Anda di halaman 1dari 23

PELEPAH KURMA

Phoenix dactylifera
NAMA

: MAYA ELFRIDA SIMANJUNTAK

NIM

: 151650023

KELAS

: FARMASI 2A
DOSEN PENGAMPU ;

IKHWAN,S.Far,Lc,MA.Kes,Apt

PROGRAM STUDI D3 FARMASI


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KHARISMA PERSADA
JL. SURYA KENCANA NO.1 PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2016

BAB I
A. Deskripsi Praktikum
Pada praktikum farmakognosi ini, pada minggu pertama adalah pembagian tumbuhan
yang akan dibawa untuk diteliti, pada minggu kedua pengamatan tumbuhan menggunakan
mikroskop sebelum pengamatan tumbuhan dipotong setipis mungkin lalu diteliti. Dan pada
minggu ketiga ujian penentuaan tumbuhan menggunakan mikroskop dengan gambar. Dan
minggu selanjutanya pembuatan extrak kering dan penggemasan.
B. Tujuan Prakikum
1. Untuk mengetahui definisi kurma?
2. Untuk mengetahui kandungan yang ada didalam kurma ?
3. Untuk mengetahui manfaat dari kurma ?
C. Dasar Teori
Farmakognosi berasal dari dua kata Yunani yaitu Pharmakon (obat) dan Gnosis
(ilmu/pengetahuan). Jadi farmakognosi adalah ilmu pengetahuan tentang obat, khususnya dari
nabati, hewani dan mineral. Definisi yang mencakup seluruh ruang lingkup farmakognosi
diberikan oleh Fluckiger, yaitu pengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu
pengetahuan untuk memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
Simplisia merupakan bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang
belum mengalami perubahan apapun kecuali dinyatakan lain berupa bahan
yang di keringkan. Pembuatan simplisia merupakan proses memperoleh
simplisia dari alam dengan kualitas yang baik dan memenuhi syarat- syarat
mutu yang dikehendaki.
Berikut merupakan tahap- tahap pembuatan simplisia :
1. Pengumpulan bahan/panen
a. Teknik pengumpulan
Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau
menggunakanalat (mesin). Apabila pengambilan dilakukan secara
langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan keterampilan si
pemetik,
agar
diperoleh
tanaman/bagian
tanaman
yang
dikehendaki, misalnya yang dikehendaki adalah daun yang muda,
maka daun yang tua jangan dipetik dan jangan merusak bagian
tanaman lainnya. Jika menggunakan alat, harus disesuaikan
dengan kandungan kimianya agar tidak merusak zat aktif
yang dikandungnya,
misalnya
jangan
menggunakan
alat
yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung
senyawa fenol dan glikosa.

b. Waktu panen dan cara panen


Kadar kandungan zat aktif pada suatu simplisia ditentukan oleh
waktu panen, umur tanaman, bagian tanaman yang diambil dan
lingkungan tempat tumbuhnya, sehingga diperlukan satu waktu
pengumpulan yang tepat yaitu pada saat kandungan zat aktifnya
mencapai jumlah maksimal tanaman yang diambil harus sehat,
tidak berpenyakit atau terjangkit jamur, bakteri dan virus karena
dapat menyebabkan berkurangnya kandungan zat aktif
dan
terganggunya proses metabolisme serta terbentuknya produk
metabolit yang tidak diharapkan.
Pada umumnya waktu pengumpulan sebagai berikut :
1) Klika batang/klika/korteks diambil dari batang utama dan
cabang, dikelupas dengan ukuran
panjang
dan lebar
tertentu, sebaliknya dengan cara berselang-seling dan
sebelum
jaringan kambiumnya, untuk klika yang
mengandung minyak atsiri atau senyawa fenol gunakan alat
pengelupas yang bukan terbuat dari logam.
2) Daun (folium) dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga
dan sebelum buah menjadi masak,contohnya, daun
Athropa belladonna mencapai kadar alkaloid tertinggi
pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman
yang
berfotosintesis
diambil
daunnya
saat reaksi
fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-12.00. Bagian daun
yang diambil adalah daun tua atau muda (daun kelima dari
pucuk) dipetik satu persatu secara manual.
3) Bunga (flos) dikumpulkan sebelum atau segera setelah
mekar. Bagian yang dipakai tergantung yang dimaksud,
dapat
berupa
kuncup
atau
bunga
mekar
atau
mahkota bunga atau daun bunga, dapat dipetik langsung
dengan tangan.
4) Buah (fructus) dipetik dalam keadaan tua, kecuali buah
mengkudu dipetik sebelum buah masak. Buah yang diambil
dapat berupa buah yang masak, matang atau buah muda,
dipetik dengan tangan.
5) Biji (semen) dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
Cara pengambilannya dengan cara buah yang dikupas kulit
buahnya menggunakan tangan atau alat, lalu di keluarkan
bijinya, dikumpulkan dan dicuci.
6) Akar (radix) dipanen sewaktu proses pertumbuhannya
berhenti dan bagian yang digunakan adalah bagian
yang berada di bawah permukaan tanah,dipotongpotong dengan ukuran tertentu.
7) Rimpang
(rhizome)
dipanen
sewaktu
proses
pertumbuhannya berhenti dan cara pengambilannya adalah
dengan cara tanaman dicabut, rimpang diambil dan

