Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOGNOSI ANALISIS KUALITATIF


SIMPLISIA PATI (AMYLUM)

I. Tujuan Praktikum

Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan identifiasi macam-macam amylum secara


makroskopik, mikroskopik dan kimiawi

II. Teori Dasar

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih,
tawar, tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang.pati tersusun
dari dua macam karbohidrat, yaitu amilosa dan amilopektin dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa memberikan sifat keras sedangkan amilopektin bersifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi, yang harus diperhatikan
pada pengamatan amilum secara mikroskopik adalah betntuk dan ukuran butiran, bentuk dan
letak hilus, adanya lamella. Dalam dunia farmasi amilum digunakan sebagai bahan penghancur
atau pengembang obat yang berfungsi menghancurkan tablet setelah ditelan.

1. Klasifikasi Amylum

Amylum oryzae (pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. yang
berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara makroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak ,
tunggal atau majemuk bentuk bulat telur. Hilus di tengah tidak terlihat jelas, tidak ada lamella
konsentris. Jika diamati di bawah cahaya terpolarisasi tampak bentuk silang berwarna hitam,
memotong pada hilus.

Klasifikasi tanaman asal:

Kingdom :Plantae

Subkingdom :TraCheobionta

Super Divisi :Spermathopyta

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Liliopsida
Sub kelas :Commelinidae

Ordo :Poales

Familli :Poaceae

Genus :Oryza

Spesies :Oryza sativa L.

Amylum Maydis (pati jagung) adalah pati yang diperoleh dari biji Zea mays L. Yang berupa
serbuk sangat halus dan putih.secara mikroskopik yaitu berupa butir bersegi banyak, bersudut,
atau butir bulat, hilus ditengh berupa rongga nyata atau celah, tidak ada lamella. Jika diamati
dibawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.

Klasifikasi tanaman asal:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliophsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

AmylumTriciti (pati gandum) adalah pati yang diperoleh dari biji Triticum vulgare L. Secara
mikroskopik berbentuk butir tunggal besar, dilindung oleh butiran kecil. Bentuk serupa lensa
bundar atau jorong, kadang berbentuk ginjal. Hillus terletak ditengah tidak jelas bertupa titik atau
celah, lamella tidak jelas.

Klasifikasi tanaman asal:

Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili ` : Poaceae

Genus : Triticum

Spesies : Triticumaestivum L.

Amylum Solani (pati kentang) adalah pati yang diperoleh dari umbi Solanum tuberossum yang
berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik berupa butir tunggal, tidak beraturan,
atau bulat atau bulat telur, atau membulat, butir majemuk jarang, terdiri dari 2-4 , hilus berupa
titik pada ujung yang sempit dengan lamella konsentris jelas terlihat.

Klasifikasi tanaman asal:

Kingdom :Plantae

Subkingdom :Trecheobionta

Super Divivsi :Spermatophyta

Divisi :Magnoliopsida

Sub kelas :Asteridae

Ordo :Solanales

Family :Solanaceae

Genus :Solanum

Spesies :solanum tuberrosum

Amylum Manihot (pati singkong) adalah pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima
Pohl yang berupa serbuk sangat halus dan putih, secara mikroskopik berupa butir tunggal, agak
bulat atau bersegi banyak butir kecil, butir besar, hilus ditengah berupa titik, garis lurus atau
bercabang tiga, lamella tidak jelas konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir
tunggal yang tidak sama bentuknya.

Klasifikasi tanaman asal:

Kingdom :Plantae

Sub kingdom :tracheobionta

Super Divisi :spermatophyte

Divisi :Magnoliopsida

Sub kelas :Rosidae

Ordo :Euphorbiales

Famili :Eupherbiaceae

Genus :Manihot

Spesies :Manihotesculentacrantz

1. Kandungan Kimia dan Kasiat Dari Amylum

Amylum Oryzae (Pati Beras) :

Zat Berkhasiat Utama / Isi : Amilosa, amilopektin, air, abu.

