Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FTS PADAT


TABLET EKSTRAK KANGKUNG AIR

Nama : Siti Nok Arum Zam Zami


NIP : 1619002081
Kelas/Kelompok : B/C
Hari/tgl praktikum : 1 Oktober 2020
Dosen Pengampu : Metha Anung A, M.Sc, Ap
Asisten Praktikum : Ageng Riskianto
Feni Permatasari
Nabila Karima

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PEKALONGAN
PEKALONGAN
2020
TABLET EKSTRAK KANGKUNG AIR

I. Tujuan

Setelah mengikuti praktikum mahasiswa dapat membuat tablet dengan zat aktif
dari ekstrak kangkung air dan pengujian sifat fisikanya

II. Dasar Teori

Berbagai pengobatan untuk mencegah dan mengatasi diabetes telah


dikembangkan, termasuk pula penggunaan berbagai macam herbal. Salah satu herbal
yang memiliki aktivitas sebagai antihiperglikemia adalah kangkung air (Ipomoea
aquatica F.). Kangkung merupakan tanaman yang kaya akan katorenoid dan klorofil.
Kandungan kangkung sebagian besar mengandung asam amino esensial seperti asam
aspartat, glisin, alanin dan leusin sesuai dengan pola diet protein yang
direkomedasikan oleh WHO (Shekhar: 2011).

Ekstraksi adalah penyarian zat-zat aktif dari bagian tanaman obat. Adapun tujuan
dari ekstraksi yaitu untuk menarik komponen kimia yang terdapat dalam simplisia.
Pembuatan tablet kangkung air digunakan ekstraksi metode meserasi dalam
pengambilan ekstraknya. Maserasi berasal dari kata macerare yang artinya mengairi,
melunakkan, merendam. Maserasi adalah cara ekstraksi yang paling sederhana, paling
baik digunakan untuk bahan sampel yang berupa serbuk simplisia yang halus yang
disatukan dengan bahan ekstraksi. Metode ini lebih murah, mudah dilaksanakan dan
tidak memerlukan energi atau panas. Cocok untuk bahan yang dapat rusak oleh
pemanasan, akan tetapi membutuhkan waktu ekstraksi yang cukup lama (Voight:
1995).

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan
dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah, atau zat lain yang cocok (Anonim: 1979). Pembuatan tablet ekstrak
kangkung air ini digunakan metode granulasi basah. Granulasi basah yaitu proses
pencampuran partikel bahan aktif dan eksipien menjadi partikel yang lebih besar
(agregat) dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga

1
terjadi massa lembab yang dapat digranulasi (Gloria, M: 2018) Evaluasi terhadap
sediaan tablet meliputi parameter uji seperti ini :

1. Evaluasi granul, yaitu uji sediaan massa tablet (granul) sebelum dilakukan
pencetakan. Evaluasi dilakukan agar saat mencetak tablet tidak terjadi masalah dalam
proses pencetakan. Evaluasi ini terdiri dari uji kandungan kelembaban (MC),
penentuan sudut diam, sifat alir granul, diameter rata-rata granul (Gloria,M: 2018).

2. Evaluasi tablet, yaitu uji sediaan tablet hasil dari proses pencetakan. Evaluasi ini
dilakukan agar tablet yang dicetak memenuhi persyaratan tablet sesuai buku standar.
Evaluasi yang terdiri dari uji organoleptis, keseragaman bobot, kekerasan tablet,
kerapuhan, uji waktu hancur tablet dan uji disolusi (Gloria, M: 2018).

III. Formulasi
 R/ Ekstrak 72 mg
 Amilum 75 mg
 Avicel PH 101 338 mg
 Amilum manihot 75 mg
 Mg streatrat 10 mg
 Polivinilpirolidon (PVP) K30 5 mg
 Total 500 mg
IV. Alat dan Bahan
A. Alat
 Glass Wear
 Timbangan
 Oven
 Ayakan
 Mortir
 Cawan porselin
 Batang pengaduk
 Penangas air
 Piring petri
 Ayakan bertingkat
 Corong kaca

2
 Statif dan klem
 Stopwatcht
 Flow tester
 Hardness Tester
 Friability Tester
 Desintegration Tester
B. Bahan
 Parasetamol
 Laktosa
 Gelatin
 Amilum kering
 Talk
 Aquadest
V. Cara Kerja
A. Pembuatan Tablet Parasetamol

Ditimbang bahan-bahan Dicampur parasetamol


Dibuat sol gelatin
Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk dan laktosa sampai
sebanyak 20 mL
membuat 100 tablet homogen

Dikeringkan dalam almari


Ditambahkan sol gelatin Diayak massa basah
Ditimbang granul basah pengering dengan suhu
sedikit demi sedikit dengan ayakan nomor 12
yang diperoleh 50°C selama 24 jam
sampai massa kempal mesh
(hitung MC)

Ditimbang granul kering Diuji sifat fisik granul


Diayak granul kering Dicampurkan amilum
(memperhitung amilum kering (kandungan
dengan ayakan nomor kering dan talk sampai
kering dan talk yang lembab, sudut diam, dan
14/30 mesh homogen
dibutuhkan) kecepatan alir granul)

