Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FARMAKOGNOSI I

“ PENGGOLONGAN OBAT TRADISIONAL BESERTA


CONTOH PRODUKNYA ”

Disusun oleh : Weny Anggraeni

NIM : 19012010

Kelas : RK A (2019)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI REGULER KHUSUS


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI BOGOR
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur, memohon
pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari keburukan diri
dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan pada diri kita.

Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul “Pengggolongan


Obat Tradisional Beserta Contoh Produknya” ini dapat di selesaikan dengan baik. Saya
menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.

Saya mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi saya dalam
pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan cambuk bagi saya agar
lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.

Bogor, September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB   I        :  PENDAHULUAN
1.1    Latar belakang
1.1.1  Pengertian obat tradisional
BAB   II      :  PEMBAHASAN
2.1 Penggolongan obat tradisional
2.1.1 Jamu
2.1.2 Obat herbal
2.1.3 Fitofarmaka
2.2 Contoh obat tradisional
2.2.1  Contoh obat jamu
2.2.2. Contoh obat herbal
2.2.3 Contoh obat fitofarmaka
BAB   III     :  PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

1.1 Pengertian Obat Tradisional 


Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun,
berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat,
baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-
obatan tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini digencarkan
penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun
ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut
beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping, karena masih bisa dicerna
oleh tubuh. 
 Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut.
Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah,
daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul,
serbuk, cair, simplisia dan tablet. 
Obat yang beredar sekarang ini tak lepas dari perkembangan obat di masa lalu. Perlu kita
ketahui bahwa penemuan obat jaman dahulu berawal dari coba-mencoba yang dilakukan
oleh manusia purba. Biasanya di sebut, "EMPIRIS". Empiris berarti berdasarkan
pengalaman dan disimpan serta dikembangkan secara turun-temurun hingga muncul apa
yang disebut Ilmu Pengobatan Rakyat atau yang lazimnya disebut Pengobatan
Tradisional Jamu. 
Akan tetapi, tidak semua obat “memulai” sejarahnya sebagai obat anti penyakit. Ada obat
yang pada awalnya digunakan sebagai racun seperti strychnine & kurare yang digunakan
sebagai racun-panah oleh penduduk pedalaman Afrika. Contoh yang paling up to
date adalah nitrogen-mustard (awalnya digunakan sebagai gas beracun saat perang dunia
pertama) sebagai obat kanker. 
Sudah banyak zat-zat kimia yang berhasil diisolasi, seperti efedrin (dari tanaman Ma
Huang – Ephedra vulgaris), digoksin  (digitalis lanata), genistein (dari kacang kedelai)
dan lainnya. 
Baru sekitar pada permulaan abad ke-20, obat-obat kimia sintetis mulai “menampakkan
diri”. Aspirin salah satu indikator kemajuan obat kimia sintetis saat itu. Pada tahun 1935
terjadi gebrakan dalam penemuan dan penggunaan kemoterapeutika sulfanilamid yang
disusul penisilin pada tahun 1940. Seperti diketahui bersama, secara tradisional,
sebenarnya luka bernanah dapat disembuhkan dengan menutupinya dengan kapang-
kapang dari jenis tertentu, tetapi baru sekitar tahun 1928 khasiat ini baru diselidiki secara
ilmiah oleh Dr. Alexander Fleming. Dari hasil penelitian Dr. Alexander Fleming,
ditemukanlah penisilin. 
Sejak saat itu, beribu-ribu zat sintetis diketemukan (diperkirakan sekitar 500 zat per
tahun-nya). Hal ini membuat perkembangan di bidang Farmakoterapi meningkat pesat. 
Secara umum, kebanyakan obat “kuno” telah ditinggalkan dan diganti obat yang lebih
“modern”. Tapi bukan berarti obat modern bisa “santai”, sebab persaingan selanjutnya
adalah antar sesama obat modern. Pasalnya obat modern dapat terganti dengan obat
modern yang lebih baru dan lebih berkhasiat serta lebih efektif. Meski begitu,
diperkirakan lebih dari 78% obat yang beredar sekarang adalah merupakan hasil dari
penemuan tiga dasawarsa terakhir.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penggolongan Obat Tradisional


