0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
559 tayangan40 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis ekosistem alami dan buatan di Bumi. Ekosistem alami terbentuk secara langsung oleh alam dan mencakup hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, dan lainnya. Sedangkan ekosistem buatan dibuat manusia untuk konservasi, seperti suaka marga satwa, kebun binatang, dan taman safari.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis ekosistem alami dan buatan di Bumi. Ekosistem alami terbentuk secara langsung oleh alam dan mencakup hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, dan lainnya. Sedangkan ekosistem buatan dibuat manusia untuk konservasi, seperti suaka marga satwa, kebun binatang, dan taman safari.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis ekosistem alami dan buatan di Bumi. Ekosistem alami terbentuk secara langsung oleh alam dan mencakup hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, dan lainnya. Sedangkan ekosistem buatan dibuat manusia untuk konservasi, seperti suaka marga satwa, kebun binatang, dan taman safari.
• Bumi adalah planet yang memiliki makhluk hidup di
dalamnya.
• Bumi memiliki permukaan atau kerak bumi yang
tidak tidak rata.
• Hal ini karena adanya dua tenaga yang mengubah
bentuk permukaan bumi.
• Tenaga tersebut adalah tenaga endogen dan tenaga
eksogen. • Akibat dari dua tenaga tersebut, bumi memiliki cekungan dan tonjolan pada permukaannya.
• Tonjolan dan cekungan itu, menyebabkan bumi
memiliki banyak ekosistem yang mewakili setiap tonjolan dan cekungan tersebut.
• Ekosistem adalah tempat berinteraksi antara
biotik dengan biotik dan biotik dengan abiotik.
• Ekosistem terbagi 2, yaitu ekosistem alami dan
ekosistem buatan. • Ekosistem alami adalah ekosistem yang dibuat langsung oleh alam.
• Ekosistem alami, bertugas menjaga
keseimbangan ekosistem.
• Jika ada satu ekosistem yang rusak, maka
keseimbangan lingkungan akan terganggu.
• Ekosistem alami dibagi menjadi beberapa
macam. Contoh Ekosistem Alami : Ekosistem Alami
1. Hutan hujan tropis
* Berada pada daerah yang memiliki iklim tropis.
• Curah hujan di hutan hujan tropis bisa mencapai 200 hingga 225 cm pertahun. • Jenis-jenis pohon yang ada di hutan ini berjenis besar dan tinggi. Spesies tumbuhan paling kaya dan beranekaragam dibanding jenis hutan lainnya (Pinus, Mahoni, Jati, Damar dll.) • Hewan yang biasa ditemukan di hutan hujan tropis adalah jenis-jenis kera, harimau, jenis- jenis burung, badak ataupun babi. 2. Hutan gugur • Berada pada daerah sub tropis. • Curah hujan di hutan gugur betkisar antara 75 hingga 100 cm setiap tahun. • Jenis pohon di hutan ini hanya sedikit. Sekitar 10 hingga 20 jenis pohon saja (pohon oak, pohon basswood, pohon maple dll.). • Jenis pohon di hutan ini tidak besar dan tidak rindang. • Hewan yang bisa ditemukan di hutan ini adalah beruang, hamster, atau hewan yang berhibernasi selama musim dingin. 3. Ekosistem padang rumput
• Dapat ditemukan di daerah dengan iklim tropis
maupun sub tropis. • Curah hujan di padang rumput cenderung rendah. Hanya berkisar antara 25 hingga 50 cm per tahun. • Rata-rata tanaman yang hidup di padang rumput adalah pohong-pohon yang berjenis pendek. • Hewan yang hidup di padang rumput adalah kangguru, singa, jerapah, jaguar, zebra, atau jenis- jenis ular. 4. Hutan sabana
• Terletak pada daerah yang beriklim tropis.
• Curah hujan yang ada di sabana berkisar
antara 95 hingga 150 cm per tahun.
