Istilah statistika secara lugas dapat diuraikan sebagai ilmu pengetahuan dalam
pengumpulan, analisis, dan interpretasi data yang berhubungan dengan sekumpulan individu
(Kendall dan Buckland, 1982). Dari definisi ini dapat dinyatakan bahwa statistika merupakan
bagian terpadu dari semua disiplin ilmu yang ilmiah dan berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Kita semua telah mengenal dan bahkan telah menggunakan inferensi statistika sebagai bagian
dari kehidupan normal. Contohnya, dalam dunia olahraga referensi untuk sifat-sifat relative dari
suatu tim dapat dibuat berdasarkan perbandingannya dengan para pesaing mereka. Dalam contoh
yang lain, statistic deskriptif seringkali digunakan dalam bahasa periklanan, misalnya Sembilan
dari sepuluh orang memilih obat paten dibanding obat generik.
Statistik dapat dibagi menjadi dua sub-kategori, yaitu deskriptif dan inferensial.
1. Statistik deskriptif yaitu memberikan informasi umum mengenai sifat-sifat statistik yang
mendasar dari suatu data. Contohnya rerata, median, simpangan baku, koefisien variasi.
2. Statistik Inferensial terlibat dalam pembuatan kesimpulna-kesimpulan berdasarkan
informasi yang diperoleh dari prosedu-prosedur percobaan, misalnya efek antihipertensi
suatu obat A secara nyata lebih besar daripada obat B, dan lain-lain.
1. Pengumpulan data
2. Pendeskripsian numeric data
3. Pembuatan sebuah hipotesis yang berkenan dengan sifat data
4. Pemahaman retevansi data dengan menggunakan metode-metode statistic yang sesuai
5. Perancangan percobaan untuk menguji hipotesis atau bahkan untuk konsolidasi lebih jauh
atau menolak sebuah hipotesis.
1 | Matematika Statistik
1.1 Variabel dalam studi ilmiah
Suatu variabel dapat dijelaskan sebagai suatu sifat dimiliki individu-individu dalam suatu
sampel yang membuatnya berbeda dalam beberapa cara yang dapat diketahui (Sokal and
Rohlf, 1981). Contoh-contoh variable meliputi:
Informasi tersebut kemudian dapat dimanipulasi, disajikan, dan dianalisis secara statistic
untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai sifat-sifat variable tersebut.
Istilah variabelitas terkait dengan proses penampilan ukuran biologi dan kimia, yaitu,
ukuran berulang suatu sifat tertentu akan menunjukan hasil numerik yang berbeda. Sebagai
contoh, anggaplah ada dua analis farmasi melakukan uji spektrofotometri untuk menentukan
konsentrasi suatu obat dalam suatu larutan tertentu. Hasil uji akan bervariasi karena beberapa
alasan, meliputi:
Pada kondisi tanpa variasi, perbedaan-perbedaan antar kelompok data akan mudah untuk
diulas karena tiap nilai bersifat absolute. Namun, karena situasi seperti itu tidak ada dalam
percobaan ilmiah, metode statistic dibutuhkan untuk memungkinkan pembuatan kesimpulan
dari data percobaan.
2 | Matematika Statistik
1.2 Tipe-tipe Variabel
Secara khusus, variable dapat dijelaskan salah satu dari hal berikut:
2. Variabel Berperingkat
Variabel pengukuran adalah variabel yang dapat dituliskan dalam bentuk urutan numerik.
Ada 2 tipe variable pengukuran, yaitu variabel Kontinu dan variable Diskret.
Variabel-variabel kontinu dapat memiliki nilai numerik yang tak terhingga antara titik
terendah dan tertinggi pada suatu skala. Salah satu contohnya adalah konsentrasi obat dalam
sebuah produk farmasetik. Biasanya, suatu produk farmasetik dipersyaratkan oleh pihak
berwenang pemberi lisensi untuk mengandung antara 90 dan 105% jumlah nominal selama
periode penyimpanan. Oleh karena itu, dalam sebuah tablet yang secara nominal
mengandung 100 mg senyawa aktif, batas spesifikasinya adalah 90-105 mg. Kandungan
obat dalam tablet-tablet dari bets ini dianggap sebagai sebuah variabel kontinu karena tablet-
tablet dari bets ini dapat menerima jumlah massa yang tak terhingga. Namun, pada
praktiknya kepekaan uji kimia untuk obat memiliki keterbatasan pada besarnya konsentrasi
yang mungkin diamati. Kepekaan suatu penetapan kadar adalah sebesar 1g, jumlah nilai
yang mungkin berada dalam rentang konsentrasi yang ditentukan kira-kira 15X103.
