari eksploitasi fisik, anti kekerasan, anti pelecehan, non diskriminasi dan
memperhatikan hak-hak perlindungan anak. Intinya adalah kegiatan PMR menjadi
tempat nyaman, aman bagi anak dan remaja.
• Mematuhi Peraturan Organisasi PMI tentang Kode Etik Perilaku
4. Pengurus Unit PMR
• Berasal dari anggota PMR kelompok
tersebut
• Terdiri dari ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi
sebagaimana tercantum dalam struktur
5. Anggota PMR
• Anggota Remaja PMI berusia 10– 12 Tahun atau
setingkat SD/MI dapat bergabung sebagai
anggota PMR MULA
• Anggota Remaja PMI berusia 12 – 15 Tahun atau
setingkat SMP/MTs dapat bergabung sebagai
anggota PMR MADYA
• Anggota Remaja PMI berusia 15 – 18 Tahun atau
setingkat SMA/SMK/MA dapat bergabung
sebagai anggota PMR WIRA
Apa Itu Manajemen PMR?
• Manajemen PMR merupakan proses
pembinaan dan pengembangan anggota
remaja PMI agar dapat mendukung
peningkatan kapasitas organisasi dan
pelayanan PMI.
Apa Tujuan Manajemen PMR?
• Manajemen PMR disusun dengan tujuan
untuk memmbangun dan mengembangkan
karakter PMR yang berpedoman pada
Prinsip Kepalangmerahan untuk menjadi
pendidik sebaya dan agen perubahan
remaja, tentu harapannya kelak menjadi
relawan masa depan.
Karakter PMR
Tri Bakti Karakter
Meningkatkan
ketrampilan hidup sehat Bersih, Sehat, Aman

Berkarya dan berbakti di Kepemimpinan, peduli,


masyarakat kreatif, kerjasama

Mempererat
persahabatan nasional Bersahabat, ceria
dan internasional
Pendekatan Manajemen PMR
1. Pendekatan Sebaya, yaitu anggota PMR dapat
menjadi model/contoh, memberikan dukungan, serta
menjadi pendidik sebaya dalam upaya meningkatkan
keterampilan hidup sehat antar remaja.
Anggota PMR memerankan fungsi peer pendidik sebaya
yang berbeda untuk setiap tingkatannya;
 PMR Mula sebagai Peer leadership, PMR Mula menjadi
model/contoh untuk teman sebayanya.
 PMR madya sebagai Peer support, PMR madya
memberikan dukungan untuk teman sebayanya.
 PMR Wira sebagai Peer educator, PMR Wira menjadi
pendidik sebaya.
Pendekatan Manajemen PMR
2. Pendekatan Youth Centre, yaitu PMI
Kabupaten Malang sebagai pusat
pembinaan dan pengembangan PMR
Perekrutan adalah peningkatan jumlah
anggota dan kelompok PMR.

Peningkatan JUMLAH kelompok PMR

Peningkatan JUMLAH anggota PMR


“ PMR seru dan bisa jalan
-jalan “
(Mayang, PMR PMI Cabang
Pangkalpinag)

“ PMR bisa nambah ilmu “


(Pratiwi, PMR PMI Cabang
Aceh Tamiang)
“ Pengen belajar gimana caranya memberi
kan pertolongan, punya banyak temen,
tambah pengetahuan“

(Dorkas, PMR PMI Cabang Polewali)

“ Saling berbagi pengalaman, nambah


pengetahuan“ (Sulaiman,
PMR PMI Cabang Jakarta Timur)
“ Pengen jadi relawan“
(Rudi Surya, Alumni PMR
PMI Cabang Bandung)

“ Aku pengen jaga di Istana Negara“


(Rano S, Alumni PMR DKI,
Staf PMI Cabang Jakarta Barat)
“Gabung di PMR
karena diajak teman“
(Fajar Bakri,
“PMR fun,
tambah ilmu,
Perekrutan dilakukan minimal
setahun sekali pada bulan Juli –
Agustus, sebagai Bulan Perekrutan
Nasional sekaligus memperingati Hari
Remaja Internasional dan Hari PMR
Internasional (12 Agustus)
Sasaran Perekrutan