Penggunaan : Bahan penolong dari sediaan obat

Pemerian : Serbuk sangat halus, warna putih, tidak berasa

dan tidak berbau

Bagian Yang Digunakan : Pati yang diperoleh dari biji

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Amylum Maydis (pati jagung) :

Zat Berkhasiat Utama / Isi : Amilosa, amilopektin

Penggunaan : Zat tambahan

Pemerian : Serbuk halus warna putih, tidak berbau, rasa


lemah

Bagian Yang Digunakan : Pati yang diperoleh dari biji yang masak

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

AmylumTriciti (pati gandum) :

Zat Berkhasiat Utama / Isi :Amilosadanamilopektin, air, abu

Penggunaan :Bahanpenolongbahansediaanobat

Sediaan :

1. Aluminii Hydroxydi Compressi (Form.Nas)

2. Acidi Salicylici Zinci Oxydi Pasta (Form.Nas)

3. Resorcinoli Unguentum Compositum (Form. Nas)

Pemerian : Serbuk sangat halus, warna putih, tidak berbau,

hampir tidak berasa putih,tidak berbau, tidak berasa

Bagian Yang Digunakan :Pati yang diperoleh dari buah

Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik

Amylum Solani (pati kentang) :

Zat Berkhasiat Utama / Isi :Amilosa dan amilopektin

Penggunaan :Bahan penolong bahan sediaan obat

Pemerian :Serbuk halus, warna putih, tidak berbau

Bagian Yang Digunakan :Pati yang diperoleh dari ubi

Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik

Amylum Manihot (pati singkong) :

Zat Berkhasiat Utama / Isi :Amilosa dan amilopektin

Penggunaan :Bahan penolong bahan sediaan obat


Sediaan :Acidi Salicylici, Zinci Oxydilotio (Form. Nas)

Pemerian :Serbuk halus kadang-kadang berupa gumpalan

kecil warna putih tidak berbau, tidak berasa

Bagian Yang Digunakan :Pati yang diperoleh dari umbiakar

Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik

1. Kegunaan Amylum Dalam Farmasi

Secara umum amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yang
tidak larut dalam air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asam mineral menghasilkan glukosa
sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif (Gunawan, 2004).

Pada bidang farmasi, amilum terdiri dari granul-granul yang diisolasi dari Zea mays Linne
(Graminae), Triticum aesticum Linne (Graminae), dan Solanum tuberosum Linne (Solanaceae).
Granul amilum jagung berbentu polygonal, membulat atau sferoidal dan mempunyai garis tengah
35 mm. Amilum gandum dan kentang mempunyai komposisi yang kurang seragam, masing-
masing mempunyai 2 tipe granul yang berbeda (Gunawan, 2004).

Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk awur dan sebagai bahan pembantu
dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan
penghancur. Sementara suspensi amilum dapat diberikan secara oral sebagai antidotum terhadap
keracunan iodium dam amilum gliserin biasa digunakan sebagai emolien dan sebagai basis untuk
supositoria (Gunawan, 2004). Sebagai amilum normal, penggunaanya terbatas dalam industri
farmasi. Hal ini disebabkan karakteristiknya yang tidak mendukung seperti daya alir yang kurang
baik, tidak mempunyai sifat pengikat sehingga hanya digunakan sebagai pengisi tablet bagi
bahan obat yang mempunyai daya alir baik atau sebagai musilago, bahan pengikat dalam
pembuatan tablet cara granulasi basah (Anwar, 2004). Amilum hidroksi-etil adalah bahan yang
semisintetik yang digunakan sebagai pengencer plasma (dalam larutan 6%). Ini merupakan
pengibatan tambahan untuk kejutan yang disebabkan oleh pendarahan, luka terbakar,
pembedahan, sepsis, dan trauma lain.