dibersihkan
dari
akar,
dipotong
melintang dengan
ketebalan tertentu. Pengambilan sebaiknya pada musim
kering dan bagian atas tanaman mengering (layu)
8) Umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus), dipanen sewaktu
proses pertumbuhannya berhenti. Cara panennya adalah
dengan cara tanaman dicabut, bulbus dipisahkan dari daun
dan akar dengan memotongnya.
2. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan bahan-bahan asing yang tidak berguna atau
berbahaya dalam pembuatan simplisia Penyortiran segera dilakukan setelah bahan selesai
dipanen, bahan yang mati, tumbuh lumut ataupun tumbuh jamur segera dipisahkan yang
dimungkinkan mencemari bahan hasil panen.

3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan kotoran
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan
dengan air bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM.
Bahan simplisia yang mengandung zat yang mudah larut di dalam
air yang mengalir, pencucian dilakukan dalam waktu yang sesingkat
mungkin. Pencucian sayur-sayuran satu kali dapat menghilangkan
25% dari jumlah mikroba awal, jika dilakukan pencucian sebanyak
tiga kali, jumlah mikroba yang tertinggal hanya 42% dari jumlah
mikroba awal. Pencucian tidak dapat membersihkan simplisia dari
semua mikroba karena air pencucian yang digunakan biasanya juga
mengandung sejumlah mikroba. Cara sortasi dan pencucian sangat
mempengaruhi jenis dan jumlah rnikroba awal simplisia. Misalnya jika
air yang digunakan untuk pencucian kotor, maka jumlah mikroba
pada permukaan bahan simplisia dapat bertambah dan air yang
terdapat pada permukaan bahan tersebut dapat mempercepat
pertumbuhan mikroba. Bakteri yang umumnya terdapat dalam air
adalah Pseudomonas, Proteus,Micrococcus, Bacillus, Streptococcus,
Enterobacter dan Escherishia. Pada simplisia akar, batang atau
buah dapat pula dilakukan pengupasan kulit luarnya untuk
mengurangi jumlah mikroba awal karena sebagian besar jumlah
mikroba biasanya terdapat pada permukaan bahan simplisia.
Bahan yang telah dikupas tersebut mungkin tidak memerlukan
pencucian jika cara pengupasannya dilakukan dengan cara yang tepat
dan bersih.
4. Perajangan
Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses perajangan. Perajangan bahan
simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan
penggilingan. Tanaman yang baru diambil jangan langsung dirajang tetapi dijemur

dalam keadaan utuh selama 1 hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan
alat mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan
ukuran yang dikehendaki.
Semakin tipis bahan yang akan dikeringkan, semakin cepat penguapan air, sehingga
mempercepat waktu pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga dapat
menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap.
Sehingga mempengaruhi komposisi bau dan rasa yang diinginkan. Oleh karena itu
bahan simplisia seperti temulawak, temu giring, jahe, kencur dan bahan sejenis
lainnya dihindari perajangan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya kadar
minyak atsiri. Selama perajangan seharusnya jumlah mikroba tidak bertambah.
Penjemuran sebelum perajangan diperlukan untuk mengurangi pewarnaan akibat
reaksi antara bahan dan logam pisau. Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari
selama satu hari.
5. Pengeringan
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak,sehingga
dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dengan mengurangi kadar air dan
menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.
Air yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media
pertumbuhan kapang dan jasad renik lainnya.Enzim tertentu dalam sel,masih dapat
bekerja,menguraikan senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia
tersebut masih mengandung kadar air tertentu. Pada tumbuhan yang masih hidup
pertumbuhan kapang dan reaksi enzimatik yang merusak itu tidak terjadi karena adanya
keseimbangan antara proses-proses metabolisme, yakni proses sintesis, transformasi dan
penggunaan isi sel. Keseimbangan ini hilang segera setelah sel tumbuhan mati. Sebelum
tahun 1950, sebelum bahan dikeringkan, terhadap bahan simplisia tersebut lebih dahulu
dilakukan proses stabilisasi yaitu proses untuk menghentikan reaksi enzimatik. Cara yang
lazim dilakukan pada saat itu, merendam bahan simplisia dengan etanol 70 % atau
dengan mengaliri uap panas. Dari hasil penelitian selanjutnya diketahui bahwa reaksi
enzimatik tidak berlangsung bila kadar air dalam simplisia kurang dari 10%.
Pengeringan simplisia dilakukan dengan menggunakan sinar matahari atau menggunakan
suatu alat pengering. Hal-ha1 yang perlu diperhatikan selama proses pengeringan adalah
suhu pengeringan, kelembaban udara, aliran udara, Waktu pengeringan dan luas
permukaan bahan. Pada pengeringan bahan simplisia tidak dianjurkan rnenggunakan alat
dari plastik. Selama proses pengeringan bahan simplisia, faktor-faktor tersebut harus
diperhatikan sehingga diperoleh simplisia kering yang tidak mudah mengalami kerusakan
selama penyimpanan. Cara pengeringan yang salah dapat mengakibatkan terjadinya
"Face hardening", yakni bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya
masih basah. Hal ini dapat disebabkan oleh irisan bahan simplisia yang terlalu tebal,
suhu pengeringan yang terlalu tinggi, atau oleh suatu keadaan lain yang menyebabkan
penguapan air permukaan bahan jauh lebih cepat daripada difusi air dari dalam ke
permukaan tersebut, sehingga permukaan bahan menjadi keras dan menghambat
pengeringan selanjutnya. "Face hardening" dapat mengakibatkan kerusakan atau
kebusukan di bagian dalarn bahan yang dikeringkan.

Suhu pengeringan tergantung kepada bahan simplisia dan cara pengeringannya. Bahan
simplisia dapat dikeringkan pada suhu 300 sampai 90C, tetapi suhu yang terbaik adalah
tidak melebihi 60C. Bahan simplisia yang mengandung senyawa aktif yang tidak tahan
panas atau mudah menguap harus dikeringkan pada suhu serendah mungkin, misalnya
300 sampai 450 C, atau dengan cara pengeringan vakum yaitu dengan mengurangi tekanan
udara di dalam ruang atau lemari pengeringan, sehingga tekanan kira-kira 5 mm Hg.
Kelembaban juga tergantung pada bahan simplisia,cara pengeringan, dan tahap tahap
selama pengeringan. Kelembaban akan menurun selama berlangsungnya proses
pengeringan. Berbagai cara pengeringan telah dikenal dan digunakan orang. Pada
dasarnya dikenal dua cara pengeringan yaitu pengeringan secara alamiah dan buatan.
6. Sortasi kering
Sortasi setelah pengeringan sebenarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia.
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian-bagian tanaman
yang tidak diinginkan dan pengotoran-pengotoran lain yang masill ada dan tertinggal
pada sirnplisia kering. Proses ini dilakukan sebelum sirnplisia dibungkus untuk
kernudian disimpan. Seperti halnya pada sortasi awal, sortasi disini dapat dilakukan
dengan atau secara mekanik. Pada simplisia bentuk rimpang sering jurnlah akar yang
melekat pada rimpang terlampau besar dan harus dibuang. Demikian pula adanya
partikel-partikel pasir, besi dan benda-benda tanah lain yang tertinggal harus dibuang
sebelum simplisia dibungkus.
7. Pengawetan simplisia
Cara
pengawetan
untuk
tanaman
atau
bagian
tanaman
sebelum dikeringkan direndam dahulu dalam alcohol 70 %
atau
dialiri
uap
panas,
sedangkan
cara pengawetan untuk
simplisia hewan-hewan laut terutama yang mudah berubah bentuknya
setelah mati seperti
bintang
laut
(Asteroida),
bulu
babi
(Echinoidea),
jenis
hewan
berongga(Coelenterata) dan hewan
berduri (Echinodermata) terdiri dari zat kapur maka binatang ini
diawetkan dengan alcohol 70 % agar zat kapurnya tidak larut.
8. Pewadahan dan penyimpanan
Simplisia yang sudah jadi diberi wadah yang baik dan disimpan pada
tempat yang dapat menjamin terpeliharanya mutu dari simplisia.
Wadah terbuat dari plastik tebal atau gelas yang berwarna gelap
dan tertutup rapat memberikan suatu jaminan yang memadai
terhadap isinya, wadah dari logam tidak dianjurkan agar tidak
berpengaruh terhadap simplisia. Ruangan penyimpanan simplisia
harus diperhatikan suhu, kelembaban udara dan sirkulasi udara
ruangannya.

