Anda di halaman 1dari 5

Nama : Raihan Naufal R.

NPM : 200110160016

Deskripsi Rumput BD (Brachiaria decumbens)

Rumput BD perlu dikembangkan dan dikelola dengan baik karena sebagai salah
satu sumber penyediaan pakan ternak yang dapat menanggulangi kekurangan pakan
ternak pada musim kemarau yang merupakan
masalah bagi petani peternak .
Keistimewaan rumput ini adalah tahan hidup di musim kemarau (tahan kering),
selain itu karena mempunyai perakaran yang sangat kuat dan cepat menutup tanah
sehingga dapat mengurangi erosi (Siregar, 1987). Oleh karena itu jenis rumput ini
dapat ditanam di lahan yang terlantar yang umumnya daerahnya kering dan sering
memiliki kemiringan yang terjal, sehingga erosi tanah merupakan masalah utama .
Rumput ini juga memiliki nilai palatabilitas yang cukup bagi ternak ruminansia (L't
Mannne tje dan Jones, 1992) .

Rumput BD, Brachiaria decumbens

Klasifikasi Rumput Signal/BD


Divisi : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Graminales
Family : Graminaea
Genus : Brachiaria
Species : Brachiaria Decumbens

Tanaman Rumput Brachiaria Decumbens atau disebut juga Rumput Signal


biasanya ditanam untuk padang penggembalaan permanen, tetapi juga ditanam atau
dikonservasi pada sistem potong angkut oleh peternak kecil. Ditanam sebagai penutup
tanah yang digembalai pada perkebunan dan memberi penutup yang baik untuk
menahan erosi pada daerah yang miring. Digunakan pada sistem padi dataran tinggi di
sabana Colombia. Dapat memberikan padang penggembalaan penutup untuk
mengontrol Chromolaena odorata di Cina.

Ciri-Ciri rumput BD
Tumbuh rendah, tegak atau menjalar, membentuk rizoma dan tanaman tahunan
berstolon dengan daun berbulu sedang dan berwarna hijau terang, lebar 7-20 cm, dan
panjang 5-25 cm. Daun tumbuh dari stolon yang merambat yang berakar pada
buku-bukunya. Daun pedang lanceolate. Tanda khusus kepala biji dengan 2-7 tandan,
panjang 1-5 cm, ditunjang suatu axis dengan panjang sekitar 10 cm.

Panduan Cara Menanam dan Budidaya Rumput BeDe

Persiapan Pengolahan tanah


Pada prinsipnya pengolahan tanah sama seperti persiapan untuk penanaman
rumput unggul lainnya . Tanah dicangkul 1-2 kali tergantung keadaan tanah dengan
kedalaman 20-30 cm, lalu diratakan (Soegiri dkk .
1980).
Apabila tanahnya luas dan lahan olahannya datar dapat dilakukan secara mekanis
yaitu dengan cara menggunakan traktor tangan, kemudian tanah dibersihkan dari sisa
tanaman yang tidak berguna (gulma) .

Pemilihan bibit
Pemilihan bibit adalah faktor yang sangat penting dan menentukan dalam
budidaya rumput bede . Bibit yang digunakan harus sesuai dengan lingkungan
setempat dan mudah dikembangkan serta dikelola, agar diperoleh
mutu dan produksi yang balk. Rumput bede dapat diperbanyak dan dikembangbiakan
dengan pots (anakan) atau biji . Penggunaan pots (anakan) lebih baik karena
disamping cepat tumbuh, juga cepat menyebar dan resiko kematian di lapangan lebih
kecil
. Pada penanaman rumput dengan pots dipilih tanaman yang sehat, mempunyai
banyak akar dan calon anakan baru (bagian tepi) . Selain itu bagian ujung vegetatifnya
harus dipotong. Hal ini dimaksudkan agar tanaman
baru tersebut tidak tertampau banyak penguapan atau menghindari pelayuan .

Waktu dan cara tanam


Waktu tanam yang baik adalah awal musim hujan atau pertengahan musim hujan,
karena pertumbuhan awal tanaman rumput bede membutuhkan air lebih banyak. Pada
penanaman dengan pots sebelum bibit ditanam di lapangan, bagian atas pots harus
dipotong terlebih dahulu dan disisakan kirakira 15-20 cm . Akar pots yang terlalu
panjang dapat dipotong untuk memudahkan penanaman. Buat lubang tanam sedalam
10-15 cm, lalu dimasukan bibit bede (2-3 batang setiap lubang) dengan posisi tegak
lurus, kemudian ditutup dengan tanah bekas membuat lubang tanam (tanah lapisan
atas berada di bawah dan sebaliknya) hal ini dilakukan karena lapisan atas lebih subur,
gembur dan banyak mengandung kompos yang penting bagi hara tanaman.
Cara tanam atau sistem tanam pada rumput bede dapat dilakukan dengan cara
tunggal (rumput bede seluruhnya), campuran (rumput bede dengan legum herba dan
sistem Iorong/alley cropping (rumput bede dengan legume pohon) .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanaman rumput bede dengan kaliandra
produksi tertinggi dicapai pada jarak 6 m (1550,76 gr) dan 2 m (1470,83 gr). Pada
penanaman rumput bede dengan glirisidia produksi tertinggi dicapai pada jarak 2 m
(1395,84 gr) dan 4(1) m (1364,34 gr). Sedangkan pada penanaman rumput bede
dengan flemingia produksi tertinggi pada jarak 3 m (1119,45 gr) dan 2 m (1024,59
gr).

