Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG TANAMAN

“TEMULAWAK”

MUHAMMAD RAFIF ALDAN


VII - A

SMPN 10 GRESIK
Kec. BUNGAH Kab. GRESIK
Tahun Pelajaran 2019 - 2020
Apa itu temulawak?

Temulawak adalah tanaman asli Indonesia yang bentuknya mirip dengan kunyit.
Tanaman yang memiliki nama latin Curcuma xanthorrhiza ini biasanya berbentuk
seperti silinder dengan diameter 6 cm.
Umumnya, tanaman ini memiliki kulit yang berwarna kuning muda. Sebagai
tanaman monokotil, tanaman ini tidak memiliki akar tunggang. Akar yang
dipunyai yaitu akar rimpang.
Rimpang adalah bagian batang yang terletak di bawah tanah. Rimpang juga
disebut sebagai umbi akar atau umbi batang. Di antara semua rimpang bergenus
Curcuma, rimpang tanaman inilah yang paling besar di antara tanaman lainnya.
Rimpang temulawak terdiri dari rimpang induk dan anakan. Rimpang induknya
berbentuk bulat seperti telur dan berwarna kuning tua, sementara bagian dalamnya
berwarna jingga kecokelatan.
Dari rimpang induk ini keluar rimpang kedua yang lebih kecil dan tumbuh ke
samping. Biasanya jumlahnya sekiar 3 sampai 7 buah.
Pada awalnya, Curcuma xanthorrhiza banyak tumbuh di hutan, terutama hutan
jati bersama jenis temu-temuan lainnya. Tumbuhan ini biasanya banyak tumbuh
di padang alang-alang dan tanah-tanah kering. Namun sekarang ini temulawak
banyak dibudidayakan di dataran tinggi.
Kandungan dan senyawa kimia dalam temulawak

Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein,


lemak, selulosa, dan mineral. Pati merupakan komponen terbesar dalam rimpang
temulawak. Pati biasanya berwarna putih kekuningan karena mengandung
kurkuminoid.
Kurkuminoid adalah zat pemberi warna kuning pada temulawak dan kunyit.
Dalam temulawak terkandung:
 0,37% abu
 1,52% protein
 1,35% lemak
 0,80% serat
 79,96% karbohidrat
 15 ppm kurkumin
 11,45 ppm kalium
 6, 38 ppm natrium
 19,07 ppm kalsium
 12,72 ppm magnesium
 6,38 ppm zat besi
 0,82 ppm mangan
 0,02 ppm kadmium
*) Ppm (part per million) atau bagian per sejuta, merupakan satuan konsentrasi
yang dinyatakan dalam mg/Kg.
Selain itu, ada tiga zat aktif yang terkandung dalam rimpang temulawak, yaitu:
 Germakron, antiradang dan menghambat pembengkakan.
 P-toluilmetillkarbinol dan seskuiterpen d-kamper, meningkatkan
produksi dan empedu.
 Tumeron, antimikroba.

Perbedaan kunyit dan temulawak

Jika dilihat sekilas, kunyit dan temulawak tampak sangat mirip. Bahkan manfaat
kunyit dan temulawak pun cukup mirip. Oleh karena itu, tak jarang banyak orang
keliru saat mengenali keduanya. Agar tak salah pilih, berikut perbedaan kunyit
dan temulawak yang perlu diketahui:
Daun
Kunyit memiliki daun tunggal dengan bentuk memanjang hingga 20-40 cm
dengan lebar daun 8-12,5 cm. Daunnya memiliki bentuk seperti tulang yang
menyirip dengan warna hijau pucat. Daun kunyit memiliki ujung dan pangkal
yang runcing dengan tepi daun yang rata. Sementara itu, temulawak memiliki
daun yang lebar dihubungkan dengan pelepah dan tangkai daun yang agak
panjang.

Batang
Kunyit memiliki batang semu dengan tinggi 40-100 cm. Sementara temulawak
memiliki batang semu dengan tinggi mencapai 2,5 meter.
Rimpang
Rimpang kunyit bercabang-cabang sehingga membentuk rimpun. Rimpang
berbentuk bulat panjang dan membentuk cabang berupa batang yang berada di
dalam tanah.
Rimpang kunyit biasanya ditumbuhi tunas yang tumbuh ke samping, mendatar,
dan melengkung. Tunas berbuku-buku pendek dengan bentuk lurus atau
melengkung. Warna kulit rimpang kunyit biasanya jingga kecokelatan atau
berwarna terang agak kuning kemerahan.
Sementara itu, rimpang temulawak biasanya memiliki ukuran yang lebih besar
dibandingkan dengan kunyit. Satu hal lain yang cukup mencolok antara
temulawak dan kunyit, yaitu daging kunyit berwarna lebih pekat alias oranye
kemerahan, sedangkan temulawak biasanya berwarna kuning pudar. Temulawak
juga memiliki rasa yang lebih pahit dibandingkan dengan kunyit.

