Anda di halaman 1dari 42

OPTIMALISASI LAHAN MELALUI REKAYASA

TUMPANGSARI TANAMAN (TURIMAN)


JAGUNG – PADI GOGO - KEDELAI

Dr. Yanto Surdianto


BPTP BALITBANGTAN JAWA BARAT
PENGANTAR

1. Pasca penerapan PATB, perlu strategi baru untuk


meningkatkan Luas Tanam, yaitu melalui
Pengembangan Pola Tanam TUMPANG SARI
2. Pendekatan tumpangsari ini dapat
mengeliminasi kompetisi penggunaan lahan
atau komoditas; dan solusi berkelanjutan
terhadap keterbatasan lahan

4
TANAMAN DAPAT TUMBUH DAN BERKEMBANG

1………………………………..???

2………………………………..???
Fungsi Air Bagi Tanaman
1) Pengisi cairan tubuh tanaman.
2) Pelarut unsur hara yang terdapat di dalam tanah.
3) Membantu penyerapan unsur hara (makanan) dari dalam
tanah oleh akar tanaman.
4) Mengangkut unsur hara ke seluruh organ tanaman.
5) Membantu memperlancar metabolisme terutama pada
proses fotosintesis lalu mengangkut hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tanaman.
• Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi
kehidupan seluruh makhluk hidup didunia.
• Bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil, cahaya
matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk
menghasilkan makanan.

• Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu


proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun
kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan.
• Kekurangan cahaya saat perkembangan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi,
dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis
dan berwarna pucat (tidak hijau).
LOKASI PENGEMBANGAN TUMPANGSARI

1. Lahan Sawah Dilakukan pada akhir musim


irigasi hujan

2. Lahan Rawa Setelah pertanaman padi


pertama

3. Lahan kering yg
tidak di sawah Awal musim hujan

4. Lahan Sawah Awal musim hujan dg


Tadah Hujan populasi rapat

Ctt: Penanaman padi-jagung, jagung-kedelai, harus memperhatikan waktu


tanam. Padi & kedelai ditanam 3 minggu lebih awal dibanding Jagung, agar
tidak ternaungi 6
Varietas Unggul Baru Padi Gogo

Potensi Hasil
No Varietas Tahun Umur Panen Keunggulan
(t/ha GKG)

Tahan blas, toleran Al,


1 Rindang 1 2016 6.9 ±111
kekeringan & naungan
Tahan blas, toleran Al,
2 Rindang 2 2016 7.4 ±119
kekeringan & naungan
2014 Tahan blas, toleran Al dan
3 Inpago 10 7.3 115
kekeringan
2015 Tahan blas dan HDB,
4 Inpago 11 6.8 111
toleran Al dan kekeringan
Tahan blas, agak toleran
5 Batutegi 2001 6.0 112-120
Al dan kekeringan

Informasi lengkap Deskripsi Varietas Unggul Padi dapat diakses melalui:


http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/buku/content/item/450-deskripsi-varietas-2016
Varietas Unggul Jagung
• Ada tiga jenis hibrida:
Bima-17, Bima-18, Bima Provit A1 dan (VUB) jagung
hibrida tongkol ganda "Nakula Sadewa (NASA) 29"

❑ Varietas Bima-17 dan Bima-18, berumur 95 hari dengan potensi


hasil 13,6 t/ha, tahan penyakit bulai, karat daun, dan bercak
daun, tahan rebah serta rendemen biji tinggi.
❑ Bima-17 memiliki ukuran tongkol besar dan hasilnya stabil pada
lingkungan yang luas, sedangkan Bima-18 beradaptasi baik
pada lingkungan suboptimal.
❑ Varietas Bima Provit A1 berumur 102 hari dengan potensi hasil
11,6 t/ha, agak tahan penyakit bulai.
Varietas unggul baru kedelai toleran naungan
(hingga 50%),
Dena 1 dan
Dena 2.

• Varietas Dena 1 memiliki tipe tumbuh determinit dan tinggi


tanaman sekitar 59 cm.
• Potensi hasil hingga 2,89 t/ha dengan rata-rata hasil 1,69 t/ha.
• Bentuk biji lonjong dan ukuran biji tergolong besar (bobot 100 biji
antara 11,07 – 16,06 g).
• Kandungan protein dan lemak berturut-turut adalah 36,67% dan
18,81% (basis kering).
• Umur masak varietas Dena 1 adalah 78 hari serta tahan terhadap
penyakit karat. Seperti varietas Dena 1,
• Varietas Dena 2 juga memiliki tipe tumbuh determinit dengan
tinggi tanaman sekitar 40 cm.
• Potensi hasil Dena 2 adalah 2,82 t/ha dengan rata-rata hasil 1,34
t/ha. Bentuk biji varietas Dena 2 adalah bulat dengan ukuran biji
sedang (bobot 100 biji antara 7,75 – 14,74 g).
• Varietas Dena 2 memiliki kandungan protein dan lemak yang
hampir sama dengan Dena 1, berturut-turut yaitu 36,48% dan
18,22% (basis kering).
• Umur masak varietas Dena 2 adalah 81 hari serta tahan terhadap
penyakit karat.
• Dering 1, Detam 3 Prida, Detam 4 Prida, Gema yang
toleran kekeringan,

• Wilis, Argomulyo, Anjasmoro, Tanggamus, dan Grobogan.


