Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOGNOSI

S1 FARMASI STIK SITI KHADIJAH


PALEMBANG

ANALISIS SIMPLISIA DENGAN


MIKROSKOPIS DAN MAKROSKOPIS
SIMPLISIA (MMI)
• Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
• Simplisia : Nabati, hewani dan pelikan (mineral)
• Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau
eksudat tumbuhan.
• Eksudat tumbuhan ialah isi sel yang secara spontan keluar dari tumbuhan atau isi sel yang
dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya atau senyawa nabati lainnya yang dengan cara
tertentu dipisahkan dari tumbuhannya dan belum berupa senyawa kimia murni
• Simplisia nabati sering berasal dan berupa seluruh bagian tumbuhan, tetapi sering berupa
bagian atau organ tumbuhan seperti akar, kulit akar, batang, kulit batang, kayu, bagian
bunga dan sebagainya.
• Terdapat juga eksudat seperti gom, lateks, tragakanta, oleoresin, dan sebagainya.
• Materia Medika Indonesia merupakan pedoman bagi simplisia yang
akan dipergunakan untuk keperluan pengobatan, tidak berlaku untuk
keperluan lain
• Simplisia adalah simplisia nabati yang secara umum merupakan
produk hasil pertanian tumbuhan obat setelah melalui proses pasca
panen dan proses preparasi secara sederhana menjadi bentuk produk
kefarmasian yang siap dipakai atau siap diproses, yaitu:
1. Siap dipakai dalam bentuk serbuk halus untuk diseduh sebelum
diminum (jamu)
2. Siap dipakai untuk dicacah dan digodok sebagai jamu godokan
(infus)
3. Diproses selanjutnya untuk dijadikan produk sediaan farmasi lain
yang umumnya melalui proses ekstraksi, separasi dan pemurnian.
Variasi Senyawa dalam tumbuhan obat
disebabkan:
• Genetik (bibit)
• Lingkungan (tempat tumbuh, bibit)
• Rekayasa agronomi (fertilizer, perlakuan selama masa
tumbuh)
• Panen (waktu dan pasca panen)
Sebagai bahan baku obat, untuk menyusun parameter standar
umum, perlu mempertimbangkan 3 konsep, yaitu :
• Simplisia sebagai bahan kefarmasian, harus memenuhi 3 parameter
mutu umum suatu bahan : yaitu kebenaran jenis (identifikasi),
kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologis) dan aturan
penstabilan (wadah, penyimpanan, transportasi)
• Memenuhi 3 paradigma produk kefarmasian: mutu, aman dan
manfaat
• Mempunyai spesifikasi kimia : informasi komposisi (jenis dan kadar)
kandungan senyawa.
Berdasarkan trilogi mutu-aman-manfaat, maka simplisia
sebagai bahan baku ekstrak tetap harus lebih dahulu
memenuhi persyaratan monografinya, yaitu buku Materia
Medika Indonesia.
ANALISIS KUALITATIF & KUANTITATIF SIMPLISIA

ANALISIS KUALITATIF ANALISIS KAUNTITATIF

1. Organoleptik 1. Bahan Organik Asing


2. Makroskopik 2. Kadar Air
3. Mikroskopik 3. Kadar Abu
4. Histokimia 4. Zat Kandungan
5. Identifikasi Kimia
ANALISIS KUALITATIF... (2)