Jarak tanam dan sistem tanam


Jarak tanam yang sering digunakan untuk penaman rumput bede adalah : 30x30 cm
atau 40x4Ocm (AKK, 1983).
Pemupukan
Tujuan pemupukan adalah memberikan zat hara makanan dalam tanah yang
digunakan tanaman, untuk memperbaiki struktur 4anah, sehingga diharapkan akan
meningkatkan produksi rumput baik kuantitas maupun kualitasnya .
Tanaman rumput bede sangat responsif terhadap pemupukan nitrogen, karena itu
rumput bede membutuhkan pupuk yang mengandung unsur nitrogen banyak, baik dari
pupuk organik (pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau) maupun pupuk
anorganik/pupuk buatan (Urea, Zwavelziur Amoniak/ZA) .
Pemupukan dasar untuk rumput bede dilakukan bersamaan dengan pengolahan
tanah . Dosis pemupukan disesuaikan dengan kesuburan tanah, karena penggunaan
pupuk buatan yang terlalu tinggi akan meracuni tanah dan tanaman.

Dosis pemupukan untuk rumput bede yang sering digunakan adalah :

 Pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha/th, diberikan bersamaan dengan


pengolahan tanah .
 Pupuk Triple Super Posfat/TSP, KCL atau ZK (Zwalvelziur Kali) sebanyak
150-200 kg/ha/th, diberikan sebelum atau bersamaan tanam sebagai pupuk
dasar.
 Pemupukan dengan Urea sebanyak 250-300 kg/ha/th, diberikan setelah rumput
berumur 2 minggu setelah tanam di lapangan.
 Pemupukan lanjutan diberikan setiap selesai potong/defoliasi dengan pupuk
urea sebanyak 50 kg/ha/potong dengan cara disebar atau dibenam dalam
tanah.

Pemeliharaan Rumput Bede


Faktor pemeliharaan tanaman akan menentukan terhadap hasil produktivitas
tanaman . Pada awal penanaman perlu dilakukan pemeliharaan yang intensif, terutama
penyiangan . Setelah pertumbuhan merata, pemeliharaan rumput bede termasuk
mudah karena setelah membentuk hamparan yang lebat dan menutup tanah bisa
bersaing dengan gulma .

Waktu dan Cara Panen Rumput BD


Untuk menjamin pertumbuhan rumput bede yang optimal dengan kandungan gizi
tinggi maka defoliasi atau panenan harus dilakukan pada periode yang tepat. Panenan
pada rumput bede bisa dilakukan dengan
pemotongan atau penggembalaan ternak . Pemotongan atau penggembalaan pertama
dapat dilakukan setelah tanaman rumput bede berumur 2 bulan bila keadaan
memungkinkan (cukup hujan) dengan tujuan untuk meratakan dan merangsang
pertumbuhan akar tanaman .
Pemotongan/penggembalaan berikutnya dilakukan setiap 5-6 minggu (40 hari)
pada musim hujan, sedangkan musim kemarau diperpanjang sampai 8 minggu (60
hari) . Tinggi potong rumput bede biasanya 5-15 cm dari
permukaan tanah pada musim hujan, sedangkan pada musim kemarau biasanya lebih
dari 15 cm dari permukaan tanah .
Dengan pengolahan tanah yang balk, pemupukan yang tepat serta interval potong
yang cocok rumput bede dapat menghasilkan produksi segar 171 ton/ha/th dengan
produksi kering 36,1 ton/ha/th dengan interval potong 6 minggu (Siregar, 1987) . Di
Koronivia, daerah basah Fiji, menghasilkan 34,1 ton/ha/th bahan kering, sedangkan di
kepulauan Solmon dicapai produksi bahan kering 30,0 tonlha/th (Skerman, 1990) .
Jika rumput ini dipergunakan sebagai rumput gembala, ternak dilepas saat rumput
bede berumur 2 bulan setelah tanam di lapangan, setelah berumur 2 bulan biasanya
akar rumput sudah cukup kuat sehingga Iebih tahan injakan dan renggutan .
Penggembalaan selanjutnya dapat dilakukan setiap 40 had pada musim hujan dan 60
had pada musim kemarau . Di Colombia dengan penggembalaan sapi 2 ekor/ha pada
rumput bede dapat menghasilkan pertambahan bobot badan 0,60 kg/hari (Crowder
dkk ., 1970) .
Hasil analisis bahan kering rumput bede di Kenya menunjukkan persentase
protein kasar 11,2, serat kasar 28,0, abu 9,9 . Di Indonesia lokasi Sumatera Utara
persentase protein kasar 8,3 serat kasar 38,3 abu 10,6
(Batubara dan Manurung, 1990).

Catatan Penting Tentang Rumput BeDe

 Brachiaria decumbens atau rumput bede sebagai pakan ternak yang mudah
ditanam
 Tahan terhadap renggutan dan injakan ternak
 Tahan terhadap kekeringan tetapi tidak tahan genangan air
 Selain sebagai pakan ternak dapat juga digunakan sebagai penahan
erosi/penutup tanah pada tanah yang miring dan terjal
 Rumput bede dapat ditanam dari dataran rendah hingga dataran tinggi
 Rumput bede dapat ditanam secara tunggal, campuran dengan leguminosa
herba dan campuran dengan legume pohon (sistem lorong)
 Rumput bede disukai ternak ruminansia, balk ruminansia kecil maupun besar
(palatabilitas cukup baik), merupakan bahan hay yang balk karena mempunyai
batang kecil yang mudah menjadi kering dan Total Nutrisi Tercernanya cukup
baik
 Untuk memperoleh hasil hijauan rumput bede yang optimal baik kualitas
maupun kuantitas maka perlu diadakan penelitian dan pembudidayaan rumput
bede secara meluas seperti halnya pembudidayaan pada rumput gajah dan
rumput raja yang sudah tersebar luas dan dikenal oleh petani peternak.

Anda mungkin juga menyukai