• Jenis hewan yang hidup di sabana antara
lain gajah, kuda, macam tutul, singa, atau jenis- jenis hewan pengerat. 5. Hutan taiga
• Jenis hutan yang hidup di daerah beriklim sub
tropis serta daerah dengan iklim dingin.
• Pohon-pohon yang berada di daerah ini antara
lain cemara, alder, dan jenis pohon berdaun harum lainnya.
• Hewan yang berada di hutan ini adalah
beruang hitam, lynx, atau serigala. 6. Ekosistem tundra
• Ekosistem yang berada pada daerah terdingin
di bumi, yaitu antartika dan artik.
• Musim dingin di daerah tundra sangat panjang,
bisa berlangsung selama 9 bulan.
• Jenis tanaman yang paling kuat bertahan di
daerah tundra adalah jenis lumut.
• Jenis hewan di daerah ini adalah rubah, rusa
kutup, atau bison. 7. Ekosistem gurun
• Berada di daerah bumi dengan temperatur
yang paling panas. * Curah hujan di daerah ini sangat sedikit, bahkan nyaris tidak ada. * Daerah ini adalah dataran tandus berpasir. * Jenis tanaman yang dapat tumbuh di daerah ini adalah kaktus, yang mampu menyimpan cadangan air serta unta yang juga mampu menyimpan cadangan air. 8. Ekosistem sungai
• Aliran air yang ada di permukaan bumi.
• Sungai mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah.
• Aliran sungai mengalir dan berhenti di laut.
• Air sungai termasuk air tawar, sehingga ikan
yang dapat hidup di sungai adalah ikan air tawar seperti ikan nila, ikan gurami, atau ikan lele. 9. Ekosistem danau
• Cekungan besar yang terisi oleh air.
• Danau dapat terbentuk akibat dari aktivitas
gunung api.
• Danau juga dapat terbentuk akibat
sedimentasi yang memotong jalur sungai. 10. Rawa- rawa
• Salah satu ekosistem perairan yang tenang.
• Rawa adalah genangan air yang terjadi di
dataran yang cekung.
• Genangan air ini dapat bersifat musiman,
akibat hujan dan luapan air sungai, atau permanen akibat lokasinya yang dekat dengan sumber air.
* Rawa-rawa biasanya berada di dataran
rendah. 11. Ekosistem pantai
• Adalah daerah pantai yang berada di tepi
laut.
• Daerah ini adalah salah satu daerah hasil
proses sedimentasi oleh air laut.
• Hewan jenis kepiting dan beberapa jenis
kerang dapat ditemukan di daerah ini 12. Ekosistem laut dalam
* Ekosistem yang berada pada kedalaman lebih
dari 2000 m dari permukaan laut. • Suhu pada daerah ini diperkirakan sangat dingin akibat dari tidak masuknya sinar matahari. * Makhluk hidup yang tinggal di daerah ini hanyalah hewan predator serta hewan pemakan bangkai serta hewan berfluoresen. Pembagian Zona Laut Berdasarkan Kedalaman 1. Zona Fotik (Euphotic zone) Wilayah perairan laut yang dapat ditembus sinar matahari, kedalamannya hingga mencapai kurang lebih 200 m. Beragam jenis biota hidup di zona ini seperti terumbu karang, ikan, rumput laut dan lainnya.
2. Zona Twilight (Disphotic zone)
Wilayah titik remang-remang, minim cahaya sehingga jumlah produsen kurang, sebab mereka tidak bisa melakukan aktifitas fotosintesis. Kedalamannya antara 200 sampai 2000 meter. Contoh hewan laut yang hidup di zona ini diantaranya ikan paus, hiu dan gurita.