Buah kurma memiliki karakteristik bervariasi, antara lain memiliki berat dua hingga
enam puluh gram, panjang tiga sampai tujuh sentimeter, konsistensi lunak sampai kering, berbiji
dan berwarna kuning kecoklatan, coklat gelap dan kuning kemerahan (Sucipto, 2010).
Bila memasuki bulan Ramadhan, buah kurma hampir selalu ada di menu berbuka.
Memang sejak zaman dulu kurma sering dijadikan makanan khas di bulan puasa, Bahkan
masyarakat di Timur Tengah sudah menjadikan kurma sebagai makanan pokok sejak ribuan
tahun lalu. Semua itu berkat khasiat kurma yang disebut-sebut dapat mengurangi
dehidrasi.Kurma adalah sejenis tumbuhan palem (palma) atau dalam bahasa latinnya lebih
dikenal dengan phoenix dactylifera yang berbuah dan boleh dimakan, baik dalam keadaan masak
maupun masih mentah.
Menurut pasar dunia, buah kurma yang matang terbagi menjadi empat kategori yaitu imri
(muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), dan tamr (matang dikeringkan dengan
bantuan matahari). Tak banyak yang tahu, ternyata jenis buah kurma itu tak hanya satu
melainkan sepuluh. Berikut kesepuluh jenis kurma tersebut :

1. Kurma Ajwah

Di pasaran, kurma jenis ini menjadi kurma dengan predikat tertinggi dari segi harga. Kurma
Ajwah kebanyakan tumbuh di kota Madinah, Saudi Arabia. Kurma Ajwah memiliki bentuk yang
lebih kecil dengan warna yang juga lebih hitam. Dipercaya, kurma jenis ini merupakan kurma
favorit Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam.

2. Kurma Deglet Noor

Kurma yang berwarna kuning keemasan ini merupakan varietas unggul dan sangat terkenal di
Algeria, Tunisia, Amerika, dan Libya. Nama dari kurma yang satu ini berarti cahaya yang
diambil dari warnanya yang menyerupai sinar matahari. Bagi kamu yang tak suka manis, kurma
ini adalah alternatifnya, karena rasanya tak terlalu manis dan dagingnya juga tak terlalu keras.
3. Kurma Amer Hajj

Kurma jenis ini biasanya tumbuh di Irak. Kurma ini biasa disebut dengan Amir Haji. Jenis kurma
ini memiliki daging yang sangat lembut dan juga tebal. Dalam beberapa tradisi kurma jenis ini
sering dikenal dengan welcome kurma, atau kurma yang dihidangkan untuk menyambut tamu.
4. Kurma Mozafati

Kurma jenis ini memiliki masa simpan yang lama, bahkan hingga 2 tahun jika disimpan di suhu

minus 5 derajat. Kurma Mozafati merupakan jenis kurma yang berwarna gelap, bertekstur
lembut, dan berukuran sedang. Sesuai namanya kurma ini banyak dikembangkan di daerah
Mozafati.
5. Kurma Halawi

Disebut juga sebagai kurma Holwah yang berarti manis dalam bahasa Arab. Kurma Halawi
memiliki rasa yang sangat manis jika dibanding dengan jenis kurma lainnya. Nah, jika kamu
memakan buah kurma dan rasanya sangat manis, kemungkinan besar kurma itu berjenis ini.
6. Kurma Umelkhashab

Memiliki kombinasi rasa manis dan sedikit pahit. Kurma jenis ini berasal dari Saudi Arabia.
Selain rasa yang unik, Umelkhashab berwarna sedikit kemerahan.
7. Kurma Thoory

Biasa juga disebut sebagai kurma Thuri. Di Indonesia, sering kali di temui jenis kurma thoory
atau Thuri ini. Ini karena sifatnya yang dapat bertahan lama. Kurma yang populer di Algeria ini

berwarna sedikit cokelat kemerahan, dan kulit yang cenderung kering keriput. Ciri utamanya
adalah daging serta buahnya yang sangat kering, bahkan sangking keringnya, kulit pada kurma
ini cenderung keras dan susah dimakan. Namun, rasa dagingnya manis dan hampir mirip dengan
kacang.
8. Kurma Zaghloul

Memiliki bentuk yang panjang dan agak lonjong. Warnanya merah gelap dan sangat manis.
Istimewanya, rasa manis dari kurma ini masih melekat di lidah. Kurma ini termasuk varietas
kurma yang eksklusif dan harganya mahal di Mesir. Bahkan, hanya orang-orang tertentu saja
yang mengonsumsinya.
9. Kurma Sekkeri

Kurma jenis ini berwarna cokelat gelap, dengan daging buah yang sangat lembut dan rasa manis
yang khas. Daging kurma yang satu ini memilki rasa sangat istimewa tak heran bila harganya
lebih mahal dibandingkan jenis kurma yang lainnya.
10. Kurma Saidy

