Anda di halaman 1dari 5

PETUNJUK TEKNIS

BUDIDAYA KACANG TANAH

1. Persiapan Lahan

Tanah yang gembur diperlukan agar ginofor (calon polong) mudah masuk dan
berkembang di dalam tanah
Untuk tanah bertekstur ringan seperti tanah lempung berpasir, tidak perlu diolah
Untuk tanah brtekstur berat (tanah liat) perlu diolah, satu kali bajak dan satu kali garu.
Untuk mempercepat meratanya air dalam petakan dan
mempermudah membuang air yang berlebihan dibuat
saluran drainase di sekeliling dan melintang petakan,
lebar 30 cm sedalam 25 cm.

Hasil Uji Persiapan Lahan


- Olah Sempurna : 5,20 Ton/Ha
- TOT (Tanpa Olah Tanah) : 4,01 Ton/Ha

2. Menanam

Sebelum tanam, tanah harus bebas dari gulma dan sisa-


sisa tanaman sebelumnya
Permukaan tanah rata dan butiran tanah cukup halus
apabila tanah diolah.
Benih ditanam, dengan ditugal sedalam 3-5 cm, lalu
ditutup dengan tanah yang halus.
Jarak tanam teratur 40cm x 10cm, 1-2 biji/lubang
Kebutuhan benih sekitar 90 kg - 100 kg biji
Untuk menghindari penyakit akibat jamur, benih dicampur
fungisida kaptan 1g/kg benih

Hasil Uji Populasi Tanaman Pengenjek Loteng, MK II 2008


- 250.000 tanaman/ha (jarak 40cm x 10cm), 1 benih/lubang) : 4,23 ton/ha
- 500.000 tanaman /ha (jarak 40cm x 10cm), 2 benih/lubang) : 4,94 ton/ha
- 500.000 tanaman /ha (tdk teratur/petani) : 1,78 ton/ha

3. Memupuk

Untuk mendapatkan hasil yang tinggi, tanaman perlu dipupuk, khususnya bagi tanaman
kacang tanah di lahan kering
Kebutuhan pupuk tergantung status hara tanah
Jenis dan dosis pupuk yang umum dianjurkan:
50 Kg urea, 100 kg SP18 dan 50 kg KCl/ha
Pupuk diberikan saat tanam, paling lambat seminggu setelah tanam.
Pupuk disebar dalam alur atau parit kecil memanjang sekitar 10 cm dari baris tanaman
Saat memupuk, tanah tidak boleh dalam kedaan kering, tetapi dalam kelembaban yang
cukup.
Bila kondisi tanah kering, setelah memupuk tanaman diairi secara leb, lalu air segera
dikelurkan bila tanah sudah jenuh.
Tanaman harus bersih dari gulma, agar pupuk tidak diserap gulma.

Hasil uji pemupukan MK II 2008


pada tanaman kacang tanah sawah setelah padi

Jenis & Takaran pupuk Hasil (t/ha)


(kg/lt) Polong Basah
Urea SP36 KCl Pengendalian
Peny. Karat__________________________
25 50 50 0 5,26 Ton/Ha
50 100 50 0 5,22 Ton/Ha
25 50 50 1l/ha DF conazol 8,00 Ton/Ha
0 0 0 0 4,75 Ton/Ha

Catatan: ZPT berasal dari fungisda Score

4. Menyiang

Sangat penting untuk mengurangi persaingan antara tanaman dengan gulma dalam
pengambilan unsur hara, air dan udara
Penyiangan dilakukan 1-2 kali sebelum dan sesudah berbunga.
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, kedua sesuai kondisi gulma
Penyiangan sebaiknya dengan cangkul sambil menggemburkan tanah
Tanaman yang tidak disiang kehilangan hasil mencapai 70%

5. Mengairi

1. Kacang tanah lebih toleran terhadap kekeringan dibanding


kedelai atau kacang hijau
2. Air sangat diperlukan pada fase kritis yaitu saat
pembungaan dan pengisian polong. Kekeringan pada fase ini dapat
menurunkan hasil secara nyata
3. Pengairan paling baik dilakukan sebanyak 3-5 kali pada saat: berkecambah,
pertumbuhan awal, pembungaan, pembentukan calon polong, dan pengisian polong.
4. Dua minggu menjelang panen tanah tidak boleh terlalu kering mempermudah panen
dan polong tidak tertinggal dalam tanah

Periode kritis yang memerlukan air :


a. Perkecambahan (1 - 7 HST)
b. Pembungaan ( 25 28 HST
c. Masuknya ginofor ke tanah (35 40 HST)
d. Pengisian polong (50 -65 HST)

HST = Hari Setelah Tanam


6. Pengendalian penyakit bercak dan karat

Penyakit bercak daun dapat menular melalui tanah karena itu perlu pergiliran tanaman.
Batang dan daun tanaman yang terserang bercak dan karat harus dibakar atau dijadikan
pakan ternak
Penggunaan pupuk P yang cukup
Penanaman varietas tahan (merupakan cara terbaik)
Pengendalian dengan fungisida dapat dilakukan bila kerusakan mencapai 20%
menggunakan fungisida berbahan aktif mancoseb, chlorotalanil, metil tiofanat. Topsin
maupun Score sangat efektif untuk mengendalikan penyakit bercak dan karat daun

Hasil Uji penggunaan fungisida Topsin untuk pengendalian


penyakit karat daun, Pengenjek Loteng MK II 2008

- Proteksi Fungisida (3 kali semprot/2 l/ha) : 4,58 t/ha (polong basah)


- Tanpa fungisida : 0,60 t/ha (polong basah)

7. Panen

Umur panen antara 90 100 HST


Tanda-tanda menjelang panen adalah sebagian daun menguning & kulit bagian
dalam polong berwarna coklat mengkilap
Panen dilakukan dengan cara manual, dicabut lalu dirampek yaitu tanaman kacang
yang baru dicabut dipukulkan pada batang pisang. Hal ini dilakukan untuk
merontokkan polong dari batangnya.
Bersihkan polong dari sisa daun & kotoran

*) Sumber : Materi PL III SLPTT Kc. Tanah (Ir. L. Wira jaswadi BPTP NTB, PT. Bumi Mekar Tani)
Lampiran.

PENDAPATAN PETANI PADA PENERAPAN BERBAGAI TEKNOLOGI PENGENJEK, MK II 2008

Total Polong Polong Mutu Penerimaa Total


Polong Tua Muda Standar n Biaya Penerimaan
Segar Segar Segar Garuda Harga Kotor (Rp1000 Bersih B/C
Perlakuan (t/ha) (t/ha) (t/ha) Food (Rp/kg) (Rp1000) ) (Rp1000) ratio

A : 1 benih 5,86 4.77 0,73 7:2 2500 14.650 6.033 8.617 1,43

B : 2 benih 7,47 5.52 1,37 5:2 2450 18.301 7.356 10.945 1,49

C :1 benih+100 kg SP36/ha 7,83 5.97 1,26 3:1 2475 19.379 7.144 12.235 1,71

D :2 benih+100 kg SP36/ha 8,08 5.55 1,26 5:2 2450 19.796 8.059 11.737 1,46

E :1 benih+ 2 l/ha m tiofanat 7,89 6.64 1,10 5:1 2550 20.119 7.252 12.867 1,77

F : 2 benih+ 2 l/ha m tiofanat 8,94 7.08 1,49 4:1 2525 22.573 8.407 14.166 1,69

G :1 benih+2 l/ha m. tiofanat


+ 5 kg/ha ZnSO4 8,64 6.99 1,24 7:2 2500 21.600 8.477 13.123 1,55

H : 2 benih+2 l/ha m. tiofanat


+ 5 kg/ha ZnSO4 9,08 7.52 0,88 4:1 2525 22.927 9.509 13.418 1,41

I : Teknologi Petani 2,52 1.49 1,03 4:5 2337,5 5.890 4.236 1.654 0,39

VARIETAS UNGGUL BARU DILEPAS SETELAH TAHUN 2000

Nama Varietas Hasil (t/ha) Umur Panen Sifat Penting


(hari)
Bima 1,6 2,5 90 95 Agak tahan penyakit layu
Tuban 2,0 3,2 90 95 Tahan penyakit layu
Kancil 1,3 2,4 90 95 Tahan penyakit layu
Bison 2,0 - 3,6 90 95 Agak tahan karat dan bercak
daun, toleran naungan
intensitas 25%, toleran kahan
Fe.
Singa 2,6 90 95 Toleran penyakit layu,tahan
peny karat, toleran
kekeringan adaptasi luas,
tahan kekeringan, hasil stabil

Jerapah 1,9 90 95 Tahan penyakit layu, toleran


peny karat, toleran
kekeringan, adaptasi luas,
hasil stabil
PETUNJUK TEKNIS
BUDIDAYA KACANG TANAH

DI SUSUN OLEH,

MAHLI, SP
THL-TB PENYULUH PERTANIAN

UPT. BKP3 KEC. BATUKLIANG


KABUPATEN LOMBOK TENGAH
TAHUN 2013

Anda mungkin juga menyukai