3. Zona Afotik (Aphotic zone)
Wilayah dimana tidak sedikitpun cahaya matahari dapat menembus kedalaman lautan. Zona ini disebut laut dalam dan biota yang hidup disini adalah biota-biota unik seperti biota yang memiliki kemampuan menghasilkan cahaya sendiri atau sering disebut juga bioluminescene. Pendaran cahaya tersebut dihasilkan dari reaksi zat kimia tertentu yang diproduksi oleh makhluk tersebut. 13. Ekosistem terumbu karang
* Ekosistem laut dangkal, sinar matahari masih
dapat masuk. • Dalam ekosistem ini terumbu karang dan rumput laut dapat untuk melakukan fotosintesis. • Hewan laut di daerah ini lebih banyak dan bervariasi 14. Ekosistem estuari
• Ekosistem tempat bertemunya air tawar dan
air laut.
• Dalam ekosistem ini, tanaman yang bisa
ditemukan adalah jenis tanaman mangrove.
• Sedangkan hewan yang bisa ditemukan
adalah beberapa jenis kepiting. Ekosistem Buatan
• Ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibuat
oleh manusia. • Fungsi ekosistem buatan adalah menjaga ekosistem alami tetap seimbang. • Ekosistem buatan dibuat untuk melestarikan hewan atau tumbuhan yang ada terancam punah, sehingga tidak ada lagi makhluk hidup yang punah di bumi. • Ekosistem buatan adalah salah satu cara untuk melestarikan keanekaragaman hayati. • Ekosistem buatan adalah suaka marga satwa, kebun raya, kebun binatang, dan taman safari. 1. Suaka marga satwa
• Adalah upaya perlindungan pada ekosistem
yang dinilai memiliki keunikan. • Keunikan itu juga berisi berbagai macam jenis flora dan fauna yang harus dilindungi. • Suaka marga satwa dibuat oleh manusia langsung di alam. 2. Taman hutan raya
• Adalah taman hutan yang sebagian masih habitat asli,
dan sebagian telah di perbarui dengan lingkungan buatan. • Taman hutan raya mengkhususkan pada konservasi koleksi tumbuhan. • Ciri- ciri hutan raya adalah mempunyai koleksi tumbuhan yang banyak serta unik, mempunyai wilayah yang luas, serta masih memiliki keindahan habitat aslinya. • Hutan raya juga dapat dikatakan sebagai hutan buatan, karena sebagian besar dibuat oleh manusia. 3. Kebun binatang
• Adalah salah satu bentuk konservasi dengan
memakai lingkungan alam buatan, yang terpisah-pisah pada setiap jenis spesies. • Kekurangan dari kebun binatang adalah, hewan berada di dalam kandang yang terbatas. • Banyak kebun binatang yang tidak dirawat dengan baik. Akibatnya banyak binatang yang mati atau kelaparan. 4. Taman safari
• Adalah upaya pelestarian flora dan fauna melalui
pembuatan lingkungan buatan. • Berbeda dengan kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu kandang, pada taman safari, beberapa spesies berada dalam satu wilayah besar. • Setiap wilayah terpisah oleh pagar tinggi. Pengunjung harus memakai mobil atau kendaraan dari taman safari jika ingin mengunjungi serta melihat jenis fauna dan flora di dalamnya. • Taman safari adalah salah satu cara melestarikan lingkungan dengan metode eksitu. • Taman safari memakai metode yang jauh lebih baik dari pada kebun binatang, sehingga hewan tidak merasa terkekang. 5. Waduk
* Adalah sebuah tempat penampungan air raksasa yang
di buat oleh manusia. • Waduk juga sebagai penghalang aliran air sungai, sehingga aliran menjadi meninggi dan terlihat seperti danau yang besar. • Waduk juga biasa di sebut sebagai bendungan. • Waduk berfungsi sebagai salah satu penyedia air bagi masyarakat, selain itu waduk juga di pakai sebagai bagian dari sistem irigasi di sawah. • Waduk dapat menjadi ekosistem baru bagi ikan-ikan air tawar. • Setiap ekosistem memiliki kekhasan masing-masing. Penting bagi manusia untuk mau menjaga keseimbangan lingkungan