1. Organoleptik
• bau : Aromatik, tidak berbau, dll
• Rasa : Pahit, manis, khelat, dll

2. Makroskopik
• Pengujian dilakukan dengan mata telanjang atau dengan bantuan
kaca pembesar terhadap berbagai organ tanaman yang digunakan
untuk simplisia
• bentuk : Padat, serbuk, kering, kental dan cair
• warna : warna dari ciri luar dan warna bagian dalam
• Ukuran : Panjang, lebar, diameter, dalam satuan μm, mm, cm, inchi
dan mesh
ANALISIA KUALITATIF ....(3)
3. Mikroskopik
• Meliputi pemeriksaan irisan bahan atau serbuk dan pemeriksaan
anatomi jaringan itu sendiri
• Menggunakan mikroskop dengan derajat pembesaran disesuaikan
dengan keperluan
• Simplisia uji berupa sayatan melintang, radial, paradermal maupun
membujur atau berupa serbuk.
• Dicari unsur anatomi jaringan yang khas.
• Diketahui jenis simplisia berdasarkan fragmen pengenal yang
spesifik bagi masing-masing simplisia.
ANALISIA KUALITATIF ....(4)
4. Histokimia
• Uji histokimia bertujuan untuk mengetahui berbagai macam zat
kandungan yang terdapat dalam jaringan tanaman.
• Dengan pereaksi yang spesifik, zat-zat kandungan memberikan warna
spesifik, sehingga mudah dideteksi.
ANALISIA KUALITATIF ....(4)
5. Identifikasi Kandungan Kimia
• Kandungan kimia: Minyak atsiri, karotenoid, steroid, triterpenoid,
alkaloid, asam lemak, senyawa fenolik, asam organik, glikosida,
saponin, tanin, karbohidrat, dll
• Simplisia nabati yang diuji adalah simplisia tunggal yang berupa
rajangan, serbuk, ekstrak atau dalam bentuk sediaan.
• Analisis dengan KLT dapat digunakan untuk mengidentifikasi simplisia
yang kelompok kandungan kimianya diketahui
HERBA KEMANGI (Ocinum sanctum)
Klasifikasi Tumbuhan Kemangi
• Regnum : Plantae
• Divisio : Angiospermae
• Class : Dicotyledoneae
• Ordo : Tubiflorae (Solonales, personatae)
• Famili : Labitae
• Genus : Ocinum
• Spesies : Ocinum sanctum
HERBA KEMANGI (Ocinum sanctum).... (2)
Morfologi :
• Bentuk pemerian herba kemangi berwarna hijau sampai hijau
kecokelatan, bau aromatik, khas; rasa agak pahit
• Dilihat dari morfologinya yaitu helaian daun bentuk jorong
memanjang bundar telur, ujung runcing, pangkal daun runcung atau
tumpul sampai membundar, tulang-tulang daun menyirip, tepi
bergerigi dangkal atau rata dan bergelombang, daging daun, tipis,
permukaan berambut halus, panjang daun 2,5 cm sampai 7,5 cm,
lebar 1 - 2,5 cm, tangkai daun berpenampang bundar, panjang 1 - 2
cm berambut.
HERBA KEMANGI (Ocinum sanctum).... (2)
Mikroskopik
• Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak
epidermis atas terdiri dari satu lapis sel kecil, bentuk segi
empat persegi panjang, warna jernih, dinding tipis,
kutikula tipis dan licin. Pada pengamatan tangensial
bentuk poligonal, berdinding lurus atau agak berkelok-
kelok.
• Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel kecil bentuk
empat persegi panjang, warna jernihm dinding tipis,
kutikula tipis dan licin. Jaringan palisade terdiri dari selapis
sel bentuk silindrik panjang dan berisi banyak butir klorofil.
Jaringan bunga karang, dinding poligonal, dinding sampai
lurus atau agak berkelopak tipis, mengandung butir
klorofil.
HERBA KEMANGI (Ocinum sanctum).... (3)
Kandungan Kimia
• Mengandung orientin dan vicenin yang mampu melindungi struktur
sel tubuh
• Mengandung cineole, myrcene dan uegenol berfungsi sebagai
antibiotik dan antiradang.
• Mengandung betakaroten dan magnesium untuk memelihara
kesehatan jantung
• Mengandung arginin untuk memperkaya daya hidup sperma dan
mencegah kemandulan
• Mengandung triptofan yang dapat menunda menopouse
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK SEDIAAN JAMU
• Untuk menjamin kebenaran dari simplisia penyusun sediaan jamu
dengan mengamati bentuk fragmen spesifik penyusun pada sediaan
jamu.
• Dapat juga dilakukan uji histokimia dengan penambahan pereaksi
tertentu
• Pemeriksaan anatomi serbuk
CARA KERJA PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK JAMU

• Seluruh bagian jamu dikeluarkan dari kemasan, kemudian berat total


ditimbang, lalu diamati satu per satu yang ada
• Dan pisahkan menurut jenis simplisianya serta timbang berat masing-
masing
• Bandingkan hasil pengamatan dengan pembanding dan digambar
hasil pengamatan, hitung persentase masing-masing simplisia dalam
jamu.
• Tulis klasifikasi, kandungan kimia dan khasiat dari masing-masing
simplisia yang ada pada sampel
CARA KERJA PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK JAMU

• Keluarkan seluruh bahan jamu dari kemasan, lalu sampel diamati


dibawah mikroskop.
• Catat hasil pengamatan, bandingkan dengan serbuk sediaan
pembanding
• Gambar hasil pengamatan sampel dan tulis klasifikasi, kandungan
kimia, khasiat dari masing-masing simplisia pada sampel.
Tujuan Pemeriksaan Mikroskopik
• Untuk mengetahui adanya jenis pengotor atau pemalsuan
• Untuk mengetahui kemurnian serbuk bahan obat
• Untuk mengetahui mikrophologi/histologi dari suatu bagian
tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai