• Simplisia/herbal :
– bahan alamiah yang dipergunakan sebagai
bahan obat, kecuali dinyatakan lain berupa
bahan yang telah dikeringkan (MMI).
– bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan
lain suhu pengeringan simplisia tidak lebih
dari 600C (FHI)
• Simplisia segar :
bahan alam segar yang belum dikeringkan
Jenis simplisia:
simplisia nabati :
simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman, atau
eksudat tanaman
Eksudat : isi bagian tanaman yang secara spontan keluar dari
tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari
selnya atau zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu
dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
simplisia hewani :
simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat
kimia murni
simplisia mineral/pelikan :
simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa zat kimia murni.
Tata Nama Simplisia
- Proses fermentasi
Cara pembuatan - Proses yang memerlukan air
- Proses khusus
3
1
2
http://www.food-info.net/id/products/tea/production.htm 4
http://edy-sutrisno.blogspot.com/2007/02/perjalanan-camelia.html
Pembuatan dengan air
1 2
3 4
www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=52414&idrb=46601
Cara pembuatan
2. Proses fermentasi
harus saksama, agar tidak berlanjut ke
arah yg tidak diinginkan
3. Proses yg memerlukan air
pembuatan pati, talk
air harus bebas pencemaran racun,
serangga, patogen, logam berat, dll
3. Proses khusus
cara penyulingan, pengenalan eksudat
nabati, pengeringan sari air, dll
Tahapan pembuatan simplisia
Pengumpulan bahan
Sortasi basah
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Sortasi kering
Pengepakan dan penyimpanan
Pemeriksaan mutu
Pengumpulan Bahan Baku
Pengumpulan Bahan
Perlu dipertimbangkan :
- Bagian tanaman yg digunakan
- Umur tanaman atau umur bagian tan. saat panen
- Waktu panen
- Lingkungan tempat tumbuh (tinggi tempat, keadaan
tanah, cuaca)
Rheum undulatum :
pada daun muda antranol
pada daun tua antrakuinon
Bagian Cara pengumpulan Kadar
tanaman air
Kulit Batang utama dan cabang dikelupas dengan ukuran panjang <10%
batang dan lebar ttt; kulit batang yg mengand minyak atsiri atau gol
seny. Fenol digunakan alat pengupas bukan fenol
Batang Cabang dg diameter ttt dipotong dg panjang ttt pula <10%
Kayu Batang /cabang, dipotong kexil atau diserut stlh kulit dikelupas <10%
Daun Pucuk yg sudah tua/muda dipetik dg tangan satu per satu <5%
Bunga Kuncup/mekar, mahkota bunga/daun bunga, dipetik dg tangan <5%
Pucuk Pucuk berbunga dipetik dg tangan (mengand. Daun muda dan <8%
bunga)
Akar Dari bawah permukaan tanah, dipotong dg ukuran ttt <10%
Rimpang Dicabut, dibersihkan dari akar, dipotong melintang dg ketebalan <8%
ttt
Buah Masak, hampr masak, dipetik tangan <8%
Biji Buah dipetik, kupas kulit buah dg tangan, pisau, atau digilas. Biji <10%
dikumpulkan dan dicuci
Kulit buah Spt biji, kulit dikumpulkan dan dicuci <8%
Bulbus Tanaman dicabut, bulbus dipisah dari daun dan akar dg
memotongnya, lalu cuci
Simplisia
• Secara umum simplisia nabati yg telah
melalui proses pasca panen dan proses
preparasi scr sederhana mjd btk produk
kefarmasian yg siap pakai atau siap diproses
lebih lanjut yaitu:
– siap dipakai dalam bentuk serbuk diseduh
– siap dipakai dicacah & digodok jamu
godokan (infus)
– proses lanjut utk dijadikan produk sediaan
farmasi lain yg umumnya melalui proses
ekstraksi, separasi dan pemurnian yaitu menjadi
ekstrak, fraksi atau bahan isolat murni
Simplisia
produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar
variasi senyawa kandungan (baik jenis dan kadarnya), krn:
genetik (bibit)
lingkungan (tempat tumbuh iklim)
rekayasa agronomi (fertilizer, perlakuan selama masa tumbuh)
panen (waktu dan pasca panen)
variasi dapat diperkecil, diatur, diajegkan
penerapan (aplikasi) iptek pertanian pasca panen yang
terstandar
22
MUTU OBAT HERBAL
DIPENGARUHI BANYAK FAKTOR
SIMPLISIA SEDIAAN HERBAL OBAT HERBAL
23
24
3 konsep untuk menyusun
parameter standar umum :
• kebenaran jenis (identifikasi)
• kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologis)
MMI
– simplisia nabati
bebas serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan
tidak boleh menyimpang bau warna
tidak boleh mengandung lender dan cendawan
tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun dan berbahaya
– simplisia hewani
bebas fragmen hewan asing/kotoran hewan
tidak boleh menyimpang bau warna
tidak mengandung cendawan
tidak mengandung bahan lain yang berbahaya dan beracun
– simplisia mineral
• bebas kotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lain
– penentuan kadar abu, sari, kadar lain
25
• aturan penstabilan (wadah, penyimpanan, dan
transportasi)
– Pengawetan: Simplisia nabati boleh diawetkan dgn
penambahan kloroform, karbon tetraklorida, etilenoksida
atau bahan pengawet lain yang cocok, yang mudah menguap
dan tidak meninggalkan sisa
– Wadah dan bungkus: tidak boleh mempengaruhi bahan yang
disimpan baik secara kimia/fisika, tertutup baik dan rapat.
