Anda di halaman 1dari 15

GAS CHROMATOGRAPHY-MASS

SPECTROMETRY ANALYSIS AND IN VITRO


biological studies on fixed oil isolated from the waste
pits of two
varieties of Olea europaea L.
KELOMPOK 1

Fitriyani Kadek Ardayanti


N011191047 N01119106

Grace Virgita Galla


Ada' Jeane Kamba
N011191005 N011191028
Ahmad Fauzan
N011191099
LATAR
BELAKANG
Biji zaitun merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari ekstraksi minyak zaitun. Biji
zaitun mengandung hemiselulosa, selulosa dan lignin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk menganalisis dan membandingkan komposisi kimia minyak biji zaitun yang diekstraksi
dari varietas buah zaitun Yunani dan Suriah dengan minyak komersial yang tersedia di pasaran
dengan menggunakan kromatografi gas ditambah dengan spektrometri massa (GC-MS).
PRINSIP
Prinsip kerja dari kromatografi gas yaitu
pemisahan fisik senyawa organik pada suhu
tertentu, di mana senyawa tersebut dibawa
oleh suatu gas pembawa menuju kolom partisi
ALAT BAHAN
1. Mixer Pencampur domestik. 1. Minyak zaitun komersial "Rafael Salgado"
2. Soxhlet 2. Escherichia coli (gram negatif) dan Stafilokokus
3. Evaporator Vakum Putar aureus (Gram-positif),
4. Botol Kaca Kecil 3. Zaitun hitam Syria dan Yunani
5. Peralatan Refluks 4. larutan natrium hidroksida metanol 2% b/v.
6. Peralatan Kromatografi Gas (GC) Shimadzu GC-2010 5. 7ml 14% boron-trifluorida (BF.)3)
Plus, dilengkapi dengan SP-2560 Supelco kolom kapiler 6. larutan dalam metanol air asin Bioassay
(100m 0.250mm id 0.2Mm ketebalan film) 7. heptana
7. Split injector 8. larutan natrium klorida jenuh
8. spektrofotometer UV sinar ganda, 9. Helium dengan kemurnian sangat tinggi (99,9999%)
9. pH meter digital 10.1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) metode assay
10.Abbe-refraktometer 11.larutan DPPH (0,04mg/ml)
11.Tabung reaksi 12.etil asetat
12.Aluminium foil
13.Spektrofotometer berkas ganda.
14.Inkubator
KELEBIHAN GAS
CHROMATOGRAPHY
- Efisien
- resolusi tinggi sehingga dapat digunakan untuk menganalisa partikel berukuran sangat kecil seperti polutan dalam udara.
- Aliran fasa bergerak (gas) sangat terkontrol dan kecepatannya tetap.
- Pemisahan fisik terjadi didalam kolom yang jenisnya banyak sekali
- panjang dan temperaturnya dapat diatur.
- Banyak sekali macam detektor yang dapat dipakai pada kromatografi gas (saat ini dikenal 13 macam detektor)

KEKURANGAN GAS
CHROMATOGRAPHY
- teknik Kromatografi Gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
- Kromatografi Gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.
- Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan, tetapi
pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
METODE
KERJA
ANTIBACTERIAL ACTIVITY GC-MS analysis of FAME

CYTOTOXIC ACTIVITY Antioxidant activity


Shimadzu GC-2010 Plus,
Kolom kapiler Supelco SP-2560

- Digunkan helium kemurnian 99,99% sebagai gas pembawa


- Digabungkan ke GCMS-QP2010 ULTRA MS
- Digunakan energi pengion 70 eV
- Tegangan Elektron multiplier (EM) diperoleh dari autotune

Sampel

- Disuntikkan dalam 1 µL dengan split rasio 30:1


- Digunakan temperatur oven 50 °C (selama 5 menit) dan
dipercepat dengan laju 4 °C/menit – 250 °C tahan selama 5 menit

Hasil Data

- Diperoleh dengan mengumpulkan pemindaian keseluruhan dari spektrum massa dalam


rentang pemindaian 35–500 massa atom satuan
- Senyawa yang tidak diketahui diidentifikasi dengan membandingkan spektrum yang
diperoleh dengan perpustakaan spektrum massa
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Perbedaan sifat Fisikokimia
Berdasarkan analisis GC-MS maka diperoleh
• komposisi asam lemak dalam minyak zaitun komersial sebanyak 61,75%, 62,61% dari minyak zaitun
Yunani dan 73,56% dari minyak zaitun Suriah.
• Minyak zaitun komersial memiliki jumlah asam palmitat jenuh tertinggi (18,81%) dibandingkan dengan
minyak biji zaitun Yunani dan Suriah masing-masing sebanyak 11,60% dan 7,70%.
• Asam lemak tak jenuh ganda (asam linoleat C18:2 dan asam linolenat C18:3) pada kandungan minyak
komersial adalah 8,62% dan 3,38% sedangkan asam linoleat tidak dapat dideteksi pada salah satu dari
minyak zaitun lainnya.
• Varietas Suriah mengandung jumlah asam linolenat tertinggi (4,99%) diikuti oleh minyak Yunani
(3,96%).
• Asam lemak tak jenuh (UFA) yang lebih tinggi terdapat pada varietas minyak zaitun Suriah sebanyak
83,07%, lalu minyak zaitun komersial.
• minyak (76,94%) menunjukkan lebih bergizi dan bermanfaat untuk penggunaan sehari-hari sebagai
minyak nabati. Minyak biji zaitun ini berguna untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner karena
tingginya proporsi nilai C18:C16 dan UFA:SFA.
KESIMPULAN Berdasarkan dari analisis GC-MS, Komposisi kimia
dari minyak biji zaitun ditemukan hampir identik
dengan minyak zaitun komersial tetapi sedikit
perbedaan dalam sifat fisikokimianya. Perbedaan
keduanya kemungkinan adanya faktor faktor seperti
waktu panen, iklim dan kondisi tanah. analisis GC-
MS merupakan metode yang tepat dalam
menganalisis komponen minyak zaitun ini.

Anda mungkin juga menyukai