Kurma jenis ini memiliki tekstur dan bentuk yang hampir sama dengan kurma sekkeri. Dengan
daging buah yang sangat lembut dan rasanya yang manis menjadikan kurma Saidy merupakan
kurma yang populer di negara Libya.
D. Morfologi dan Anatomi
Phoniex dactyfera adalah tumbuhan berumah dua yang memiliki tinggi sekitar 16-20 m
dan tidak memiliki cabang dan batangnya. Batang pohon kurma terbuat dari serat selulosa yang
kuat dan dapat digunakan dalam pembatan triplek. Pohonnya memiliki mahkota terminal dengan
dengan 30-150 daun. Daunnya menyirip dengan panjang 6m dan dapat bertahan selama 3 hinnga
7 tahun, menyangga 120-240 lembar pucuk daun muda. Daun tumbuh dari tunas terminal pada
tandan yang berkrsinambung dimana setiap tandan terdiri dari 3 atau 5 daun-daun yang tersusun
secara spiral. Dalam perkembanganya secara morfologis, bunga jantan dan betina sulit untuk
dibedakan.
Buah kurma berupa bundar kecil berbiji satu dengan epikarp yang bertekstur halus,
mesokarp berdaging dan membran endocarp yang berwarna perak. Bijinya terbentuk memanjang
yang sebagian besar terdiri dari hemiselulosa dengan lekukan memanjang yang mencolok disatu
sisi dan tonjolan bulat kecil disisi lain. Embrio tertutup didalam saungnya. Warna buah yang
timbul berdasarkan dari tipe pembudidayaan kurma seperti saat panen. Tanaman kurma diatur
penyerbukan untuk mengatur produksi buah. Berat , diameter, kadar kelembapan , warna, dan
rasa memberikan perbedaan pada beragam buah betina didalam satu kultur yang dikawininkan
dengan berbagai variasi jantan yang digunakan untuk penyerbukan atau pertumbuhan.
E. Asal Tumbuhan
Kurma (Phoenix dactylifera = date palm) adalah keluarga palma (palem) yang berasal
dari jazirah Arab dan Afrika Utara. Dia merupakan tumbuhan gurun yang tahan panas,
kelembapan rendah dan udara kering. Namun untuk bisa tumbuh baik, pohon kurma tetap
memerlukan air. Itulah sebabnya kurma tumbuh di oasis atau kawasan yang memperoleh
pengairan teknis. Tumbuhan ini sudah dibudi dayakan semenjak ribuan tahun sebelum Masehi.
Saat ini kurma telah menyebar ke India, Cina, AS (California) dan Australia.

F. Tempat Tumbuh
Tanaman ini merupakan tanaman yang suka iklim yang panas, sehingga habitat yang
sesuai dengan pohon kurma adalah daerah padang pasir. Namun demikian, pohon kurma juga
dapat tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia walaupun tidak dapat menghasilkan buah sebaik
di daerah yang beriklim panas seperti Timur Tengah dan Afrika. Sebenarnya pohon kurma
mudah tumbuh di berbagai macam tanah, tetapi tanah yang terbaik untuk menanam kurma adalah
tanah yang porous atau berpori besar sehingga air hujan tidak sampai menggenang.
Ternyata phoenix dactylifera dapat ditemukan di berbagai kota di Indonesia meskipun
tidak banyak, misalnya di Jogjakarta, Demak, bahkan di Bandung yang suhunya cukup dingin.
Di Bandung ada yang menanam pohon kurma dan telah berbuah setelah 15 tahun sejak
penanaman. Ini membuktikan bahwa kurma tidak hanya dapat tumbuh di dareh yang beriklim
panas, tetapi juga di daerah yang beriklim tropis. Tetapi tidak semua kurma yang ada di
Indonesia berbuah. Tanaman ini mulai berbunga ketika berumur 6 tahun, bahkan ada yang 15
tahun baru berbuah. Usia kurma mencapai sekitar 100 tahun, namun produksi buah kurma mulai
menurun ketika berusia 60 sampai 80 tahun.
G. Budidaya
1. Makan Kurmanya
Setelah kurma selesai dimakan, maka akan tersisa bijinya. Bijinya ini adalah awal dari
pembudidayaan kurma. Rendam biji kurma dalam segelas selama 24 jam (sehari) sampai 48 jam
(2 hari). Perlu diperhatikan, ganti air rendamannya selama beberapa bila air terlihat kotor oleh
sisa-sisa daging buah.
Setelah direndam, bersihkan biji atau bibit kurma dari sisa daging kurma yang masih melekat.
Bersihkan sampai bersih karena menyisakan kotoran dapat memberi tempat tinggal untuk jamur,
dan jamur dapat merusak bibit kurma.
2. Setelah Perendaman
Setelah biji kurma bersih dengan sempurna, langkah menanam kurma kita mulai dari sini.
Sediakan media tanam untuk kurma. Medium ini selain harus dalam keadaan steril juga harus
dipastikan mengandung cukup kelembapan di dalamnya.
Setelah memasukkan bibit kurma ke dalam medium tanam, bungkus atau tutup medium tanam
bersama biji atau bibit kurma tadi sehingga keduanya berada dalam keadaan kedap udara. Begitu
pembungkusan selesai, letakkan di daerah yang hangat. Daerah ini tidak perlu susah-payah
mencarinya, di dekat blower ac atau di tempat lain yang serupa juga dapat digunakan.

