Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN.

D
DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN KOPING DAN RESIKO
GANGGUAN IDENTITAS DIRI DI SUKAJADI, BANDUNG.

Disusun Oleh :
Intan Permata Sari
( P17320120510)

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2021
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Pengkajian Keluarga
A. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn.D
2. Umur : 26 Tahun
3. Alamat dan telepon : Sukajadi, Bandung / 087665446556
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Pedagang Kaki Lima
6. Komposisi keluarga dan genogram :
a. Komposisi keluarga
Jenis Hub. Dg
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin Keluarga
1. Ny. E P Istri 24 Tahun SMA Ibu Rumah Tangga
2. Tn. DK L Mertua 48 Tahun SD Wiraswasta
3. Ny. U P Mertua 46 Tahun SD Ibu Rumah Tangga

b. Genogram

Gambar 1. Genogram Keluarga Tn. D

Keterangan :
{

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal dalam satu rumah


: Menikah
7. Tipe keluarga :
Tipe keluarga pada Tn. D merupakan tipe keluarga extended family,
yaitu terdiri dari keluarga inti dan saudara sedarah (mertua).
8. Suku bangsa :
Keluarga Tn. D berasal dari suku Jawa atau Indonesia, bahasa sehari-
hari yang digunakan yaitu bahasa Jawa dan atau bahasa indonesia.
9. Agama :
Tn. D beragama islam dan begitupun dengan seluruh keluarga Tn. D
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan Tn.D sebagai pedagang kaki lima tidak menetap dan
kebutuhan sehari-hari masih dibantu oleh mertua Tn. D
11. Aktifitas rekreasi keluarga :
Ny. E mengatakan keluarga untuk melakukan rekreaksi keluarga
bersama dan biasanya hanya menonton televisi

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. D saat ini masuk di tahap perkembangan beginning family.
Ini merupakan tahapan dimana keluarga dengan pasangan menikah dan
belum memiliki anak.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yakni tahapan
child bearing. Hal ini karena Ny. E masih mengandung dan belum
melahirkan
3. Riwayat keluarga inti
Tn. D tidak memiliki riwayat penyakit apapun, begitupun dengan Istrinya
Ny. E tidak memiliki riwayat penyakit dan saat ini sedang hamil anak
pertama, dimana Ny. E sebetulnya masih belum siap untuk hamil, karena
merasa bahwa ekonomi dalam keluarganya belum stabil, sehingga Ny.E
merencanakan akan menggugurkan kandungannya, tetapi suaminya
melarangnya dengan alasan siapa tahu kalau sudah punya anak kondisi
ekonominya akan berubah. orang tuanya Ny. E juga menyarankan agar
dipertahankan kehamilannya karena ingin punya cucu pertamanya.
Kedua orang tua Ny. E tidak memiliki riwayat penyakit apapun
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Dalam kelurga Tn. D tidak memiliki riwayat penyakit apapun begitupun
dengan keluarga Ny.E tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tn. D dan istrinya Ny. E masih tinggal bersama dengan kedua orang tua
Ny. E, letak rumah berada di perkampungan di samping gang agak jauh
dari jalan utama. Rumah yang ditinggali keluarga memiliki luas 9 m x 9
m, lantai semen dan keadaan rumah tampak rapih. Di dalam rumah
terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan 1 ruang
dapur. Pencahayaan dan ventilasi rumah baik, jendela tidak berdebu,
jendela kamar sering dibuka sehingga siang hari tampak terang. Kamar
mandi dan jamban dalam keadaan bersih, sumber air keluarga berasal
dari sumur gali, jarak dengan WC kurang lebih 10 meter. Air tidak
berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. Sumber penerangan memakai
lampu listrik. Jarak dari rumah ke puskesmas kurang lebih 6 kilometer.

Kamar
Dapur
mandi

R.Keluarga Kamar

Ruang
Kamar
tamu

Gambar 2. Denah rumah keluarga Tn. D


2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Hubungan antar tetangga saling membantu, dimana bila ada
kegiatan/acara akan dilakukan gotong royong.
3. Mobilitas geografis keluarga
Sebagai penduduk desa, tidak pernah melakukan transmigrasi.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Kebiasaan Tn. D dan dilingkungan sekitarnya, yaitu selalu berkumpul
dan berkomunikasi dengan tetangga jika ada waktu senggang dan selalu
melaksanakan ronda bergantian, kebiasaan lain dari masyarakat
lingkungan sekitar rumah selalu melaksanakan kerja bakti/gotong royong
bersama.