Bunga
Kunyit memiliki bunga majemuk, berambut, dan bersisik. Mahkotanya memiliki
panjang 3 cm dan lebar 1,5 cm berwarna kuning dengan kelopak berbentuk
silindris.
Sementara itu temulawak biasanya memiliki bunga berwarna putih kemerahan
atau kekuningan. Panjang tangkai bunganya sekitar 1,5 sampai 3 cm dengan
bunga yang langsung keluar dari rimpang. Bunga utamanya berwarna merah
dengan kelopak hijau muda dan pangkal bunga berwarna ungu.

Manfaat temulawak untuk kesehatan


Curcuma xanthorrhiza dapat dimanfaatkan sebagai obat, penyedap masakan, 
minuman, serta pewarna alami untuk makanan dan kosmetik.  Manfaat temulawak
sebagai obat sudah cukup lama dikenal dan diketahui, baik di dalam maupun luar
negeri. Berikut berbagai manfaat temulawak untuk kesehatan:
1. Mengatasi masalah sistem pencernaan
Manfaat temulawak yang pertama adalah merangsang produksi cairan
empedu di kantong empedu. Tentu saja hal ini membantu pencernaan serta
metabolisme makanan dalam tubuh.
Tidak hanya itu, menurut para ahli, temulawak juga bermanfaat untuk
mengatasi perut kembung, membantu pencernaan yang tidak lancar, dan
meningkatkan nafsu makan.
Sebuah studi yang  dipublikasikan dalam jurnal Clinical Gastroenterology
and Hepatology meminta pasien yang mengalami peradangan usus untuk
mengonsumsi temulawak setiap harinya. Hasilnya, kelompok pasien
tersebut mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat dibandingkan
dengan kelompok pasien yang tidak mengonsumsi temulawak.
2. Mengatasi osteoarthritis
Manfaat temulawak lainnya, yaitu membantu pasien yang mengalami
osteoarthritis. Osteoarthritis adalah penyakit sendi degeneratif, di mana
sendi-sendi menjadi terasa sakit dan kaku.
Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah jurnal yang diterbitkan di dalam
Journal of Alternative and Complementary Medicine. Dalam jurnal
tersebut menunjukkan bahwa efek temulawak hampir sama seperti efek
ibuprofen (obat penghilang rasa sakit) yang diberikan pada pasien
osteoarthritis
3. Mencegah serta membantu pengobatan kanker
Walaupun masih sangat sedikit penelitian yang tersedia terkait manfaat
temulawak dengan pengobatan kanker, beberapa ahli percaya akan khasiat
tanaman ini. Temulawak dapat berguna untuk membantu pengobatan
kanker prostat, kanker payudara, dan kanker usus.
Manfaat temulawak ini didukung dengan sebuah riset yang dilakukan pada
tahun 2001, yang menyatakan bahwa temulawak dapat menghambat
pertumbuhan serta perkembangan kanker prostat.
Para peneliti dari University of Maryland Medical Center menjelaskan
bahwa bahan-bahan herbal mungkin bisa membantu menghentikan
pertumbuhan kanker berkat zat antioksidan yang terkandung di dalam obat
herbal, termasuk temulawak.
4. Obat antiradang
Temulawak mengandung senyawa antiradang yang bisa menghambat