Penggolongan obat di atas adalah obat yang berbasis kimia modern, padahal juga dikenal
obat yang berasal dari alam, yang biasa dikenal sebagai obat tradisional. Obat tradisional
Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu
dan fitofarmaka. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, telah diciptakan
peralatan berteknologi t inggi yang membantu proses produksi sehingga industri jamu
maupun industri farmasi mampu membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Saat ini obat
tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan
fitofarmaka. 

2.1.1 Jamu (Empirical based herbal medicine) 

Logo Jamu : 

Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk
serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi
penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini
dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai
tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahkan lebih.
Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup
dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama
berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan
manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu.
2.1.2 Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine) 

Logo Obat Herbal terstandar :

Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat
berupa tanaman obat , binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini
membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan
tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan
ekstrak.
Selain proses produksi dengan tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang
dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian preklinik seperti standart
kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart
pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

2.1.3 Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine) 

Logo Fitofarmaka :

Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat
modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah
sampai dengan uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para
profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan.
Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas
dengan pembuktian secara ilimiah.

2.2 Contoh Produk Golongan Obat Tradisional

2.2.1 Jamu

1. Batugin Elixir
 Kandungan dan komposisi Batugin Elixir adalah:
Tiap 30 ml elixir (= 1 gelas takar) mengandung:
Ekstrak daun tempuyung (Sonchi Folium) setara dengan bubuk daun kering 3
gram
Ekstrak daun kejibeling (Strobilanthi folium) setara dengan bubuk daun kering
0,3 gram.
 Indikasi
Batugin digunakan sebagai obat herbal untuk menjaga kesehatan organ ginjal,
membantu meluruhkan batu urin di ginjal, dan saluran kemih serta melancarkan
buang air kecil.
 Efek samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan pada penggunaan Batugin.

2. Darsi
 Kandungan dan komposisi Darsi adalah:
Curcumae Rhizoma Extract110mgZingiberis aromaticae Rhizoma Extract 110 mg
Zingiberis purpurei Rhizoma Extract 110 mg
Andrographidis Herba Etxract 82.5 mg
Curcumae domesticae Rhizoma Extract 55 mg
Sappan Lignum Extract 55 mg
Elephantopi Folium Extract 27.5 mg
 Indikasi
Membantu mengatasi jerawat, bisul dan gatal-gatal
Secara tradisional digunakan untuk membantu sirkulasi darah.

 Efek samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

3. Enkasari
 Kandungan
Tiap 45 mL larutan Enkasari mengandung zat aktif (nama generik) sebagai
berikut :
Ekstrak daun saga (Abrus precatorius Folia) setara dengan bubuk daun kering
75mg
Ekstrak akar kayu manis (Liquiritiae Radix) setara dengan bubuk akar kering
20mg
Ekstrak daun sirih (Piper betle Folia) setara dengan daun segar 450 mg
menthol 10 mg

 Indikasi
Kegunaan Enkasari adalah untuk mencegah dan mengobati sariawan, membantu
menyegarkan mulut dan mengurangi bau mulut.Sariawan (stomatitis apthosa)
adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut. Sariawan biasanya berupa luka
berbentuk bercak putih kekuningan dengan permukaan yang sedikit cekung.
Umumnya sariawan disebabkan oleh gangguan pencernaan, namun bisa juga
disebabkan oleh stress, virus, bakteri, kurangnya nutrisi, dan adanya luka di
mulut yang kemudian terinfeksi oleh bakteri di mulut.

 Efek Samping Enkasari


Obat kumur ini bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, mulai
anak-anak sampai lanjut usia. Belum ada laporan terjadinya efek samping yang
sangat mengganggu.