Sediaan amilum yang terdapat dalam pasaran adalah Volex (Gunawan, 2004). Fungsi amilum
dalam dunia farmasi tergolong banyak dan penting. Bahkan sudah ada sediaan yang dipasarkan.
Sebaiknya dapat dimaksimalkan penggunaannya dan dilestarikan pula tanaman-tanaman yang
mengandung amilum untuk kelancaran dalam bidang farmasi.

III. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan :

1. Mikroskop
2. Objek Glass

3. Cover Glass

4. Pipet Tetes

5. Tabung Reaksi

6. Tissue

Bahan yang digunakan :

1. Amylum Oryzae

2. Amylum Tritici

3. Amylum Manihot

4. Amylu Maydis

5. Aquadest

6. Larutan Iodium

1. Prosedur

2. Identifikasi Amylum secara Makroskopik :

3. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

4. Ambil sedikit amylum oryzae

5. Amati warna dan baunya

6. Catat hasil pengamatan

7. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4) untuk amylum solani, amylum tritici, amylu
manihot dan amylum maydis.

1. Identifikasi Amylum secara Mikroskopik :

2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

3. Ambil sedikit amylum oryzae dan meletakannya pada objek glass

4. Tambahkan 1-2 tetes aquadst kemudian segera menutup dengan cover glass.
5. Amati di bawah mikroskop

6. Catat dan gambar hasil pengamatan yang meliputi : bentuk & ukuran butiran, bentuk &
letak hillus, dan lamellanya.

7. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4) untuk amylum solani, amylum tritici, amylu
manihot dan amylum maydis.

1. Identifikasi Amylum secara Kimiawi :

2. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

3. Ambil sedikit amylum oryzae danletakan pada kaca arloji

4. Tambahkan 1-2 tetes larutan iodium, amati

5. Catat hasil pengamatan

6. Ulangi percobaan di atas (percobaan 1,2,3,4) untuk amylum solani, amylum tritici, amylu
manihot dan amylum maydis.

1. Hasil Pengamatan

2. Identifikasi Amylum secara Makroskopik :

Amylum Hasil Pengamatan


Warna : Putih Pucat
Amylum Oryzae
Bau : Tidak Berbau

Warna : Putih Pucat


Amylum Tritici
Bau : Tidak Berbau

Warna : Putih
Amylum Manihot
Bau : Tidak Berbau

Warna : Putih
Amylum Maydis
Bau : Tidak Berbau

1. Identifikasi Amylum secara Mikroskopik :

Amlyum Hasil Pengamatan


Bentuk : Butir Bersegi

Ukuran : Bersegi 2 µm-5µm bulat telur 10µm-20µm

Hilus :
Amylum Oryzae
Lamella : tidak ada lamella

Gambar :

Bentuk : butir tunggal besar dilindungi oleh butiran

Hilus : hilus berada ditengah tidak jelas


Amylum Tritici
Lamella : Tidak ada lamella

Gambar :

Bentuk : Tunggal agak bulat

Ukuran : 5µm-10µm

Hilus : hilus ditengah berbentuk titik


Amylum Manihot
Lamella : tidak ada lamella

Gambar :

Bentuk : Butir bersegi banyak

Ukuran : 2µm-23µm

Hilus : hilus bersegi banyak


Amylum Maydis
Lamella : tidak ada lamella

Gambar :

1. Identifikasi Amylum secara Kimiawi :

Amylum Perlakuan Reaksi Positif Hasil Pengamatan


Amylum oryzae + Larutan
Amylum Oryzae Terbentuk Warna Biru Hitam
Iodium
Amlyum tritici Amylum tritici + Larutan Terbentuk Warna Biru Hitam
Iodium
Amylum Manihot +
Amylum Manihot Terbentuk Warna Biru Hitam
Larutan Iodium
Amylum Maydis + Larutan
Amylum Maydis Terbentuk Warna Biru Hitam
Iodium

