Anda di halaman 1dari 1

1.

Dalam film ini menceritakan tentang berbagai kesalahan fakta ilmiah di IPCC (Panel
Internasional tentang Perubahan Iklim) laporan dan dalam film Al Gore, dan kemudian
ditutup dengan konsekuensi moral dan ekonomi yang serius dari langkah-langkah drastis
yang diusulkan global untuk mengurangi emisi. Monckton kemudian menunjukkan
bagaimana sejarah data suhu global menyimpang: dalam laporan IPCC 1990 Medieval Warm
Period (MWP), di mana suhu naik tiga derajat celsius lebih tinggi dari hari ini, muncul dalam
grafik suhu meliputi 1.000 tahun terakhir, tapi ini digantikan di 2.001 laporan dengan apa
yang disebut 'hoki-stick' grafik, menghilangkan MWP dan dimaksudkan untuk menunjukkan
suhu bumi stabil sampai masa lalu.
Dari grafik tersebut kemudian Monckton meyakinkan dengan cara menunjukkan bahwa
secara historis tidak pernah ada keterkaitan antara karbon dioksida dan suhu. Selain itu,
dalam beberapa tahun terakhir suhu tidak bergerak sesuai dengan prediksi IPCC. Di sisi lain,
ia menunjukkan ada korelasi yang kuat antara aktivitas matahari dan suhu.
Ini termasuk peristiwa cuaca seperti badai Katrina, topan Jepang, es Arktik pemanasan, salju
mencair di Gunung Kilimanjaro , naiknya permukaan laut, kematian beruang kutub, dan
emisi karbon dioksida dan sebagainya. Entah fenomena ini telah terjadi secara rutin
sepanjang sejarah atau dapat dijelaskan dengan fenomena alam. Monckton berkomentar
pedas tentang hal ini, sebab dampak moral yang dihadapi akibat isu pemanasan global ini
menerapkan beban meningkat secara substansial biaya 'bersih dan pajak energi (melalui
skema perdagangan karbon) pada semua orang, tetapi terutama pada keluarga yang rentan di
negara-negara berkembang. Dia menyimpulkan bahwa dalam kasus pemanasan global ini
sebaiknya dapatkan bukti ilmiah secara akurat sebelum adanya kebijakan mengenai hal
tersebut.
2. Pendapat
Saya setuju dengan adanya perubahan iklim , sebab menurut laporan yang baru-baru ini
diterbitkan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan literatur serupa lainnya
memberi kesan bahwa intensitas siklon tropis (artinya badai) bakal meningkat akibat
menghangatnya perairan. Atmosfer serta lautan memang menghangat, sementara residu panas
yang cukup besar yang tersimpan di lautan bakal keluar di suatu waktu di masa depan. Juga
terdapat bukti yang semakin kuat bahwa adanya hubungan antara perubahan iklim dan
naiknya permukaan laut, gelombang panas, kekeringan, serta intensitas curah
hujan.peningkatan SST sebanding dengan peningkatan suhu rata-rata global. Adanya
perubahan iklim (dalam konteks ini adalah pemanasan global) menyebabkan terjadinya
peningkatan SST. Nilai SST yang meningkat dapat menyebabkan daya serap lautan terhadap
gas CO2 berkurang. Apalagi jika ditambah dengan emisi CO2 dari aktivitas manusia
(pembakaran bahan bakar fosil, aktivitas pabrik, dll). Dengan demikian, peningkatan
konsentrasi CO2 di atmosfer akan semakin sulit dihindari dan berpotensi meningkatkan laju
pemanasan global.
Akan tetapi fenomena-fenomena yang terjadi di alam perlu dikaji lebih jauh lagi apakah
fenomena tersebut merupakan dampak dari perubahan iklim atau hanya fenomena ekstrim
yang terjadi di bumi. Sebab jika penelitian ilmiah tidak membahas hal seperti ini,
dikhawatirkan akan salah mengambil kebijakan yang justru dapat merugikan banyak Negara
di dunia.

Anda mungkin juga menyukai