Anda di halaman 1dari 22

MAKHLUK HIDUP DAN

EKOSISTEM ALAMI
Dila Prihantini (2000861201214)
PENGERTIAN MAKHLUK HIDUP

Makhluk hidup adalah makhluk dengan ciri-


ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak,
dan berkembangbiak.. Ikan, kambing, burung,
dan manusinya dapat bergerak, memerlukan
makanan, berkembang biak, dan bernapas. Hal
tersebut yang membedakan antara makhluk
hidup dan benda mati. Sedangkan contoh
benda mati adalah meja, kursi, pupen, tas,
buku dan lain-lain yang tidak meliputi
ciri-ciri dari makhluk hidup.
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
• Bernafas, bernapas adalah proses mengambil udara O2 dari luar
dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen
diperlukan makhluk hidup dalam pembakaran makanan di tubuh
dengan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh yang disebut
dengan oksidasi tubuh. Energi yang dihasilkan difungsikan
untuk bergerak dan beraktivitas.Proses pernapasan makhluk
hidup berbeda-beda, bergantung dari tempat hidup dan jenis
makhluk hidup. Makhluk hidup darat memiliki sistem pernapasan
berbeda dengan makhluk hidup di air.
• Bergerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup. Gerak
manusia dan hewan terlihat jelas. Manusia dan hewan dibantu
oleh alat gerak, misalnya pada manusia memiliki tangan dan
kaki. Sedangkan hewan memiliki sayap, kaki, sirip, silia dan
lain-lainnya. Tumbuhan melakukan gerakan, tapi gerakan yang
tidak mudah untuk dilihat.
LANJUTAN…
• Makan, seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang
dimakan harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tubuh. Contohnya lemak, mineral, karbohidrat, dan protein.
Karbohidrat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi.
• Iritabilitas, salah satu dari makhluk hidup adalah respons
terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan
dari adanya rasangan.
• Tumbuh, makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Contohnya kamu menanam biji tumbuh menjadi kecambah,
selanjutnya menjadi tanaman kecil. Jika tanaman kamu siram
setiap hari, maka tumbuh menjadi tanaman yang besar.
LANJUTAN…
• Berkembang biak, berkembang biak atau reproduksi merupakan
kemampuan dari makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan.
Perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya. Cara
perkembangbiakan pada hewan terdabagi dalam dua macam yaitu
secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin).
Pada hewan tingkat tinggi berkembang biak secara kawin,
sedangkan hewan tingkat rendah berkembangbiak dengan vegetatif
(tak kawin). Sedangkan tumbuhan berkembang biak dengan biji,
juga dapat berkembang biak dengan vegetatif atau tidak kawin.
• Beradaptasi, Untuk bertahan hidup di lingkungannya, setiap
makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tempat
hidup makhluk hidup dapat melakukan aktivitasnya disebut
habitat. Jika makhluk hidup tidak bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungannya maka akan mati atau harus berpindah ke
lingkungan yang baru.
LANJUTAN…
• Memerlukan suhu, semua makhluk hidup bertahan suhu
tertentu, ikan hidup di a ir y an g ber su hu an ta ra 5
derajat celcius sampai 30 derajat, untuk jenis bakteri
dapat sampai dengan suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan
dapat hidup antara suhu 0-43 derajat celcius.
• Sekresi, Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan,
jika akan menimbulkan racun yang terdapat dalam tubuh.
Zat sisa dikeluarkan berupa gas, cairan, atau zat padat.
PENGERTIAN EKOSISTEM ALAMI
Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk dengan
sendirinya. Artinya ekositem ini terbentuk akibat hasil
dari interaksi antar komponen abiotik dan komponen biotik,
tanpa ikut campur tangan manusia.
Ekosistem alami yang terbentuk di muka bumi sangt beragam.
Pe r u ba ha n ya n g t e r ja d i p a d a ko mp on en ab io ti k da pa t
me m p en ga r u h i k o m p on e n l a i nn ya. Ke se im ba nga n an ta ra
komponen abiotik dan biotik sangat diperlukan untuk
menjaga kelestarian suatu ekosistem termasuk komponen yang
ada di dalamnya. Kerusakan habitat yang disebabkan oleh
alam ataupun tangan manusia dapat merusak keseimbangan
yang telah terbentuk.