D. Struktur keluarga
1. Sistim pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga ada 4 orang, namun orang tua Ny. E sering
menyindir Tn. D karena penghasilannya tidak tentu atau kurang untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.
2. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan adalah secara verbal dengan menggunakan
bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Komunikasi menggunakan dua arah
dan anggota keluarga selalu menghormati orang yang sedang berbicara
dalam artian jika ada orang yang sedang berbicara maka yang lain
mendengarkan tidak boleh memotong pembicaraan tersebut.
3. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. Dp, pengambilan keputusan untuk memecahkan
suatu masalah selalu di bicarakan terlebih dahulu kepada istrinya dan
kedua mertuanya
4. Struktur peran
Tn. D berperan sebagai kepala keluarga, Ny. E juga berperan sebagai Ibu
rumah tangga. Tn.D dan istrinya tinggal bersama dengan orang tua Ny. E
dimana Tn. DK berperan sebagai ayah dari Ny E dan suami dari Ny.U.
sedangkan Ny. U sendiri merupakan ibu dari Ny. E dan Istri dari Tn. DK.
5. Nilai atau norma keluarga
Di dalam keluarga tidak ada nilai maupun norma yang bertentangan
dengan kesehatan.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Tn. D sangat mendukung kehamilan Ny. E, orang tuanya Ny. E juga
sangat mendukung kehamilan Ny. E dan meanntikan kehadiran ccu
pertamanya.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga kurang baik dimana Ny. U sering menyindir Tn.D
karena penghasilannya tidak tentu atau kurang untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Sementara Tn.D pulang ke rumah waktunya
sering di malam hari, karena menghindar bertemu dengan mertuanya
3. Fungsi perawatan kesehatan
Tn. D dan kedua orang tua Ny. E sangat memperhatikan kehamilan Ny.
E. Dan keluarga mampu untuk memodifikasi lingkungan untuk Ny.E
serta memanfaat fasilitas kesehatan yang ada.
4. Fungsi reproduksi
Tn D dan Ny. E merupakan pasangan baru menikah dan saat ini Ny. E
sedang hamil anak pertama mereka.
5. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga masih dipenuhi oleh kedua orang
tua Ny. E, dikarenakan penghasilan Tn.D sebagai pedagang kaki lima
tidak menetap.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek
Tn. D bekerja pedagang kaki lima, dimana penghasilannya tidak tetap,
sementara kebutuhan keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua ibu E.
b. Stressor jangka panjang
ibu mertua Tn. D sering menyindir terhadap Tn. D karena
penghasilannya tidak tentu atau kurang untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Apalagi sekarang Ny. E sedang hamil anak pertama,
dimana Ny. E sebetulnya masih belum siap untuk hamil, karena
merasa bahwa ekonomi dalam keluarganya belum stabil, sehingga ibu
E merencanakan akan menggugurkan kandungannya
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Tn. D mengatakan bahwa terkadang dirinya tertekan dengan keadaan
yang sekarang ditambah ibu mertua Tn. D sering menyindir terhadap Tn.
D karena penghasilannya tidak tentu atau kurang.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. D pulang ke rumah waktunya sering di malam hari, karena
menghindar bertemu dengan mertuanya.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Dalam beradaptasi dengan masalah yang ada keluarga menggunakan
adaptasi yang negatif. Karena dapat dilihat dari cara Tn. D menghadapi
stressor yang terjadi pada dirinya yaitu dengan menghindari ibu
mertuanya.

G. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Fisik Tn. D Ny. E Tn. DK Ny. U
TD 90/70 110/80 130/80 130/90
mmHg mmHg mmHg mmHg
N 86x/mnt 90x/mnt 88 x/mnt 86x/mnt
RR 18x/mnt 20x/mnt 18x/mnt 19x/mnt
BB 62 kg 51 kg 69 kg 75 kg
Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
thyroid thyroid thyroid thyroid
Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan tambahan, tambahan, tambahan,
detak jantung detak jantung detak jantung detak jantung
regular. regular. regular. regular.
Abdomen Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
varises, tidak varises, tidak varises, tidak varises, tidak
ada edema ada edema ada udema, ada edema
Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit Baik Baik Baik Baik
Keluhan - - - -

H. Harapan keluarga
Harapan keluarga Tn. D kedepannya yaitu keluarga berharap menjadi lebih
baik lagi dan Tn. D mendapatkan pekerjaan lebih baik.
II. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
A. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : ketidakmampuanpem Resiko Gangguan

 Tn. D mengatakan bahwa enuhan status Identitas Pribadi


ekonomi
ia bekerja sebagai
pedagang kaki lima dan
pendapatannya perbulan
tidak menentu.
 Tn. D mengatakan tinggal
bersama kedua orang tua
istrinya.
 Tn. D mengatakan
biasanya dibantu dalam
pemenuhan kebutuhan
sehari-hari oleh
mertuanya.
DO:
Klien tampak tertekan.
Saatdilakukanpemeriksaan TTV
didapatkan :
TD : 90/70 mmhg
N : 86 x/m
RR : 18 x/m
Bb : 62 Kg
2. DS : Ketidakmampuanunt Ketidakefektifankop

 Tn. D mengatakan ibu ukmembentukpenilai ing


an valid tentang
mertuanya sering
stressor
menyindir mengenai
danketidakadekuatan
penghasilannya. pilihanrespon yang
 Tn D. mengatakan sering dilakukan.

pulang malam untuk


menghindari ibu
mertuanya.
 Tn. D mengatakan
kebutuhan rumah
tangganya dibantu oleh
orang tua istrinya.
DO :
Klien tampak tertekan.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV
didapatkan :
TD : 90/70 mmhg
N : 86 x/m
RR : 18 x/m
Bb : 62 Kg

B. Skala prioritas masalah keluarga


Masalah Keluarga 1 :
Resiko Gangguan Identitas Pribadi berhubungan dengan ketidakmampuan
pemenuhan status ekonomi ditandai dengan penghasilan yang tidak menentu
dan kebutuhan keluarga dipenuhi oleh kedua orang tua istri.
No Kriteria Score Bobot Nilai Pembenaran
1 Sifat Masalah 2 1 2/3x1=2/3 Ketidakmampuan
- Ancaman pemenuhan status
kesehatan ekonomi akan
meningkatkan
gangguan identitas
pribadi.
2 Kemungkinan 1 2 1/2x2=1 Pemberian penjelasan
Masalah Dapat yang tepat dapat
Diubah membantu peningkatan
- Hanya identitas pribadi
Sebagian
3 Potensial 3 1 3/3x1=1 Penjelasan tentang
Masalah Dapat Identitas pribadi dapat
Dicegah membantu
-Tinggi meningkatkan harga
diri.
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Klien tidak dapat
Masalah memenuhi identitas diri.
- Masalah
harus segera
ditangani
2
Jumlah 3
3

Masalah Keluarga 2 :
Ketidakefektifan koping berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
membentuk penilaian valid terhadap stressor dan ketidakadekuatan pilihan
respon yang dilakukan ditandai dengan perubahan dalam pola komunikasi
yang biasa, penurunan penggunaan dukungan social, perilaku destruktif
terhadap diri sendiri, ketidakmampuan memenuhi harapan peran,
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, pemecah masalah yang
tidakadekuat, dan menggunakan koping yang mengganggu perilaku adaptif.