1. Pembahasan

Pada praktikum tanggal 23 September 2014 dilakukan identifikasi amilum secara makroskopis,
mikroskopis dan secara kimiawi. Sampel yang digunakan pada percobaan kali ini adalah
Amylum Oryzae, Amylum Tritici, Amylum Manihot, dan Amylum Maydis. Identifikasi amilum
secara makroskopis bertujuan untuk mengetahui warna dan bau dari amilum yang akan di uji.
Kemudian Identifikasi amilum secara mikroskopis agar kita lebih mengetahui bentuk-bentuk
yang khas dari masing-masing amilum pada sampel sehingga kedepannya akan lebih
memudahkan mahasiswa dalam membuat sediaan farmasi. Sedangkan Identifikasi secara
kimiawi bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni dengan
cara uji iodine. Pada uji ini sampel yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru
keunguan sampai hitam.

Sampel di uji secara makroskopis dengan menggunakan indra manusia , di lihat warna dan bau
sampel. Amilum tritici berwarna putih dan tidak berbau. Amilum manihot berwarna putih dan
tidak berbau . amilum maydis berwarna putih dan tidak berbau . Dari semua sampel memiliki
ciri-ciri berwarna putih dan tidak berbau sesuai dengan persyaratan mutu yang baik dari amilum .

Berdasarkan hasil percobaan secara makroskopis, amilum oryzae berwarna putih dan tidak
berbau. Sedangkan secara mikroskopis amilum oryzae adalah butir bersegi banyak tunggal atau
majemuk berbentuk bulat telur, dengan ukuran kira-kira kurang lebih 2-5 mikro meter. Hilus
ditengah tidak terlihat jelas, tidak ada lamella konsentris. Identifikasi amilum secara
mikroskopis, pada amilum oryzae memiliki bentuk pati majemuk sehingga hilus dan lamelanya
tidak terlihat. Secara kimiawi , sampel yang ditetesi iodium menghasilkan warna hitam .

Pada amilum tritici berwarna putih dan tidak berbau. Sedangkan secara mikroskopis amilum
tritici adalah butir tunggal besar dilindungi oleh butiran kecil. Hilus terletak di tengah tidak jelas
berupa titik atau celah dan lamella tidak jelas. Secara kimiawi , sampel yang ditetesi iodium
menghasilkan warna hitam .

Pada amilum manihot berwarna putih dan tidak berbau. Sedangkan secara mikroskopis amilum
manihot adalah butir tunggal agak bulat atau bersegi banyak butir kecil yang berukuran kira-kira
kurang lebih 5-10 mikro meter. Hilus di tengah berupa titik dan lamella tidak jelas. Secara
kimiawi , sampel yang ditetesi iodium menghasilkan warna hitam .

Pada amilum maydis berwarna putih dan tidak berbau. Sedangkan secara mikroskopis amilum
maydis adalah butir bersegi banyak, bersudut, dengan ukuran kira-kira kurang lebih 2-23 mikro
meter. Hilus di tengah berupa rongga yang nyata atau celah dan tidak ada lamella. Secara
kimiawi , sampel yang ditetesi iodium menghasilkan warna hitam .
Berdasarkan hasil percobaan secara kimiawi, sampel yang telah ditetesi dengan iodine berubah
menjadi hitam ini dikarenakan warna hitam yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan
kompleks antara amilum dengan iodine dan adanya reasksi berlebih antara amilum dengan
larutan iodine

Faktor-faktor kesalahan yang terjadi saat praktikum antara lain :

1. Pada saat pengujian secara mikroskopis, sampel yang digunakan terlalu tebal sehingga
saat diamati penampangnya tidak terlalu jelas (menumpuk).
2. Pada saat pengujian secara kimiawi , sampel yang digunakan juga terlalu
banyak/menumpuk dan penambahan iodine tidak sesuai dengan perbandingan antara
berat sampel dan iodine .