3. Pengecekan Rutin
Setelah berada di dalam media tanam, tertutup dan kedap udara, juga berada di lokasi dengan
suhu yang hangat, pemeriksaan wajib dilakukan. Pemeriksaan bisa sekedar melihat seberapa jauh
bibit telah tumbuh dan berkembang hingga memeriksa apakah medium tanam memiliki kadar
kelembapan atau kadar air yang cukup. Jika medium dirasa terlalu kering, penambahan air dapat
dilakukan. Selanjutnya, tunggu sampai akar keluar dari bibit.
4. Penanaman dalam Pot
Ketika bibit menumbuhkan akar maka itu adalah saat yang tepat untuk memindahkan bibit dari
medium tanam ke dalam pot berisi tanah humus. Letakkan bibit kurma di bawah permukaan
tanah, namun tidak usah ditimbun dengan tanah. Beri air secara rutin sampai bibit ini tumbuh
dan mengeluarkan daun. Setelah itu, langkah anda untuk mendapatkan pohon kurma sudah
sedikit lagi!

Suatu saat kami mencoba membagikan bibit kurma namun karena ternyata banyak sekali
peminat bibit kurma, hanya sebagian kecil saja yang bisa kami beri bibit kurma impor yang
didatangkan dari pembibitan professional di luar negeri. Bagi peminat yang tidak kebagian
Anda tidak perlu kawatir, karena Anda bisa membibitkan sendiri dengan relatif mudah bahkan
bisa menjadi kegembiraan bagi Anda sekeluarga untuk melatih amal yang dianjurkan sampai
menjelang hari kiamat ini, yaitu menanam !

Berikut adalah petunjuk sederhana bagi Anda yang tertarik untuk memulai membibitkan kurma
Anda sendiri.
1. Cari kurma yang enak dan Anda sukai di pasaran, daging buahnya silahkan dimakan dan
kumpulkan bijinya.
2. Kurma yang ada di pasaran ini memang tidak secara khusus diperuntukkan sebagai bibit,
tetapi tidak masalah juga karena hasil percobaan kami kira-kira 1/3 dari biji kurma
tersebut insyaAllah bisa tumbuh.
3. Rendam biji kurma tersebut dalam 24 jam, setelah itu bersihkan sisa-sisa daging buah
yang masih ada. Ulangi sekali lagi untuk 24 jam berikutnya. Melalui cara ini kita hendak
membersihkan biji kurma sampai benar-benar bersih dari sisa-sisa daging buah yang
menempel. Bila masih ada daging buah yang menempel, ini bisa menjadi penyebab jamur
bila ada jamur maka biji tidak akan sempat tumbuh sudah keburu busuk oleh jamur.
4. Biji yang telah benar-benar bersih, tempatkan pada kotak plastik yang terjaga
kelembabannya. Caranya, ambil tempat makan anak-anak yang biasanya terbuat dari
plastic (seperti Tupperware, tapi yang murah saja), kemudian didasarnya ditaruh kertas
tisu yang dibasahkan. Biji kurma ditaruh di atas tisu basah ini dan kotak ditutup. Dengan
demikian di dalam kotak akan tetap lembab untuk waktu yang lama.
5. Kegembiraan Anda akan muncul setiap pagi ketika Anda membuka kotak menunggu biji
kurma mulai tumbuh. Agar ini juga menjadi kebahagiaan di Akhirat nanti, maka niatkan
bahwa perbuatan kecil ini adalah langkah awal Anda untuk ikut memberi makan bagi
dunia sampai ratusan tahun yang akan datang.
6. Sekitar hari ke 15, akan mulai ada biji yang mengeluarkan bintik putih. Makin hari makin
membesar, itulah bakal akar. Tunggu sampai mencapai panjang satu atau dua sentimeter,
kemudian pindahkan ke pot-pot kecil yang diisi media tanam bisa dibeli di pedagang
tanaman hias.
7. Sekitar satu bulan di media tanam, dari akar putih tadi akan mulai muncul daun. Foto di
samping adalah gambaran dari bibitbibit kurma yang sudah menghasilkan akar dan daun
hasil percobaan saya sendiri.
8. Karena akar kemungkinan akan menembus pot kecil Anda, tempatkan pot-pot Anda pada
baki yang berisi air agar akar tidak kering dan membantu menjaga kelembaban tanah di
dalam pot.

