Anda di halaman 1dari 21

BUDIDAYA TANAMAN

ANTIINFLAMASI
Sandra Arifin Aziz
Pusat Studi Biofarmaka Tropika
Departemen Agronomy dan Hortikultura
IPB University
2021
Tanaman Antiinflamasi (Ijah IPB -
Indonesia Jamu Herbs)
• 139 jenis tanaman
• 25 senyawa
• 1 protein
• Autoinflamation, antibody deficiency,
immunedisregulation PLCG2- associated
• Zingiberaceae
• Kemuning (Murraya paniculata)
Jenis-jenis Tanaman Anti Autointiinflamasi
(IJAH IPB – Indonesia Jamu Herbs)
• Curcumin → Curcuma: zeodaria/ temu putih,
longa/ kunyit, soloensis/ temu tis, manga/
temu mangga, xanthorriza/ temulawak,
aeruginosa/ temu ireng
• Curcumene→ Zingiber: officinale/ jahe,
cassumunar/ bangle, spectabile/ beehive
ginger, zerumbet/ lempuyang
• Kencur (Kaempferia galangal)
• Pala (Myristica fragrans)
• Citrus: aurantifolia/ jeruk nipis, grandis/ jeruk
bali, reticulate/ jeruk keprok, hystrix/ jeruk
purut, limon/ lemon, sinensis/ jeruk manis
• Kemuning (Murraya paniculata)
• Tumpang air (Peperomia pellucida)
• Tembelekan (Lantana camara)
• Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa)
Budidaya Tanaman Obat
Peraturan Menteri Pertanian
64/Permentan/OT.140/5/2013:
• sistem pertanian organik,
• mengutamakan penggunaan input dari limbah kegiatan budidaya di
lahan,
• daya adaptasi terhadap keadaan setempat.
• penggunaan budaya, metode biologi, dan mekanik,
• tidak menggunakan bahan sintetis
Zingiberaceae
ZINGIBERACEAE (IJAH IPB)
Terdiri dari:
• 50 genus dan
• lebih dari 1000 spesies

