OLEH :
KELOMPOK VIII
GOLONGAN SELASA PAGI
PENDAHULUAN
pengeringan (1).
dan bermutu baik. Simplisia yang aman dan berkhasiat adalah simplisia yang
termasuk Australia bagian utara, Sri Lanka, Pakistan, India dan negara-
negara lainnya di Asia Selatan. Tanaman ini dikenal karena memiliki banyak
Oleh karena itu, pada praktikum ini digunakan sampel daun ketapang
(Terminalia catappa) juga dijadikan simplisia agar dapat menjadi bahan baku
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Familia : Combretaceae
Gambar 1. Daun Ketapang (Terminalia
Genus : Terminalia catappa)
Species : Terminalia
catappa L. (5)
hampir duduk. Helaian daun bulat telur terbalik, dengan panjang 8-38 cm dan
lebar 5-19 cm, dengan ujung lebar dan pangkal yang menyempit, helaian di
pangkal bentuk jantung, dibagian sisi bawah pangkal daun terdapat kelenjar
di kiri-kanan ibu tulang daun, permukaan atas licin dan bagian bawah
II.2 Simplisia
1. Simplisia Nabati
atau eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan
keluar dari tanaman atau dengan cara tertentu dikeluarkan oleh selnya (8).
2. Simplisia Hewani
atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat
atau mineral yang belum atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
bagian tanaman saat panen, waktu panen, dan lingkungan tempat tumbuh
(9).
2. Sortasi Basah
Kegiatan sortasi perlu dilakukan untuk membuang bahan lain yang tidak
yang busuk, dan benda lain yang bisa mempengaruhi kualitas simplisia (9).
3. Pencucian
Agar bahan baku bersih dan bebas dari tanah atau kotoran yang
PDAM, air sumur, atau air sumber yang bersih. Bahan simplisia yang
mengandung zat yang mudah larut dalam air sebaiknya dicuci sesingkat
mungkin (9).
4. Perajangan
pengepakan, dan penggiling- an. Tanaman yang baru diambil sebaiknya tidak
mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lama. Mengurangi
mutu atau kerusakan simplisia. Air yang masih tersisa dalam simplisia
dengan kadar tertentu dapat menjadi media pertumbuhan kapang dan jasad
renik lainnya. Enzim tertentu dalam sel masih dapat bekerja menguraikan
senyawa aktif sesaat setelah sel mati dan selama bahan simplisia tersebut
simplisia tidak dianjurkan menggunakan alat atau bahan plastik karena tidak
6. Sortasi Kering
simplisia tidak rusak atau berubah mutunya karena beberapa faktor, baik dari
dalam maupun dari luar, seperti cahaya, oksigen, reaksi kimia interm,
dehidrasi, penye- rapan air, kotoran, atau serangga. Jika penyimpanan perlu
8. Pemeriksaan Mutu
mengandung lendir, tidak berubah warma dan berubah bau, serta tidak
1. Kulit Batang, kulit kayu pada batang utama dan cabang dikelupas
dengan panjang dan lebar tertentu. Kulit kayu atau kulit batang tanaman
dengan cara dikelupas menggunakan alat yang tidak terbuat dari logam
(10).
3. Kayu, batang atau cabang dipotong ukuran kecil atau diserut setelah
4. Daun, daun tua atau muda (pucuk), dipetik dengan tangan satu per satu
(10).
5. Bunga, bunga yang masih kuncup, bunga mekar, mahkota bunga, atau
6. Pucuk, pucuk berbunga, daun muda atau bunga dipetik dengan tangan
(10).
9. Buah, buah yang telah masak atau hampir masak dipetik dengan
tangan (10).
10. Biji, buah dipetik; kulit buah dikupas deengan menggunakan tangan,
11. Kulit buah, seperti biji, kulit buah dikumpulkan dan dicuci (10).
12. Bulbus, tanaman dicabut, bulbus dipisah dari daun akar dengan
liar dan atau dari tanaman yang dibudidayakan. Jika simplisia diambil dari
tanaman budidaya maka keseragaman umur, masa panen, dan galur asal
usul, garis keturunan tanaman dapat dipantau. Sementara jika diambil dari
tanaman liar maka banyak kendala dan variabilitas yang tidak bisa
bahan baku. Faktor yang paling berperan dalam tahapan ini adalah masa
tumbuhan, seperti biji, buah, bunga, daun atau herba, kulit batang, umbi
lapis, rimpang, dan akar. Panen daun dilakukan pada saat proses fotosintesis
dianjurkan pada saat warna pucuk daun berubah menjadi daun tua (11).
yaitu yang tidak berpenyakit atau tidak terjangkit virus, bakteri, atau jamur
(12).
II.2.7 Parameter Non-Spesifik dan Spesifik
Parameter Non-Spesifik
1. Organoleptik
seobyektif mungkin.
Melarutkan ekstrak dengan pelarut (alkohol atau air) untuk ditentukan jumlah
Parameter Spesifik
1. Uji Makroskopik
tanpa alat. Cara ini dilakukan untuk mencari kekhususan morfologi dan warna
simplisia (14).
2. Uji Mikroskopik
mikroskop (14).
BAB III
METODE KERJA
III.1.1 Alat
III.1.2 Bahan
(Terminalia catappa)
sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil dan membuat luas permukaan
menjadi banyak. Setelah itu, keringkan daun ketapang dengan cara disebar
pada pada lantai yang telah dilapisi dengan koran atau bisa juga dilakukan
IV.1 Hasil
IV.2 Pembahasan
pengeringan.
Dari praktikum kali ini, didapatkan hasil bobot kering simplisia adalah
150 g dari berat basah awal sampel adalah 1050 g. Dari hasil tersebut dapat
dihitung persen perubahan bobot simplisia, hasil yang didapatkan adalah
85,72%.
BAB V
V.1 Kesimpulan
Dari berat awal simplisia 1050 g, hasil berat simplisia kering yang
V.2 Saran
10. Eko Widaryanto dan Nur Azizah. Perspektif Tanaman Obat Berkhasiat
(Peluang, Budidaya, Pengolahan Hasil, dan Pemanfaatan). Malang:
UB Press. 2018.
Mengambil sampel
Masukkan dalam sak obat
Disortasi basah
Lakukan pencucian dengan air
mengalir
Timbang sampel basah
Lakukan perajangan
Keringkan simplisia di bawah sinar
matahari atau di dalam oven
Disortasi kering
Timbang simplisia kering
Hitung persen penyusutan simplisia
Lakukan pengepakan dan
penyimpanan.
Lampiran 2. Gambar
4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b-135b-136b-
139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b-156a-157a-158b-159b-160b
Lampiran 4. Perhitungan Perubahan Bobot Simplisia