Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AGROEKOLOGI

MAKALAH

OBSERVASI KEANEKARAGAMAN DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM


SAWAH DI GUNUNG GATHAK

Oleh :
Handayani Pratiwi 20180210129
Prawidya Tyas Utami 20180210130
Elsa Aprilia Putri 20180210131
Merlinda Astuti 20180210132
Sufiyanti Puji Lestari 20180210133
Claudia Bintania Ayu L 20180210134
Isna Qurrotu Aini 20180210135

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Agroekosistem sawah memiliki keberagaman flora dan fauna di dalam


ekosistemnya, flora dan fauna tersebut keragamannya rendah sehingga
keseimbangan yang terjadi bersifat labil. Fauna yang ada di dalam sawah kebanyakan
serangga hama, serangga hama merupakan masalah utama dalam usaha tani padi
yang tidak berproduksi sesuai potensinya, sehingga berdampak pada ketidakstabilan
hasil panen. Pada pertumbuhan vegetative dan generative serangga hama dapat
menyerang tanaman padi dengan tingkat kerusakan dan kehilangan hasil yang
bervariasi. Berdasarkan fungsinya kelompok serangga agroekosistem sawah meliputi
serangga hama, musuh alami, dan serangga netral.

Sistem budidaya pada agroekosistem sawah dapat mempengaruhi


keanekaragaman musuh alami. Budidaya padi dengan penggunaan bahan kimia
secara rasional dapat mempertahankan keberadaan musuh alami terutama Arthropoda
predator. Penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida sintetik) yang intensif dalam
budidaya tanaman secara konvensional dapat menekan populasi musuh alami
(Widiarta et al., 2006). Untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan maka tindakan
mengurangi serangan hama melalui pemanfaatan musuh alami sangat perlu dilakukan
karena dapat meningkatkan stabilitas ekosistem. Mekanisme pengaturan populasi
serangga hama oleh serangga predator dapat dimanfaatkan untuk mencapai pertanian
berkelanjutan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian agroekosistem sawah dan manfaat ?
2. Apa saja komponen yang ada di dalam agroekosistem sawah ?
3. Apa saja interaksi yang terjadi di dalam agroekosistem sawah ?
4. Bagaimana komponen dasar agroekosistem sawah ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian agroekosistem sawah dan fungsinya.
2. Untuk mengetahui komponen yang ada di dalam agroekosistem sawah.
3. Untuk mengetahui interaksi yang ada di dalam agroekosistem sawah.
4. Untuk mengetahui komponen dasar agroekosistem sawah.
II. PEMBAHASAN
A. Sawah

Tanah sawah diartikan sebagai tanah untuk bertanam padi sawah yang digenangi,
baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.
Istilah tanah sawah bukan merupakan istilah taksonomi, tetapi merupakan istilah
umum seperti halnya tanah hutan, tanah perkebunan, tanah pertanian, dan sebagainya.
Segala macam jenis tanah dapat disawahkan asalkan air cukup tersedia. Padi sawah
juga ditemukan pada berbagai macam iklim yang jauh lebih beragam dibandingkan
dengan jenis tanaman lain,sehingga sifat tanah sawah sangat beragam sesuai dengan
sifat tanah asalnya (Hardjowigeno e t al. 2004). Nasoetion dan Winoto (1996)
menyatakan manfaat sawah dapat dibagi menjadi sepuluh unsur yaitu:

1. Penghasil bahan pangan


2. Penyedia kesempatan kerja di sector pertanian
3. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak lahan
4. Sumber PAD melalui pajak lainnya
5. Mencegah urbanisasi melalui kesempatan kerja yang diciptakan lahan sawah
6. Sebagai sarana bagi tumbuhnya kebudayaan tradisional
7. Sebagai sarana tumbuhnya rasa kebersamaan atau gotong royong
8. Sebagai sumber pendapatan masyarakat
9. Sebagai sarana refreshing
10. Sebagai sarana pariwisata

Seluruh manfaat tersebut dapat dirasakan secara terus-menerus dari satu generasi
ke generasi selanjutnya apabila generasi saat ini mampu menjaga kelestariannya.
Sebaliknya, apabila generasi sekarang tidak peduli terhadap sawah maka generasi
selanjutnya akan menanggung beban atas hilangnya sawah yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia.
B. Komponen Agroekosistem Sawah
a. Komponen biotik

Pada observasi agroekosistem sawah di Gunung Gathak terdapat padi,


capung, kepik hijau, bekicot, kupu-kupu, kepiting kecil, belalang, katak, jangkrik,
ikan kecil, ulat genjer, Bidens frondosa.

b. Komponen abiotic

Pada observasi agroekosistem sawah di Gunung Gathak terdapat tanah


lempung, air irigasi, suhu panas, dan kelembaban cukup.

C. Interaksi pada Agroekosistem Sawah


a. Interaksi antar Komponen Biotik

Terdapat dua interaksi, yakni interaksi padi dengan tanaman liar dan interaksi
padi dengan tanaman genjer. Interaksi tanaman padi dengan tanaman liar
merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen biotik,
merupakan interaksi antar organisme. Rumput liar adalah tumbuhan yang
keberadaannya tidak diiginkan pada lahan pertanian karena rumput liar ini secara
langsung maupun tidak langsung akan merugikan para petani padi pada umumnya
dan menurunkan produksi tanaman padi yang tidak bisa di capai pada petani padi
tersebut, karena rumput liar mengganggu proses pertumbuhan tanaman padi
dengan kompetisi. Penurunan kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya
kompetisi rumput liar dengan tanaman dalam memperebutkan air, tanah, cahaya,
matahari, unsur hara, ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan
tanaman terhambat. Kandungan alelopati pada rumput liar juga dapat menekan
pertumbuhan tanaman utama /tanaman padi (Saroni, 2013).

