Anda di halaman 1dari 4

VARIETAS UNGGUL KEDELAI Teknologi Produksi

Potensi Umur Bobot Kacang Hijau


Varietas hasil panen 100 biji Keunggulan
(t/ha) (hari) (g)
Kacang hijau (Vigna radiata) dapat ditanam di lahan sawah pada
Wilis 2,5 85–90 10 Tahan rebah; agak tahan karat musim kemarau atau di lahan tegalan pada musim hujan. Di tingkat
daun dan virus
Kaba 2,6 85 10,4 Tahan rebah; Polong tidak mudah
petani, rata-rata produktivitas baru mencapai 0,9 ton/ha. Dengan
pecah;Agak tahan penyakit karat daun teknik budidaya yang tepat hasilnya dapat mencapai 2 ton/ha. Saat
Ijen 2,5 83 10,7 Toleran hama ulat grayak ini tersedia pilihan varietas unggul kacang hijau yang beragam baik
Tanggamus 2,6 88 11,0 Adaptif lahan kering masam ukuran bijinya (besar atau kecil), dan kulit biji yang hijau kusam atau
Burangrang 3,6 80–82 16 Toleran karat daun mengkilat. Pemilihan varietas hendaknya disesuaikan dengan
Anjasmoro 3,7 82–92 16 Tahan rebah, agak tahan karat daun; permintaan pasar.
Polong tidak mudah pecah
Argomulyo 3,1 80–82 16 Tahan rebah, toleran karat daun 1. Benih dan Varietas
Grobogan 3,4 76 18 Genjah, sesuai ditanam di lahan
• Semua varietas kacang hijau yang telah dilepas cocok ditanam
kering pada awal musim hujan
Gepak Kuning 2,9 73 8,3 Rendemen tahu tinggi
di lahan sawah maupun tegalan.
Detam-1 3,5 84 14,8 Protein tinggi; Agak tahan pengisap • Varietas unggul yang tahan penyakit embun tepung dan bercak
(kedelai hitam) polong; Sesuai untuk kecap daun seperti Sriti, Kutilang, Perkutut, dan Murai dapat
Detam-2 3,0 82 13,5 Protein tinggi; Agak tahan dianjurkan untuk ditanam pada daerah endemik.
(kedelai hitam) pengisap polong; Agak tahan
kekeringan; Sesuai untuk kecap • Kebutuhan benih sekitar 20 kg/ha dengan daya tumbuh 90%.
Gema 3,1 73 11,9 Sangat genjah, biji bulat, 2. Penyiapan Lahan
agak tahan penggerek polong
Dering 1 2,8 81 10,7 Toleran kekeringan pada fase • Pada lahan bekas padi, tidak perlu dilakukan pengolahan tanah
reproduktif (Tanpa Olah Tanah = TOT). Tunggul padi perlu dipotong
Detam 3 Prida 3,2 75 11,8 Genjah, agak toleran kekeringan, pendek.
sesuai untuk kecap
Detam 4 Prida 2,9 76 11,0 Genjah, agak toleran kekeringan
• Apabila tanah becek maka perlu dibuat saluran drainase
sesuai untuk kecap dengan jarak 3–5 m.
Dena 1 2,9 71-85 14,3 Toleran naungan 50%, sesuai • Untuk lahan tegalan atau bekas tanaman palawija lain
untuk lahan hutan/perkebunan (jagung) perlu pengolahan tanah:
Dena 2 2,3 71-84 13,7 toleran naungan 50%, sesuai
untuk lahan hutan/perkebunan
° pembajakan sedalam 15–20 cm, dihaluskan dan diratakan.
GM26 3,8 72 22,9 Genjah, biji besar, sesuai untuk ° saluran irigasi dibuat dengan jarak 3–5 m.
(calon varietas) lahan sawah
3. Cara Tanam
Demas-1 2,51 84 13,0 Tahan penggerek polong, Agak tahan
hama pengisap polong, Rentan ulat • Tanam dengan sistem tugal, dua biji/lubang.
grayak, Tahan karat daun
• Pada musim hujan, digunakan jarak tanam 40 cm x 15 cm
Devon-1 3,09 83 15,3 Isoflavon tinggi (2.200 μg/g)
sehingga mencapai populasi 300–400 ribu tanaman/ha.
• Pada musim kemarau digunakan jarak tanam 40 cm x 10 cm
sehingga populasinya sekitar 400–500 ribu tanaman/ha.

