Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat membuat simplisia dan melakukan pengamatan secara
mikriskopik dan makroskopik pada berbagai simplisia.
B. Dasar Teori
1. Pengertian
a. Biji
Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai
mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah.
b. Buah
Panen buah bisa dilakukan saat menjelang masak (misalnya
Piper nigrum), setelah benar-benar masak (misalnya adas),
atau dengan cara melihat perubahan warna/ bentuk dari buah
yang bersangkutan (misalnya jeruk, asam, dan pepaya).
c. Bunga
Panen dapat dilakukan saat menjelang penyerbukan, saat
bunga masih kuncup (seperti pada Jasminum sambac,
melati), atau saat bunga sudah mulai mekar (misalnya Rosa
sinensis, mawar).
2. Sortasi basah
3. Pencucian
Pencucian simplisia dilakukan untuk membersihkan kotoran
yang melekat, terutama bahan-bahan yang berasal dari dalam tanah
dan juga bahan-bahan yang tercemar peptisida. Cara sortasi dan
pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah mikroba awal
simplisia. Misalnya jika air yang digunakan untuk pencucian kotor,
maka jumlah mikroba pada permukaan bahan simplisia dapat
bertambah dan air yang terdapat pada permukaan bahan tersebut
dapat mempercepat pertumbuhan mikroba. Bakteri yang umum
terdapat dalam air adalah Pseudomonas, Bacillus, Streptococcus,
Enterobacter, dan Escherichia.
4. Pengubahan bentuk
Pada dasarnya tujuan pengubahan bentuk simplisia adalah
untuk memperluas permukaan bahan baku. Semakin luas
permukaan maka bahan baku akan semakin cepat kering.
Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin
perajangan khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan
dengan ukuran yang dikehendaki.
5. Pengeringan
Proses pengeringan simplisia, terutama bertujuan sebagai berikut:
a. Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah
ditumbuhi kapang dan bakteri.
b. Menghilangkan aktivitas enzim yang bisa menguraikan lebih
lanjut kandungan zat aktif .
c. Memudahkan dalam hal pengolahan proses selanjutnya
(ringkas, mudah disimpan, tahan lama, dan sebagainya).
6. Sortasi kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses
pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap bahan - bahan yang
terlalu gosong atau bahan yang rusak.
C. Kegiatan praktikum
1. Alat yang diperlukan
Mikroskop, objek glas, pipet tetes, beaker glass
2. Bahan yang diperlukan
a. Daun Sereh
b. Bunga Cengkeh
c. Daun Jati Belanda
d. Daun Sirsak
e. Daun Teh
3. Cara kerja
Pengujian makroskopik
D. Hasil pengamatan
2. Klasifikasi temulawak
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberale
Famili : Zingiberaceae
Spesies : Curcuma xanthoriza Roxb (Rukmana, 1995)
5. Manfaat temulawak
a. Mengobati bau badan yang kurang lengkap
Ambilah sebuah rimpang temulawak, parut dan rebus dengan air
sebanyak 1 liter, dinginkan terlebih dahulu sebelum diminum.
b. Mengobati demam malaria dan sembelit serta dapat untuk
meperbanyak ASI
Rimpang diparut dan diperas airnya, kemudian diminum dapat
juga dengan meminum air rebusan rimpang temulawak yang
kering.
c. Menyegarkan tubuh
Ambil dan bersihkan rimpang temulawak sebanyak 50 gr. Parut
rimpang sampai halus dan tambahkan air secukupnya, lalu
diminum. Lakukan hal ini 2 kali sehari, cukup 1 gelas bila perlu
dapat ditambah dengan madu (Fauzi, 2009).