VII. Kesimpulan

1. amilum oryzae berwarna putih dan tidak berbau. Sedangkan secara mikroskopis amilum
oryzae adalah butir bersegi banyak tunggal atau majemuk berbentuk bulat telur, dengan
ukuran kira-kira kurang lebih 2-5 mikro meter. Hilus ditengah tidak terlihat jelas, tidak
ada lamella konsentris.2. amilum tritici berwarna putih dan tidak berbau. Sedangkan
secara mikroskopis amilum tritici adalah butir tunggal besar dilindungi oleh butiran kecil.
Hilus terletak di tengah tidak jelas berupa titik atau celah dan lamella tidak jelas. Secara
kimiawi , sampel yang ditetesi iodium menghasilkan warna hitam .

2. amilum manihot berwarna putih dan tidak berbau. Sedangkan secara mikroskopis amilum
manihot adalah butir tunggal agak bulat atau bersegi banyak butir kecil yang berukuran
kira-kira kurang lebih 5-10 mikro meter. Hilus di tengah berupa titik dan lamella tidak
jelas. Secara kimiawi , sampel yang ditetesi iodium menghasilkan warna hitam .

4. Pada amilum manihot berwarna putih dan tidak berbau. Sedangkan secara mikroskopis
amilum manihot adalah butir tunggal agak bulat atau bersegi banyak butir kecil yang
berukuran kira-kira kurang lebih 5-10 mikro meter. Hilus di tengah berupa titik dan
lamella tidak jelas. Secara kimiawi , sampel yang ditetesi iodium menghasilkan warna
hitam .

Kamis, 01 Oktober 2009


Praktikum Identifikasi Amylum Dan Simplisia
IDENTIFIKASI AMYLUM DAN SIMPLISIA
SECARA
KIMIAWI DAN MIKROSKOPI
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat mengetahui dan membedakan macam-macam amylum yang dapat digunakan
untuk sedian farmasi.
Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidetifikasi amylum dan simplisia dengan mikroskop
sehingga mahasiswa dapat membedakan macam-macam amylum dan simplisia secara
mikroskopik.

II. Landasan Teori


Amylum manihot ( pati singkong) adalah pati yang diperoleh dari umbi akar manihot utilissima
Pohl (familia Euphorbiaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih, secara mikroskopik
berupa butir tunggal, agak bulat atau bersegi banyak butir kecil dengan diameter 5µm sampai 10
µm, butir besar bergaris tengah 20 µm sampai 35 µm, hilus tengah berupa titik, garis lurus atau
bercabang tiga, lamella tidak jelas, konsentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 2 atau 3 butir
tunggal yang tidak sama bentuknya. Identifikasi kimiawi yaitu dengan Iodium dimana akan
terjadi biru tua yang hilang pada pemanasan dan timbul kembali pada pendinginan.
Amylum maydis ( pati jagung) adalah pati yang diperoleh dari biji zea mays L. ( familia
Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir
bersegi banyak, bersudut, ukuran 2 µm sampai 23 µm atau butir bulat dengan diameter 25 µm
sampai 32 µm, hilus ditengah berupa rongga yang nyata atau celah berjumlah 2 sampai 5, tidak
ada lamella. Jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi, tampak bentuk silang berwarna hitam,
memotong pada hilus. Untuk identifikasi secara kimiawi sama dengan amylum manihot.
Amylum oryzae ( pati beras) adalah amylum yang diperoleh dari biji Oryza sativa L. (familia
Poaceae) yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir
bersegi banyak ukuran 2 µm sampai 5 µm, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur ukuran 10
µm sampai 20 µm. hilus di tengah tidak terlihat jelas, tidak ada lamella konsentris. Jika diamati
dibawah cahaya terpolarisasi tampak bentuk silang berwarna hitam, memotong pada hilus.
Amylum solani ( pati kentang) adalah pati yang diperoleh dari umbi solanum tuberosum (familia
Solanaceae). Yang berupa serbuk sangat halus dan putih. Secara mikroskopik yaitu berupa butir
tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur ukuran 30 µm sampai 100 µm, atau membulat ukuran
10 µm sampai 35 µm, butir majemuk jarang, terdiri dari 2 sampai 4, hilus berupa titik pada ujung
yang sempit dengan lamella konsentris jelas terlihat, jika diamati dibawah cahaya terpolarisasi,
tampak bentuk silang berwarna hitam memotong pada hilus. Untuk idetifikasi secara kimiawi
sama dengan amylum manihot.
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai bahan obat yang belum mengalami
pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain merupakan bahan yang telah dikeringkan.