Kedelai varietas Dering 1 berpotensi hasil 2,8 t/ha, umur
panen 81 hari, tahan terhadap hama penggerek
polong dan karat daun.

• Varietas Gema sangat genjah, hanya 73 hari sudah bisa


dipanen, potensi hasil 3,06 t/ha dapat dikembangkan pada
lahan sawah dan lahan kering.
• Kedelai hitam Detam 3 Prida dan Detam 4 prida cocok untuk
bahan baku kedelai, selain genjah (75-76 hari) kedelai ini
mampu berproduksi masing-masing 2,88 dan 2,54 t/ha.
I. DESAIN TURIMAN JAGO (JAGUNG + PADI GOGO)

Keterangan: - Populasi jagung sebanyak 41.667 tanaman/ha (benih = 40 kg/ha


- Populasi padi gogo sebanyak 281.250 tanaman/ha (benih = 40 kg/ha)
• Untuk lahan kering, setelah terjadi hujan 3 kali dengan kondisi kapasitas
lapang, dilakukan penanaman benih padi dengan tugal.
• Penanaman padi gogo dilakukan 2 minggu lebih awal baru dilakukan
penanaman jagung.
• Jarak tanam padi (20 cm x 10 cm) x 140 cm, populasi tanaman mencapai
250.000 rumpun/ha. Dua minggu kemudian jagung ditanam dengan jarak
tanam (40 cm x 20 cm) x 260 cm, populasi tanaman mencapai 110.000
tanaman/ha.
• Kebutuhan benih padi sebanyak 30-40 kg/ha dengan 2-3 biji per lubang,
dan kebutuhan benih jagung sebanyak 40 kg/ha dengan 1 biji per lubang.
• Sebelum tanam padi gogo, benih dimasukkan dalam ember berisi air yang
telah dicampur pupuk hayati (seed treatment) sesuai dosis anjuran
sampai merata
Pemupukan

▪ Pemupukan padi gogo dilakukan sebanyak 3 kali yaitu umur 10-15 hst,
umur 40-46 hst, dan umur 60-65 hst dengan dosis masing-masing 1/3
bagian (NPK 250-300 kg/ha dan Urea 100 kg/ha).

▪ Pemupukan jagung dilakukan 3 kali yaitu


- 7 hst dengan dosis: 100 kg Urea/ha dan 150 kg NPK/ha
- 21-25 hst dengan dosis: 100-150 kg Urea/ha dan 150 kg NPK/ha
- >50 hst dengan dosis: 100-150 kg Urea/ha

▪ Pupuk organik diberikan sebagai penutup lubang setelah tanam padi


maupun jagung.
Tabel 3. Rekomendasi pemupukan Jagung dan Padi Gogo
Jenis Pupuk
NPK
Komoditas Phonska SP-36 Urea KCl Kandang Kapur
15:15:15 (kg/ha) (kg/ha) (kg/ha) (t/ha) (t/ha)
(kg/ha)
Jagung 400 150 150 - 1-2 1-2
II. DESAIN TURIMAN PALE (PADI GOGO + KEDELAI)

