Amylum Singkong
II. TUJUAN
III. PRINSIP
IV. TEORI
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian
besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Amilum merupakan
suatu senyawa organic yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan
dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk
fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen
untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi.
Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi.
Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-keduanya adalah polimer dari
glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan sisanya amilopektin.
Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80%
bagian yang tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asam mineral
menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara kuantitatif. Bentuk sederhana amilum
adalah glukosa dan rumus struktur glukosa adalah C6H12O6 dan rumus bangun dari
α −D−glukosa . Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam
sehingga menghasilkan glukosa. Amilum juga disebut dengan pati. Tanaman dengan
kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi salah satunya adalah singkong
(Manihot utilissima).
Permukaan daun rata, tulang daun menjari, jenis daun tunggal, bentuk daun
lingkaran, daun berwarna hijau (berklorofil, tangkai daun berwarna merah, ujung daun
lancip, tangkai daun panjang, berwarna kemerahan. Bunga berukuran sangat kecil,
berwarna putih, kelopak berjumlah 5 buah berwarna hijau dan berukuran lebih besar dari
ukuran bunga, bunga tidak memiliki alat kelamin jantan maupun betina. Umbi memiliki
diameter 2-5 cm panjang 20-60 cm, daging umbi berwarna putih/kekuning-kuningan,
kulit umbi berwarna coklat, dagingnya bergetah.
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
1. ALAT
Pipet tetes
Beaker glass
Gelas ukur
Kaca arloji
Oven
Lumpang
Mortir
Timbangan elektrik
Pot plastic
Kain
Blender
Plat tetes
2. BAHAN
Singkong
NaCl 1%
NaOH 0,01 M
Aquadest
Hasil Uji
No Keterangan Hasil
1. Reaksi Kimiawi (Reaksi Warna)
Sebagian serbuk amilum Hasilnya positif (+). Karena
singkong di uji dengan larutan berubah warna menjadi biru
iodium (dalam plat tete) keunguan.
2. Makroskopik
Warna Putih
Tekstur Serbuk halus
Bau Tidak berbau
3. Mikroskopik
Serbuk amilum singkong
diletakan di kaca objek teteskan
beberapa tetes air. Amati
dibawah mikroskop pada
pembesaran 100x.
VIII. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dilakukan pembuatan dan pengamatan amilum. Sampel pada
pengamatan amilum adalah singkong yang sebelumnya telah ditimbang sebanyak 250 g
kemudian cuci bersih dan iris tipis-tipis. Masukkan dalam blender dan tambahkan 175 ml NaCl
1%. Saring bubur dengan kain. Ampas yang didapat tambahkan 40 ml NaCl 1% kemudian saring
lagi. Campurkan filtrat yang didapat, diamkan 1 jam sampai amilum mengendap. Setelah
mengendap, lakukan dekantasi (dekantasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
memisahkan campuran larutan dan padatan yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan
cairan secara perlahan sehingga endapan tertinggal dibagian dasar bejana). Cuci bagian yang
mengendap dengan NaCl 1% sebanyak 3x, NaOH 0,01 M sebanyak 1x dan air sebanyak 1x,
diamkan selama 30 menit. Lakukan dekantasi lagi. Amilum yang di dapat (bagian yang
mengendap) dipindahkan ke kaca arloji, keringkan dalam oven ( 50 ℃ ) sampai kering. Setelah
kering amilum di gerus di lumpang atau mortir. Lalu ditimbang dan dimasukkan dalam pot
plastic. Kemudian dilakukan uji reaksi kimiawi, makroskopik, dan mikroskopik.
Pada proses pengamatan reaksi kimiawi (reaksi warna) amilum singkong diuji dengan
larutan iodide terjadi perubahan warna menjadi biru keunguan yang menandakan hasil positif
terhadap kandungan polisakarida. Terbentuknya warna biru disebabkan molekul amilosa dan
amilopektin yang membentuk suatu molekul dari larutan iodine. Berubah menjadi biru
diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dan iodine. Identifikasi secara
kimiawi kandungan amilum bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam
sampel yakni dengan cara iodine. Pada pengamatan makroskopik, warna dari amilum singkong
berwarna putih, mempunyai tekstur serbuk halus dan tidak berbau.
1. Kesimpulan
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian
besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Amilum merupakan
salah satu bagian dari sel yang bersifat nonprotoplasmik yang ada didalam plastida.
Amilum singkong kemudian di uji reaksi kimia (reaksi warna) hasilnya positif karna
berwarna biru. Amilum singkong berwarna putih, memiliki tekstur yang lembut dan tidak
berbau. Pada pengamatan mikroskopik hasil yang didapat berbentuk butir agak bula, butir
tunggal, ada butir pati dan juga hilus yang berupa garis dan titik.
2. Saran
Sebaiknya alat-alat yang ada di laboratorium lebih diperhatikan dan dirawat lagi
agar saat praktikum bisa dipergunakan dengan baik dan maksimal tanpa ada kekurangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Harbone, J.B, 1987, Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.
Terjemahan K. Padmawinata & I. Soediro, Bandung: ITB
2. Poedjiadi, 2009, Dasar-Dasar Biokimia, Jakarta: Universitas Indonesia Press.
3. Fahn, A, 1995, Anatomi Tumbuhan Edisi ketiga, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Press.