produksi prostaglandin E2 yang memicu peradangan. Oleh karena itu,
kandungan antiradang di dalamnya membantu mengatasi penyakit akibat
peradangan di dalam tubuh seperti radang sendi.
5. Antibakteri dan antijamur
Temulawak mengandung berbagai senyawa antibakteri dan antijamur.
Kandungan antibakteri dalam temulawak memiliki manfaat terutama
cukup efektif untuk membasmi bakteri jenis Staphylococcus dan
Salmonella. Sementara senyawa antijamurnya cukup ampuh
menghilangkan jamur dari golongan dermatofita.
6. Obat jerawat
Dalam dunia kecantikan, temulawak juga bisa digunakan sebagai obat
jerawat. Ini karena temulawak memiliki sifat astringent. Astringent
bermanfaat untuk mengurangi produksi minyak dari kelenjarnya. Selain
itu, kandungan antiseptik di dalamnya juga bisa membantu membersihkan
kulit dari bakteri penyebab jerawat. Dengan begitu, jerawat yang
meradang akan berangsur membaik dan sembuh.
7. Menjaga kesehatan liver
Dilansir dari Scientific Researh Journal, ekstrak temulawak terbukti
memiliki manfaat dalam melindungi hati dari hepatotoksin, seperti karbon
tetraklorida dan acetaminophen. Hepatotoksin adalah bahan kimia yang
menyebabkan efek buruk pada hati. Dengan begitu, temulawak menjadi
salah satu bahan alami yang bisa dijadikan pilihan untuk membantu
menjaga kesehatan hati Anda.
8. Obat diuretik
Manfaat temulawak lainnya yang sayang jika dilewatkan, yaitu sebagai
obat diuretik alami. Diuretik merupakan zat yang membantu
membersihkan tubuh dari garam (natrium) dan air, sehingga tak terjadi
penumpukan cairan di dalam tubuh. Zat ini merangsang ginjal untuk
melepaskan lebih banyak natrium ke dalam urine.
Manfaat diuretik dalam temulawak ini juga akan mengambil kelebihan
cairan dari pembuluh darah. Proses ini membantu mengurangi tekanan
pada dinding pembuluh Anda. Biasanya diuretik sangat dibutuhkan untuk
membantu mencegah, mengobati, dan memperbaiki masalah seperti:
 Gagal jantung
 Gagal hati
 Pembengkakan jaringan (edema)
 Masalah pada ginjal
9. Antispasmodik
Minyak Curcuma xanthorrhiza ternyata juga memiliki manfaat sebagai
antispasmodik. Dilansir dari pusat informasi obat nasional, antispasmodik
merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos.
Artinya, obat ini bisa merilekskan otot halus di usus dan mencegahnya dari
kejang.
Obat antispasmodik biasanya bermanfaat untuk mengatasi kondisi Irritable
Bowel Syndrome (IBS). IBS adalah kondisi saat usus besar mengalami
gangguan akibat kontraksi otot yang tidak normal. Akibatnya, orang
dengan IBS akan mengalami berbagai gejala seperti:
 Sakit perut
 Kembung
 Diare
 Kram perut
 Sembelit
Dengan kandungan antispasmodiknya, temulawak bisa menjadi salah satu
obat alami yang bisa membantu meringankan gejala IBS. Biasanya,
sebagai obat, antispasmodik dikonsumsi 30 hingga 60 menit sebelum
makan.