10 ⎟ ⎟ 15
• Pada bekas tanaman padi, penanaman kacang hijau tidak boleh 2. Pengendalian Penyakit
lebih dari 5 hari sesudah padi dipanen. • Penyakit utama pada kedelai adalah karat daun Phakopsora
• Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur tidak lebih pachyrhizi, busuk batang, dan akar Schlerotium rolfsii dan
dari 7 hari. berbagai penyakit yang disebabkan virus.
4. Pemupukan • Penyakit karat daun dikendalikan dengan fungisida yang
• Untuk lahan yang kurang subur, tanaman dipupuk 45 kg Urea mengandung bahan aktif mancozeb.
+ 45–90 kg SP36 + 50 kg KCl/ha yang diberikan pada saat • Penyakit busuk batang dan akar dikendalikan menggunakan
tanam secara larikan di sisi lubang tanam sepanjang barisan jamur antagonis Thrichoderma harzianum.
tanaman. • Untuk penyakit virus, dilakukan dengan mengendalikan
• Bahan organik berupa pupuk kandang sebanyak 15–20 ton/ vektornya (yaitu kutu) dengan insektisida deltametrin (seperti
ha dan abu dapur sangat baik untuk pupuk dan diberikan Decis 2.5 EC) dosis 1 ml/l air, dan nitroguanidin/imidakloprit
sebagai penutup lubang tanam. (seperti Confidor) dosis 1 ml/l air.
• Di lahan sawah bekas padi yang subur, tanaman kacang hijau • Waktu pengendalian disesuaikan dengan kondisi di per-
tidak perlu dipupuk maupun diberi bahan organik. tanaman, umumnya pada umur 45–50 hari.
5. Mulsa Jerami
PANEN DAN PASCAPANEN
• Untuk menekan serangan hama lalat bibit, pertumbuhan
gulma, dan penguapan air, jerami padi sebanyak 5 ton/ha • Panen dilakukan apabila 95% polong pada batang utama telah
dapat diberikan sebagai mulsa. berwarna kuning kecoklatan.
6. Penyiangan • Panen dapat dimulai pada pukul 09.00 pagi, pada saat air
embun sudah hilang.
• Penyiangan dilakukan dua kali pada saat tanaman berumur 2
dan 4 minggu. • Panen dilakukan dengan memotong pangkal batang dengan
• Pada daerah yang sukar mendapatkan tenaga kerja dapat sabit. Hasil panenan ini segera dijemur beberapa hari
digunakan herbisida pra-tumbuh non-selektif seperti Lasso, kemudian dikupas dengan thresher atau pemukul (digeblok).
Roundup, Paraquat, Dowpon, atau Goal dengan takaran 1–2 • Butir biji dipisahkan dari kotoran/sisa kulit polong dan dijemur
liter/ha yang diberikan 3–4 hari sebelum tanam. kembali hingga kadar air biji mencapai 10–12% saat disimpan.
• Untuk keperluan benih, biji kedelai perlu dikeringkan lagi
7. Pengairan
hingga kadar air mencapai 9–10%, kemudian disimpan dalam
• Bila tersedia fasilitas pengairan, dapat dilakukan pengairan kantong plastik tebal atau dua lapis kantong plastik tipis.
pada periode kritis kacang hijau terhadap ketersediaan air
yaitu saat menjelang berbunga (umur 25 hari) dan pengisian
polong (45–50 hari). Pengairan diberikan melalui saluran antar-
bedengan.
• Pada daerah panas dan kering (suhu udara 30–31 oC dan
kelembaban udara 54–62%) pertanaman perlu diairi dua kali
pada umur 21 hari dan 38 hari. Sedangkan untuk daerah yang
tidak terlalu panas dan kering, pengairan cukup diberikan satu
kali pada umur 21 hari atau 38 hari.
• Bila ditanam segera setelah padi sawah yang tanahnya Vertisol
(lempung), pengairan tidak perlu diberikan, karena walaupun

