Simplisia nabati
Simplisia Mineral
Kemitraan
Tanaman Industri dg
Budidaya/petani Petani
(GACP)
OBAT
TRADISIONAL
GACP (Good Agricultural and Collection Practices) : Cara Budidaya & Panen yang Baik
SIMPLISIA
Pencatatan
Apabila :
• Irisan terlalu tebal
Suhu pengeringan terlalu tinggi Terjadi “Face
Penguapan permukaan bahan lebih
Hardening”
cepat dari bagian dalam
Mencegah
PENGERINGAN pertumbuhan bakteri,
kapang, jamur
(agar awet/tdk mudah
rusak)
Membersihkan
SORTASI simplisia kering dari
KERING pengotor yang mungkin
masih tertinggal
Syarat Wadah Pengemasan Bahan Baku Simplisia
PENGERINGAN
Buatan :
Dengan Oven, ruang pengering yang dikondisikan (Hasil pengeringan
metoda ini lebih baik).
Kayu, biji, kulit kayu, akar bisa sampai panas 90 o C.
Bahan yang mengandung senyawa mudah menguap dan
Syarat : Kadar air < 10%, jika lebih terjadi reaksi enzimatis mutu
simplisia menurun, karena terjadi pertumbuhan bakteri, kapang dan
khamir.
ALUR PRODUKSI DI INDUSTRI OBAT
TRADISIONAL
Gudang
penyimpanan
bahan awal
Distribusi
Pencucian Pengeringan
PENYIMPANAN
Semua bahan awal Diperiksa kebenaran identitas, kondisi wadah dan tanda
dan bahan pelulusan oleh bagian Pengawasan Mutu (QC) dan
pengemas didokumentasikan
Data pemantauan tersedia utk dievaluasi, disimpan untuk jangka waktu paling
suhu ruangan tidak sama dengan umur produk yang bersangkutan
ditambah 1 tahun
Lakukan pemeriksaan dan pengujian secara berkala terhadap bahan awal dalam
persediaan untuk memastikan bahwa penyimpanan, wadah dan bahan dalam kondisi
yang baik.
Personil bagian Pengawasan Mutu hendaklah memiliki keahlian khusus dalam obat
tradisional agar dapat melaksanakan uji identifikasi dan mengidentifikasi ada tidaknya
penambahan atau penggantian bahan (“adulteration”), pertumbuhan jamur, kutu,
ketidakseragaman dalam pasokan bahan mentah tanaman obat tradisional.
1. Infusa :
Merupakan metode ekstraksi yang paling
sederhana, dilakukan dengan merebus
simplisia dengan air suling hingga mendidih
pada suhu 96-98 °C selama 15 menit.
3. Maserasi :
Ekstraksi yang dilakukan dengan merendam simplisia ke
dalam pelarut tertentu, misalnya etanol selama waktu
tertentu.
Umumnya untuk simplisia yang senyawa aktifnya tidak tahan
pemanasan.
4. Perkolasi :
Ekstraksi yang dilakukan dengan cara
penyarian / penyeduhan serbuk simplisia
kering menggunakan kertas filter yang dialiri
pelarut tertentu pada temperatur kamar.
5. Digesti :
Ekstraksi yang mirip dengan maserasi,
dilakukan dengan merendam simplisia ke
dalam pelarut tertentu akan tetapi pada
temperatur tertentu.
6. Refluksi :
Ekstraksi yang dilakukan dengan alat yang
tahan pemanasan, menggunakan pelarut
tertentu dan dipanaskan sesuai titik didih
pelarut selama waktu tertentu.
Keterangan:
Alat refluksi A. Pendingin balik
B. Katup yang-
Menghubungkan-
bejana simplisia-
dengan-
pendingin balik
C. Bejana Simplisia
D. Tangas air
E. Pemanas
Alat infusa
Persyaratan Suatu Ekstrak
Penggunaan suatu ekstrak, baik dengan
pembuatan sendiri maupun dibeli jadi dari
IEBA perlu diperhatikan persyaratan yang
diwajibkan. Persyaratan dapat dilihat pada
Buku Resmi seperti :
Farmakope Herbal Indonesia (FHI)
Indonesia