Gambar 2. Tumpangsari Padi Gogo dengan Kedelai

Keterangan: - Populasi padi gogo sebanyak 214.286 tanaman/ha (benih = 40 kg/ha


- Populasi kedelai sebanyak 79.365 tanaman/ha (benih = 40 kg/ha)
• Tanam padi gogo dengan jarak tanam (20 cm x 10 cm x 30) x 180 cm,
populasi tanaman 250.000 rumpun/ha. Seminggu kemudian kedelai
ditanam dengan jarak (30 cm x 15 cm x 30) x 220 cm, populasi tanaman
mencapai lk 250.000 tanaman/ha.
• Kebutuhan benih padi sebanyak 40 kg/ha dengan 2-3 biji per lubang, dan
kebutuhan benih kedelai sebanyak 40 kg/ha dengan 2 biji per lubang.
• Sebelum tanam padi gogo, benih dimasukkan dalam ember berisi air
yang telah dicampur pupuk hayati (seed treatment) sesuai dosis anjuran
sampai merata.
• Untuk lahan yang belum pernah ditanami kedelai, sebelum tanam, benih
kedelai dimasukkan dalam ember berisi air yang telah dicampur inokulan
rhizobium untuk membasahi benih dengan larutan tersebut. Bisa juga
menggunakan tanah secukupnya bekas ditanami kacang-kacangan
sampai menutupi permukaan tanah yang akan ditanami kedelai.
Pemupukan
▪ Pemupukan kapur dan pupuk kandang dilakukan minimal 2 minggu sebelum
tanam
▪ Pemupukan padi gogo dilakukan sebanyak 3 kali yaitu dosis masing-masing 1/3
bagian pupuk NPK dan 1/3 urea, pada umur 21-25 hst umur 40-46 hst, dan
umur 60-65 hst. (NPK 200-250 kg/ha dan Urea 100 kg;ha).
▪ Pemupukan kedelai dilakukan pada umur 10-15 hst dengan dosis NPK (90-120
kg/ha) dan TSP/SP-36 (60-90 kg/ha).
Tabel 1. Rekomendasi pemupukan padi gogo dan kedelai
III. DESAIN TUMPANGSARI JALE (JAGUNG + KEDELAI)

Gambar 3. Tumpangsari Jagung dengan Kedelai

Keterangan: - Populasi jagung sebanyak 44.000 tanaman/ha (benih = 40 kg/ha


- Populasi kedelai sebanyak 155.556 tanaman/ha (benih = 40 kg/ha)
• Untuk lahan sawah, kedelai dan jagung ditanam dengan tugal.
• Untuk lahan kering, setelah terjadi hujan 3 kali dengan kondisi kapasitas
lapang, dilakukan penanaman benih kedelai dengan tugal.
• Jarak tanam kedelai (30 cm x 15 cm x 30 cm) x 120 cm, populasi
tanaman 300.000 tanaman/ha.
• Kebutuhan benih kedelai sebanyak 40 kg/ha dengan 2 biji per lubang,
• Dua minggu kemudian tanaman jagung ditanam dengan jarak tanam
(60 cm x 12,5 cm x 30) x 240 cm, populasi tanaman 110.000
tanaman/ha. Kebutuhan benih jagung sebanyak 25 kg/ha dengan 1 biji
per lubang.
• Penanaman jagung dilakukan 2 biji/lubang tanam, kemudian ditutup
dengan pupuk kandang ± 25-50 g/lubang.
Pemupukan
▪ Pemupukan jagung dilakukan 2 kali yaitu:
- Pemupukan dasar umur 10-15 hst dengan dosis pupuk NPK 200
kg/ha, Urea 50 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, pemupukan pertama
sebaiknya diaplikasikan dengan cara tugal
- Pemupukan kedua dilakukan pada umur 28-35 hst dosis NPK (200
kg/ha), Urea 100 kg/ha, dengan cara tebar.

▪ Pemupukan kedelai dilakukan pada umur 10-14 hst dengan dosis NPK
(90-120 kg/ha) dan TSP/SP-36 (60-90 kg/ha).
▪ Untuk lahan yang belum pernah ditanami kedelai, sebelum tanam, benih
kedelai dimasukkan dalam ember berisi air yang telah dicampur
inokulan rhizobium untuk membasahi benih dengan larutan tersebut.
Bisa juga menggunakan tanah secukupnya bekas ditanami kacang-
kacangan sampai menutupi permukaan tanah yang akan ditanami
kedelai.
Tabel 7. Komponen Hasil dan Produktivitas Tanaman Padi, Jagung, dan Kedelai pada
Sistem Tanam TURIMAN Pajale dengan Aplikasi Pupuk Hayati “Bioripah” dan
Pupuk Mikro “Nutremag”.

Komponen hasil padi gogo Produktivitas


N Sistem Penanaman (t/ha)
Panjang malai Jumlah biji/malai Bobot 1.000 butir
o Tumpangsari
P1 P0 P1 P0 P1 P0 P1 P0
1. Jagung + P.i Gogo 23,20ns 22,10 198,00* 192,00 23,90ns 23,50 4,23ns 3,97
2. Jagung + Kedelai
3. P. gogo + Kedelai 25,78* 23,90 204,00* 189,00 24,80ns 24,60 5,22* 3,90
Komponen hasil jagung Produktivitas
Panjang Tongkol Diameter tongkol Bobot 100 butir (t/ha)
P1 P0 P1 P0 P1 P0 P1 P0
1. Jagung + P. Gogo 19,30ns 18,00 5,07ns 4,80 28,20ns 27,98 6,30ns 5,80
2. Jagung + Kedelai 19,00ns 18,67 4,93ns 4,70 29,00ms 27,64 6,86ns 6,10
3. P. gogo + Kedelai
Komponen hasil kedelai Produktivitas
Jml polong (t/ha)
Jml polong isi/tanaman Bobot 100 butir
hampa/tanaman
P1 P0 P1 P0 P1 P0 P1 P0
1. Jagung + P. Gogo
2. Jagung + Kedelai 71,20ns 68,00 11,20ns 16,20 19,00ns 18,33 2,14ns 1,94
3. P. gogo + Kedelai 73,40* 66,10 9,10 ns 12,40 19,33* 18,00 2,12* 1,70
Tabel 8. Produksi Setiap Komoditas pada TURIMAN Pajale pada Sistem Tanam
TURIMAN