Diuji sifat fisikokimia


tablet (organoleptis,
Dicetak granul menjadi
keseragaman bobot,
tablet
kekerasan, kerapuhan, uji
waktu hancur disolusi)

3
B. Evaluasi Granul
1. Uji kandungan kelembapan (MC)

Ditimbang granul Dimasukkan ke tiap


Ditimbang piring petri
Disiapkan alat dan bahan percobaan A sebanyak 25 masing-masing piring
kosong dan beri kode
gram sampai 6 kali petri

Dimasukan 6 piring petri


(tutup dilepas) ke dalam Dikeluarkan (tertutup), Dibiarkan 1 piring petri di
Ditimbang berat granul
oven dengan suhu 60°C, didinginkan dan dalam almari pengering,
dan catat
waktu pengeringan: 15, ditimbang pengeringan 1 minggu
30, 60, 90, 120 menit

Dihitung %MC untuk tiap Dibuat kurva laju Dicek dan bandingkan
pengeringan pengeringan dengan literatur

2. Menentuan sudut diam

Dimasukkan ke
Disiapkan alat dan Ditimbang 100 dalam corong
bahan gram granul (bagian bawah
tertutup)

Dibuka tutup Diukur tinggi dan


Ditentukan sudut
corong dan biarkan diameter pada
diam
granul mengalir tumbukan granul

Dicek dan
bandingkan dengan
literatur

4
3. Menentuan kecepatan alir

Dimasukkan ke dalam
Disiapkan alat dan Ditimbang 100 gram
corong (bagian bawah
bahan granul
tertutup)

Dibuka tutup corong


Dicatat waktu sampai
bersamaan dengan
granul mengalir Diulangi sampai 3 kali
pemulaian hitung pada
keseluruhan
stopwatch

4. Menentuan diameter rata-rata granul

Dimasukkan ke dalam
Disiapkan alat dan Ditimbang 25 gram ayakan bertingkat
bahan granul (urutan no ayakan:
14,16 20, 30, 50 mesh)

Dipasang ayakan
bertingkat ke sieving Ditimbang granul
machiene, jalankan tertinggal di tiap Dihitung persentase
mesin selamat 15 menit masing-masing ayakan
dengan 50 amplitudo

Dihitung diameter rata-


rata granul

C. Evaluasi Tablet
1. Uji organoleptis

Diujikan
Disiapkan tablet
menggunakan
parasetamol generik Dicatat hasilnya
pancaindra (bentuk,
dan paten
warna, rasa dan bau)

5
2. Uji keseragaman bobot

Ditimbang 20 tablet
Disiapkan alat dan parasetamol (generik Ditimbang tablet satu
bahan dan paten) secara per satu
terpisah

Dicatat dan dihitung


Dilakukan perlakuan
bobot rata-rata serta
yang sama pada tablet
dicari harga Coefisien
generik dan paten
of Variation (CV)

3. Uji kekerasan

Diletakkan 1 tablet di
Disiapkan alat dan Diatur skala hardness tengah dan tegak
bahan tester pada posisi nol lurus pada hardness
tester

Dibandingkan dengan
Diputar alat pelan- Dibaca skala yang
nilai kekerasan tablet
pelan sampai tablet dicapai saat tablet
yang baik pada
pecah pecah atau hancur
literatur

Dilakukan perlakuan
yang sama pada
tablet generik dan
paten

6
4. Uji kerapuhan

Dibebasdebukan 20
Disiapkan alat dan Ditimbang keduapuluh
tablet dengan
bahan tablet
penghisap debu

Dimasukan tablet ke
Dihitung kerapuhan
dalam alat uji, alat Dikeluarkan tablet dari
tablet dan bandingkan
dijalankan selama 4 alat, dibebasdebukan
dengan nilai yang ada
menit atau 100 kali kembali, ditimbang
pada literatur
putaran

Dilakukan perlakuan
yang sama pada tablet
generik dan paten

5. Uji waktu hancur

Dinaik-turunkan tabung
Dimasukan 6 tablet ke secara teratur 30 kali
Disiapkan alat dan
dalam tabung berbentuk setiap menit dalam
bahan
keranjang pada alat uji madiun air dengan suhu
36°C-38°C

Dibandingkan hasil
Dilakukan perlakuan
Dicatat lama waktu dengan nilai kekerasan
yang sama pada tablet
hancur tablet tablet yang baik dalam
generik dan paten
literatur

7
6. Uji Disolusi

Dimasukkan 1 tablet ke dalam


Diputar pengaduk gayung
Disiapkan alat dan bahan 900,0 mL larutan dapar fosfat
kecepatan 50 rpm
pH 5,8 sebagai media disolusi

Dibaca serapan sampel


Dimasukan 5,0 mL media
Diambil 5,0 mL sampel dari setelah melakukan
disolusi guna menggantikan
media disolusi pada waktu 5, penyaringan menggunakan
volume sampel dengan suhu
10, 20, 30 menit spektrofotometri dengan
sama yaitu 37°C
panjang gelombang 243 nm

Dihitung nilai DF30 dan Dilakukan perlakuan yang


persentase jumlah zat aktif sama pada tablet generik dan
yang terlarut paten

8
VI. Hasil

9
10
11
12
13
14
15

Anda mungkin juga menyukai