Anda di halaman 1dari 23

BUDIDAYA JAGUNG*/

*/Disarikan oleh: Joko Purnomo dari berbagai sumber


BUDIDAYA TANAMAN

INPUT PROSES BUDIDAYA  OUTPUT  PENGGUNA

Sbg Sistem Ada : Struktur organisasi; Manajemen; Regulasi

INPUT: Bahan tanam; Saprotan; Fasilitas; Sumber (SDM)


PROSES : Teknologi; SDM: Regulasi
OUTPUT: Hasil; Kualitas; Kuantitas; Standard mutu
PENGGUNA: Konsumen; Pasar; Pabrik pengolahan
TAHAPAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN
 PERSIAPAN BAHAN TANAM
 PERSIAPAN LAHAN
 PENANAMAN
 PEMELIHARAAN
 PEMANENAN
 PASCA PANEN
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG
1. Pemilihan benih unggul bermutu
2. Penyiapan lahan dan pengolahan tanah
3. Penanaman dan pengaturan jarak tanam
4. Pemupukan berimbang
5. Pemberian Zat Pengatur Tumbuh
6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
7. Panen dan Pasca Panen
 Pemilihan benih unggul bermutu
Unggul :
1. Potensi hasil tinggi
2. Tahan terhadap serangan hama dan penyakit
3. Umur genjah
4. Responsif terhadap pemupukan

Bermutu
1. Benih diambil dari tanaman tongkol yang baik dan sehat
2. Daya tumbuh bisa lebih dari 90%
3. Mempunyai potensi hasil yang tinggi
4. Tahan terhadap hama dan penyakit
5. Mempunyai tingkat keseragaman tanaman yang tinggi.
Jenis Benih Jagung

1. Benih Jagung Komposit/benih jagung lokal : adalah


benih yang berasal dari tanaman jagung bersari
bebas, benihnya dapat diambil dari pertanaman
sebelumnya, atau dapat digunakan secara terus-
menerus untuk setiap penanamannya. Contoh :
Arjuna, Permadi, Wisanggeni
2. Benih Jagung Hibrida : adalah benih jagung yang
berasal dari keturunan pertama (F1) hasil
persilangan: 1) varietas bersari dan bersari bebas,
2) varietas bersari bebas dan galur, 3) galur dan
galur. Pembentukan hibrida berasal dari
persilangan Contoh : BISI-2; NK 212; Bima 20 URI;
Pioneer 11
3. Benih Jagung Transgenik: Adalah benih jagung
hasil dari rekayasa genetika contoh jagung BT 11;
jagung Terminator; dan jagung RR-GA21
PENGOLAHAN TANAH
 Lahan kering di Kalimantan Selatan sebagian besar adalah Jenis Tanah Ultisol
TANAH MARGINAL

 Tanah yg telah mengalami proses


pelapukan dan pencucian intensif
 Sub soil kaya mineral liat (kuarsa,
kaolinit dan oksida besi)
 Tanah masam (pH 4,2-4,6)
 Miskin bahan organik
 Miskin unsur hara
 Penimbunan Al, Fe dn Si
Pengolahan Tanah
1. Lahan dibersihkan dari sisa
tanaman sebelumya
2. Tanah di balik dengan
cangkul/ bajak rotary;
piringan kedalaman 15-20 cm
(olah pertama),
3. Pada olah tanah ke dua, tanah
di pecah lebih merata dan
dibuat larikan sesuai dengan
jarak tanam yang diinginkan
serta dikapur (dosis 500-1000
kg/ha) dengan cara menyebar
kapur merata/pada larikan
tanaman, 2 minggu sebelum
tanam. Jenis2 kapur :CaCO3
(kapur Pertanian); CaMg(CO3)2
(Dolomit); CaO (kapur bakar)
4. Pemberian
pupuk
kandang
dengan
takaran 3-5
ton/ha.
PENANAMAN
• Jarak tanam 20 x 70 cm, untuk benih
yang ditanam 1 benih / lobang
• Dibuat lobang tanam dengan tugal
dengan kedalaman 3 – 5 cm
• Kebutuhan benih/ha ± 71428 kernel
dengan anggapan 1 kg 4500 karnel
• Jika 1 kg berisi 4500 kernel maka
kebutuhan benih = 71.428 / 4500 =
15 – 16 kg
• Jika prosentase tumbuh 90% maka
kebutuha benih = 1.1 x 71428 =
78570 = 17.5 kg
• Jarak Tanam

Jarak Tanam Jumlah Tanaman Tiap Lubang Jumlah Tanaman tiap Ha

100 x 40 2 50.000
75 x 25 1 60.000
75 x 20 1 65.000
60 x 60 2-3 55.112 – 82.668
60 x 30 2 110.000
60 x 25 2 133.332
60 x 20 2 165.000
60 x 15 1 110.000
60 x 10 1 165.000
50 x 20 2 200.000
50 x 10 1 200.000
PEMELIHARAAN
 PEMUPUKAN
 PENGATURAN AIR
 PENYIANGAN DAN
PEMBUMBUNAN
 PENGENDALIAN OPT
(Hama; Penyakit; Gulma)
Pemupukan NPK Phonska
Penyiangan dan pembubunan

Dilakukan ketika jagung berumur 15-20


HST (pemupukan susulan 1) dan
menjelang keluar bunga jantan
(pemupukan susulan 2).
Penyiangan untuk menghilangkan
tanaman penganggu ( gulma ).

Pembubunan untuk memperkokoh


berdirinya batang.
Pemupukan UREA (Pupuk Susulan)
HAMA DAN PENYAKIT
HAMA TANAMAN
• Lalat bibit (Atherigona exiga Sein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuningan,
bagian yang terserang mengalam pembusukan,
akhirnya tanaman menjadi layu, tanaman kerdil
atau mati. Pengendalian : (1) Penanaman secara
serempak (2) tanaman yang terserang dicabut dan
dibuang (3) Sanitasi lahan.
• Ulat grayak (Spodoptera litura)
Tanaman terpotong di bagian atas daun dan daun
bisa menjadi habis. Ulat grayak ni sangat ganas
karena dalam semalam bisa menyerang tanaman
dengan luar biasa. Pencegahannya dengan
pestisida baik kimia ataupun organik.
PENYAKIT
• Penyakit Bulai (Downey Mildew)
Disebabkan oleh jamur Peronosclospora mayds.
Berkembang biak pada suhu 27ºC keatas udara
yang lembab. Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun
runcing, kecil, kaku dan pertumbuhan batang
terhambat (2) umur 3-5 minggu mengalami
gangguan pertumbuhan

• Bercak daun (Leaf blight)


penyebabnya adalah Helmintosporium Turcicum.
Gejala : daun tampak bercak memanjang dan
teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna
coklat. Bercak berkembang dan meluas dari ujung
sampai pangkal daun
• Busuk pangkal batang
Ciri tanaman terserang penyakit busuk batang
adalah tanaman tampak layu atau kering
seluruh daunnya. Pangkal batang yang
terserang akan mengalami perubahan warna
dari hijau menjadi kecoklatan. Bagian dalam
batang busuk serta bagian kulit luarnya tipis
sehingga mudah rebah. Pada pangkal batang
Penyebab utama penyakit busuk batang adalah
cendawan atau jamur seperti Colletotrichum
graminearum, Diplodia maydis, Gibberella
zeae, Fusarium moniliforme, Macrophomina
phaseolina, Pythium apanidermatum,
Cephalosporium maydis, dan Cephalosporium
acremonium.
PERSENTASE RUMPUT DISEKITAR TANAMAN

0% 10% 20%

30% 40% 50%

60% 70% 80%

90% 100%
PANEN DAN PASCA PANEN
1. Ciri dan umur panen
masak fisiologis ada garis hitam pada pangkal kernel (black
layer)
2. Cara panen
Putar tongkol dan klobotnya dan patahkan tongkol jagung
3. Pengupasan
Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah
pemetikan selesai agar kadar air dalam tongkol dapat
diturunkan sehingga jamur tidak tumbuh

Anda mungkin juga menyukai