I. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum mahasiswa dapat membuat tablet dengan zat aktif
parasetamol dan dapat melakukan kontrol kualitasnya / IPC (in Process Control).
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk
tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan
dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah, atau zat lain yang cocok (Anonim: 1979).
Sediaan tablet terbukti menunjukan suatu bentuk yang efisien, sangat praktis,
dan ideal untuk pemberian zat aktif secara oral. Hal ini mengidikasikan bahwa tablet
mempunyai keuntungan terhadap pemberian obat antara lain:
a. Praktis dan efisien. Artinya waktu peresepan dan pelayanan di apotek dapat lebih
cepat, lebih mudah dibawa, dan disimpan.
c. Dosis mudah diatur karena merupakan sistem satuan dosis (unit dose system)
d. Efek yang ingin dihasilkan dapat diatur, yaitu dapat lepas lambat, extended release,
enteric tablet, orros, dan sebagainya.
e. Bentuk sediaan tablet lebih cocok dan ekonomis untuk produksi skala besar.
f. Dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak yaitu dengan penambahan salut
selaput/salut gula.
g. Bentuk sediaan tablet memiliki sifat stabilitas gabungan kimia, mekanik, dan
mikrobiologi yang cenderung lebih baik dibanding bentuk sediaan lain (Gloria M, dkk:
2018)
1
granulasi basah. Granulasi basah yaitu proses pencampuran partikel bahan aktif dan
eksipien menjadi partikel yang lebih besar (agregat) dengan menambahkan cairan
pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat
digranulasidigranulasi (Gloria, M: 2018)
1. Evaluasi granul, yaitu uji sediaan massa tablet (granul) sebelum dilakukan
pencetakan. Evaluasi dilakukan agar saat mencetak tablet tidak terjadi masalah dalam
proses pencetakan. Evaluasi ini terdiri dari uji kandungan kelembaban (MC),
penentuan sudut diam, sifat alir granul, diameter rata-rata granul (Gloria,M: 2018).
2. Evaluasi tablet, yaitu uji sediaan tablet hasil dari proses pencetakan. Evaluasi ini
dilakukan agar tablet yang dicetak memenuhi persyaratan tablet sesuai buku standar.
Evaluasi yang terdiri dari uji organoleptis, keseragaman bobot, kekerasan tablet,
kerapuhan, uji waktu hancur tablet dan uji disolusi (Gloria, M: 2018).
III. Formulasi
Formula dalam 1 tablet:
• R/ Parasetamol 500 mg
• Laktosa 100 mg
• Sol gelatin 5% q.s
• Amilum kering 30 mg
• Talk 10 mg
2
• Piring petri
• Ayakan bertingkat
• Corong kaca
• Statif dan klem
• Stopwatcht
• Flow tester
• Hardness Tester
• Friability Tester
• Disolution Tester
• Desintegration Tester
B. Bahan
• Parasetamol
• Laktosa
• Gelatin
• Amilum kering
• Talk
• Aquadest
3
V. Cara Kerja
A. Pembuatan Tablet Parasetamol
B. Evaluasi Granul
1. Uji kandungan kelembapan (MC)
Dihitung %MC untuk tiap Dibuat kurva laju Dicek dan bandingkan
pengeringan pengeringan dengan literatur
4
2. Menentuan sudut diam
Dimasukkan ke
Disiapkan alat dan Ditimbang 100 gram dalam corong
bahan granul (bagian bawah
tertutup)
Dicek dan
bandingkan dengan
literatur
Dimasukkan ke dalam
Disiapkan alat dan Ditimbang 100 gram
corong (bagian bawah
bahan granul
tertutup)
Dimasukkan ke dalam
Disiapkan alat dan Ditimbang 25 gram ayakan bertingkat
bahan granul (urutan no ayakan:
14,16 20, 30, 50 mesh)
Dipasang ayakan
bertingkat ke sieving Ditimbang granul
machiene, jalankan tertinggal di tiap Dihitung persentase
mesin selamat 15 menit masing-masing ayakan
dengan 50 amplitudo
5
C. Evaluasi Tablet
1. Uji organoleptis
Diujikan
Disiapkan tablet
menggunakan
parasetamol generik Dicatat hasilnya
pancaindra (bentuk,
dan paten
warna, rasa dan bau)
Ditimbang 20 tablet
Disiapkan alat dan parasetamol (generik Ditimbang tablet satu
bahan dan paten) secara per satu
terpisah
3. Uji kekerasan
Diletakkan 1 tablet di
Disiapkan alat dan Diatur skala hardness tengah dan tegak
bahan tester pada posisi nol lurus pada hardness
tester
Dibandingkan dengan
Diputar alat pelan- Dibaca skala yang
nilai kekerasan tablet
pelan sampai tablet dicapai saat tablet
yang baik pada
pecah pecah atau hancur
literatur
Dilakukan perlakuan
yang sama pada
tablet generik dan
paten
6
4. Uji kerapuhan
Dibebasdebukan 20
Disiapkan alat dan Ditimbang keduapuluh
tablet dengan
bahan tablet
penghisap debu
Dimasukan tablet ke
Dihitung kerapuhan
dalam alat uji, alat Dikeluarkan tablet dari
tablet dan bandingkan
dijalankan selama 4 alat, dibebasdebukan
dengan nilai yang ada
menit atau 100 kali kembali, ditimbang
pada literatur
putaran
Dilakukan perlakuan
yang sama pada tablet
generik dan paten
Dinaik-turunkan tabung
Dimasukan 6 tablet ke secara teratur 30 kali
Disiapkan alat dan
dalam tabung berbentuk setiap menit dalam
bahan
keranjang pada alat uji madiun air dengan suhu
36°C-38°C
Dibandingkan hasil
Dilakukan perlakuan
Dicatat lama waktu dengan nilai kekerasan
yang sama pada tablet
hancur tablet tablet yang baik dalam
generik dan paten
literatur
7
6. Uji Disolusi
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
LAMPIRAN
19
20
21
22
23
24
25
26