4. Garcia
 Kandungan
Kandungan (dalam 400 mg ekstrak) :
Vitamin A : 0,01592 mcg
Vitamin B1 : 0,0002 mg
Vitamin mg
Vitamin E : 0,00224 mg
Vitamin C : 0,0043 mg
Serat : 0,01716 mg

 Indikasi
Membantu tubuh untuk menurunkan gula darah, kolesterol, tekanan darah,
melindungi jantung, mencegah kebutaan, mencegah infeksi bakteri, virus dan
jamur, menghambat kanker hati, kanker lambung dan kanker paru, dan melawan
kanker payudara.

 Efek samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

5. Diapet
 Kandungan
Diapet mengandung 240 mg daun jambu biji, 204 mg kunyit, 84 mg buah
mojokeling, dan 72 mg kulit buah delima dalam tiap kapsulnya.

 Indikasi
Mengobati mencret dan diare, memadatkan kembali feses yang cair, serta
mengatasi rasa mulas.
 Efek Samping
Efek Samping dan Interaksi Obat untuk Diare dengan Obat Lain
Saat mengonsumsi obat diare dengan kandungan attapulgite, misalnya
Diapet NR, ada beberapa efek samping yang dapat muncul, yaitu:
 Sembelit
 Mual
 Perut kembung
 Sakit maag
 Sakit kepala

2.2.2 Obat Herbal Terstandar

1. Niran
 Kandungan
Kandungan
Phyllanthi Herba Extract 550 mg
Flavonoid
 Indikasi
Niran digunakan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal
bebas, membantu mempercepat proses penyembuhan pasca sakit
dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
 Efek Samping Niran
Belum ada efek samping yang dilaporkan. Jika terjadi efek samping yang
tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter.
2. Psidii
 Kandungan
Ekstrak daun jambu biji (Psidii Folium) 500 mg.
 Indikasi
Meningkatkan jumlah sel darah merah.
 Efek samping
Belum ada efek samping yang diketahui, namun gunakan obat
sesuai dengan dosis yang ditentukan.

3. Herbacold

 Kandungan
Silfamin 150 mg yang setara dengan Nigella sativa semen 1125
mg dan Phaleria macrocarpa pericarpium 375 mg
 Indikasi
Herbacold digunakan untuk menyegarkan yang melegakan
pernafasan sekaligus membantu mengurangi gejala gangguan
pernapasan.
 Efek samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

4. Mastin
 Kandungan
Ekstrak kulit buah manggis (Garciniae Fructus Cortex) 550 mg.

 Indikasi
 Membantu memelihara kesehatan tubuh.
 Menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis.
 Membantu proses penurunan berat badan.
 Menjaga kesehatan sistem imun.
 Memelihara kesehatan kulit.
 Dalam beberapa penelitian, kandungan xantohone dalam kulit
manggis juga dapat meringankan penyakit kanker, kencing manis
(diabetes melitus), mengatasi peradangan, dan mengatasi kulit
yang keriput akibat penuaan dini.
 Mengatasi permasalahan pada gusi seperti gusi berdarah.
 Antioksidan yang mampu menetralisir dampak negatif dari radikal
bebas.

 Efek Samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

5. Lelap Kaplet

 Kandungan
Valerianae Radix 250 mg, Myristicae semen 115 mg,
Eleuthroginseng Radix 100 mg, Polygalae Radix 135 mg.

 Indikasi
Membantu meringankan gangguan tidur dan meningkatkan
kualitas tidur.

 Efek samping
 Sakit kepala.
 Gelisah.
 Penglihatan kabur.
 Penggunaan dosis besar dapat menyebabkan:
 Denyut jantung melambat (bradikardi).
 Gangguan irama jantung (aritmia).
 Penurunan pergerakan usus.
2.2.3 Fitofarmaka

1. Nodiar
 Kandungan
Attapulgite 300 mg, Psidii Folium Extract 50 mg, Curcuma
domestica Rhizoma Extract 7.5 mg
 Indikasi
Diare yg tidak spesifik.
 Efek Samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

2. Inlacin
 Kandungan
Lagestroemiaspeciosa dan Cinnamomun burmanii 100 mg
 Indikasi
Membantu menurunkan kadar glukosa darah.
 Efek samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

3. Tensigard
 Kandungan
Ekstr Apii herba 92 mg, ekstr Orthosiphonis folium 28 mg
 Indikasi
Menurunkan dan menstabilkan tekanan darah.
 Efek samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.

