STUDI LITERATUR
2.4 Ekosistem
Tak ada satupun organisme yang dapat hidup sendiri. Setiap makhluk hidup
membutuhkan makhluk hidup lain untuk bertahan hidup, sehingga ada suatu hubungan antar
makhluk hidup dan habitatnya yang dinamakan ekosistem. Jadi, ekosistem merupakan
penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik
antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dananorganisme
dengan matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.
1. Komponen Abiotik
- Udara
Terdiri dari N2 78%, O2 21%, CO2 0.03%, dan beberapa gas lain. N2 digunakan
untuk membentuk protein dan persenyawaan lain. Lalu O2 dan CO2 digunakan
sebagai gas pembakar dalam proses pernafasan. Komponen lain dalam udara
adalah angin dan kelembapan. Angin berguna untuk menyebar spora dan biji
tumbuhan, sementara kelembapan berfungsi supaya organisme tidak kehilangan
air karena penguapan.
- Air
Air berguna sebagai pelarut dalam sitoplasma, menjaga tekanan osmosis sel, dan
menjaga sel dari kekeringan.
- Mineral
Seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe, Na, dan Cl. Mineral ini diperoleh dalam bentuk ion-
ion yang larut di dalam air tanah untuk metabolisme dan penyusun tubuh dalam
menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fisiologi tubuh.
- Cahaya
Cahaya berguna bagi tumbuhan untuk melakukan fotosintesis.
- Temperatur
Temperatur optimal adalah antara 0 hingga 40oC. Jika suhu dibawah 0oC maka
makhluk hidup akan mengalami hibernasi. Sementara jika suhu diatas 40, maka
makhluk hidup yang mampu hidup hanya ganggang yang tergolong thermofilik
saja. Temperatur yang ideal adalah 27oC sehingga pada suhu ini terdapat
keanekaragaman biota yang tinggi.
- Ph
Makhluk hidup hidup pada pH netral yaitu 7
- Salinitas
Salinitas yang tinggi akan membuat tanaman berplasmosis dan menyebabkan
kematian, terkecuali tanaman bakau yang tahan hidup di lingkungan dengan kadar
garam tinggi.
- Topografi
Topografi mmerupakan keadaan naik turun permukaan bmi di suatu daerah.
Topografi berkaitan dengan kelembapan, suhu, keadaan tanah. Contohnya adah
keanekaragaman hayati di pegunungan tidak sama dengan di dataran rendah.
2. Komponen Biotik
- Produsen: Tumbuhan
- Konsumen: Herbivora, karnivora, omnivora, predator, detritivor, scavanger.
- Dekomposer: Bakteri dan jamur
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa komponen-komponen ini akan saling
berinteraksi dengan yang lainnya. Interaksi ini terbagi menjadi tiga, yaitu interaksi
antar individu untuk membentuk populasi, interaksi antar populasi dalam membentuk
komunitas, dan interaksi antar komunitas dengan komponen abiotik membentuk
ekosistem. Berikut penjelasan lebih lanjutnya:
Sumber: wikipedia.org
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sama dengan
tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi adaptasi dengan banyak minum air dam
pengeluaran urin sedikit, dan mengeluarkan air dengan cara osmosis melalui insang.
2. Ekosistem Pantai
Ekosistem ini berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Ekosistem pantai sini dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut air laut.
Organisme yang hidupdi ekosistem ini memiliki adaptasi struktural sehingga
dapat melekat di substrat keras.
Daerah paling atatas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi
bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi
dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis
dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan
ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.
Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
3. Ekosistem Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari
sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam.
Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini
juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari.
Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,
ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,
kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut yang
menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air
tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu
unggas air.
http://mozaiksains.wordpress.com/2010/04/20/ekosistem-laut/
http://www.sibarasok.com/2013/02/ekosistem-air-laut.html
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0144%20Bio%203-
5e.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem_laut
- Zooplankton
Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang
berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas yang
hidupnya sebagai hewan. Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan
perenang aktif, yang dapat mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa
lapisan perairan, tetapi kekuatan berenang mereka adalah sangat kecil jika
dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu sendiri.
Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu sebagai meroplankton dan holoplankton banyak jenis hewan yang
menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tingkat larva.
Plankton kelompok ini disebut meroplankton atau plankton sementara. Sedangkan
holoplankton atau plankton tetap, yaitu biota yang sepanjang hidupnya sebagai
plankton. (Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984; Arinardi et al.,1994, 1996).
Meroplankton terdiri atas larva dari Filum Annelida, Moluska, Byrozoa,
Echinodermata, Coelenterata atau planula Cnidaria, berbagai macam Nauplius dan
zoea sebagai Artrhopoda yang hidup di dasar, juga telur dan tahap larva
kebanyakan ikan. Sedangkan yang termasuk holoplankton antara lain : Filum
Artrhopoda terutama Subkelas Copepoda, Chaetognata, Chordata kelas
Appendiculata, Ctenophora, Protozoa, Annelida Ordo Tomopteridae dan sebagian
Moluska (Newell dan Newell, 1977; Raymont, 1983; Omori dan Ikeda, 1984).
Menurut Arinardi et al., (1997), zooplankton dapat dikelompokkan
berdasarkan ukurannya menjadi empat ( Tabel 2).
Pteropoda, Copepoda,
3 Makroplankton 2 – 20 mm Euphasid, Chaetognatha
Chepalopoda,Euphasid,
4 Mikronekton 20 – 200 mm Sargestid dan Myctophid