MODUL I
UJI ORGANOLEPTIS HAKSEL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah
FARMAKOGNOSI I
Daun Sirsak ( Annona muricata. L)
PENYUSUN :
Bella Resiana Widagda ( 19012014 )
DOSEN PENGAMPU :
Ferry Efendi,S.Si,Apt
S1 Reguler Khusus A
Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi
Bogor
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya
pada akhirnya bisa menyelesaikan Laporan Praktikum Farmakognosi I tentang Uji
Organoleptis Haksel tepat pada waktunya. Rasa terima kasih juga saya ucapkan kepada
Dosen Pembimbing yang selalu memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga
Laporan Praktikum Farmakognosi I tentang Uji Organoleptis Haksel ini dapat disusun
dengan baik.
Semoga Laporan Praktikum Farmakognosi I tentang Uji Organoleptis Haksel
yang telah saya susun ini turut memperkaya khazanah ilmu farmasi serta bisa menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca. Selayaknya kalimat yang menyatakan
bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Saya juga menyadari bahwa Laporan Praktikum
Farmakognosi I tentang Uji Organoleptis Haksel ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu saya mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca
sekalian demi penyusunan Laporan Praktikum Farmakognosi I tentang Uji Organoleptis
Haksel dengan tema serupa yang lebih baik lagi.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui cara
identifikasi beberapa macam uji haksel daun sirsak.
1
Demikian pulakarena pengukuran atau penilaian dilakukan dengan memberikan
rangsangan ataubenda rangsang pada alat atau organ tubuh (indra), maka pengukuran ini
disebut juga pengukuran atau penilaian subyketif atau penilaian organoleptik
ataupenilaian indrawi. Yang diukur atau dinilai sebenarnya adalah reaksi
psikologis(reaksi mental) berupa kesadaran seseorang setelah diberi rangsangan,
makadisebut juga penilaian sensorik. Rangsangan yang dapat diindra dapat bersifat
mekanis (tekanan, tusukan),bersifat fisis (dingin, panas, sinar, warna), sifat kimia (bau,
aroma, rasa). Pada waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran
prosesnyaadalah fisiologis, yaitu dimulai di reseptor dan diteruskan pada susunan syaraf
Secara umum penampang melintang daun terdri dari :
1. Lapisan kutikula
2. Sel-sel epidermis atas
3. Mesophyl (palisade, bunga karang, berkas pembuluh)
4. Sel-sel epidermis bawah
Pada pengamatan daun (folium), yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pemeriksaan makroskopis, meliputi pemeriksaan helaian (lamina) daun antara
lain : bentuk daun, tepi daun, tulang daun, permukaan daun, warna permukaan
atas dan bawah daun.
2. Pemeriksaan mikroskopis meliputi, epidermis atas, epidermis bawah, rambut
kelenjar (glandulair), rambut penutup (non glandulair), stomata dan mesophyl
(palisade, bunga karang, berkas pembuluh).
2
BAB II
BAHAN UJI
3
daun pendek sekitar 3-10 mm, tepi daun rata. Bunga pada tanaman Sirsak berbentuk
tunggal yaitu satu bunga terdapat banyak putik sehingga dinamakan bunga berpistil
majemuk.
Buah Sirsak memiliki bentuk sejati berganda yaitu buah yang berasal dari satu
bunga dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah. Buah memiliki duri
sisik halus, apabila sudah tua daging buah berwarna putih, lembek dan berserat
dengan banyak biji. Biji buah Sirsak berwarna coklat agak kehitaman dan keras,
berujung tumpul, permukaan halus mengkilat dengan ukuran panjang kira-kira 16
mm dan lebar kira-kira 9 mm. Berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Memiliki daging buah yang tebal dan banyak mengandung serat vitamin C
alami yang cukup tinggi. Zat antioksidan di dalam buah Sirsakpun cukup tinggi.
Tidak hanya buah, daun sirsak pun ternyata memiliki kemampuan dahsyat untuk
menyembuhkan kanker, seperti kemoterapi.
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Pembahasan
Haksel merupakan bagian-bagian tanaman seperti akar, batang, daun,
bunga, biji dan lain-lain yang dikeringkan tetapi belum dalam bentuk serbuk.
Sedangkan pengamatan anatomi dilakukan untuk mengamati bentuk sel dan
jaringan yang diuji berupa sayatan melintang, membujur, dan serbuk dari
simplisia. Cara-cara pemeriksaan untuk menilai simplisia ada 5 cara. Pemeriksaan
haksel dilakukan dengan cara pemeriksaan simplisia secara organoleptis,
mikroskopik, dan makroskopik. Secara Oranoleptik : Dengan pancaindera
meliputi pemeriksaan bentuk, bau, rasa pada lidah dan tangan, kadangkala dengan
pendengaran. Dalam hal ini harus diperhatikan bentuk, ukuran, warna bagian luar
5
dan dalam, retakan-retakan atau gambaran-gambaran dan susunan bahannya
berserat-serat, penggumpalan dan sebagainya. Mikroskopik : Umumnya
pemeriksaan terhadap serbuk dalam irisan melintang, secara fisika : Meliputi
pemeriksaan daya larut, bobot jenis, rotasi optic, titik lebur, titik beku, kadar air,
sifat-sifat simplisia dibawah sinar ultraviolet, penetapan mikroskopis dengan sinar
polarisasi. Sedangkan untuk pemeriksaan secara makroskopik dilakukan dengan
melihat simplisia dan serbuk simplisia secara langsung dengan mata telanjang,
memperhatikan bentuk dari simplisia. Kimia : Secara kualitatif/identifikasi
umumnya berupa reaksi warna atau pengendapan. Hayati/Biologi : Umumnya
ditujukan pada pemeriksaan potensi zat berkhasiat.
6
pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan produk tersebut telah
mengalami kerusakan, serta indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa
manis dapat dengan mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan
pinggir lidah, rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang
lidah.
7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
pemeriksaan secara organoleptik meliputi pengujian morfologi, yaitu
berdasarkan warna, bau dan rasa membuktikan bahwa beberpa tanaman/
haksel yang biasanya digunakan sebagai bahan obat tradisional memiliki
warna, bau, rasa yang berbeda-beda. Serta kegunaan yang berbeda pula.
Tetapi tidak semua simplisia mempunyai ciri khas yang membedakan
simplisia dengan simplisia lainnya ada praktikum kali ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa uji organoleptis haksel dilakukan dengan cara
mengidentifikasi warna rasa dan bau dari haksel tersebut.
4.2 Saran
Saran pada praktikum ini yaitu agar para praktikan lebih serius lagi dalam
melakukan percobaan ini agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal dan
meminimasilir kesalahan.
8
DAFTAR PUSTAKA
• http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/farmasi/article/view/2034
• https://www.scribd.com/doc/144163792/farmakognosi
• Modul Praktikum Farmakognosi I STTIF Bogor