Interaksi tanaman padi dengan tanaman genjer merupakan interaksi antara


komponen biotik dengan komponen biotik, merupakan interaksi antar organisme.
Genjer/ paku rawan merupakan tumbuhan rawa yang biasa hidup di sawah.
Banyak penelitian yang menyatakan bahwa genjer dapat berguna untuk
menyerap zat pencemar di air dan untuk lingkungan sawah untuk menghindarkan
sawah dari pencemaran sehingga tanaman dapat tumbuh dengan normal. Selain
itu tanaman Genjer ini dapat digunakan untuk menurunkan kadar Pb pada air
sawah paling baik diantara tanaman air lainnya yakni berkisar antara 51,00 –
89,73 % , diamana Pb dalam air ini akan terserap oleh tanaman di sawah yang
dapat membahayakan konsumen (Lopes, 2011).

Hubungan antara genjer dan tumbuhan sawah yakni saling menguntungkan


dimana logam berat seperti timbal diserap oleh genjer dan atas penyerapan ini air
disawah terbebas dari pencemaran dan dapat menyuburkan tumbuhan sawah,
interaksi yang saling menguntungkan ini disebut dengan simbiosis mutualisme.

b. Interaksi Antar Komponen Abiotik dan Interaksi Komponen Biotik dengan


Abiotik.

Komponen Abiotik merupakan salah satu komponen penting dalam


ekosistem. Komponen Abiotik yang terdapat di sawah yang kami amati antara
lain: cahaya matahari, air sungai, batu, tanah, dan angin. Beberapa interaksi yang
terdapat pada ekosistem sawah yaitu antara air dengan tanah, air dengan cahaya
matahari, tanah dengan cahaya matahari, dan interaksi lainnya. Salah satu bentuk
interaksi yang utama yaitu interaksi antara air dengan tanah. Interaksi tersebut
saling menguntungkan karena tanah membutuhkan air dalam keadaan tergenang.
Sedangkan Salah satu interaksi yang terjadi antara komponen biotik dan abiotik
yang terdapat pada ekosistem sawah yaitu antara tanah, air, dan tanaman padi.
Tanaman padi membutuhkan tanah sebagai media tumbuh yang mengandung zat
hara, air untuk siklus hidup serta metabolisme tanaman padi, dan cahaya matahari
untuk proses fotosintesis yang menghasilkan cadangan makanan.
D. Komponen Dasar Agroekosistem Sawah
1. Produktivitas
Produktivitas rendah karena petani di daerah tersebut masih menggunakan
system pertanian tradisional sehingga hasil yang diperoleh kurang maksimal.
2. Stabilitas
Stabilitas di daerah tersebut tinggi karena terjaga dan dirawat serta berada di
sekitar pemukiman masyarakat.
3. Pemerataan
Pemerataan tinggi karena jumlah lahan sawah di daerah tersebut masih
banyak sehingga jumlahnya sesuai kebutuhan manusia di daerah tersebut.
4. Keberlanjutan
Keberlanjutan tinggi karena kemungkinan terjadi kerusakan lingkungan dan
tekanan dari luar relative rendah.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sawah diartikan sebagai


tanah untuk bertanam padi yang digenangi terus-menerus sepanjang tahun maupun
bergiliran dengan tanaman palawija. Manfaat utama sawah sebagai penghasil pangan
sehingga dapat memenuhi kebutuhan manusia. Komponen yang ada di dalam
agroekosistem sawah terbagi menjadi dua bagian yaitu komponen abiotic dan biotik.
Pada agroekosistem sawah terdapat interaksi antar komponen biotik, interaksi antar
komponen abiotik dan interaksi komponen biotik dengan abiotic. Komponen dasar
agroekosistem sawah pada daerah tersebut yaitu produktivitas rendah, stabilitas,
pemerataan dan keberlanjutannya tinggi.
Daftar Pustaka

Widiarta, I.N., Kusdiaman, D., & Suprihanto. 2006. Keragaman arthropoda pada padi
sawah dengan pengelolaan tanaman terpadu. Jurnal Hama dan Penyakit Tumbuhan
Tropika 6(2): 61–69.
Hardjowigeno S,e t al . 2004. ”Morfologi dan Klasifikasi Tanah Sawah”.dalam B u k u T
a n a h S a w a h d a n T e k n olo gi Pengelolaannya . Pusat Penelitian dan
Pengembanagan Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanaian. Deoatremen
Pertanian. 2004.
Sudrajat. 2015. Mengenal Lahan Sawah dan Memahami Multifungsinya Bagi Manusia
dan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Heddy, Suwono. 2004. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi. Jakarta: Pt. Raja Grafindo
Persada.
Sudarmaji. 2004.Ekologi Ekosistem. Jember: Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
LAMPIRAN

Sawah di Gunung Gathak Air Irigasi

Padi dan genjer Genjer Bidens frondosa

Belalang Kepik hijau

Anda mungkin juga menyukai