No Kriteria Score Bobot Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah 3 1 3/3x1=1 ketidakmampuan
- Aktual untuk membentuk
penilaian valid
terhadap stressor dan
ketidakadekuatan
pilihanrespon yang
dilakukan
2 Kemungkinan 1 2 1/2x2=1 Pemberian penjelasan
Masalah Dapat yang tepat dapat
Diubah membantu
- Hanya peningkatan koping
Sebagian efektif.
3 Potensial 3 1 3/3x1=1 Penjelasan tentang
Masalah Dapat Koping efektif dapat
Dicegah membantu
- Tinggi meningkatkan
kepercayaan diri dan
cara penanganan
stressor yang baik.
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1=1 Koping klien
Masalah maladaptif.
- Masalah
harus segera
ditangani
Jumlah 4

C. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
membentuk penilaian valid terhadap stressor dan ketidakadekuatan
pilihan respon yang dilakukan ditandai dengan perubahan dalam pola
komunikasi yang biasa, penurunan penggunaan dukungan social, perilaku
destruktif terhadap diri sendiri, ketidakmampuan memenuhi harapan
peran, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, pemecah masalah
yang tidakadekuat, dan menggunakan koping yang mengganggu perilaku
adaptif.
2. Resiko Gangguan Identitas Pribadi berhubungan dengan
ketidakmampuan pemenuhan status ekonomi ditandai dengan
penghasilan yang tidak menentu dan kebutuhan keluarga dipenuhi oleh
kedua orang tua istri.
III. Perencanaan
PERENCANAAN
NO. DIAGNOSA KEP KRITERIA EVALUASI
RENCANA TINDAKAN
TUJUAN KRITERIA
1. Ketidakefektifan koping NOC Kriteriahasil : NIC
berhubungan dengan  Decision  Mengidentifikasi pola koping Dicision making
Ketidakmampuan untuk  Menginformasikan pasien alternative atau
making yang efektif
membentuk penilaian valid
 Role  Mengungkapkan secara verbal solusi lain penanganan
terhadap stressor
inhasmet tentang koping yang efektif  Memfasilitasi pasien untuk membuat
dan ketidakadekuatan pilihan
respon yang dilakukan ditandai  Sosial  Mengatakan penurunan stres keputusan
dengan perubahan dalam pola support  Klien mengatakan telah  Bantu pasien mengidentifikasi,
komunikasi yang biasa, penuruan keuntungan, kerugian dari keadaan
menerima tentang keadaannya
penggunaan dukungan social,
Role inhancemet
perilaku destruktif terhadap diri  Mampu mengidentifikasi strategi
 Bantu pasien untuk identifikasi
sendiri, ketidakmampuan tentang koping
memenuhi harapan peran,
bermacam-macam nilai kehidupan
ketidakmampuan memenuhi  Bantu pasien identifikasi strategi positif
kebutuhan dasar, pemecah masalah untuk mengatur pola nilai yang dimiliki
yang tidakadekuat, dan Coping enhancement
menggunakan koping yang
 Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi
mengganggu perilaku adaptif.
gambaran perubahan peran yang realistis
 Gunakan pendekatan tenang dan
menyakinkan
 Hindari pengambilan keputusan pada saat
pasien berada dalam stress berat
 Berikan informasi actual yang terkait
dengan diagnosis, terapi dan prognosis
Anticipatory Guidance
2. Resiko Gangguan Identitas Pribadi NOC Kriteria Hasil : NIC
berhubungan dengan  Distorted  Mengungkapkan secara verbal Behavior Management : Self-Harm
ketidakmampuan pemenuhan status
Throught tentang identitas personal a. Dorong pasien untuk mengungkapkan
ekonomi ditandai dengan
Self-  Mengungkapkan secara verbal secara verbal konsekuensi dari emosi yang
penghasilan yang tidak menentudan
Control penguatan tentang identitas mempengaruhi konsep diri
kebutuhan keluarga dipenuhi oleh
Family Involvement Promotion :
kedua orang tuaistri.  Identity personal
b. Menjadi penghubung antara pasien dan
Self-  Memperlihatkan kesesuaian
keluarga
Mutilation perilaku verbal dan non verbal
Self-Awareness Enhancement
Restraint
 Pantau pernyataan pasien tentang harga
dirinya
 Nilai apakah pasien percaya diri terhadap
penilaiannya
 Pantau frekuensi ungkapan verbal yang
negative terhadap diri sendiri
 Dorong pasien untuk mengidentifikasi
kekuatan
 Berikan pengalaman yang dapat
meningkatkan otonomi pasien, jika perlu
 Hindari member kritik negative
 Dorong pasien untuk mengevaluasi
perilakunya sendiri
IV. Implementasi dan Evaluasi
No. DX Tanggal/waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Resiko Gangguan Identitas Kamis, 1. Bina hubungan saling percaya pada S:
Pribadi berhubungan dengan Klien mengatakan bahwa ia bekerja
14 Januari 2021 klien.
ketidakmampuan pemenuhan sebagai pedagang kaki lima dan
09.00 WIB 2. Mendorong pasien untuk
status ekonomi ditandai dengan penghasilannya tidak menentu dan
penghasilan yang tidak menentu
mengungkapkan secara verbal kebutuhan sehari-hari di bantu oleh
dan kebutuhan keluarga dipenuhi konsekuensi dari emosi yang mertua Tn. D.
oleh kedua orang tua istri. mempengaruhi konsep diri O:
Klien tampak merasa rendah diri dan
3. Memantau pernyataan pasien
kebanyakan menunduk.
tentang harga dirinya
A:
4. Membantu klien untuk menilai dan Masalah teratasi sebagian
meningkatkan kepercayaan diri P:
klien. Intervensi dilanjutkan