Efek samping temulawak


Selain memiliki manfaat, temulawak juga bisa menyebabkan efek samping.
Secara umum, temulawak aman jika digunakan sebagai obat dalam waktu singkat,
yaitu hingga maksimal sekitar 18 minggu. Namun, jika digunakan  lebih dari itu,
bahan alami ini juga bisa membawa berbagai efek samping, terutama iritasi perut
dan mual.
Untuk itu, Anda juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter sebelum
mengonsumsi temulawak sebagai obat. Pasalnya, meski berasal dari bahan alami,
tidak menutup kemungkinan bahwa temulawak bisa memberikan efek negatif
untuk tubuh.
Selain itu, untuk Anda yang memiliki penyakit hati dan masalah empedu,
sebaiknya hindari untuk mengonsumsi bahan alami yang satu ini. Masalahnya,
temulawak dapat meningkatkan produksi empedu yang akan memperburuk
kondisi kesehatan Anda. Jika Anda memiliki batu empedu, berkonsultasilah
terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi temulawak.

Resep jamu temulawak

Untuk mendapatkan manfaat temulawak, herbal yang satu ini biasanya diolah
sebagai jamu atau minuman. Sekarang mungkin sudah tersedia beberapa
temulawak kemasan yang praktis.
Namun, jika ada mau mencoba membuatnya sendiri, tak perlu bingung. Berikut
berbagai resep jamu temulawak yang bisa Anda coba di rumah:
Resep 1
Bahan-bahan
 50 gr temulawak
 20 gr asam kawak tanpa biji
 25 gr kencur
 10 gr jinten
 100 ml air matang
 100 gr gula aren
 2 lembar daun pandan
 1 liter air
Cara membuat
1. Iris temulawak dan kencur, sangrai dalam wajan.
2. Campur temulawak, asam kawak, kencur, jinten, dan 100 ml air matang
menggunakan blender, sisihkan.
3. Didihkan air dengan gula dan daun pandan hingga gula larut.
4. Campurkan campuran temulawak dengan rebusan air gula, aduk rata
kemudian saring.
5. Sajikan dalam keadaan hangat atau dingin sesuai selera.
Resep 2
Bahan-bahan
 30 gr temulawak
 2 jari asam jawa
 7 siung bawang putih
 30 gr sambiloto
 500 ml air
Cara membuat
1. Cucilah semua bahan hingga bersih.
2. Haluskan temulawak dan bawang putih dengan cara diparut atau
menggunakan blender.
3. Masukkan bahan yang dihaluskan ke dalam panci berisi air.
4. Didihkan kemudian saring.
5. Sajikan selagi hangat.
Resep 3
Bahan-bahan
 2 jari rimpang temulawak segar
 1 sdm madu
Cara membuat
1. Kupas kulit rimpang temulawak.
2. Cuci hingga bersih dengan air matang.
3. Parut rimpang temulawak dan sisihkan hasil parutan ke dalam gelas.
4. Tambahkan 1/2 gelas air panas.
5. Saring ampasnya.
6. Tambahkan madu dan aduk rata.
7. Sajikan selagi hangat.
Dosis penggunaan temulawak

Dosis temulawak yang tepat biasanya bergantung pada beberapa faktor, dari mulai
dari usia orang yang hendak mengonsumsinya, kesehatan, dan kondisi lain. Untuk
itu, dosis temulawak pada tiap orang tidak bisa disamaratakan. Selain itu,
sebenarnya tidak ada takaran pasti untuk mengonsumsi herbal, dalam hal ini tentu
saja temulawak.
Ingat, tidak semua produk alami aman. Untuk itu, Anda wajib berkonsultasi
terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsinya. Jika Anda menggunakan
esktrak temulawak yang sudah dalam bentuk suplemen, pastikan untuk membaca
petunjuk penggunaannya terlebih dahulu.

Temulawak bukan pengganti obat dokter


Meski memiliki segudang manfaat, temulawak tidak bisa menggantikan obat dan
perawatan dari dokter. Pasalnya, masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk
membuktikan manfaat herbal yang satu ini. Tanaman obat biasanya digunakan
hanya untuk terapi penunjang, bukan untuk menyembuhkan penyakit.
Apalagi, jamu yang terbuat dari tumbuhan herbal juga tidak memiliki standar
dosis yang tetap. Oleh karena itu, efeknya pun akan berbeda pada tiap orangnya.
Meski beberapa manfaat temulawak telah dibuktikan melalui penelitian, belum
tentu hal ini akan bekerja efektif pada semua orang. Kembali lagi, ini karena
dosis, resep, dan cara penggunaannya berbeda-beda pada tiap orang.
Anda wajib berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter jika ingin menggunakan
temulawak sebagai pengobatan pendamping. Sekalipun terbuat dari bahan alami,
temulawak juga bisa berinteraksi negatif dengan obat-obatan yang sedang Anda
konsumsi.
Selain itu, pastikan juga bahwa Anda tidak memiliki alergi terhadap temulawak
atau tanaman yang masuk dalam keluarganya, seperti kunyit. Reaksi alergi parah
bisa saja menyebabkan syok anafilaktik.
Syok anafilaktik merupakan kondisi gawat medis yang perlu penanganan dokter
dengan segera. Itu sebabnya, mengetahhi riwayat alergi Anda sangat penting
untuk mencegah dan menghindari reaksi alergi.
Untuk itu, konsultasikan dengan dokter sebelum Anda meminum jamu, suplemen,
dan ekstrak temulawak lainnya. Dokter akan melakukan pengecekan terlebih
dahulu untuk melihat apakah tanaman herbal yang satu ini baik untuk Anda atau
tidak.
Jika dokter tidak mengizinkan Anda untuk meminumnya, patuhi aturan tersebut
dan jangan melanggarnya. Percayakan pengobatan Anda pada dokter ahli demi
kondisi kesehatan yang jauh lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai