1. Persiapan Lahan
Tanah yang gembur diperlukan agar ginofor (calon polong) mudah masuk dan
berkembang di dalam tanah
Untuk tanah bertekstur ringan seperti tanah lempung berpasir, tidak perlu diolah
Untuk tanah brtekstur berat (tanah liat) perlu diolah, satu kali bajak dan satu kali garu.
Untuk mempercepat meratanya air dalam petakan dan
mempermudah membuang air yang berlebihan dibuat
saluran drainase di sekeliling dan melintang petakan,
lebar 30 cm sedalam 25 cm.
2. Menanam
3. Memupuk
Untuk mendapatkan hasil yang tinggi, tanaman perlu dipupuk, khususnya bagi tanaman
kacang tanah di lahan kering
Kebutuhan pupuk tergantung status hara tanah
Jenis dan dosis pupuk yang umum dianjurkan:
50 Kg urea, 100 kg SP18 dan 50 kg KCl/ha
Pupuk diberikan saat tanam, paling lambat seminggu setelah tanam.
Pupuk disebar dalam alur atau parit kecil memanjang sekitar 10 cm dari baris tanaman
Saat memupuk, tanah tidak boleh dalam kedaan kering, tetapi dalam kelembaban yang
cukup.
Bila kondisi tanah kering, setelah memupuk tanaman diairi secara leb, lalu air segera
dikelurkan bila tanah sudah jenuh.
Tanaman harus bersih dari gulma, agar pupuk tidak diserap gulma.
4. Menyiang
Sangat penting untuk mengurangi persaingan antara tanaman dengan gulma dalam
pengambilan unsur hara, air dan udara
Penyiangan dilakukan 1-2 kali sebelum dan sesudah berbunga.
Penyiangan pertama umur 2-3 minggu, kedua sesuai kondisi gulma
Penyiangan sebaiknya dengan cangkul sambil menggemburkan tanah
Tanaman yang tidak disiang kehilangan hasil mencapai 70%
5. Mengairi
Penyakit bercak daun dapat menular melalui tanah karena itu perlu pergiliran tanaman.
Batang dan daun tanaman yang terserang bercak dan karat harus dibakar atau dijadikan
pakan ternak
Penggunaan pupuk P yang cukup
Penanaman varietas tahan (merupakan cara terbaik)
Pengendalian dengan fungisida dapat dilakukan bila kerusakan mencapai 20%
menggunakan fungisida berbahan aktif mancoseb, chlorotalanil, metil tiofanat. Topsin
maupun Score sangat efektif untuk mengendalikan penyakit bercak dan karat daun
7. Panen
*) Sumber : Materi PL III SLPTT Kc. Tanah (Ir. L. Wira jaswadi BPTP NTB, PT. Bumi Mekar Tani)
Lampiran.
A : 1 benih 5,86 4.77 0,73 7:2 2500 14.650 6.033 8.617 1,43
B : 2 benih 7,47 5.52 1,37 5:2 2450 18.301 7.356 10.945 1,49
C :1 benih+100 kg SP36/ha 7,83 5.97 1,26 3:1 2475 19.379 7.144 12.235 1,71
D :2 benih+100 kg SP36/ha 8,08 5.55 1,26 5:2 2450 19.796 8.059 11.737 1,46
E :1 benih+ 2 l/ha m tiofanat 7,89 6.64 1,10 5:1 2550 20.119 7.252 12.867 1,77
F : 2 benih+ 2 l/ha m tiofanat 8,94 7.08 1,49 4:1 2525 22.573 8.407 14.166 1,69
I : Teknologi Petani 2,52 1.49 1,03 4:5 2337,5 5.890 4.236 1.654 0,39
DI SUSUN OLEH,
MAHLI, SP
THL-TB PENYULUH PERTANIAN