PENDAHULUAN
A. FARMAKOGNOSI
Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari obat yang berasal dari alam.
Farmakognosi membahas aspek biologi, kimia, biokimia, fisika, farmakologi, budidaya dan cara
pembuatan sediaan dan juga aspek ekonominya.
Etnofarmakognosi mempelajari Farmakognosi pada etnis (suku) atau bangsa tertentu.
Etnofarmakognosi disebut juga etnofarmakologi atau etnomedisin.
Banyak contoh penemuan obat yang dikembangkan dengan mempelajari etnofarmakognosi.
Fitokimia adalah ilmu kimia tumbuhan yang mempelajari berbagai senyawa kimia yang terdapat
dalam tumbuhan.
B. SIMPLISIA
Simplisia adalah :
Bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan
apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. ( Materia
medika dan FI III )
Sumber dan jenis simplisia :
1. tumbuhan → simplisia nabati
2. hewan → simplisia hewani
3. mineral → simplisia mineral ( pelikan )
Sumber simplisia di alam :
1. Daratan / bumi
2. Lautan
1
Persyaratan minimal simplisia untuk menjamin mutu:
1. keseragaman senyawa aktif
2. keamanan
3. kegunaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu simplisia :
1. Bahan baku dan penyimpanan bahan baku
2. Proses pembuatan simplisia
3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia
2
• Pembentukan metabolit sekunder besar pada siang hari dengan sinar matahari penuh
• Minyak atsiri meningkat pembentukkannya pada siang hari, suhu panas tetapi minyak
atsiri menguap pada suhu ini.
CURAH HUJAN
Musim hujan umumnya kadar metabolit sekunder turun dibandingkan dengan pada musim
kemarau terutama untuk glikosida dan garam alkaloid. Hal ini terjadi karena golongan senyawa
polar yang larut air akan terikut air hujan.
KEADAAN SINAR MATAHARI
Alkaloid banyak terbentuk pada tempat yang terkena sinar matahari terus menerus sehingga
bagian yang teduh kandungan alkaloidnya kurang.
Misalnya Atropa belladonna
Datura stramonium
KETINGGIAN TEMPAT TUMBUH
Tumbuhan yang jenisnya sama, umur sama, tetapi tempat tumbuh berbeda, maka kandungan
zat aktif berbeda. Tinggi tempat tumbuh harus sesuai.
Misalnya Theobroma cacao : 100 – 200 mdpl
Coffea sp : 800 – 1800 mdpl
Thea sp. : 400 – 800 mdpl
3
III. TAHAP PEMBUATAN
Pembuatan Simplisia
Tumbuhan
Panen
Pencucian
Sortasi basah
Perajangan
Pengeringan
Pembubukan
Pewadahan
- Pengumpulan/panen
- Pengeringan Penyiapan bahan obat
- Penggilingan
- Ekstraksi
EKSTRAK
Pedoman panen :
4
Kulit Cinnamomum Pengambilan kulit batang dilakukan pada batang tanaman
batang burmanni dewasa pada musim yang sesuai ( menjelang dewasa )
Umbi Umbi lapis dikumpulkan setelah mencapai besar max dan
Allium cepa
lapis pertumbuhan bagian tumbuhan di atas tanah terhenti
Rimpang dikumpulkan pada saat pertumbuhannya max.
Curcuma sp
Rimpang ditandai dengan mulai mengeringnya bagian tumbuhan di
Zingiber sp
atas tanah dan pada musim kemarau (kering)
2. Sortasi basah
Tujuan : memisahkan pengotor anorganik dan organik
Pengotor anorganik :
• dari luar tanaman ( tanah, kerikil, dll )
Pengotor organik :
• dari luar : bagian tumbuhan lain
• dari dalam : bagian lain dari tumbuhan yang bersangkutan
3. Pencucian
Perhatikan :
• air yang digunakan sumur, PAM, mata air
• cara pencucian
Bakteri yang umum ada di air : Pseudomonas, Proteus, Micrococcus, Bacillus,
Streptococcus, Enterobacter, Escherichia
Bahan yang dikupas dengan tepat dan Bersih tidak perlu dicuci
4. Perajangan
Sebelum dirajang, jemur dalam keadaan utuh selama 1 hari
Tujuan :
• memperluas permukaan simplisia sehingga memperbesar permukaan penguapan air,
air jaringan mudah menguap pada proses pengeringan
• mempermudah proses pengeringan, pengepakan, penggilingan
Perhatikan : ● ketebalan irisan
• alat untuk mengiris
• mencegah tambahan kontaminasi
5. Pengeringan
Tujuan : ● mengurangi kandungan air jaringan
• mengawetkan simplisia ( dari segi fisika, kimia, khasiat )
• menghentikan reaksi enzimatik
Jaringan hidup Jaringan mati
Pengumpulan
Air
+
Enzim
Reaksi enzimatik
6. Sortasi kering
Tujuan : memisahkan / membuang “sisa” pengotor anorganik dan organik
6
8. Pemeriksaan mutu
Standar mutu simplisia terdapat pada :
a. Farmakope Indonesia
b. Ekstra Farmakope Indonesia
c. Materia Medika
Pemeriksaan simplisia :
a. Organoleptis
b. Makroskopis
c. Mikroskopis
d. Kimia
Organ, cara pengumpulan dan kadar air simplisia
Batang Dari cabang, dipotong – potong dengan panjang dan diameter tertentu < 10 %
Dari batang atau cabang, dipotong kecil atau diserut (disugu) setelah dikupas
Kayu < 10 %
kulitnya
Daun Tua atau muda (daerah pucuk ), dipetik dengan tangan satu per satu <5%
Kuncup atau bunga mekar atau mahkota bu8nga atau daun bunga, dipetik
Bunga <5%
dengan tangan
Pucuk Pucuk berbunga, dipetik dengan tangan ( mengandung daun muda dan bunga ) <8%
Akar Dari bawah permukaan tanah, dipotong-potong dengan ukuran tertentu < 10 %
Rimpang Dicabut, dibersihkan dari akar, dipotong melintang dengan ketebalan tertentu <8%
Buah dipetik, dikupas kulit buahnya dengan menggunakan tangan, pisau atau
Biji < 10 %
menggilas, biji dikumpulkan lalu dicuci
Kulit buah Sama dengan biji, kulit buah dikumpulkan lalu dicuci <8%
Tanaman dicabut, bulbus dipisahkan dari daun dan akar dengan memotongnya,
Bulbus <8%
dicuci
7
Sumber obat alam
Bahan alam
Metabolit
Metabolit Metabolit
Primer sekunder
Bahan organik ini disebut produk bahan alam bahan kimia alami, berupa
• metabolit primer ( karbohidrat, protein, lipida, asam nukleat )
• metabolit sekunder ( terpenoid, alkaloid, flavonoid, steroid dll )
8
Biosintesis vanillin mencapai kecepatan tinggi pada 8
Vanilin Vanilla planifolia
bulan setelah pembuahan bunga
Metabolit dapat
• menguntungkan ( efek yang dikehendaki )
• merugikan ( efek samping )
• menyebabkan keracunan
Macam keracunan :
• Keracunan akut
• Keracunan kronik ( teratogenik dan karsinogenik ).
Bahan alam efek samping relatif lebih kecil karena adanya keseimbangan di alam, komponen
penyusunnya mempunyai efek yang antagonis.
9
BAB II
KARBOHIDRAT
MONOSAKARIDA
• Rumus empiris (CH2O)n.
• Rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang, 1 atom C berikatan
ganda dengan atom O, membentuk gugus karbonil, atom C lainnya berikatan
dengan gugus hidroksil
• Jika gugus karbonil di ujung rantai C disebut aldosa ( suatu aldehid )
• Jika gugus karbonil di posisi lain disebut ketosa ( suatu keton )
• Monosakarida paling sederhana : gliseraldehid dan dihidroksiaseton
• Jumlah atom C dalam molekul :
- Triose : 3 atom C ( aldotriose dan ketotriose )
- Tetrose : 4 atom C ( aldotetrose dan ketotetrose )
- Pentose : 5 atom C ( aldopentose dan ketopentose )
- Heksose : 6 atom C ( aldoheksose dan ketoheksose )
- Heptosa : 7 atom C ( aldoheptosa dan ketoheptosa )
• Paling sering dijumpai D-glukosa ( aldoheksosa ) dan D-fruktosa
(ketoheksosa)
• Cara penulisan struktur :
- Kiliani 1886 : polihidroksi aldehid rantai lurus
- Rantai cincin : 1. anggota 5 : furanosa
10
2. anggota 6 : piranosa
Furanosa tidak stabil, stabil dalam bentuk glikosida
• Fruktosa di alam selalu dalam bentuk furanosa, kristal dalam bentuk piranosa
• Oksidasi gugus alkohol terminal menjadi –COOH ( asam uronat, dari glukosa
menjadi asam glukoronat, galaktosa menjadi asam galaktoronat )
• Sintesis dimulai dari fotosintesa D-fruktosa-6-fosfat atau D-glukosa-6-
fosfat yang digunakan untuk :
- akumulasi gula bebas
- respirasi
- terkonversi ke nukleotida gula ( uridin-difosfoglukosa / UDPG )
- epimerase menjadi gula yang lain
OLIGOSAKARIDA
• Adalah sakarida yang terdiri dari 2-10 unit monosakarida
• Contoh sukrosa,
- hasil fotosintesa dari UDPG dan fruktosa-6-fosfat,
- dihidrolisa oleh enzim atau asam encer lalu didihkan
POLISAKARIDA
• Fungsi :
- bentuk penyimpan cadangan makanan
- unsur struktural dinding sel
- jaringan ikat
• Disebut juga glikan
• Terdapat 2 jenis yaitu :
- homopolisakarida : 1 jenis unit monomer
- heteropolisakarida : terdiri 2 jenis atau lebih unit monosakarida
• Polisakarida yang terdiri dari unit-unit monosakarida:
1. Amilopektin ( α -amilosa ) : 80% pada pati, α -1,6 glukosa
2. Amilosa ( β -amilosa ) : 20% pada pati, kadang tidak ada, α -1,4 glukosa
11
3. Glikogen ( animal strarch ) = amilopektin
4. selulosa : polisakarida utama pada dinding sel tanaman, β -1,4 glukosa
5. Inulin: cadangan karbohidrat di famili compositae, ± 30 β -1,2
fruktofuranosa
6. Xylin, mannan, galaktan : sering bergabung satu sama lain dan dengan
selulosa, sulit diperoleh dalam bentuk murni
7. Lichenin : polisakarida di lichen
• Polisakarida yang terdiri dari unit asam uronat dan unit lainnya:
1. Hemiselulosa : dinding sel
2. Pektin : pada buah
3. Algin ( asam alginat ): pada alga coklat
4. Ester asam sulfat : pada beberapa alga
5. Kitin : pada tanaman rendah, serangga, crustaceae
6. Gum dan mucilage
• Penyebaran :
1. tumbuhan tingkat tinggi
2. rumput laut
3. hewan
4. bakteri
5. paku-pakuan dan lumut
SELULOSA
• Penyebaran :
1. mikroba
2. tumbuhan tingkat tinggi ( dinding sel pelindung tumbuhan )
3. permukaan sel luar hewan
• Adalah senyawa seperti serabut, liat, tidak larut air, homopolisakarida linier
tidak bercabang, terdiri dari 10.000 atau lebih unit D-glukosa dengan ikatan
β -1,4, sedangkan amilosa, amilopektin, glikogen dengan ikatan α -1,4.
• Karena dengan ikatan β -1,4, tidak dapat dihidrolisa oleh α -amilase sehingga
glukosa dari selulosa tidak dapat digunakan untuk makanan organisme
tingkat tinggi
• Identifikasi :
30 g zat larutkan dalam 270 ml air dalam pengocok mekanik 18000 ptm
selama 5 menit. Pindahkan 100 ml ke gelas ukur, biarkan 3 jam, terjadi
dispersi bebas gelembung, opak, putih
SUKROSA
• Disebut gula tebu terdiri dari glukosa dan fruktosa.
12
• Rasa paling manis.
• Hanya terdapat dalam tanaman, tidak di hewan
• Hewan tidak dapat menyerap sukrosa, dihidrolisis dulu dengan enzim
invertase menjadi D-glukosa dan D-fruktosa baru bisa diserap usus.
• Guna : bahan sirup, pemanis, pengawet
• Sumber :
1. Saccharum officinarum ( Gramineae )
2. Beta vulgaris ( Chenopodiaceae )
3. Acer saccharum ( Aceraceae )
FRUKTOSA
• Disebut juga gula buah
• Sumber : semua buah yang manis dan madu
MANITOL
• Sumber : Fraxinus ornus ( Oleaceae )
LAKTOSA
• Disebut juga gula susu
• Sumber : Bos Taurus
MADU
• Sumber : Apis mellifera
SORBITOL
• Sumber : Sorbus aucuparia ( Rosaceae )
AMILUM
• Sumber : Zea mays ( Graminae )
Maranta arundinacae ( Marantaceae )
Oryza sativa
Triticum sp.
Hordeum vulgare
Solanum tuberosum
Dioscorea alata
D. esculenta
Manihot utilissima
Ipomoea batatas
Zamia spp
Canna edulis
Colocasia
Xanthosoma
Cyrtosperma
13
Alocasia
Amorphophallus
GLIKOSIDA
• bila dihidrolisa menjadi gula ( disebut glikon )dan bukan gula ( aglikon)
• Bila gulanya glukosa disebut glukosida, bila gula lain disebut glikosida
• Pembagian glikosida berdasarkan sifat kimia aglikonnya :
1. Kelompok kardioaktif 6. Alkohol
2. Antrakinon 7. Aldehid
3. Saponin 8. Lakton
4. Sianofor 9. Fenol
5. Isosianat 10. Flavonol
• Mempunyai aktivitas farmakologik yang spesifik
• Bentuk fisiknya mucilago dan gom
Karbohidrat yang berguna dalam bidang farmasi dan tercantum dalam FI antara lain :
14
1. Amilum manihot
Dari : umbi akar Manihot utilissima ( singkong )
Guna : bahan tambahan untuk obat luar dan obat dalam
2. Amilum oryzae
Dari : biji Oryza sativa ( beras )
Guna : sumber energi
3. Amilum solani
Dari : umbi Solanum tuberosum ( kentang )
4. Glukosa
Guna : kalorigenikum oral dan iv
5. Gossypium depuratum ( kapas murni )
Dari :rambut biji Gossypium hirsutum, dibebaskan dari lemak dan kotoran,
diputihkan
Guna : pembalut
6. Gummi acaciae
Dari : eksudat gom kering dari batang dan dahan Acacia senegal
Guna : bahan tambahan
7. Selulosa
Dari : α -selulosa dari serat nabati yang diolah menjadi pulpa dengan asam
mineral
Guna : bahan tambahan
8. Tragakan
Dari : eksudat gom kering dari penorehan batang Astragalus gummifer labil
Guna : bahan tambahan
Glikosida yang berguna dalam bidang farmasi dan tercantum dalam FI antara lain :
1. Digitoxinum
Dari : Digitalis purpurea, D. lanata (Schrophulariaceae)
Guna : kardiotonikum
2. Ampicillinum, ampicilin trihidrat
Dari : Penicillium notatum, P. crysogenum
Guna : antibiotik
3. Heparin
Dari : jaringan hewan menyusui, berupa polisakaridasulfat
Guna : antikoagulan
4. Kanamycine sulfat
Dari : Streptomyces kanamycetius
Guna : antibiotika
5. Nystatine
Dari : Streptomyces noursei
15
Guna : antijamur
6. Riboflavin
Merupakan komponen vitamin B kompleks
7. Streptomycine sulfat
Dari : Streptomyces griseus
Guna : antibiotik
8. Neomisin, amfoterisin
UJI KARBOHIDRAT
2. Mereduksi Fehling:
Isi : CuSO4, Na2CO3, Na-sitrat
Reaksi positif : endapan merah bata CuO,
Karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid dan keton bebas
3. Tes Molisch
Isi : larutan α -naftol dalam alkohol 95%
Reaksi positif : warna ungu
Semua karbohidrat
4. Pembentukan ozazone
Isi : fenilhidrazin, Na-asetat, asam asetat
Kristalisasi gula
5. Tes resorsinol untuk gugus keton/ tes Seliwanoff
Terjadi perubahan fruktosa oleh asam klorida panas menjadi asam levulenat dan
4-hidroksimetilfurfural, lalu terkondensasi dengan resorsinol menjadi merah
6. Tes pentosa
Isi : phloroglucin,HCl
Reaksi positif : merah]
Adanya gugus pentosa
7. Tes Killer-Kiliani untuk gula deoxy
Reaksi : zat dilarutkan dalam asam asetat yang mengandung FeCl3lalu
tambah asam sulfat lewat dinding, cincin coklat merah → biru
8. Reaksi enzi
9. Kromatografi
SUKROSA
• Identifikasi:
Dengan larutan kalium tembaga (II) tartrat 5% panas akan terbentuk endapan
merah
16