– Penyimpanan: agar dihindari dari cahaya dan penyerapan air.
• simplisia sbg bahan dan produk konsumsi manusia sbg
obat tetap diupayakan 3 paradigma spt produk
kefarmasian lainnya; quality, safety, efficacy
• simplisia sebagai bahan dgn kandungan kimia yg
bertanggung jawab thd respon biologis harus mempunyai
spesifikasi kimia, informasi komposisi (jenis dan
kadar) senyawa kandungan.
Standarisasi
• Serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran
yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradigma
mutu kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi standar
(kimia, biologi dan farmasi), termasuk jaminan (batas-
batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian umumnya.
• Proses menjamin bahwa produk akhir (obat, ekstrak atau
produk ekstrak) mempunyai nilai parameter tertentu yg
konstan dan ditetapkan (dirancang dalam formula)
terlebih dahulu
• TUJUAN: agar diperoleh bentuk bahan baku atau produk
kefarmasian yang bermutu, aman serta bermanfaat
BAHAN BAKU
SIMPLISIA
BASAH
PROSES
PASCA PANEN
SIMPLISIA CPOTB
KONTROL
KERING
MUTU
EKSTRAKSI
EKSTRAK
Analisis simplisia
Analisis kualitatif
Pengujian organoleptik
Pengujian makroskopik utk menent. jenis simplisia
Pengujian mikroskopik
Pengujian histokimia utk menentukan
Identifikasi kimia thd seny yg tersari kelompok utama
zat aktifnya
Analisis kuantitatif
Penentuan kadar air
Penentuan susut pengeringan
Penenuan kadar sari
Penentuan bahan organik asing
utk menetapkan
Penentuan kadar abu
Penentuan zat kandungan
kemurnian
Penentuan cemaran mikroba simplisia
dan patogen
Pengujian residu pestisida
Faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak
• Faktor Biologi: Bahan asal tumbuhan
– Identitas (spesies)
– Lokasi tumbuhan asal: lingkungan (tanah dan atmosfer), energi
(cuaca, temperatur, cahaya) dan materi (air, senyawa organik dan
anorganik)
– Periode pemanenan hasil tumbuhan: dimensi waktu terkait
metabolisme pembentukan senyawa terkandung
– Penyimpanan bahan tumbuhan: berpengaruh pada stabilitas bahan
(kontaminasi biotik dan abiotik)
– Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
– Untuk simplisia dari tumbuhan hasil budidaya, dipengaruhi juga oleh
proses GAP (Good Agricultural Practice)
– Untuk simplisia dari tumbuhan liar (wild crop), dipengaruhi juga oleh
proses pengeringan yang umumnya dilakukan di lapangan.
• Faktor Kimia:
– Faktor internal:
• Jenis senyawa aktif dalam bahan
• Komposisi kualitatif senyawa aktif
• Komposisi kuantitatif senyawa aktif
• Kadar total rata-rata senyawa aktif
– Faktor eksternal:
• Metode ekstraksi
• Perbandingan ukuran alat ekstraksi (diameter dan
tinggi alat)
• Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan
• Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi
• Kandungan logam berat
• Kandungan pestisida
Ditinjau dari asalnya, senyawa kimia dlm
ekstrak dibedakan:
seny kandungan asli dr tumb terkait
parameter
asal standar umum
seny hsl perub dr seny asli spesifik
34