Untuk menjamin keseragaman senyawa aktif, keamanan, dan kegunaan, simplisia harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.Bahan baku simplisia
2.Proses pembuatan simplisia
3.Cara pengepakan dan penyimpan simplisia

Tahap-tahap pembuatan simplisia yaitu:


1.Pengumpulan bahan baku
2.Sortasi basah
3.Pencucian
4.Perajangan
5.Pengeringan
6.Sortasi kering
7.Pengepakan dan penyimpanan
8.Pemeriksaan mutu

III. Alat Dan Bahan


1. Alat dan bahan identifikasi amylum secara kimiawi
A. Alat yang digunakan:
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Cawan penguap
4. Batang pengaduk
5. Kawat kasa
6. Kaki tiga
7. Pemanas spiritus

B. Bahan yang digunakan:


1. Larutan Iodium
2. Amylum maydis
3. Amylum oryzae
4. Amylum solani
5. Amylum manihot

2. Alat dan bahan yang digunakan untuk identifikasi smplisia dan amylum secara mikroskopik:
A. Alat yang digunakan:
1. Pipet tetes
2. Beacker glass
3. Objek glass
4. Cover glass
5. Mikroskop

B. Bahan yang digunakan:


1. Amylum maydis
2. Amylum oryzae
3. Amylum solani
4. Amylum manihot
5. Serbuk jahe
6. Serbuk kunyit
7. Serbuk temulawak
8. Aqua dest
IV. Prosedur Percobaan
1. Identifikasi amylum secara kimiawi:
Percobaan A:

Amylum maydis Amylum oryzae

Iodium Iodium

Amylum solani Amylum manihot

Iodium Iodium

Percobaan B (Farmakope es IV):


1 gr Amylum + 50 ml aquadest

Dipanaskan 5 menit (mendidih)

Didinginkan

1 ml suspensi amylum

+ 3 tetes Iodium

Dipanaskan

Didinginkan kembali

2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik


a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Mengambil sedikit amylum oryzae dan meletakannya pada objek glass.
c. Menetesi sedikit aqua dest kemudian segera menutup dengan cover glass.
d. Mengamati dibawah mikroskop.
e. Mencatat dan menggambar hasil pengamatan.
f. Mengulangi percobaan di atas ( percobaan 1,2,3,4,5) untuk amylum solani. Amylum manihot,
Amylum maydis, serbuk jahe, serbuk kunyit, dan serbuk temulawak.

IV. Data pengamatan


1. Identfikasi amylum secara kimiawi
• Percobaan A
No Percobaan Hasil Keterangan
1. Amylum oryzae + Iodium Warna ungu Hasil positif
2. Amylum solani + Iodium Warna ungu Hasil positif
3. Amylum manihot + Iodium Warna ungu Hasil positif
4. Amylum maydis + Iodium Warna ungu Hasil positif

• Percobaan B
No Percobaan Hasil Dipanaskan Didinginkan Keterangan
1. 1 ml Suspensi amylum manihot + 3 tetes lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Tetap Hasil
positif

2. 1 ml Suspensi amylum maydis + 3 tetes lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Warna biru
timbul kembali Hasil positif

3. 1 ml Suspensi amylum solani + 3 tetes lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Tetap Hasil
positif