4. Stimuno
 Kandungan
Ekstrak kering phyllanthus niruri L 50 mg.
 Indikasi
Stimuno digunakan sebagai suplemen tambahan untuk membantu
meningkatkan kerja sistem imun, terutama pada mereka yang
sedang sakit. Juga digunakan untuk membantu menjaga kesehatan
dan mencegah kekambuhan beberapa penyakit infeksi saluran
pernapasan dan saluran kemih.

 Efek samping
Stimuno umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian,
beberapa efek samping ringan mungkin muncul dan perlu
diperhatikan. Beberapa efek samping itu diantaranya nyeri perut
ringan atau diare.

5. Xgra
 Kandungan
Ekstrak Ganoderma Lucidum 150mg, ekstrak Eurycomae radix
50mg, ekstrak gingseng 30mg, ekstrak Retrofracti fructus 2.5mg,
Royal jelly 5mg

 Indikasi
Meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu
meningkatkan stamina pria, membantu mengatasi disfungsi ereksi
dan ejakulasi dini.

 Efek samping
Belum ada efek samping yang dilaporkan.
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

Menurut penelitian masa kini, obat-obatan tradisional memang bermanfaat bagi


kesehatan, dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau
masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkab efek samping,
karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan
menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan
semakin berkembangnya teknologi, telah diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang
membantu proses produksi sehingga industri jamu maupun industri farmasi mampu
membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Saat ini obat tradisional dapat dikelompokkan
menjadi 3, yaitu jamu, obat ekstrak alam, dan fitofarmaka.

3.2 Saran
Dalam memberikan obat kepada pasien kita sebagai perawat harus memperhatikan jenis
obat yang di berikan, terutama kelebihan dan kekurangan jenis obat tersebut. Dalam
makalah ini kami telah membahas farmakologi obat tradisional, adapun kekurangan dan
kelebihan obat tradisional sebagai berikut :
Kekurangan obat tradisional :
(1) Efek farmakologinya lemah
(2) Pada obat tradisional tertentu bahan bakunya belum standar
(3) Belum di lakukan uji klinik (Pada jamu dan obat herbal terstandar)
(4) Untuk bahan yang belum di standarisasi mudah tercemar berbagai jenis
mikroorganisme
Kelebihan obat tradisional :
(1) Efek sampingnya relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat
(2) Ramuan dengan komponen yang berbeda memiliki efek samping yang mendukung
Pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi serta lebih sesuai untuk
penyakit-penyakit metabolic dan degenera.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Obat_tradisional
http://dikikomarudin8.blogspot.com/2013/12/makalah-obat-tradisional.html
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/batugin-sirup-300-ml
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/borobudur-darsi-12-kapsul
https://www.honestdocs.id/enkasari-120-ml
https://www.klikdokter.com/obat/garcia
https://www.sehatq.com/obat/diapet-kapsul#:~:text=Indikasi%20(manfaat)%20obat,cair
%2C%20serta%20mengatasi%20rasa%20mulas.
https://www.klikdokter.com/obat/niran#:~:text=Niran%20adalah%20obat%20herbal
%20yang,membantu%20meningkatkan%20daya%20tahan%20tubuh.
https://www.klikdokter.com/obat/psidii
https://www.klikdokter.com/obat/herbacold
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/borobudur-mastin-60-kapsul
https://www.sehatq.com/obat/lelap-kaplet
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/nodiar-4-tablet-per-strip-tablet
https://www.klikdokter.com/obat/inlacin
https://www.klikdokter.com/obat/tensigard
https://www.alodokter.com/stimunoforte
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/x-gra-150-mg-30-kapsul

Anda mungkin juga menyukai