• Sekolah (SD / MI , SMP / MTs , SMA / SMK /


MA )
• Kelompok Luar Sekolah
• Remaja berusia 10 – 18 tahun
Sasaran Perekrutan
• Anggota Remaja PMI berusia 10– 12 Tahun atau
setingkat SD/MI dapat bergabung sebagai
anggota PMR MULA
• Anggota Remaja PMI berusia 12 – 15 Tahun atau
setingkat SMP/MTs dapat bergabung sebagai
anggota PMR MADYA
• Anggota Remaja PMI berusia 15 – 18 Tahun atau
setingkat SMA/SMK/MA dapat bergabung
sebagai anggota PMR WIRA
Banyak cara berpromosi ???
“Berpromosilah Setiap Saat,
jangan hanya sesaat atau
menjelang perekrutan ”
1. Alur Pembentukan Unit PMR
Penjelasan bagan/alur Perekrutan unit PMR:

1. PMI melakukan sosialisasi, publikasi dan advokasi untuk


pembentukan Unit PMR baru.
2. Pimpinan sekolah, instansi, kelompok remaja
mengajukan surat permohonan pembentukan unit PMR
kepada PMI Kabupaten/Kota
3. PMI Kabupaten Kota memberikan surat balasan yang
berisi tentang pengisian data formulir, kesepakatan
kerjasama pendirian Unit PMR antara sekolah dengan
PMI Kabupaten/Kota
4. PMI Kabupaten/Kota mengesahkan unit PMR setelah
seluruh persyaratan pembentukan unit PMR terpenuhi:
a. Mempunyai jumlah calon anggota minimal
10 orang
b. Mengirimkan surat pembentukan unit PMR
c. Mengisi formulir pendaftaran pembentukan
unit PMR (format telampir dalam lampiran
3)
d. Mempunyai penanggung jawab unit PMR
e. Mempunyai pembina unit PMR, selanjutnya
disebut pembina PMR
f. Mempunyai struktur PMR
Penjelasan bagan/alur Perekrutan unit PMR:

