D
DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN KOPING DAN RESIKO
GANGGUAN IDENTITAS DIRI DI SUKAJADI, BANDUNG.
Disusun Oleh :
Intan Permata Sari
( P17320120510)
I. Pengkajian Keluarga
A. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn.D
2. Umur : 26 Tahun
3. Alamat dan telepon : Sukajadi, Bandung / 087665446556
4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Pedagang Kaki Lima
6. Komposisi keluarga dan genogram :
a. Komposisi keluarga
Jenis Hub. Dg
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan
Kelamin Keluarga
1. Ny. E P Istri 24 Tahun SMA Ibu Rumah Tangga
2. Tn. DK L Mertua 48 Tahun SD Wiraswasta
3. Ny. U P Mertua 46 Tahun SD Ibu Rumah Tangga
b. Genogram
Keterangan :
{
: Laki-laki
: Perempuan
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tn. D dan istrinya Ny. E masih tinggal bersama dengan kedua orang tua
Ny. E, letak rumah berada di perkampungan di samping gang agak jauh
dari jalan utama. Rumah yang ditinggali keluarga memiliki luas 9 m x 9
m, lantai semen dan keadaan rumah tampak rapih. Di dalam rumah
terdapat 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, dan 1 ruang
dapur. Pencahayaan dan ventilasi rumah baik, jendela tidak berdebu,
jendela kamar sering dibuka sehingga siang hari tampak terang. Kamar
mandi dan jamban dalam keadaan bersih, sumber air keluarga berasal
dari sumur gali, jarak dengan WC kurang lebih 10 meter. Air tidak
berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. Sumber penerangan memakai
lampu listrik. Jarak dari rumah ke puskesmas kurang lebih 6 kilometer.
Kamar
Dapur
mandi
R.Keluarga Kamar
Ruang
Kamar
tamu
D. Struktur keluarga
1. Sistim pendukung keluarga
Jumlah anggota keluarga ada 4 orang, namun orang tua Ny. E sering
menyindir Tn. D karena penghasilannya tidak tentu atau kurang untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya.
2. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang digunakan adalah secara verbal dengan menggunakan
bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Komunikasi menggunakan dua arah
dan anggota keluarga selalu menghormati orang yang sedang berbicara
dalam artian jika ada orang yang sedang berbicara maka yang lain
mendengarkan tidak boleh memotong pembicaraan tersebut.
3. Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga Tn. Dp, pengambilan keputusan untuk memecahkan
suatu masalah selalu di bicarakan terlebih dahulu kepada istrinya dan
kedua mertuanya
4. Struktur peran
Tn. D berperan sebagai kepala keluarga, Ny. E juga berperan sebagai Ibu
rumah tangga. Tn.D dan istrinya tinggal bersama dengan orang tua Ny. E
dimana Tn. DK berperan sebagai ayah dari Ny E dan suami dari Ny.U.
sedangkan Ny. U sendiri merupakan ibu dari Ny. E dan Istri dari Tn. DK.
5. Nilai atau norma keluarga
Di dalam keluarga tidak ada nilai maupun norma yang bertentangan
dengan kesehatan.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Tn. D sangat mendukung kehamilan Ny. E, orang tuanya Ny. E juga
sangat mendukung kehamilan Ny. E dan meanntikan kehadiran ccu
pertamanya.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan keluarga kurang baik dimana Ny. U sering menyindir Tn.D
karena penghasilannya tidak tentu atau kurang untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. Sementara Tn.D pulang ke rumah waktunya
sering di malam hari, karena menghindar bertemu dengan mertuanya
3. Fungsi perawatan kesehatan
Tn. D dan kedua orang tua Ny. E sangat memperhatikan kehamilan Ny.
E. Dan keluarga mampu untuk memodifikasi lingkungan untuk Ny.E
serta memanfaat fasilitas kesehatan yang ada.
4. Fungsi reproduksi
Tn D dan Ny. E merupakan pasangan baru menikah dan saat ini Ny. E
sedang hamil anak pertama mereka.
5. Fungsi ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga masih dipenuhi oleh kedua orang
tua Ny. E, dikarenakan penghasilan Tn.D sebagai pedagang kaki lima
tidak menetap.
G. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Fisik Tn. D Ny. E Tn. DK Ny. U
TD 90/70 110/80 130/80 130/90
mmHg mmHg mmHg mmHg
N 86x/mnt 90x/mnt 88 x/mnt 86x/mnt
RR 18x/mnt 20x/mnt 18x/mnt 19x/mnt
BB 62 kg 51 kg 69 kg 75 kg
Rambut Bersih Bersih Bersih Bersih
Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis
Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik
Hidung Bersih Bersih Bersih Bersih
Telinga Bersih Bersih Bersih Bersih
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab lembab lembab lembab
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
thyroid thyroid thyroid thyroid
Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara nafas suara nafas suara nafas suara nafas
tambahan tambahan, tambahan, tambahan,
detak jantung detak jantung detak jantung detak jantung
regular. regular. regular. regular.
Abdomen Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
varises, tidak varises, tidak varises, tidak varises, tidak
ada edema ada edema ada udema, ada edema
Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang Sawo matang
Turgor kulit Baik Baik Baik Baik
Keluhan - - - -
H. Harapan keluarga
Harapan keluarga Tn. D kedepannya yaitu keluarga berharap menjadi lebih
baik lagi dan Tn. D mendapatkan pekerjaan lebih baik.
II. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
A. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1. DS : ketidakmampuanpem Resiko Gangguan
Masalah Keluarga 2 :
Ketidakefektifan koping berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
membentuk penilaian valid terhadap stressor dan ketidakadekuatan pilihan
respon yang dilakukan ditandai dengan perubahan dalam pola komunikasi
yang biasa, penurunan penggunaan dukungan social, perilaku destruktif
terhadap diri sendiri, ketidakmampuan memenuhi harapan peran,
ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, pemecah masalah yang
tidakadekuat, dan menggunakan koping yang mengganggu perilaku adaptif.
C. Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
membentuk penilaian valid terhadap stressor dan ketidakadekuatan
pilihan respon yang dilakukan ditandai dengan perubahan dalam pola
komunikasi yang biasa, penurunan penggunaan dukungan social, perilaku
destruktif terhadap diri sendiri, ketidakmampuan memenuhi harapan
peran, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar, pemecah masalah
yang tidakadekuat, dan menggunakan koping yang mengganggu perilaku
adaptif.
2. Resiko Gangguan Identitas Pribadi berhubungan dengan
ketidakmampuan pemenuhan status ekonomi ditandai dengan
penghasilan yang tidak menentu dan kebutuhan keluarga dipenuhi oleh
kedua orang tua istri.
III. Perencanaan
PERENCANAAN
NO. DIAGNOSA KEP KRITERIA EVALUASI
RENCANA TINDAKAN
TUJUAN KRITERIA
1. Ketidakefektifan koping NOC Kriteriahasil : NIC
berhubungan dengan Decision Mengidentifikasi pola koping Dicision making
Ketidakmampuan untuk Menginformasikan pasien alternative atau
making yang efektif
membentuk penilaian valid
Role Mengungkapkan secara verbal solusi lain penanganan
terhadap stressor
inhasmet tentang koping yang efektif Memfasilitasi pasien untuk membuat
dan ketidakadekuatan pilihan
respon yang dilakukan ditandai Sosial Mengatakan penurunan stres keputusan
dengan perubahan dalam pola support Klien mengatakan telah Bantu pasien mengidentifikasi,
komunikasi yang biasa, penuruan keuntungan, kerugian dari keadaan
menerima tentang keadaannya
penggunaan dukungan social,
Role inhancemet
perilaku destruktif terhadap diri Mampu mengidentifikasi strategi
Bantu pasien untuk identifikasi
sendiri, ketidakmampuan tentang koping
memenuhi harapan peran,
bermacam-macam nilai kehidupan
ketidakmampuan memenuhi Bantu pasien identifikasi strategi positif
kebutuhan dasar, pemecah masalah untuk mengatur pola nilai yang dimiliki
yang tidakadekuat, dan Coping enhancement
menggunakan koping yang
Anjurkan pasien untuk mengidentifikasi
mengganggu perilaku adaptif.
gambaran perubahan peran yang realistis
Gunakan pendekatan tenang dan
menyakinkan
Hindari pengambilan keputusan pada saat
pasien berada dalam stress berat
Berikan informasi actual yang terkait
dengan diagnosis, terapi dan prognosis
Anticipatory Guidance
2. Resiko Gangguan Identitas Pribadi NOC Kriteria Hasil : NIC
berhubungan dengan Distorted Mengungkapkan secara verbal Behavior Management : Self-Harm
ketidakmampuan pemenuhan status
Throught tentang identitas personal a. Dorong pasien untuk mengungkapkan
ekonomi ditandai dengan
Self- Mengungkapkan secara verbal secara verbal konsekuensi dari emosi yang
penghasilan yang tidak menentudan
Control penguatan tentang identitas mempengaruhi konsep diri
kebutuhan keluarga dipenuhi oleh
Family Involvement Promotion :
kedua orang tuaistri. Identity personal
b. Menjadi penghubung antara pasien dan
Self- Memperlihatkan kesesuaian
keluarga
Mutilation perilaku verbal dan non verbal
Self-Awareness Enhancement
Restraint
Pantau pernyataan pasien tentang harga
dirinya
Nilai apakah pasien percaya diri terhadap
penilaiannya
Pantau frekuensi ungkapan verbal yang
negative terhadap diri sendiri
Dorong pasien untuk mengidentifikasi
kekuatan
Berikan pengalaman yang dapat
meningkatkan otonomi pasien, jika perlu
Hindari member kritik negative
Dorong pasien untuk mengevaluasi
perilakunya sendiri
IV. Implementasi dan Evaluasi
No. DX Tanggal/waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Resiko Gangguan Identitas Kamis, 1. Bina hubungan saling percaya pada S:
Pribadi berhubungan dengan Klien mengatakan bahwa ia bekerja
14 Januari 2021 klien.
ketidakmampuan pemenuhan sebagai pedagang kaki lima dan
09.00 WIB 2. Mendorong pasien untuk
status ekonomi ditandai dengan penghasilannya tidak menentu dan
penghasilan yang tidak menentu
mengungkapkan secara verbal kebutuhan sehari-hari di bantu oleh
dan kebutuhan keluarga dipenuhi konsekuensi dari emosi yang mertua Tn. D.
oleh kedua orang tua istri. mempengaruhi konsep diri O:
Klien tampak merasa rendah diri dan
3. Memantau pernyataan pasien
kebanyakan menunduk.
tentang harga dirinya
A:
4. Membantu klien untuk menilai dan Masalah teratasi sebagian
meningkatkan kepercayaan diri P:
klien. Intervensi dilanjutkan