Produktivitas (t/ha) Produksi (t)


No Sistem TURIMAN Luas (ha)
P1 P0 P1 P0
1. Jagung 0,30 6,30 5,80 1,89 1,74
Padi gogo 0,35 4,23 3,97 1,48 1,39
2. Jagung 0,33 6,86 6,10 2,26 2,01
Kedelai 0,34 2,14 1,94 0,73 0,66
3. Padi gogo 0,26 5,22 3,90 1,36 1,01
Kedelai 0,26 2,12 1,70 0,55 0,44
Jumlah 1,84
Tabel 9. Kelayakan Finansial Sistem Tanam TURIMAN Pajale dengan Aplikasi Pupuk Hayati
“Bioripah” dan Pupuk Mikro “Nutremag”
No Uraian P1 P0 Monokultur Jagung
1. Biaya Produksi
a. Sarana Produksi
Benih 842.000 842.000 1.100.000
Pupuk organik 750.000 750.000 750.000
Kapur (dolomite) 425.000 425.000 425.000
Pupuk hayati (Bioripah) 229.800 - -
Pupuk mikro (Nutremag) 774.000 - -
Pupuk Urea 1.540.000 1.540.000 1.155.000
Pupuk NPK 2.428.800 2.428.800 2.200.000
Pestisida 775.500 775.500 775.500
a. Tenaga Kerja 9.840.000 9.340.000 9.340.000
Jumlah biaya (Rp) 17.605.100 16.101.300 15.745.000
2. Penerimaan (Rp) 22.050.000
a. TURIMAN Jagung+Padi
gogo
Jagung 5.953.500 5.481.000
Padi gogo 5.920.000 5.560.000
a. TURIMAN
Jagung+Kedelai
Jagung 7.110.000 6.331.500
Kedelai 4.380.000 3.960.000
a. TURIMAN Padi
gogo+Kedelai
Padi gogo 5.440.000 4.040.000
Kedelai 3.300.000 2.640.000
Jumlah penerimaan 32.103.500 28.012.500
3. Keuntungan 14.928.400 12.341.200 6.305.000
4. RC Ratio 1,87 1.79 1,40
5. BC Ratio 0.87 0,79
6. MBCR 1,7
Foto Kegiatan di Kecamatan Ujung Jaya, Kab Sumedang, 2019
Foto Kegiatan di Kecamatan Ujung Jaya, Kab Sumedang, 2019
Foto Kegiatan di Kecamatan Ujung Jaya, Kab Sumedang, 2019
Foto Kegiatan di Kecamatan Ujung Jaya, Kab Sumedang, 2019
Foto Kegiatan di Kecamatan Ujung Jaya, Kab Sumedang, 2019
Foto Kegiatan di Kecamatan Ujung Jaya, Kab Sumedang, 2019
Foto Kegiatan di Kecamatan Cikoneng, Kab Ciamis, 2020
Foto Kegiatan di Kecamatan Cikoneng, Kab Ciamis, 2020

Padi Gogo + Kedelai


Foto Kegiatan di Kecamatan Cikoneng, Kab Ciamis,2020
Foto Kegiatan di Kecamatan Cikoneng, Kab Ciamis,2020
Foto Kegiatan di Kecamatan Cikoneng, Kab Ciamis, 2020
Foto Kegiatan di Kecamatan Cikoneng, Kab Ciamis, 2020
Foto Kegiatan di Kec. Limbangan, Kab Garut, 2021
Foto Kegiatan di Kec. Limbangan, Kab Garut, 2021
Foto Kegiatan di Kec. Limbangan, Kab Garut, 2021
Foto Kegiatan di Kec. Limbangan, Kab Garut, 2021
Pemupukan Padi Gogo

▪ Pupuk yang digunakan: 100 kg Urea/ha dan 300 kg NPK/ha


▪ Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu:
I. Umur 10-15 hst = ½ dosis Urea + 1/3 dosis NPK
II. Umur 40-46 hst, = ½ dosis Urea + 1/3 dosis NPK
III. Umur 50-60 hst = 1/3 dosis NPK

▪ Pupuk organik diberikan sebagai penutup lubang setelah tanam padi

Anda mungkin juga menyukai