JAHE TEMULAWAK KUNYIT

Jumlah Senyawa 102 115 186


Protein 20 21 21
Penyakit yang 35 31 31
diobati
SOP TEMULAWAK
Rimpang sebagai bibit
• Tanaman induk sudah berumur 9-10 bulan.
• Bila rimpang dipatahkan ada bunyi.
• Kulit kencang dan tidak mudah terkelupas.
• Warna lebih mengkilat dan terlihat bernas.
• Mempunyai bobot antara 50-70 g.
• Rimpang mempunyai 1-3 tunas.
Pemupukan
1. Pemupukan organik;
• Pupuk dasar antara lain
• Pupuk kandang (sapi/kambing) 20 ton/ha
• Pemupukan kedua diberikan pada saat tanaman berumur 2-3 bulan setelah tanam
(BST)
2. Pemupukan campuran (organik dan anorganik):
a. Pupuk dasar antara lain:
• Pupuk kandang (sapi/kambing) 20 ton/ha
• Urea : 250 kg/ha
• SP-36 : 200 kg /ha
• KCl : 200 kg/ha
b. Pupuk urea dengan dosis 250 kg/ha diberikan 2 kali yaitu pada saat
tanam, dan 2-3 bulan setelah tanam (BST) masing-masing 1/2 dosis.
c. Pupuk dasar pada saat pengolahan lahan, pupuk susulan diberikan dengan
cara menaburkan pupuk pada alur
Penanaman
• Bibit pada kedalaman 10-15 cm.
• 1 stek rimpang (1-3 tunas)/ lubang
• jarak tanam 50 cm x 60 cm, 50 cm x 75
cm
• disesuaikan kontur tanah.
• Lubang yang telah ditanam bibit
ditutup tanah namun bagian tunas
dibiarkan terbuka di atas permukaan
tanah kemudian ditutup tanah.
• Penyulaman pada saat tunas muncul.
No Hama/pathogen Keterangan
penyebab penyakit
1 Ulat penggerek rimpang Menyerang pangkal akar sehingga tunas daun menjadi
(Dichcrosis puntifera) layu dan lama kelamaan tunas menjadi kering lalu
membusuk.
2 Penyakit Layu Bakeri • Helaian daun bagian bawah melipat, menggulung
(Pseudomonas • Warna dari hijau ke kuning dan mengering
solanacearum) • Tunas batang busuk
• Tanaman mati rebah
• Rimpang berwarna gelap dan sedikit membusuk,
dipotong berlendir putih susu sampai kecoklatan.
3 Penyakit Bercak Daun • Bercak 3-5 mm,
(Phyllosticta zingiberi) • Abu-abu dan ditengahnya terdapat bintik-bintik
berwarna hitam, sedangkan pinggirnya busuk basah
dan menyebabkan kematian
• Wind-borne
4 Penyakit Busuk Rimpang Daun bagian bawah berubah menjadi kuning lalu layu dan
(lalat rimpang Mimegralla akhirnya tanaman mati
coeruleifrons; belatung
Eumerus figurans)
Panen
• Perkiraan produksi bobot basah 15-20 t/ha
• Bobot kering 2.5-3 t/ha
• Umur 9-10 bulan
• daun tanaman mengering
• Pada pagi hari.
• Dapuran dibersihkan dari tanah, kemudian dicuci dalam air bersih
yang mengalir.
Pasca Panen
• Rimpang diiris-iris ketebalan 2-4 mm.
• Dikeringkan dalam rumah pengering dengan suhu
40-50 ºC
• 4-5 hari.
• dibolak-balik atau
• dikeringkan di bawah matahari dengan penutup
kain hitam.
• dimasukkan ke dalam plastik polietilen.
KEMUNING
(Murraya paniculata)
Kemuning (Murraya paniculata) IJAH IPB
• Famili: Rutaceae
• 76 senyawa
• 10 jenis protein
• Mengobati 18 jenis penyakit
• Antiinflamasi:
1. Linalool
2. Aesculetin (6,7-dihydroxycoumarin)
3. 2-methoxy-4-vinylphenol
4. α zingiberene
5. Caryophyllene
Produk kemuning (Murraya paniculata L. Jack),
family Rutaceae

16
Perbanyakan Tanaman dan Nursery
• Bahan perbanyakan : benih atau stek
• Bibit yang sehat tinggi 5-10 cm
• Media nursery: arang sekam, tanah, pupuk organik 1:1:1 (v/v)
• Fertigasi: pukan ayam 1 kg/5 l air, 60 ml/tanaman setiap minggu
• Bahan bioaktif daun: saponins, tannins, flavonoids, steroids, dan
alkaloids.
• Konsentrasi steroid tertinggi, yang lain sedang sampai kuat
BAHAN ALAMI

SOP PRODUKSI DAUN:


1. Pupuk kandang ayam,
2. Arang sekam (K, Ca and Mg, SiO2),
3. Pupuk guano (15% N, 10-12% P2O5
and 2% K2O)

Korelasi NPK daun dan analisis


bahan bioaktif sebagai
indikator

Produksi daun dan bahan


bioaktif kemuning
BAHAN ALAMI

SOP PRODUKSI BUNGA:


1. Pupuk kandang ayam,
2. Arang sekam (K, Ca and Mg, SiO2),
3. Pupuk guano (15% N, 10-12% P2O5
and 2% K2O)

Stranggulasi dan korelasi NPK


daun dengan analisis bahan
bioaktif

Produksi Bunga dan


Aromatherapy: β-
methylesculetin dan
murralongin
30 tanaman kemuning

Ekstraksi
05.00 – 07.00 07.00 – 09.00
dengan etanol
Panen di hari yang sama dan hanya 1 kali

Pengamatan
• Jumlah bunga GCMS
• Bobot basah bunga yang dipanen
• Kadar minyak atsiri
• Komponen kimia minyak atsiri
Rotary
Concrete evaporator
Produksi minyak atsiri bunga
kemuning
• Waktu panen pagi hari dari jam 05.00-09.00
✓jumlah,
✓bobot bunga,
✓kadar dan
✓produksi minyak atsiri yang tinggi
• Senyawa kimia utama: β-methylesculetin
dan murralongin
• Panen bunga + tangkainya
• Pemberian guano dan abu sekam

Anda mungkin juga menyukai