5. PMI Kabupaten/Kota melaksanakan orientasi


kepalangmerahan dan pembinaan PMR secara informal
kepada calon Pembina PMR dan sekaligus
memperkenalkan pedoman pembinaan PMR melalui
buku (cetak) atau soft copy
6. PMI Kabupaten/Kota meresmikan pembentukan unit
PMR dengan cara memberikan nomor induk unit PMR
7. Pemberian nama unit PMR sekolah sesuai dengan nama
sekolah, sedangkan diluar sekolah diambil dari nama
desa/kelurahan/kecamatan/organisasi remaja
tersebut
PAPAN NAMA PMR UNIT
2. Alur Perekrutan Anggota PMR
HAL PENTING YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Gender balance/keseimbangan dan sensitif
gender
2. Inklusi/terbuka mengikutsertakan semua dengan
letar belakang, karakteristik, kemampuan, status,
kondisi fisik, etnik, budaya, agama.
3. Menyesuaikan dengan norma dan budaya
setempat
4. Memperhatikan ketersediaan fasilitas media
penunjang sehingga dapat diakses dengan mudah
jika menggunakan jaringan internet
5. Menjaga citra PMI
Pendaftaran Calon Anggota PMR
Calon anggota PMR yang telah memenuhi syarat, dapat
melalukan pendaftaran dengan tata cara berikut:
1. Mengisi formulir pendaftran online melalui
http://mis.pmi.or.id/web/
2. Mencetak print ticket (Kartu Bukti Pendaftaran) yang
diperoleh dari pendaftran secara online (contoh pada
lampiran 3)
3. Menyerahkan print ticket kepada pembina PMR
4. Secara kolektif pembina PMR menyerahkan print
ticket kepada PMI Kabupaten Malang untuk
mendapatkan persetujuan dan pencetakan KTA.
Orientasi Kepalangmerahan
Unit PMR wajib menyelenggarakan orientasi kepalangmerahan bagi
calon anggota PMR. Ketentuan orientasi kepalangmerahan sebagai
berikut:
1. Pembina PMR menyusun perencanaan orientasi kepalangmerahan
pada unit PMR
2. Orientasi kepalangmerahan diselenggarakan dalam waktu minimal
4 x 45 menit dengan materi pengenalan PMI dan pengenalan PMR
3. Sebelum pelaksanaan orientasi kepalangmerahan, Penanggung
jawab PMR unit atau pembina wajib memberitahukan rencana
kegiatan kepada PMI Kabupaten Malang (contoh surat
pemberitahuan terlampir pada lampiran 4)
4. Fasilitator orientasi kepalangmerahan adalah fasilitator yang
telah ditentukan oleh PMI Kabupaten Malang
Pengukuhan/Pelantikan PMR
• Pelantikan anggota PMR dilakukan oleh PMI Kabupaten
Malang setelah calon anggota PMR mengikuti orientasi
kepalangmerahan.
• Kegiatan pengukuhan/pelantikan anggota dilakukan
dengan menjunjung tinggi norma, etika, menghindari
eksploitasi fisik, anti kekerasan, anti pelecehan, non
diskriminasi dan memperhatikan hak-hak perlindungan
anak. Intinya adalah kegiatan PMR menjadi tempat
aman bagi anak dan remaja.
ATRIBUT PMR
7 MATERI POKOK PMR
Durasi 1 jam pelajaran
Materi JudulBuku Cakupan materi = 45 menit
Mula Madya W ira

Ger akan Mengenal Ger akan Palang Mer ah dan Sejar ah, lambang, kegi atan kepalangmer ahan, 10 14 16
Bulan Sab it Mer ah penyebar luasan 7 pr insip

Kepemimpinan PMR, R elawan Masa Depan Beker ja sama, ber komunikasi, ber sahabat, menjadi 12 14 16
pendidik sebaya, member ikan dukungan,
menjadi cont oh per ilaku hidup sehat

Per tolongan Per tolongan Pertama Menghubungi dokter /r umah saki t, melakukan 12 34 48
Per tama per tolongan per tama di sekolah d an r umah,
menolong di r i sendir i

Sanitasi & Remaja Sehat Peduli Sesama Merawat keluarga yang sakit di rumah, perilaku hidup 8 14 16
Sehat, kebersihan diri dan lingkungan
Kesehatan

Kesehatan Kesehatan dan Kesejahteraan Remaja Kesehatan reproduksi, NAPZA, HIV/AIDS 10 16 20


Remaja untuk Pendidik Sebaya

Kesiapsiagaan Ayo Siaga bencana Jenis Bencana, cara-cara pencegahan, Mempersiapkan Diri, 8 10 12
Teman, dan Keluarga menghadapi Bencana
Bencana

Donor Darah Siapkan Dirimu Menjadi Donor darah Kampanye Donor Darah, Merekrut Donor Darah Remaja, 5 6 10
Mempersiapkan Diri Menjadi Pedonor, Mengadakan Kegiatan
Sukarela Donor Darah Pada Saat Wabah Atau Bencana