BENTUK EKOSISTEM ALAMI
• EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL), Luasnya daratan
yang terbentang di muka bumi pun menyebabkan
terdapat beragam ekosistem yang terbentuk. Tiap
ekosistem di bumi memiliki ciri khas oleh
karenanya disebut dengan istilah bioma.
• EKOSISTEM PERAIRAN (AQUATIK), seperti halnya
pada ekosistem darat, ekosistem perairan
terbentuk pun karena interaksi komponen abiotik
dengan komponen biotik. perbedaan pencahayan,
kedalaman, dan lainnya menyebabkan keragaman
ekosistem perairan dimuka bumi.
EKOSISTEM DARAT
(TERESTRIAL)
• Bioma tundra, merupakan bioma yang terdapat di daerah kutub.
Bioma ini memiliki suhu yang sangat dingin dan angin yang
sangat kencang. Kondisi demikian membuat bioma ini disebut
juga dengan istilah permafrost yaitu tanah bagian bawah yang
membeku secara permanen.
• Bioma gurun, bioma ini merupakan bioma paling kering di antara
bioma daratan yang ada di bumi. Curah hujan pada bioma gurun
ialah kurang dari 30cm per tahun. Selain itu, gurun memiliki
suhu yang sangat ekstrem, panas pada siang hari dan dingin
pada malam hari. Suhu digurun dapat mencapai 60° celcius saat
siang hari.
• Bioma taiga, merupakan bioma yang didominasi oleh vegetasi
tumbuhan pinus, cemara (konifer) oleh karena itu disebut juga
hutan konifer. Bioma ini memiliki udara yang hangat dan lembap
akibat pengaruh udara pantai yang ada di sekelilingnya.
LANJUTAN…
• Bioma sabana dan stepa, bioma sabana dan stepa keduanya
memiliki ciri yang hampir mirip. Perbedaan terletak pada
komposisi tumbuhan yang terdapat pada kedua bioma tersebut.
Bioma sabana merupakan padang rumbut dengan beberapa pepohonan,
sementara pada bioma stepa hanya didominasi oleh padang rumput
tanpa terdapat pepohonan (semak belukar).
• Bioma hutan hujan tropis, merupakan bioma yang paling kaya
akan keragaman hayati. Bioma ini terletak di garis
khatulistiwa yang menyebabkan bioma ini memiliki iklim tropis
seperti di indonesia.
• Bioma hutan gugur, merupakan bioma yang terdapat di daratan
sebagian Eropa, Amerika, dan Asia Timur. Bioma ini memiliki
iklim sedang dengan curah hujan cukup tinggi.
EKOSISTEM PERAIRAN
(AQUATIK)
Ekosistem air tawar, ekosistem ini memiliki ciri suhu relatif
merata, iklim sangat dipengaruhi oleh iklim daratan.
Pencahayaan relatif merata, kadar garam rendah. Dengan kondisi
abiotik yang demikian ekosistem ini dihuni oleh biota laut yang
tidak toleran terhadap kadar garam yang tinggi. Wilayah
ekosistem air tawar dibedakan menjadi:
• Litoral, yaitu daerah dangkal (dekat dengan pesisir). Daerah
ini merupakan daerah yang terpapar cahaya sampai ke pangkal
perairan, oleh karena itu, daerah ini terdapat banyak
fitoplankton.
• Limnetik, merupakan daerah yang terkena sedikit cahaya.
• Profundal, dasar perairan yang tidak tembus oleh cahaya
matahari.
LANJUTAN…
Ekosistem air laut, Berbeda dengan ekosistem air tawar, ekosistem air
laut memiliki daerah yang lebih luas dan dalam. Selain itu, kadar
garam pada ekosistem ini cukup tinggi. Adapun daerah pada ekosistem
air laut dibedakan menjadi:
• Litoral yaitu daerah laut yang berbatasan dengan daratan
• Neritik daerah laut yang memiliki kedalaman sampai 200m. Pada daerah
ini paparan cahaya dapat menembus sampai batas wilayah, sehingga
terdapat banyak alga atau produsen lainnya dan ikan – ikan pemakan
alga.