4. 1 ml Suspensi amylum oryzae + 3 tetes lart Iodium Warna biru Warna biru hilang Tetap Hasil
positif

2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik


• Amylum
No Amylum yang diamati Butir pati Hilus Bentuk Lamella Keterangan/
gambar
1. Amylum manihot Ada Ada, berupa titik, garis Butir tunggal,butir, agak bulat atau bersegi
banyak butir kecil tidak jelas, butir majemuk sedikit
2. Amylum maydis Ada Ada,
berupa rongga atau celah butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat -
3. Amylum solani Ada Ada.
berupa titik butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur Tidak terlihat
4. Amylum oryzae ada Ada, tidak terlihat jelas butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk
bentuk bulat telur -
• Simplisia
No Simplia yang diamati Butir pati Parenkim Sel indioblas Berkas pembuluh Keterangan/
gambar
1. Serbuk kunyit Ada ada ada -
2. Serbuk jahe Ada ada ada -
3. Serbuk temulawak Ada ada ada ada
V. Pembahasan
1. Identfikasi amylum secara kimiawi
Percobaan A:
a. Amylum oryzae + Iodium menghasilkan warna ungu
b. Amylum solani + Iodium menghasilkan warna ungu
c. Amylum manihot + Iodium menghasilkan warna ungu
d. Amylum maydis + Iodium menghasilkan warna ungu

Percobaan B:
1 ml Suspensi amylum oryzae + 3 tetes lart Iodium, menhasilkan warna biru, setelah dipanaskan
warna biru menjadi hilang kemudian didinginkan dan hasilnya warna tetap hilang dan tidak
kembali biru, begitu juga dengan amylum manihot dan amylum solani, tapi untuk amylum
maydis setelah dipanaskan dan kemudian didinginkan, warna biru itu timbul kembali walaupun
tidak seperti warna biru pada waktu sebelum dilakukan pemanasan.

Dari kedua percobaan amylum secara kimiawi diatas maka kami dapat membandingkan bahwa
dalam percobaan A ( amylum yang langsung ditetesi Iodium) semua amylum hasilnya positif
yaitu dengan terjadinya warna ungu, sedangkan pada percobaan B yang menggunakan literature
dari farmakope ed IV (amylumnya terlebih dahulu dibuat suspensi), amylum maydis hasilnya
positif begitu juga amylum oryzae, amylum solani, dan amylum manihot, walaupun setelah
dilakukan pemanasan warna biru tidak kembali timbul, mungkin hal ini disebabkan karena
jumlah dan kadar Iodium juga waktu pemanasan yang kami lakukan pada waktu pembuatn
suspensi tidak sesuai dengan yang tercantum di farmakope yaitu jumlah iodium 0,5 ml dengan
kadar 0,005 M dan lamanya pemanasan yang dilakukan pada pembuatan suspensi yaitu 1 menit,
sedangkan pada percobaan yang kami lakukan, jumlah iodiumnya 3 tetes dengan kadar lebih dari
0,005 M selain itu pemanasan yang kami lakukan pada waktu pembuatan suspensi yaitu 5 menit.

2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik


a. Amylum
• Amylum manihot
Amylum manihot yang kami amati dari mikroskop dengan pembesaran 15 X 10kami dapat
melihat bentuknya yang berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, ada
butir pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, ada juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa
butir majemuk sedikit.

• Amylum maydis
Dengan pembesaran 15 X 10, tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuk amylum maydis ini
berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus
yang berupa rongga atau celah.

• Amylum solani
Didalam mikroskop yang pembesarannya 15 X 10 amylum solani ini berbentuk butir tunggal,
tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella tapi tidak terlihat jelas.

• Amylum oryzae
Bentuk amylum oryzae dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10 yaitu butir bersegi
banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir telur dan hilus yang tidak terlihat
jelas, dan tidak terdapat lamella.