9. Setelah daun mencapai ketinggian 60 cm atau lebih pindahkan ke polybag atau pot yang
besar atau tanah yang sesuai. Dengan cara sederhana ini Anda sudah bisa menanam
kurma.
Buah-buahan lainnya, kematangan buah kurma dapat dibagi menjadi beberapa stadium.
Terdapat lima stadium pertumbuhan dan perkembangan buah kurma yaitu :
1. Stadium hababouk
Hababouk adalah kondisi dimana buah kurma mulai terbentuk. Buah masih tertutup
kelopak daun dan buah akan terus berkembang hingga warna hijau.
2. Stadium kimri
Bentuk buah yang cenderung bulat berubah memanjang (bentuk oval) namun warna buah
masih didominasi hijau tua sedikit kekuningan. Buah kurma pada tahap ini umumnya
tidak enak dimakan.
3.Stadium khalal
Bergantung dari varietasnya, buah kurma pada tahapan khalal akan mengalami perubahan
warna dari hijau kekuningan menjadi kuning, orange, hingga merah tua dan daging buah
masih cukup keras.
4. Stadium rutab
Pada tahapan ini, daging buah tidak lagi keras dan warna buah cenderung lebih tua. Buah
kurma dianggap matang sempurna pada tahap ini dengan bobot buah, kadar gula dan
padatan yang maksimal.
5.Stadium tamr
Terdapat penurunan kadar air yang cukup signifikan pada tahap ini, sehingga kadar gula
mencapai 50% atau lebih. Kurma benar-benar matang dan warnanya berubah menjadi
coklat atau hampir hitam (Rahmadi, 2010).
H. Sejarah
Kurma adalah jenis tanaman palma berasal dari kawasn irak. Banyak ditanaman di Timur
Tengah dan Afrika utara. Kebanyakan anaman kurma tumbuh di Negara- negara Arab. Madinah
merupakan salah satu kota yang mempunyai lansang kurma terbesar. Madinah yang terletak di
utara Mekkah dimana di arah selatan, timur dan barat terdapat aktivitas gunung berapi. Letak
geografis tersebut sangat berpengaruh besar, sehingga tanah dikota Madinah begitu subur.
Mesir juga merupakan kota produsen kurma terbesar. Mesir dikenal sebagai salah satu
Negara agraris yang mempertahankan praktek dan kegiatan pertanian tradisional, misalnya
tergantung aplikasi pupuk organik. Penduduk mesir dalam mengembangkan pertaniannya sangat
tergantung dari Sungai Nil, Banjir yang biasa terjadi di Mesir, membawa banyak nutrisi dan
mineral yang membuat tanah disekitar Sungai Nil menjadi subur dan ideal menjadi tanah
pertanian.
I. Manfaat Kesehatan
Manfaat buah kurma dibidang kesehatan :
1. Sebagai obat antioksidan
2. Menguatkan fungsi hati, lambung
3. Sebaga obat anemia

4. Sebagai vitamin pertumbuhan tulang


5. Mengandung vitamin A yang kaya dengan antiokidan sehingga dapat menjaga kesehatan
mata, menjaga kulit tetap sehat dan melindungi kita dari kangker paru-paru serta rongga
mulut
6. Meningkatkan trombosit dalam darah sehingga dapat membantu pemulihan penderita DBD.
Pilihan kurma sebagai makanan sehat di bulan puasa ternyata dapat dibuktikan secara ilmiah.
Kalori tinggi dan kandungan gulanya yang mudah dicerna membuat kurma dapat mengatasi
kekurangan kalori akibat penggunaan energi saat beraktivitas di bulan puasa. Namun, kurma
masih memiliki banyak khasiat lain yang baik untuk kesehatan diantaranya :
1. Kurma mengandung asam salisilat yang bersifat mencegah pembekuan darah,
antiinflamasi, dan menghilangkan rasa ngilu ataupun rasa nyeri.
2.

Kandungan kalium sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah
karena berfungsi untuk menstabilkan denyut jantung, mengaktifkan kontranksi otot
jantung, sekaligus mengatur tekanan darah. Oleh karena itu, kalium bermanfaat dalam
mencegah penyakit stroke.

3.

Kurma mengandung banyak serat yang baik bagi usus, sehingga mencegah sembelit dan
melancarkan buang air besar.

4.

Serat juga dapat menurunkan kolesterol dalam darah.

5.

Kurma dapat membantu pertumbuhan tulang karena mengandung kalsium, fosfor, dan
magnesium yang sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi.

6. Kurma juga mengandung vitamin yang dapat membantu menguatkan saraf, melancarkan
peredaran darah, membersihkan usus, serta memelihara dari radang dan infeksi (Satuhu,
2010).
Manfat buah kurma bagi ibu hamil, sebagai berikut :
1. Kurma mengandung zat besi untuk mencegah anemia, sehingga buah ini baik untuk ibu
hamil.
2. Kurma mengandung hormone oksitosin yang berguna untuk memperlancar persalinan
dan asi.
3. Kandungan glukosa dan fruktosa dan karbohidrat yang ada dalam buah kurm akan
menambah kekuatan proses kehamilan.
4. Mengandung serat fiber yang sangat bagus untuk mempelancar proses
pembuangan.Kurma mengandung nutrisi kalium yang bagus untuk pertumbuhan gigi dan
tulang janin.