• Batial adalah daerah laut dengan kedalaman 200 – 2000m. Daerah ini
merupakan daerah remang – remang. Karena cahaya tidak dapat menembus
total daerah ini.
• Abisal adalah wilayah laut dalam. Wilayah ini gelap dan dingin, di
wilayah ini banyak ditemukan predator dan tidak ada produsen.
CONTOH EKOSISTEM ALAMI
• Ekosistem Hutan Hujan Tropis, terletak di daerah tropis,
hutan hujan memiliki keragaman yang lebih besar dari kehidupan
tanaman dan hewan daripada jenis ekosistem lain. Seperti
namanya, curah hujan yang signifikan, yang mengarah ke padat,
vegetasi hijau.
• Ekosistem Hutan Dingin, ekosistem hutan yang umum di beriklim
dingin - daerah di mana musim dingin dan musim panas yang
hangat. Mereka biasanya terdiri dari daun pohon, yang
merontokkan daunnya setiap musim gugur , dan pohon konifer,
yang tetap hijau sepanjang tahun.
• Ekosistem Taiga, adalah jenis ekosistem hutan yang terletak di
wilayah utara. Juga disebut hutan boreal, mereka terutama
terdiri dari cemara, pohon konifer, seperti pinus dan cemara.
LANJUTAN…
• Ekosistem Padang Rumput, terletak di zona semi-kering,
mengandung lebar, hamparan tanpa pohon sering dihuni oleh
binatang pemakan rumput. Sub - kategori ekosistem padang
rumput termasuk sabana, yang ditemukan di daerah tropis;
padang rumput, terletak di daerah beriklim; dan stepa, yang
dapat ditemukan di salah satu iklim.
• Ekosistem Padang Pasir, dengan iklim kering dari padang pasir,
ekosistem gurun dicirikan oleh vegetasi yang relatif jarang,
dan jumlah serangga dan hewan juga relatif terbatas.
• Ekosistem Tundra, yang terletak di daerah kutub atau di
puncak-puncak gunung yang tinggi , yang beku dan tertutup
salju sepanjang tahun . Hidup disini sulit , petak tanpa
pohon , tetapi selama musim panas yang singkat , salju bisa
meleleh cukup untuk mengekspos lumut atau bunga liar kecil dan
menarik burung yang bermigrasi .
LANJUTAN…
• Ekosistem Air, berbagai ekosistem air dapat ditemukan di
perairan stagnan atau sangat lambat mengalir. Danau, kolam,
rawa, air tawar dan air asin rawa-rawa, rawa dan laguna adalah
contoh dari ekosistem yang ditemukan di perairan stasioner
atau hampir - stasioner.
• Ekosistem sungai dan Streaming, terdiri dari aliran air tawar,
sungai dan aliran ekosistem pendukung berbagai kehidupan bawah
air. perairan yang relatif bergerak cepat mereka mengandung
kandungan oksigen lebih tinggi dari perairan stasioner,
sehingga keanekaragaman hayati yang lebih besar di antara
spesies tanaman dan hewan .
• Zona Littoral, sering juga disebut garis pantai, bagian yang
biasanya dangkal dari laut di dekat pantai. Perairan di zona
litoral mengalami sebagian besar turbulensi, karena gelombang
aksi. Rumput laut, teritip, moluska dan kepiting dapat
ditemukan di zona pesisir.
LANJUTAN…
• Terumbu karang, sering disebut sebagai "hutan hujan laut"
karena ekosistem ini berkerumun dengan kehidupan yang
diperkirakan seperempat dari spesies laut bergantung pada
mereka untuk makanan atau tempat tinggal. Selain karang dan
ikan berwarna cerah, spons, anemon laut, landak laut dan
kerang membuat rumah mereka di terumbu karang .
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN POPULASI

• Kompetisi, ini dapat terjadi antara populasi yang satu


dengan yang lainnya dalam mempertahankan hidupnya
• Mortalitas, terjadinya suatu kematian/punahnya individu
karena kekurangan sumber makanan, terserang penyakit,dll.
• Natalitas. Yaitu adanya kelahiran yang menyebabkan
pertambahan jumlah individu.