Skala-skala beringkat juga merupakan contoh variabel kontinu meskipun skala ini tidak
menunjukkan ukuran fisik, tetapi melambangkan sistem urutan numerik. Salah satu
3 | Matematika Statistik
contohnya digambarkan oleh tulisan ilmiah dari Keane dkk (1994) yang memeriksa jumlah
garam-garam anorganik (pembentukkan kerak) yang tersimpan dalam sten ureter invivo
secara visual setelah pengambilan sten melalui pembedahan. Peringkat berikut digunakan:
Jadi, walaupun nilai-nilai yang digunakan tidak memberikan ukuran pasti, dapat diamati
bahwa seiring peningkatan pembentukkan kerak nilai numeriknya juga akan meningkat.
Variable diskret adalah variabel-variabel yang mempunyai jumlah nilai yang tetap.
Contohnya:
4 | Matematika Statistik
1.2.1.4 Variabel Nominal (sifat-sifat)
Variabel nominal tidak dapat diukur karena sifatnya yang kualitatif. Contohnya meliputi
jenis kelamin, kelompok usia, kelompok agama, efek samping dari penggunaan suatu obat,
efek klinis dari pengobatan dan plasebo.
Dua istilah penting yang harus sangat dipahami oleh pembaca adalah sampel dan populasi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, parameter populasi merupakan nilai tetap, yakni
nonvariabel. Dengan demikian, berat atau kandungan obat dari suatu bets tablet merupakan
parameter pasti karena parametr-parametr ini telah ditentukan melalui pengukuran semua
anggota bets. Sebaliknya, informasi yang berkenaan dengan suatu parameter tertentu yang
berasal dari suatu sampel disebut statistik sample. Perlu diperhatikan bahwa stastitik sampel
adalah variabel. Oleh karena itu, sampel berturut-turut dari sebuah populasi akan
5 | Matematika Statistik
mempunyai nilai-nilai numerik yang berbeda pada parameter yang di pertanyakan tersebut.
Perbedaan-perbedaan ini mungkin disebabkan, setidaknya sebagian-sebagian, oleh adanya
perbedaan-perbedaan sifat dari tiap bets sampel dan variabilitas dalam prosedur analitis yang
digunakan untuk mengukur sifat yang ditetapkan, seperti yang dijelaskan pada bagian
pendahuluan dari bab ini.
Evaluasi nilai IQ anak-anak Semua anak sekolah kelas 7 100 anak kelas 7 yang
sekolah kelas 7 di Irlandia di Irlandia Utara bersekolah di sekolah terpilih
Utara di Irlandia Utara
6 | Matematika Statistik
1.4 Sampel dan Teknik pengambilan sampel
Prosedur percobaan yang digunakan untuk melaksanakan pengambilan sampel acak bisa
saja sesederhana memberi nomor pada tiap anggota populasi dan kemudian secara acak
mengambil sampel-sampel dari sebuah wadah tertutup (misalnya, kotak, kantong) atau suatu
pemilih mekanis. Namun, dalam pemilihan sejumlah sampel, akan lebih sesuai bila
menggunakan penghasil bilangan acak, program-program seperti itu sudah tersedia untuk
komputer pribadi.
7 | Matematika Statistik
1.4.2 Pengambilan sampel bertingkat
Dalam industri farmasi, pengambilan sampel bertingkat digunakan pada titik-titik tertentu
pada berbagai tahapan dalam proses pembuatan. Sebagai contoh, dalam pembuatan suatu
formulasi cairan, sampel-sampel produk diambil dari bagian atas, tengah, dan bawah dari bejana
pengisian sebelum dilakukan proses pengisian; lokasi-lokasi dalam bejana merupakan tingkatan
(Gambar 1.1.) sama halnya, dalam proses pengisian, sampel-sampel produk jadi diambil pada
interval tertentu untuk analisis rutin, dalam hal ini waktu pengambilan sampel merupakan
tingkatan.
1.5 kesimpulan
Dalam bab pendahuluan ini, dua konsep dasar telah dijelaskan: sifat-sifat dasar data
stastistik dan metode-metode untuk mengambil sampel data dari
8 | Matematika Statistik
Suatu populasi kedua konsep tersebut penting dalam perancangan, pelaksanaan, dan analisis data
ilmu farmasi dan ilmu-ilmu terkait. Tipe pengambilan sampel memengaruhi rancangan sebuah
percobaan; sifat data secara langsung memengaruhi baik rancangan percobaan maupun tipe uji
statistika yang dapat diterapkan untuk memeriksa persamaan-persamaan dan perbedaan-
perbedaan antar populasi atau antar sampel. Pada bab-bab berikutnya, pentingnya konsep-konsep
ini akan diuraikan.
9 | Matematika Statistik
DAFTAR PUSTAKA
Kendall M G, Buckland W R (1980). Statistical Methods, 7th edition. Amess: lowa State
University Press.
10 | Matematika Statistik