Disusun oleh :
II. PEMBAHASAN
A. TANAMAN
Berdasarkan klasifikasi tanaman kacang tanah terdiri atas :
Kingdom: Plantae(tumbuhan)
Divisi:Tracheophyta
Kelas:Magnoliophyta
Ordo:Leguminales,
Famili:Papilionacea
Genus:Arachis
Species:Arachis hypogaeaL.
Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein nabati yang cukup
penting dalam pola menu makanan penduduk. Di masyarakat, kacang tanah ini
memiliki beberapa nama antara lain kacang cina, kacang brol, dan kacang brudul
(Jawa). Kacang tanah adalah komoditas agrobisnis yang bernilai ekonomis cukup
tinggi danmerupakan salah satu sumber protein dalam pola pangan penduduk
Indonesia. Kebutuhan kacang tanah dari tahun ketahun terus meningkat, sejalan
dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan gizi masyarakat, kapasitas
industri pakandan makanan Indonesia (Hasanah, 2002).
Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi 2 tipe yaitu tipe tegak
dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya kebanyakan lurus atau
sedikit kering dan umur panennya berkisar yaitu 100-120 hari, sehingga lebih
cepat panen. Kacang tanah tipe menjalar percabangannya tumbuh ke samping,
dan umur panennya berkisar antara 180-210 hari (Adisarwanto, 2000).
Daun kacang tanah adalah daun majemuk bersirip genap, terdiri atas
empat anak daun yang bentuknya bulat, elip atau agak lancip dan berbulu. Bunga
kupu-kupu,tajuk 4 daun berjumlah 5 dan 2 diantaranya bersatu berbentuk seperti
perahu. Mahkota bunga berwarna kuning kekuningan. Buah berbentuk polong
berada didalam tanah. Buah berisi sesuai varietas, kulit tipis ada yang berwarna
putih dan ada yang merah serta biji berkeping dua.
Bunga berbentuk kupu-kupu berwarna kekuning-kuningan dan bertangkai
panjang yang tumbuh dari ketiak daun. Fase berbunga biasanya berlangsung
setelah tanaman berumur 4-6 minggu. Bunga kacang tanah menyerbuk sendiri
(selfing) pada malam hari dan hanya 70-75 % yang membentuk bakal polong
(ginofora). Bunga mekar selama 24 jam kemudian layu dan gugur (Sumarno,
1986).
Polong kacang tanah berkulit keras dan berwarna putih kecoklatan dan
setiap polong mempunyai 1-4 biji. Polong terbentuk setelah terjadi pembuahan.
Bakal buah tersebut tumbuh memanjang, hal ini disebut ginofor yang akan
menjadi tangkaipolong. Ginopor terbentuk diudara, sedangkan polong terbentuk
di dalam tanah. Biji kacang tanah berbentuk agak bulat sampai lonjong,
terbungkus kulit biji tipisberwarna putih dan merah (Marzuki, 2007).
B. SYARAT TUMBUH
Kacang tanah memerlukan iklim yang panas tetapi sedikit lembab yaitu
antara 65% sampai 75%. Pada iklim tropis tanaman kacang tanah juga memenuhi
syarat tumbuh. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman kacang tanah antara 800-
1.300 mm/tahun. Hujan yang terus-menerus akan meningkatkan kelembaban di
sekitar pertanaman kacang tanah, Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak
terlalu sulit, karena suhu udara minimal bagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28–
32 oC. Kelembaban udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65-75 %.
Penyinaran sinar matahari dibutuhkan secara penuh bagi tanaman kacang tanah,
terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang. Ketinggian
tempat yang baik dan ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian
dibawah 500 m dpl. Jenis kacang tanah tertentu dapat ditanam pada ketinggian
tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal (Tim Bina Karya Tani, 2009) .
Jenis tanah yang sesuai untuk tanaman kacang tanah adalah jenis tanah
yang gembur, bertekstur ringan dan subur, cukup mengandung unsur hara (Ca,
N,P, dan K), sedangkan derajat keasaman tanah yang sesuai untuk budidaya
kacang tanah adalah pH antara 5,0–6,5 (Suprapto, 2006). Kekurangan air akan
menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati. Air yang diperlukan
tanaman berasal dari mata air atau sumber air yang ada disekitar lokasi
penanaman. Tanah yang baik bagi pertumbuhan kacang tanah yaitu tanah
berdrainase dan berserasi baik atau lahan yang tidak terlalu becek dan tidak terlalu
kering,.
C. OPT
2. Kutu Kebul
Serangga kutu kebul ini berwarna putih dengan sayap jernih, ditutupi lapisan
lilin yang bertepung, Serangga ini biasa meletakkan telur di permukaan bawah
daun muda, untuk penyerangan serangga jenis ini dengan cara mengisap cairan
daun baik serangga muda maupun serangga tua. Ekskreta kutu kebul ini
menghasilkan embun madu yang merupakan media tumbuh cendawan jelaga,
sehingga tanaman sering tampak berwarna hitam, serangga ini juga termasuk
serangga penular penyakit Cowpea Mild Mott;e Virus (CMMV) pada kacang
tanah dan kacang-kacang lainnya.
3. Tungau Merah
Tubuh tungan merah ini berwarna merah dengan tungkai putih. Perkembangan
dari telur hingga menjadi tungau dewasa berkisar kurang lebih 15 hari, telur
serangga jenis ini biasanya diletakkan di permukaan bawah daun kacang tanah.
Tungau menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan daun sehingga daun
berwarna kekuningan. Pada daun yang terserang akan dijumpai jaringan benang
halus yang digunakan oleh tungau dewasa untuk berpindah dari daun satu ke daun
yang lain.
4. Thrips
Thrips merupakan jenis serangga kecil yang hidup di bagian bunga dan
cekungan/lipatan daun pada tanaman kacang tanah. Telur thrips ini iasanya
diletakkan di dalam jaringan daun muda. Nimfa dan serangga dewasa menyerang
dengan menghisap daun yang dapat menyebabkan mekrotik dan serangan berat
daun menjadi keriting.Serangga pada daun muda menyebabkan daun nekrotik dan
keriting sehingga dapat meneyebabkan gagal panen.
6. Ulat grayak
Serangga dewasa jenis ini berupa ngengat abu-abu, dimana telur serangga ini
biasa diletakkan padadaun secara berkelompok. Ulat grayak yang baru keluar dari
telur akan berkelompok di permukaan daun dan memakan jaringan epidermis
daun, ulat grayak ini aktif makan pada malam hari dan meninggalkan apidermis
atas dan tulang daun yang terserang berwarna putih Kepompong terbentuk di
dalam tanah, setelah 9-190 hari kepompong akan berubah menjadi ngengat. Selain
memakan daun, ulat dewasan memakan polong muda atau tulang daun muda,
sedang pada daun yang tua, tulang-tulangnya akan tersisa.
7. Rayap
Rayap menyerang tanaman kacang tanah melalui tiga cara: (1) masuk langsuk
ke dalam system perakaran, menggerek di dalam akar dan batang, dan akhirnya
menyebabkan tanaman mati, (2) langsung menggerek dan melubangi polong dan
merusak biji, dan (3) langsung meruk=sak urat polong kacang tanah. Polong yang
terserang rayap dapat membuat kacang tanah peka terhadap serangan jamur
Aspergillus spp.
V. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kasus tanaman kacang
Pak Nino yaitu terserang penyakit “Sapu Setan”, dan penyelesaiannya dapat dilakukan
dengan cara memilih benih sehat yang telah diuji atau varietas yang tahan terhadap
penyakit sapu setan. Selain itu juga dapat dilakukan dengan pencegahan terhadap opt
yang menyebabkan atau membawa virus penyakit sapu setan ini.
VI. SARAN
Dilakukan monitoring secara berkala guna mengetahui gejala gejala yang terjadi
pada tanaman kacang, dan penanggulangan dengan cara diberikan pestisida maupun
pupuk untuk menunjang pertumbuhan tanaman kacang tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. 2000. Meningkatkan Produksi Kacang Tanah di Lahan Sawah dan Lahan
Kering. Penebar Swadata, Jakarta.
Danarti dan S. Najiyati. 1998. Palawija Budidaya dan Analisa Usaha Tani. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Hasanah, M. 2002. Pengembangan Industri Benih Tanaman Industri. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Bogor. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
(BALITRO).
Marwoto. Hama Utama Kacang Tanah dan Strategi Pengendaliannya. Balai Penelitian Tanaman
Aneka Kacang dan Umbi.
Sumarno, 1986. Memperpanjang Daya Simpan Benih Dengan Urea. Penelitian Pertanian 7:57-
61.
Tim Bina Karya Tani. 2009. Budidaya Tanaman Kacang Tanah. Yrama Widya. Bandung.