• Migrasi, yaitu keluar dan masuknya populasi yang sama.
• Predasi, yaitu interaksi antar organisme dimana satu
organisme dimangsa oleh organisme lainnya
• Suksesi
POPULASI DAN KOMUNITAS MAKHLUK
HIDUP
• Populasi dalam kumpulan individu sejenis yang biasanya
menghuni daerah tertentu. Populasi mempunyai kemungkinan
untuk berinteraksi yang terlihat dalam bentuk kompetisi
untuk mempertahankan diri atau kerja sama untuk
mempertahankan jenisnya. Satu wilayah biasanya tidak
dihuni oleh satu jenis populasi saja tetapi dihuni oleh
beraneka ragam populasi makhluk, misalnya di komunitas
air tawar bukan hanya dihuni oleh kumpulan ikan saja,
tetapi juga ada tumbuhan air, kura-kura, dan kumpulan
hewan lainnya.
• Ukuran populasi bervariasi dari waktu ke waktu. Beberapa
populasi mempertahankan u ku ra n po pu la si nya se ca ra
konstan, sedangkan populasi lain mengalami ledakan
penambahan jumlah yang sangat besar.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
POPULASI
• Migrasi, faktor ini dibagi menjadi dua faktor lagi, di
antaranya adalah masuknya jenis populasi yang sama
sehingga menyebabkan keseimbangan antara jumlah populasi
dan jumlah makanan menjad i te rp en gar uh. Ke lu ar ny a
sebagian populasi untuk mencari tempat yang lebih baik
juga mempengaruhi pertumbuhan populasi.
• Kompetisi, komponen dalam populasi juga memungkinkan
timbulnya kompetisi sehin gg a me ny eb ab kan pe ng ar uh
pertumbuhan terhadap populasi.
• Penyakit, hal ini sulit untuk dihindari oleh populasi
sehingga ini salah satu penyebab utama musnahnya
populasi.
• Mo r t al it a s, faktor ini sebagai pene ntu ak hi r y an g
disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti kekurangan
sumber makanan, penyakit, stres, dll.
ALIRAN ENERGY DALAM KOMUNITAS ALAMI
Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran energi melalui
pelaku rantai makanan dalam komunitas tersebut. Setiap komunitas memiliki
pelaku rantai makanan sebagai berikut:
• Produsen, yaitu satu jenis makhluk hidup berhijau daun yang mengubah
energi surya menjadi energi kimia dalam jaringannya.
• Konsumen pertama, herbivora, yaitu satu organisme pemakan tumbuhan.
• Konsumen kedua, karnivora, satu organisme pemakan herbivora.
• Konsumen ketiga, karnivora pemakan karnivora lainnya. Namun ada
organisme yang secara fungsional termasuk konsumen pertama, kedua dan
ketiga yaitu manusia.
• Parasit, yaitu organisme yang mendapat makanan yang telah dicerna oleh
organisme lain di tempat dia hidup
• Pemakan bangkai, hewan yang hidup dari kotoran atau tumbuhan yang sudah
membusuk.
• Pengurai, bakteri, mikroba yang menguraikan organisme atau sampah
organik yang melepaskan zat kimia atau panas ke lingkungan untuk kemudian
diserap kembali oleh tumbuhan hidup.
KESIMPULAN
Makhluk hidup memiliki beberapa ciri-ciri dan benda mati
tidak dapat dikategorikan sebagai makhluk hidup, sebab
tidak memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Ada dua
bentuk ekosistem alami, yaitu ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Ukuran populasi bervariasi dari waktu
ke waktu. Beberapa populasi mempertahankan ukuran
populasinya secara konstan, sedangkan populasi lain
mengalami ledakan penambahan jumlah yang sangat besar,
berikut factor yang mempengaruhi populasi, diantaranya
migrasi, kompetisi, penyakit dan mortalitas.
Terpeliharanya satu komunitas tergantung kepada aliran
energi melalui pelaku rantai makanan dalam komunitas
tersebut. Setiap komunitas memiliki pelaku rantai makanan,
diantaranya produsen, konsumen pertama, konsumen kedua,
konsumen ketiga, parasit, pemakan bangkai dan pengurai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai