Anda di halaman 1dari 3

HASIL REVIEW

Preformulasi adalah tahap perkembangan selama sifat farmakokinetik dan farmakodinamik


obat berkarakter dan tetap. Parameter preformulasi dalam sediaan padat meliputi :

a. Sifat Organoleptik
Organoleptik mencakup bau, rasa, dan warna pada sediaan. Hal tersebut digunakan sebagai
terminologi deskriptif dalam preformulasi agar memudahkan dalam menggambarkan
spesifikasi dari sediaan yang akan dibuat.
b. Karakteristik Bulk
1. Karakteristik keadaan padat
Serbuk adalah massa partikel padat atau butiran dikelilingi oleh udara yang dapat
mempengaruhi sifat curah serbuk. Kemampuan mengalir dari serbuk dipengaruhi
banyak faktor baik internal maupun eksternal yang dapat mengubah sifat rheology dari
serbuk. Faktor internal meliputi ukuran, bentuk variabilitas ukuran dan kekerasan.
Sedangkan faktor eksternal meliputi kelembaban dan lingkungan.
 Ukuran partikel dan ukuran distribusi
Sifat fisika dan kimia dari sediaan padat dipengaruhi oleh ukuran partikel dan
ukuran distribusinya. Ukuran juga berpengaruh dalam homogenitas akhir pada
sediaan padat. Ketika ada perbedaan signifikan dalam ukuran antara zat aktif
sediaan dengan eksipien, efeknya dapat membuat homogenitas sulit terjadi ataupun
jika tercapai sulit untuk melanjutkannya ke tahap selanjutnya.
2. Sifat alir serbuk
Sifat alir serbuk sangat penting dalam pembuatan tablet yang efisien. Untuk
menentukan sifat alir, perlu dikompres atau digranulasi pada serbuk obat. Perubahan
ukuran partikel dalam bentuk kristal yang lebih seragam dapat menyebabkan indeks
carr yang lebih kecil.
3. Densitas
Densitas adalah rasio massa terhadapt volume. Jenis-jenis densitas adalah :
 Densitas bulk : diperoleh dengan mengukur volume massa serbuk yang diketahui
lewat melalui layar.
 Pengetapan bulk : diperoleh dari tabung yang berisi serbuk yang akan ditetapkan.
 Densitas sebenarnya : kepadatan sebenarnya dari bahan padat.
 Densitas granul : dapat mempengaruhi kompressibilitas, porositas tablet,
disintegrasi, dan disolusi.
4. Kompressibilitas
Didefinisikan sebagai kemampuan mengurangi volume dibawah tekanan dan
kekompakan sebagai kemampuan bahan serbuk untuk dikompressi menjadi tablet.
Pengukuran kepadatan dapat digunakan untuk memprediksi sifat alir.
5. Kristalinitas
Struktur Kristal adalah susunan atom dalam Kristal. Sifat fisik yang dipengaruhi oleh
sediaan padat dapat mempengaruhi system penghantaran dan aktivitas obat. Kristalisasi
selalu digunakan sebagai langkah terakhir untuk pemurnian suatu padatan.
6. Polimorfisme
Keadaan dimana zat obat dapat memiliki lebih dari satu bentuk Kristal dengan kisi
ruang yang berbeda. Kristal yang berbeda dinamakan polimorf. Metode untuk
identifikasi polimer adalah Optical crystallography, Hot stagemicroscopy, X-Ray
Diffraction method, NMR technique, FTIR technique, Microcalorimetry, dan Thermal
methods.
7. Higroskopisitas
Higroskopis merupakan kelembaban dari sebuah sediaan. Kelembaban merupakan
faktor penting yang dapat mempengaruhi stabilitas kandidat obat dan formulasinya.
Penyerapan molekul air ke stabilitas kandidat (eksipien) sering dapat menginduksi
hidrolisis.
c. Analisis Kelarutan
Suatu obat harus memiliki kelarutan dalam air untuk terapeutik dalam kisahan pH 1-8.
Untuk obat yang memberikan efek terapeutik, obat harus menjadi yang pertama dalam
bentuk larutan. Jika kelarutan suatu zat obat kurang dari yang diinginkan, maka
pertimbangan terutama meningkatkan kelarutannya.
1. Kelarutan intrinsik
Kelarutan intrinsik harus dilakukan pengukuran pada dua suhu 4-5⁰C untuk
memastikan stabilitas fisik yang baik dan untuk memperpanjang penyimpanan jangka
pendek serta stabilitas kimia sampai data yang lebih pasti tersedia.
2. Disosiasi konstan
Obat yang termasuk dalam asam atau basa lemah dan dalam larutan bergantung pada
nilai pH. Ada yang terionisasi dan tidak terionisasi. Obat yang tidak terionisasi lebih
larut dalam lemak dan mudah terserap.
3. Koefisien partisi
Rasio ini dikenal sebagai koefisien distribusi atau koefisien partisi. Pada dasarnya,
tidak bergantung pada konsentrasi larutan encer dari spesies larutan tertentu. Log P=0
menandakan senyawa tersebut larut air dan pelarut partisi. Lipofilisitas senyawa
organik didefinisikan berdasarkan koefisien partisi. Metode dari koefisien partisi: 1)
Shake-flask method, 2) Chromatographic method, 3) Countercurrent and filter probe
method, 4) Tomlinson filter probe method, 5) Micro electrometric titration method, dan
6) Automated instrument is now available. Aplikasi dari koefisien partisi :
 Pemulihan antibiotik dari media fermentasi. Ekstrak obat dari cairan biologis
untuk pemantauan terapeutik.
 Penyerapan obat dari bentuk sediaan.
 Studi distribusi minyak perasa antara minyak dan air dalam emulsi.
4. Solubilisasi
Metode dalam meningkatan daya larut :
 Perubahan pH
 Co-Solvency
 Konstan dielektrik
 Solubilisasi oleh surfaktan
 Hidrotropi
5. Efek Temperatur
Suhu panas pada larutan mewakili panas yang diserap atau dilepaskan ketika mol zat
terlarut besar pada jumlah pelarut. Itu ditentukan dari nilai kelarutan untuk kelarutan
jenuh, diseimbangkan pada suhu.

Anda mungkin juga menyukai