Dari keempat jenis amylum yang kami amati dimikroskop, memiliki bentuk, butir pati, hilus, dan
lamella yang berbeda-beda bahkan ada duajenis amylum yang tidak mempunyai lamella yaitu
amylum maydis dan amylum oryzae.

b. Simplisia
• Sebuk kunyit
Didalam serbuk kunyit yang kami amati dalam mikroskop dengan pembesaran 15 X 10, terdapat
butir pati, parenkim, sel indioblas, sedangkan berkas pembuluh tidak terlihat (tidak ada).

• Serbuk jahe
Serbuk jahe yang kami amati dalam mikroskop dengan pembesaran mikroskop yang sama
dengan serbuk kunyit, tidak terdapat berrkas pembuluh, dan kami hanya dapat melihat butir pati,
parenkim dan juga sel indioblas.

• Serbuk temulawak
Dalam serbuk temulawak ini kami dapat melihat berkas pembuluh, butir pati, sel indioblas dan
juga parenkim dengan pembesaran mikroskop 15 X10.

VI. Kesimpulan

Dari percobaan / praktikum yang telah kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan yaitu
sebagai berikut:
1. Identfikasi amylum secara kimiawi
Percobaan A:
Amylum oryzae + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum oryzae.
Amylum solani + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum solani.
Amylum manihot + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum manihot.
Amylum maydis + Iodium menghasilkan warna ungu maka dinyatakan positif amylum maydis.

Percobaan B:
Amylum maydis dinyakan positif karena setelah dipanaskan dan kemudian didinginkan, warna
biru itu timbul kembali walaupun tidak seperti warna biru pada waktu sebelum dilakukan
pemanasan. Sedangkan untuk amylum manihot, amylum solani, dan amylum oryzae juga
dinyatakan positif, walaupun setelah dipanaskan warna biru yang terjadi hilang kemudian
didinginkan dan hasilnya warna tetap hilang dan tidak kembali biru.

2. Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik.


Dari percobaan yang kami amati yaitu identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik,
maka kami dapat menyimpulkan:
a. Amylum
Dengan pembesaran mikroskop yang sama yaitu 15 X 10 bahwa:
• Amylum manihot
Bentuknya berupa butir tunggal,butir agak bulat atau bersegi banyak butir kecil, terdapat butir
pati,dan juga hilus yang berupa garis dan titik, terdapat juga lamella tapi tidak jelas,yang berupa
butir majemuk sedikit.

• Amylum maydis
Tidak punya lamella (tidak terlihat), Bentuknya berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir
bulat,kemudian terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah.

• Amylum solani
Berbentuk butir tunggal, tidak beraturan, atau bulat telur, terdapat butir pati juga lamella yang
tidak terlihat jelas.

• Amylum oryzae
Bentuknya yaitu butir bersegi banyak, tunggal atau majemuk bentuk bulat telur, terdapat butir
telur dan hilus yang tidak terlihat jelas dan tidak terdapat lamella.

Dari keempat jenis amylum yang kami amati, hanya dua jenis amylum yang tidak punya lamella
(tidak terlihat) yaitu amylum oryzae dan amylum maydis.
b. Simplisia
• Sebuk kunyit
Terdapat butir pati, parenkim, sel indioblas, berkas pembuluh tidak terlihat (tidak ada).
• Serbuk jahe
Tidak terdapat berrkas pembuluh, dan kami hanya dapat melihat butir pati, parenkim dan juga sel
indioblas.
• Serbuk temulawak
Terdapat berkas pembuluh, butir pati, sel indioblas dan juga parenkim.

Dari tiga jenis serbuk simplisia yang kami amati, hanya pada serbuk temulawak yang terdapat
berkas pembuluh.

Daftar Pustaka

1. “Farmakope Indonesia edisi IV”, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 1995.
2. “Praktikum Fitokimia”, Uut Teguh sabara, S.farm, M.Sc, Apt.

Anda mungkin juga menyukai