BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, sebelum obat modern
ditemukan dan dipasarkan. Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang
kenal bahwa sebagian dari tanaman ini adalah obat. Beberapa tanaman
yang berkasiat sebagai obat yaitu tanaman pacar air, krokot, serta kersen.
dijadikan sebagai obat, yang dilakukan secara mikroskopik. Hal ini perlu
jaringan didalam didalam suatu simplisia pada bagian tanaman, baik itu
pada daun, batang, kulit batang, buah, kulit buah, bunga, maupun rimpang.
B. Tujuan Praktikum
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Simplisia
berupa bahan yang telah dikeringkan. Simpisia terbagi 2 jenis, yaitu simplisia
nabati dan simplisia hewani. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa
tanaman utuh, bagian dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu
dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni. Sedangkan
simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan,
atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia
murni. Selain itu juga terdapat simplisia pelican (mineral), yaitu simplisia
diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni (Depkes RI,
1985).
hewan, tidak menyimpan bau dan warna, tidak mengandung cendawan, tidak
mengandung bahan lain yang beracun dan berbahaya (Depkes RI, 1979).
mineral.
tanaman atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang
secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu
dikeluarkan dari selnya atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
yang dikeringkan bunga melati, daun seledri, biji kopi, buah adas.
hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum
berupa zat kimia murni contohnya sirip ikan hiu dan madu.
atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa zat kimia murni. Contohnya Belerang dan kapur
sirih.
berpengaruh antara lain bahan baku simplisia, proses pembuatan, serta cara
2) Sortasi Basah
pada simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-
3) Pencucian
bersih, seperti air dari mata air, sumur atau PAM (Laksana,
zat-zat tertentu yang terdapat dalam bahan dapat larut dalam air
4) Perajangan
5) Pengeringan
secara merata dan pada saat tertentu dibalik agar panas merata.
pengeringan yaitu:
2007).
(Agoes, 2007).
(Agoes, 2007).
6) Sortasi Kering
kering agar sisa kotoran hilang dan kadar air pada daun semanggi
Cahaya matahari
Dehidrasi
Absorbsi air
Pengotoran
Serangga
Kapang
B. Deskripsi Tanaman
1. Pacar air
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Geraniales
Familia : Balsaminaceae
Genus : Impatiens
(Dalimartha, 2000).
b. Morfologi
1) Akar
Bentuk akar dari tanaman pacar air ini adalah akar serabut
2) Batang
3) Daun
bentuknya kelenjar.
4) Bunga
yang 2 bersatu dengan buku, yang lain lepas dan lebih pendek.
5 kepala putik.
Buah pacar air bertipe buah kendaga atau regma, dan bila telah
c. Kandungan kimia
d. Khasiat
(Anonim, 2016)
2. Krokot
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Spermatophyta
Classic : Caryophyllales
Ordo : Portulacaceae
Genus : Portulaca
(Dalimartha, 2000).
b. Morfologi
tumpul, tepi daun rata, berdaging, panjang 1-3 cm, lebar 1-2 cm, dan
kotor
c. Kandungan kimia
d. Khasiat
penurun panas, menghilangkan rasa sakit, peluruh air seni, anti toksi,
3. Kersen
a. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Division : Magnoliophya
Classic : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Familia : Muntingiaceae
Genus : Muntinga
(Dalimartha, 2000).
b. Morfologi
manis, memiliki banyak biji kecil seperti pasir. 11 Daun berbentuk bulat
telur sepanjang antara 2,5 cm dan 15 cm, lebar antara 1 cm dan 6,5
cm, dengan tepi daun bergerigi, ujung runcing, dan struktur berseling.
Warna daun hijau muda dengan bulu rapat pada bagian bawah daun.
c. Kandungan kimia
asam galat pada batang, akar, dan daun mengandung zat anti
(Dalimartha, 2000).
d. Khasiat
yang merusak.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
a. Gunting
b. Pisau
c. Blender
d. Toples kaca
e. Pot plastic
a. Tissue
b. Handscoon
c. Masker
d. Air
B. Cara Kerja
2. Disortasi basah sampel yang telah dipanen dengan cara memisahkan sampel
dari kotoran yang menempel, bagian sampel yang rusak akibat pemanenan
hingga bersih, selanjutnya ditiriskan hingga tidak ada air yang menetes;
air
7. Sampel yang lolos sorasi kering dibagi dua, bagian pertama disimpan dalam
wadah toples kaca sebagai simplisia kering, dan bagian kedua diserbukkan
9. Disimpan simplisia diruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang ber AC,
bersih dengan udara yang cukup kering dan berventilasi, harus teratur, rapi.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
Tabel I. Simplisia
telah dihaluskan
telah dihaluskan
telah dihaluskan
BAB V
PEMBAHSAN
herba krokot (Portulaca oleracea L.), daun kersen (Muntinga calabura L.), serta
sampel. Disortasi basah dilakukan dengan mencuci sampel daun nangka, daun
jambu monyet, rimpang lengkuas, dan umbi wortel, dengan air mengalir untuk
sampel yang masih bagus dengan sampel yang sudah rusak akibat proses
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
dipanen pada waktu pagi hari pukul 09.00-12.00. Sampel diolah menjadi
B. Saran
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
DAFTAR PUSTAKA