Total 65 108 138


WAKTU PELATIHAN
PMR Mula
• Proses pelatihan dimulai dari kelas 4 s.d
kelas 6, dengan penyesuaian materi
bertahap untuk masing-masing tahunnya.
Ketika duduk di kelas V dan awal kelas VI
adalah implementasi kegiatan Tri Bakti.
WAKTU PELATIHAN
PMR Madya
• Untuk tingkat Madya, pelatihan PMR
dilaksanakan di tahun pertama dan kedua
keanggotaan atau kelas 7 dan 8.
• Pada kelas 8 dan awal kelas 9, anggota PMR
juga berperan sebagai peer/pendidik sebaya
teman-temannya yang memasuki masa tahun
pertama menjadi anggota PMR (kelas 7),
• Pada kelas 8 dan 9 ikut mempersiapkan serta
melaksanakan Tri Bakti PMR.
WAKTU PELATIHAN
PMR Wira
• Pelatihan PMR pada tingkat wira dilaksanakan di
tahun pertama dan kedua keanggotaan yaitu
kelas 10 dan 11.
• Di tahun kedua dan awal tahun ketiga
keanggotaan PMR (kelas 11 dan awal kelas 12),
anggota PMR berperan sebagai peer/pendidik
sebaya teman-temannya yang memasuki masa
tahun pertama menjadi anggota PMR (kelas 10),
• Pada kelas 8 dan 9 ikut mempersiapkan serta
melaksanakan Tri Bakti PMR.
WAKTU PELATIHAN
• Estimasi untuk melaksanakan pelatihan sesuai
dengan kurikulum dalam 1 (satu) tahun berjalan,
bervariasi untuk masing-masing tingkatan,
menyesuaikan dengan kalender pendidikan,
berintegrasi dengan kegiatan-kegiatan tertentu,
maupun waktu-waktu yang telah disepakati
bersama antara PMI Kabupaten Malang dengan
unit PMR.
• Hari dan jam pelatihan rutin dalam setiap
pekannya menyesuaikan dengan kebijakan
sekolah dan berkoordinasi dengan PMI Kabupaten
Malang.
WAKTU PELATIHAN
1. Pelatihan dapat dilakukan oleh PMI Kabupaten Malang, Unit
PMR, maupun gabungan Unit PMR dengan mengacu pada
kurikulum yang telah ditetapkan
2. Jika pelatihan dilaksanakan oleh masing-masing Unit PMR
maka:
a. Pelatihan dapat dilaksanakan secara bertahap melalui
beberapa kali pertemuan rutin minimal 2 jam pelajaran
setiap pertemuan, dan disesuaikan dengan kalender
pendidikan.
b. Unit PMR mengajukan kalender pelatihan PMR dan
mendiskusikannya dengan PMI Kabupaten Malang
c. Mengajukan permohonan kebutuhan fasilitator kepada
PMI Kabupaten Malang (contoh surat permohonan
fasilitator terlampir pada lampiran 9).
WAKTU PELATIHAN
3. Jika pelatihan dilaksanakan gabungan Unit-Unit PMR, maka:
a. PMI Kabupaten Malang mengkoordinir pelaksanaan
latihan gabungan.
b. Pelatihan gabungan dapat dilaksanakan secara bertahap
melalui beberapa kali pertemuan minimal 2 jam
pelajaran setiap pertemuan, dan disesuaikan dengan
kalender pendidikan.
c. PMI Kabupaten Malang dapat bekerjasama dengan salah
satu Unit PMR sebagai panitia dan tempat
penyelenggaraan pelatihan.
d. PMI Kabupaten Malang mengumumkan kalender
pelaksanaan pelatihan gabungan yang meliputi waktu,
tempat, dan topik kepada Unit PMR melalui surat
edaran, leaflet, maupun media pengumuman lainnya.
MENYUSUN PROGRAM PELATIHAN
PMR
Program pelatihan disusun menjadi 2 program yaitu:
1. Program Latihan Rutin
• Berisi perencanaan pelatihan 7 materi pokok PMR pada
setiap pelatihan rutin. Pelatihan rutin dilaksanandalam
minimal setiap pekan sekali dengan durasi 2 x 45 menit.
Contoh format program latihan rutin dapat dilihat pada
lampiran 7.
2. Program Kegiatan Tri Bakti
• Merupakan perencanaan terkait bentuk penerapan tri bakti
bagi anggota PMR. Program kegiatan meliputi kegiatan-
kegiatan di luar pelatihan rutin dan merupakan bagian dari
penerapan Tri Bakti PMR. Contoh format program latihan
rutin dapat dilihat pada lampiran 8.
Fun learning (belajar yang
menyenangkan)
Pr oses belajar dan kegiatan
menjadi aktivitas kehidupan
nyata yang dihayati dengan
penuh kegembir aan. Itu
Membantu anggota
PMRenikmati kegiatan dan
membangun imaji tentang apa
dan bagaimana seharusnya
menjadi seorang anggota PMR
Learning by doing
(belajar sambil
mengalami)
Untuk menjadi lebih paha
m dan mengerti, anggota
PMR hanya perlu
difasilitasi dalam
mempelajari sesuatu.
Biarkan mereka
mengamati, mengalami,
merasakan, dan
memahami berbagai
Learning By macam perbedaan.
Biarkan mereka yang
Doing merencanakan,
melaksanakan dan
mengevaluasi hasil kerja
mereka.
SPIDER WEB (jaring laba-laba)
SPIDER WEB Setiap materi dan kegiatan saling terka
it. Ketika belajar siaga Banjir, maka
akan belajar juga tentang Pertolongan
Pertama pada luka atau sakit akibat
banjir (diare, demam, akibat terbantur
benda ker as, luka lecet),
dan air ber si h, belajar
bagaimana mener apkan 7 Pr insip dan
kepemimpinan jika memberikan
per tolongan, car a-
car a menyelenggar akan
aksi donor dar ah untuk kor ban banjir,
belajar kandungan gizi yang tepat jika
akan menyumbang bahan makanan,
bagaimana menyelenggarakan acara-
acara untuk
menghibur r emaja dan anak korban
benc ana.
Apa itu?
• 1. Pembina PMR
• 2. Fasilitator PMR
• 3. Pelatih Bidang
• 4. Narasumber