5. Mendorong pasien untuk (anjurkan klien untuk tetap


meningkatkan percaya diri klien)
mengidentifikasi kekuatan atau
kelebihan klien.
6. Mendorong pasien untuk
mengevaluasi perilakunya sendiri
Ketidakefektifan koping Kamis, 1. Menginformasikan pada pasien S:
berhubungan dengan Klien mengatakan mau menghadapi
14 Januari 2021 alternative atau solusi lain
Ketidakmampuan untuk stressor dengan cara yang lebih efektif.
09.00 WIB penanganan
membentuk penilaian valid O:
terhadap stressor
2. Memfasilitasi pasien untuk Klien tempak mulai memahami
dan ketidakadekuatan pilihan membuat keputusan bagaimana cara menghadapi stressor
respon yang dilakukan ditandai 3. Membantu pasien dengan cara adaptif setelah dijelaskan
dengan perubahan dalam pola oleh perawat.
mengidentifikasi, keuntungan,
komunikasi yang biasa, penuruan A:
kerugian dari keadaan
penggunaan dukungan social, Masalah teratasi sebagian.
perilaku destruktif terhadap diri
4. Membantu pasien untuk P:
sendiri, ketidakmampuan identifikasi bermacam-macam nilai Intervensi dilanjutkan
memenuhi harapan peran, kehidupan
ketidakmampuan memenuhi 5. Membantu pasien mengidentifikasi
kebutuhan dasar, pemecah
strategi positif untuk mengatur pola
masalah yang tidakadekuat, dan
menggunakan koping yang
nilai yang dimiliki
mengganggu perilaku adaptif. 6. Menganjurkan pasien untuk
mengidentifikasi gambaran
perubahan peran yang realistis
7. Menggunakan pendekatan tenang
dan menyakinkan
8. Menghindari pengambilan
keputusan pada saat pasien berada
dalam stress berat
Resiko Gangguan Identitas Kamis, 1. Bina hubungan saling percaya pada S:
Pribadi berhubungan dengan Klien mengatakan bahwa ia bekerja
14 Januari 2021 klien.
ketidakmampuan pemenuhan sebagai pedagang kaki lima dan
09.15 WIB 2. Mendorong pasien untuk
status ekonomi ditandai dengan penghasilannya tidak menentu dan
penghasilan yang tidak menentu
mengungkapkan secara verbal kebutuhan sehari-hari di bantu oleh
dan kebutuhan keluarga dipenuhi konsekuensi dari emosi yang mertua Tn. D.
oleh kedua orang tua istri. mempengaruhi konsep diri O:

3. Memantau pernyataan pasien Klien tampak merasa rendah diri dan


kebanyakan menunduk.
tentang harga dirinya
A:
4. Membantu klien untuk menilai dan Masalah teratasi sebagian
meningkatkan kepercayaan diri P:
klien. Intervensi dilanjutkan

5. Mendorong pasien untuk (anjurkan klien untuk tetap


meningkatkan percaya diri klien)
mengidentifikasi kekuatan atau
kelebihan klien.
6. Mendorong pasien untuk
mengevaluasi perilakunya sendiri

Anda mungkin juga menyukai