16 ⎟ ⎟ 9
Tabel 2. (Lanjutan) lapisan atas tanah ini sangat keras dan retak-retak (“nelo” bhs
Jawa), namun di bagian bawahnya masih menyimpan air yang
Jenis hama Ambang kendali Alternatif pengendalian
cukup bagi pertanaman kacang hijau sampai panen.
Pengisap daun 8. Pengendalian Hama
Thrips • Gejala daun keriting • Tanam serempak dengan
• Hama utama kacang hijau adalah lalat kacang Agromyza pha-
Aphis sp. pada kacang hijau selisih waktu kurang 10 hari
seoli, ulat jengkal Plusia chalcites, kepik hijau Nezara viridula,
Bemisia sp. • Populasi Aphis, Bemisia • Pemantauan rutin
dan Thrip cukup tinggi • Semprot insektisida
kepik coklat Riptortus linearis, penggerek polong Maruca
testutalis dan Etiella zinckenella, dan kutu Thrips.
Kumbang kedelai • Intensitas kerusakan • Tanam serempak
• Pengendalian hama dapat dilakukan dengan insektisida,
Phaedonia inclusa daun lebih dari 12,5% • Pemantauan rutin; pungut
• 2 ekor per 8 tanaman bila menemukan hama
seperti: Confidor, Regent, Curacron, Atabron, Furadan, atau
atau 1 ekor/4 tanaman • Semprot insektisida pada Pegassus dengan dosis 2–3 ml/liter air dan volume semprot
saat ambang kendali 500–600 liter/ha.
Pemakan polong • Intensitas kerusakan • Tanam serempak dengan • Pada daerah endemik lalat bibit Agromyza phaseoli perlu tin-
Helicoverpa armigera daun mencapai lebih selisih waktu kurang 10 hari dakan perlakuan benih dengan insektisida Carbosulfan (10 g/
dari 2% • Pergiliran tanam kg benih) atau Fipronil (5 cc/kg benih).
• 2 ekor ulat per rumpun • Semprot dengan insektisida
9. Pengendalian Penyakit
umur lebih dari 45 HST bila populasi mencapai
ambang kendali • Penyakit utama adalah bercak daun Cercospora canescens,
• Penyemprotan NPV (25 ulat busuk batang, embun tepung Erysiphe polygoni, dan penyakit
yang sakit dilarutkan dalam puru Elsinoe glycines.
500 l air untuk satu hektar) • Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan fungisida
• Tanaman perangkap
seperti: Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsene MX 200 atau
jagung 3 umur: genjah,
sedang dan panjang Daconil pada awal serangan dengan dosis 2 g/l air.
• Lepas parasitoid • Penyakit embun tepung Erysiphe polygoni sangat efektif
Trichograma spp. dikendalikan dengan fungisida hexakonazol yang diberikan
Penggerek polong • Intensitas kerusakan • Tanam serempak dengan pada umur 4 dan 6 minggu.
Etiella sp. 2 ekor ulat per rumpun selisih waktu kurang 10 hari • Penyakit bercak daun efektif dikendalikan dengan fungisida
Maruca spp. umur lebih dari 45 HST • Pergiliran tanam hexakonazol yang diberikan pada umur 4, 5 dan 6 minggu.
• Semprot dengan insektisida
bila populasi mencapai 10. Panen dan Pascapanen
ambang kendali • Panen dilakukan apabila polong berwarna hitam atau coklat.
• Pelepasan parasitoid
• Pemanenan umumnya dilakukan dengan cara dipetik. Namun,
Trichogramma spp.
varietas-varietas unggul kacang hijau yang ditanam dengan
Pengisap polong • Pemantauan dilakukan • Tanam serempak dengan teknik budi daya dan pengairan yang tepat, akan masak
Nezara viridula umur 42–70 HST selisih waktu kurang dari 10
serempak (³ 80%) sehingga dapat juga dipanen dengan sabit.
Piezodorus sp. • Intensitas kerusakan hari
Riptortus linearis >2% • Pergiliran tanam • Polong segera dijemur selama 2–3 hari hingga kulit mudah
• 1 pasang imago per 20 • Semprot dengan insektisida terbuka.
rumpun tanaman bila populasi mencapai • Pembijian dilakukan dengan cara dipukul, sebaiknya di dalam
ambang kendali kantong plastik atau kain untuk menghindari kehilangan hasil.
• Penanaman tanam perang- • Biji dijemur lagi sampai kering simpan yaitu kadar air 8–10%.
kap Sesbania rostrata

8 ⎟ ⎟ 17
Tabel 2. Ambang kendali dan alternatif pengendalian hama utama
VARIETAS UNGGUL KACANG HIJAU pada tanaman kedelai.

Potensi Umur Bobot Jenis hama Ambang kendali Alternatif pengendalian


Varietas hasil panen 100 biji Keunggulan
Lalat bibit
(t/ha) (hari) (g)
Ophiomyia phaseoli • 1 imago per 5 m baris • Tanam serempak, selisih
Melanagromyza sojae atau 1 imago per waktu tanam tidak lebih
Kenari 1,8 60–65 6,7 Biji hijau mengkilat; Agak M. dolichostigma 50 rumpun dari 10 hari
tahan penyakit bercak daun • Rotasi tanaman bukan
toleran penyakit karat daun inang lalat kacang
• Tanam varietas toleran
Perkutut 1,7 60 5,0 Biji hijau mengkilat; Tahan
penyakit embun tepung: • Mulsa 5–10 t/ha) untuk
kedelai setelah padi sawah
Agak tahan bercak daun
• Perlakuan benih untuk
Sampeong 1,8 70–75 2,5–3,0 Biji hijau mengkilat; Agak daerah endemis (insektisida
tahan embun tepung; Agak Carbosulfan)
tahan bercak daun; Sesuai • Populasi mencapai ambang
untuk kecambah kendali pada umur 7–10
hari disemprot insektisida
Kutilang 2,0 60–67 6,0 Biji hijau mengkilat; Tahan untuk lalat bibit
penyakit embun tepung • Populasi lalat kacang
mencapai ambang kendali
Sriti 1,9 60–65 6,0–6,5 Biji hijau kusam; Toleran
pada umur 10–50 hari
penyakit embun tepung dan disemprot insektisida
bercak daun
Ulat pemakan daun
Murai 1,7 63 6,0 Biji hijau kusam; Tahan
Chrysodeixis chalcites • Intensitas kerusakan • Tanam serempak selisih
penyakit bercak daun
Lamprosema indicata baru sebesar 12,5% waktu kurang dari 10 hari
Betet 1,5 58–60 5,8 Biji hijau kusam; Tahan lalat Spodoptera litura umur 20 HST dan lebih • Pemantauanrutin dan pe-
kacang; Toleran penyakit dari 20% pada tanam- musnahan telur dan ulat
kudis an umur lebih 20 HST • Penyemprotan insektisida
• Pada fase vegetatif, setelah mencapai ambang
Vima-1 1,76 57 6,3 Biji hijau kusam; Tahan 10 ekor instar 3 per kendali
penyakit embun tepung 10 rumpun • Penyemprotan NPV (dari 25
rasa enak dan cepat lunak • Pada fase pembunga- ulat sakit dilarutkan dalam
Vima 2 2,44 56 6,6 Warna biji hijau mengkilap an 13 ekor instar-3 per 500 l air untuk satu hektar)
toleran hama thrips dan 10 rumpun tanaman • Untuk ulat grayak dapat
penyakit tular tanah • Pada fase pembentukan dipakai feromonoid seks 6
polong: 13 ekor perangkap per hektar
Vima 3 2,11 60 5,9 Warna biji hijau hijau husam instar-3 per 10 rumpun
toleran penyakit tular tanah; tanaman
sesuai untuk kecambah • Pada fase pengisian
polong 26 ekor instar
3 per 10 tanaman

18 ⎟ ⎟ 7

Anda mungkin juga menyukai