BAB II
A. Alat Dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Bunsen
3. Kaca pembesar
4. Kaca objek
5. Penutupan gelas
6. Tissue / lap
7. Kater / silet
8. Beker gelas
9. Penjepit kayu
10. Kertas
11. Pipet tetes
12. Kertas gambar
13. Pensil
Bahan :
1.
2.
3.
4.

Pelepah kurma
Aquadest
Larutan Kloralhidrat
Spiritus bakar untuk lampu spiritus

B. Prosedur Percobaan Atau Cara Kerja


1. Siapkan alat dan bahan
2. Iris titip pelepah kurma
3. Pelepah kurma di letakkan pada kaca objek dilihat dalam media air dengn pembesaran
kecil 4/0,16 jaringan pada pelepah kurma dapat terlihat jelas.

4. Irisan pelepah kurma sitetapkan pada kaca objek ditambahkan beberapa tetes larutan
kloralhidrat yang berfungsi memperjelas penampakan jaringan pelepah kurma pada
mikroskop, kemudian dipanaskan diatas busen (jangan sampai mendidih). Lalu ditutup
dengan gelas penutup , setelah dingin lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran yang
lemah ataupun kuat.
5. Foto dan gambar hasil jaringan kurma yang kita lihat pada mikroskop.

BAB III
A. Hasil Praktikum
No Gambar

Kererangan Gambar

1
2
3
4
5

Pencarian tumbuhan
Proses prepatasi sebelum pengamatan
Ditetapkan pada kaca objek
Ditetesi larutan kloralhidrat
Ditutup kaca objek

6
7

Dipanaskan dengan menggunakan busen


Diamati dengan mikroskop

Hasil pengamatan dengan mikroskop dengan


pembesaran

Sortasi basan dan pencucian

10
11

Perajangan
Sortasi kering

12
13

Pengemasan
Produk jadi

14

Proses penggerusan

15
16

Proses pengkapsulan
Produk kapsul jadi

B. Hasil Pengamatan Organoleptik Dan Mikroskopik

BAB IV
A. PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, bahan yang digunakan iyalah pelepah kurma. Tanaman kurma cukup sulit
ditemukan didaerah indonesia, kurma mampu tumbuh pada iklim yang sangat panas dan
kering,dan relative toleran terhadap tanah basa dan bergaram. Kurma memerlukan cuaca musim
panas yang panjang dengan sedikit sekali hujan dan kelembapan yang sangat rendah sejak masa
penyerbukan hingga pemanenan, tetapi memiliki air tanah yang cukup.. Untuk pembuatan
simplisia pelepah kurma sebelumnya dijemur hingga kering. Sebelum pembuatan simplisia, saya
terlebih dahulu mengiris pelepah kurma setipis mungkin, untuk mengamati jaringan yang ada di
pelepah kurma dengan menggunakan mikroskop. Apabila pelepah kurma tidak diiris setipis
mungkin, maka tidak akan terlihat gambar jaringan yang diinginkan. Sesudah diiris, sampel
pelepah kurma diletakan tetap diatas kaca objek dan diteteskan dengan larutan kloralhidrat dan
diamati menggunakan mikroskop dengan pembesaran 12,5 x 10. Sesudah itu, gambar yang sudah
terlihat difoto dan digambar pada logbook.Tahap selanjutnya iyalah pembuatan simlisia. Pada
proses pembuatan simlisia pelepah kurma yang sudah dirajang dikeringkan diatas sinar matahari
yang cukup panas. Setelah itu simlisia pelepah kurma sudah jadi.
Pembuatan kapsul pelepah kurma tidak beda jauh seperti pembuatan simpisia, pelepah kurma
yang sudah dirajang dan di jemur diatas sinar matahari. Kemudian di gerus hingga halus
menggunakan mortir, setelah itu masukkan pelepah kurma yang sudah halus kedalam kapsul.
Dan jadilah kapsul pelepah kurma.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://warasfarm.wordpress.com/2015/01/08/belajar-budidaya-pohon-kurma-diindonesia/

2. http://www.docs-engine.com/pdf/1/buah-kurma.html
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29640/5/Chapter%20II.pdf
4. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26483/1/NADYA
%20ZAHRAYNY-FKIK.pdf
5. http://silfasi.blogspot.co.id/2010/06/apa-itu-farmakognosi.html
6. https://dasarfarmakognosi.wordpress.com/2014/10/17/pembuatan-simplisia/
7.

Anda mungkin juga menyukai