PELATIHAN DAPAT DILAKSANAKAN DI TIAP UNIT


ATAUPUN SECARA GABUNGAN.
DALAM KONDISI KHUSUS DAPAT DILAKSANAKAN
SECARA ONLINE
TRI BAKTI PMR
Tri Bakti Karakter
Meningkatkan
ketrampilan hidup sehat Bersih, Sehat, Aman

Berkarya dan berbakti di Kepemimpinan, peduli,


masyarakat kreatif, kerjasama

Mempererat
persahabatan nasional Bersahabat, ceria
dan internasional
ANGGOTA PMR MULA , MADYA, DAN WIRA MEMPUNYAI PERAN YANG
BERBEDA-BEDA DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN
KEPALANGMERAHAN YANG DISEBUT TRI BAKTI PMR

• PMR Mula berfungsi sebagai peer leadership, yaitu


dapat menjadi contoh/model ketrampilan hidup sehat
bagi teman sebaya
• PMR Madya berfungsi sebagai peer support, yaitu mem-
berikan dukungan, bantuan, semangat kepada teman
sebaya agar meningkatkan ketrampilan hidup sehat
• PMR Wira berfungsi sebagai peer educator, yaitu pendi-
dik sebaya ketrampilan hidup sehat
SASARAN TRI BAKTI
1. Anggota PMR
• Anggota PMR yang terlibat adalah Anggota PMR Unit Tersebut
dan Unit PMR lainnya yang berada pada tahun pertama
keanggotaan PMR.
2. Warga Sekolah
• Warga sekolah adalah orang yang ada di sekolah dengan
memiliki tujuan tertentu. Contoh : Guru, kepala sekolah dan
seksi-seksinya, siswa, karyawan, komite sekolah
3. Masyarakat
• Masyaarakat adalah orang-orang yang ada di sekitar
lingkungan sekolah diluar sistem sekolah seperti masyarakat
di sekitar lingkungan sekolah
BENTUK KEGIATAN TRI BAKTI
1. Kesehatan
2. Pengabdian Masyarakat
3. Persahabatan

Contoh bentuk-bentuk kegiatan dapat dilihat di lampiran


11.
WAKTU PELAKSANAAN
KEGIATAN TRI BAKTI
• Kegiatan Tri Bakti PMR untuk tingkat Mula dilaksanakan
saat akhir kelas IV sampai dengan awal kelas VI,
• untuk tingkat Madya dan Wira dilaksanakan pada akhir
tahun pertama keanggotaan (kelas 7 dan kelas 10)
sampai dengan awal tahun ke 3 (kelas 9 dan kelas 12)
keanggotaan PMR.
• Pelaksanaannya dapat mengikuti kegiatan dalam rangka
peningkatan kapasitasnya melalui ujian Tanda
Kecakapan PMR baik sebagai warga sekolah maupun
warga masyarakat sekitar rumahnya.
TAHAPAN PELAKSANAAN
Bagaimana contoh pelaksanaan
kegiatan Tri Bakti?

1. Mula ?
2. Madya?
3. Wira?
TUJUAN
1. Memotivasi PMR agar tetap bersama dengan PMI
2. Memberikan rasa bangga dan kesadaran akan
kualitasnya bahwa meskipun masih remaja
mereka dapat berperan untuk kemanusiaan
3. Meningkatkan kepercayaan diri dan komitmen
4. Meningkatkan kualitas kegiatan
kepalangmerahan
Bagaimana Kita
Mengakui dan Menghargai
mereka??

1. Formal
2. Informal
PEMBERIAN PIN KEGIATAN /
KECAKAPAN
IKUT SERTA JUMBARA SEBAGAI BENTUK
PENGAKUAN DAN PENGHARHAAN
UJIAN KECAKAPAN SEBAGAI BENTUK
PENGAKUAN DAN PENGHARGAAN
TAHAPAN UJIAN TANDA KECAKAPAN
NO KEGIATAN TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3
1 Perekrutan √
2 Orietasi Kepalangmerahan √
3 Pengukuhan / Pelantikan √
4 Pelatihan Rutin √ √
5 Ujian Tanda Kecakapan Materi √ √
6 Pemberian Tanda Kecakapan Materi √ √
7 Pelaksanaan Tri Bakti PMR √ √
8 Ujian Kecakapan Tri Bakti PMR √ √
9 Pemberian Tanda Kecakapan Tri Bakti √ √
10 Pemberian Pernghargaan Purna PMR √
TATA CARA PENGAJUAN
UJIAN TANDA KECAKAPAN
1. Peserta yang telah memenuhi syarat dapat
mengajukan ujian tanda kecakapan PMR kepada
pembina PMR
2. Pembina PMR melakukan pendataan anggota PMR yang
akan mengikuti ujian tanda kecakapan PMR
3. Pembina PMR bersurat kepada PMI Kabupaten Malang
untuk mengajukan ujian tanda kecakapan PMR disertai
jenis kompetensi ujian tanda kecakapan PMR yang
diajukan dan daftar peserta yang akan mengikuti ujian
tanda kecakapan PMR
4. PMI Kabupaten Malang akan menugaskan tim penilai
untuk melaksanakan ujian tanda kecakapan PMR
TATA CARA PENGAJUAN
UJIAN TANDA KECAKAPAN
5. Waktu dan tempat pelaksanaan dapat dikoordinasikan
antara Pembina PMR dan PMI Kabupaten Malang
6. Untuk ujian tanda kecakapan PMR Tri Bakti, peserta
wajib menyerahkan laporan kegiatan tri bakti sebelum
waktu ujian tanda kecakapan PMR
7. PMI Kabupaten Malang mengumumkan dan
menyerahkan sertifikat ujian kecakapan dan pin tanda
kecakapan PMR 2 minggu setelah pelaksanaan ujian
tanda kecakapan PMR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai