Anda di halaman 1dari 34

SIMPLISIA

• Simplisia/herbal :
– bahan alamiah yang dipergunakan sebagai
bahan obat, kecuali dinyatakan lain berupa
bahan yang telah dikeringkan (MMI).
– bahan alam yang telah dikeringkan yang
digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan
lain suhu pengeringan simplisia tidak lebih
dari 600C (FHI)
• Simplisia segar :
bahan alam segar yang belum dikeringkan
Jenis simplisia:

 simplisia nabati :
simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman, atau
eksudat tanaman
Eksudat : isi bagian tanaman yang secara spontan keluar dari
tanaman atau isi sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari
selnya atau zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu
dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
 simplisia hewani :
simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat
kimia murni
 simplisia mineral/pelikan :
simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa zat kimia murni.
Tata Nama Simplisia

 Graptophylli Picti Folium  nama spesies  FHI


(Graptophyllum pictum (L.) Griff./daun wungu)
 Calami Rhizome  nama belakang spesies
(Acorus calamus /rimpang dlingo)
 Alstoniae Cortex  nama genus
(Alstonia scholaris (L) R.Br. /kulit pule)
 Oleum Arachidis  nama minyak,
tanpa nama bagian tanaman
(Arachis hypogea)
 Lycopodium  nama spora

 Cera flava  nama lilin, tanpa nama bagian asal

 Chinae Cortex  nama daerah


Chinchona succirubra
nama daerahnya Chinae (kina)
Nama spesies Nama simpilisa
Genus Akhiran -ea ganti –eae
Akhiran –um ganti –i
Akhiran -is Ganti –idis
Akhiran -us Ganti –is
Akhiran –konsonan+a Ganti –konsonan+ae
Akhiran -ca Tetap –ca
Akhiran -yx Ganti -yxis
Akhiran -us Ganti –i
Akhiran -s Ganti –tis
Akhiran -os Ganti –ci
Akhiran -r Ganti –ris
Akhiran -es Ganti –ti
Akhiran -gon Ganti –gonis
Akhiran -ne Ganti –nae
spesies Akhiran -um Ganti –i
Akhiran -a Ganti –ae
Akhiran -n Tetap –n
Akhiran -i Tetap –i
Akhiran -tas Akhiran –tasae
Akhiran -bi Akhiran -bii
Genus+ Genus -r spesies- Genus -ris spesies-cae
spesies cum

Genus -r spesies-le Genus -ris spesies-lis


Genus -r spesies-ti Genus -r spesies-ti
Genus -a spesies-is Genus -ae spesies-is
Genus -a spesies- Genus -ae spesies-ae
ae
Nama Latin simplisia Nama Indonesia Spesies tanaman
simplisia
Cardamomi Fructus Buah Kapulaga Elletaria cardamomum L.
Rhei Radix Akar Kelembak Rheum palmatum
Curcumae Rhizome Rimpang Temulawak Curcuma xanthorrhiza
xanthorrhizae Roxb
Merremiae Tubera Umbi Bidara upas Merremia mammosa Hall

Caryophylli Flos Bunga Cengkeh Syzigium caryophyllum


Parkiae Semen Biji Kedawung Parkia roxburghii G. Don.
Sappan Lignum Kayu Secang Caesalpinia sappan L
Syzygii cumini Cortex Kulit Jamblang Syzygium cumini (L.)
Batang Skeels
Tinosporae Caulis Batang Brotowali Tinospora crispa (L)
Miers ex Hook. f.
Nama Latin simplisia Nama Indonesia Spesies tanaman
simplisia
Sonchi Folia/ Daun Tempuyung Sonchus arvensis L.
Folium
Citri Pericarp Kulit Jeruk Nipis Citrus aurantifolia
aurantifoliae ium buah (Christm. & Panz.) Swingle
Andrographidis Herba Herba Sambiloto Andrographis paniculata
Zeae Maydis Stigmae Rambut Jagung Zea mays L.
Oryzae Amyllum Pati Beras Oryza sativa
Usneae Thallus Talus Kayu angin Usnea misaminensis (Vain)
Not.
Teknologi pembuatan simplisia
- pengeringan

- Proses fermentasi
Cara pembuatan - Proses yang memerlukan air
- Proses khusus

•Pengumpulan bahan baku


•Sortasi basah
•Pencucian
•Perajangan
Tahapan pembuatan •Pengeringan
•Sortasi kering
•Pengepakan dan penyimpanan
•Pemeriksaan mutu
Cara pembuatan

1. Pembuatan simplisia dengan


pengeringan
• Dilakukan cepat pada suhu tidak terlalu
tinggi  pakai dehumidifier
• Dg panas matahari  risiko kontaminasi
mikroba/debu
• Pengeringan jangka panjang  tumbuh
kapang
• Dibuat potongan kecil dan tipis
Contoh scr fermentasi

3
1

2
http://www.food-info.net/id/products/tea/production.htm 4
http://edy-sutrisno.blogspot.com/2007/02/perjalanan-camelia.html
Pembuatan dengan air

1 2

3 4
www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=52414&idrb=46601
Cara pembuatan

2. Proses fermentasi
harus saksama, agar tidak berlanjut ke
arah yg tidak diinginkan
3. Proses yg memerlukan air
pembuatan pati, talk
air harus bebas pencemaran racun,
serangga, patogen, logam berat, dll
3. Proses khusus
cara penyulingan, pengenalan eksudat
nabati, pengeringan sari air, dll
Tahapan pembuatan simplisia
 Pengumpulan bahan
 Sortasi basah
 Pencucian
 Perajangan
 Pengeringan
 Sortasi kering
 Pengepakan dan penyimpanan
 Pemeriksaan mutu
Pengumpulan Bahan Baku

Pengumpulan Bahan
Perlu dipertimbangkan :
- Bagian tanaman yg digunakan
- Umur tanaman atau umur bagian tan. saat panen
- Waktu panen
- Lingkungan tempat tumbuh (tinggi tempat, keadaan
tanah, cuaca)

Kadar senyawa aktif


Umur dan waktu panen

erat hubungannya dengan pembentukan


senyawa aktif

 waktu panen yg tepat  saat mengandung


senyawa aktif >>

 senyawa aktif terbentuk maksimal pd umur


tertentu

 Waktu panen dalam sehari juga dipertimbangkn


Contoh :

Atropa belladonna  alkaloid hiosiamin


 pada awal pertumbuhan  alkaloid dlm akar
 tahun pertama  alkaloid pindah ke batang hijau
 tahun kedua  batang berlignin, hiosiamin <<
pada daun >>
 Pucuk tanaman saat berbunga  kadar paling >>
 kadar turun saat berbuah dan makin turun saat
makin tua
Mentha piperita → mentol
 saat muda banyak dalam daun

 kadar minyak atsiri dan mentol


di daun tertinggi saat tanaman
tepat akan berbunga

Rheum undulatum :
 pada daun muda  antranol
 pada daun tua  antrakuinon
Bagian Cara pengumpulan Kadar
tanaman air
Kulit Batang utama dan cabang dikelupas dengan ukuran panjang <10%
batang dan lebar ttt; kulit batang yg mengand minyak atsiri atau gol
seny. Fenol digunakan alat pengupas bukan fenol
Batang Cabang dg diameter ttt dipotong dg panjang ttt pula <10%
Kayu Batang /cabang, dipotong kexil atau diserut stlh kulit dikelupas <10%
Daun Pucuk yg sudah tua/muda dipetik dg tangan satu per satu <5%
Bunga Kuncup/mekar, mahkota bunga/daun bunga, dipetik dg tangan <5%
Pucuk Pucuk berbunga dipetik dg tangan (mengand. Daun muda dan <8%
bunga)
Akar Dari bawah permukaan tanah, dipotong dg ukuran ttt <10%
Rimpang Dicabut, dibersihkan dari akar, dipotong melintang dg ketebalan <8%
ttt
Buah Masak, hampr masak, dipetik tangan <8%
Biji Buah dipetik, kupas kulit buah dg tangan, pisau, atau digilas. Biji <10%
dikumpulkan dan dicuci
Kulit buah Spt biji, kulit dikumpulkan dan dicuci <8%
Bulbus Tanaman dicabut, bulbus dipisah dari daun dan akar dg
memotongnya, lalu cuci
Simplisia
• Secara umum simplisia nabati yg telah
melalui proses pasca panen dan proses
preparasi scr sederhana mjd btk produk
kefarmasian yg siap pakai atau siap diproses
lebih lanjut yaitu:
– siap dipakai  dalam bentuk serbuk  diseduh
– siap dipakai  dicacah & digodok  jamu
godokan (infus)
– proses lanjut utk dijadikan produk sediaan
farmasi lain yg umumnya melalui proses
ekstraksi, separasi dan pemurnian yaitu menjadi
ekstrak, fraksi atau bahan isolat murni
Simplisia

produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar

variasi senyawa kandungan (baik jenis dan kadarnya), krn:
 genetik (bibit)
 lingkungan (tempat tumbuh iklim)
 rekayasa agronomi (fertilizer, perlakuan selama masa tumbuh)
 panen (waktu dan pasca panen)

variasi dapat diperkecil, diatur, diajegkan

penerapan (aplikasi) iptek pertanian pasca panen yang
terstandar

22
MUTU OBAT HERBAL
DIPENGARUHI BANYAK FAKTOR
SIMPLISIA SEDIAAN HERBAL OBAT HERBAL

Genetik Simplisia (Jenis, Formula Sangat


bagian tanaman, diperlukan
Iklim Simplisia
kadar air, derajat asupan teknologi
Tempat tumbuh Sediaan herbal & standardisasi
halus dll),
Kultivasi / Liar Metode utk mendapat
Pelarut
Pemanenan QC produk
Prosedur Ekstraksi berkualitas
Proses Pengeringan Proses
Kemasan
Perajangan Kemasan
Penyimpanan
Kemasan Penyimpanan
Pengangkutan
Penyimpanan Pengangkutan
QC

23
24
3 konsep untuk menyusun
parameter standar umum :
• kebenaran jenis (identifikasi)
• kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologis)
 MMI
– simplisia nabati
 bebas serangga, fragmen hewan atau kotoran hewan
 tidak boleh menyimpang bau warna
 tidak boleh mengandung lender dan cendawan
 tidak boleh mengandung bahan lain yang beracun dan berbahaya
– simplisia hewani
 bebas fragmen hewan asing/kotoran hewan
 tidak boleh menyimpang bau warna
 tidak mengandung cendawan
 tidak mengandung bahan lain yang berbahaya dan beracun
– simplisia mineral
• bebas kotoran tanah, batu, hewan, fragmen hewan dan bahan asing lain
– penentuan kadar abu, sari, kadar lain

25
• aturan penstabilan (wadah, penyimpanan, dan
transportasi)
– Pengawetan: Simplisia nabati boleh diawetkan dgn
penambahan kloroform, karbon tetraklorida, etilenoksida
atau bahan pengawet lain yang cocok, yang mudah menguap
dan tidak meninggalkan sisa
– Wadah dan bungkus: tidak boleh mempengaruhi bahan yang
disimpan baik secara kimia/fisika, tertutup baik dan rapat.
– Penyimpanan: agar dihindari dari cahaya dan penyerapan air.
• simplisia sbg bahan dan produk konsumsi manusia sbg
obat tetap diupayakan 3 paradigma spt produk
kefarmasian lainnya; quality, safety, efficacy
• simplisia sebagai bahan dgn kandungan kimia yg
bertanggung jawab thd respon biologis harus mempunyai
spesifikasi kimia,  informasi komposisi (jenis dan
kadar) senyawa kandungan.
Standarisasi
• Serangkaian parameter, prosedur dan cara pengukuran
yang hasilnya merupakan unsur-unsur terkait paradigma
mutu kefarmasian, mutu dalam artian memenuhi standar
(kimia, biologi dan farmasi), termasuk jaminan (batas-
batas) stabilitas sebagai produk kefarmasian umumnya.
• Proses menjamin bahwa produk akhir (obat, ekstrak atau
produk ekstrak) mempunyai nilai parameter tertentu yg
konstan dan ditetapkan (dirancang dalam formula)
terlebih dahulu
• TUJUAN: agar diperoleh bentuk bahan baku atau produk
kefarmasian yang bermutu, aman serta bermanfaat
BAHAN BAKU
SIMPLISIA
BASAH
PROSES
PASCA PANEN

SIMPLISIA CPOTB
KONTROL
KERING
MUTU

EKSTRAKSI

EKSTRAK
Analisis simplisia
 Analisis kualitatif
 Pengujian organoleptik
 Pengujian makroskopik utk menent. jenis simplisia
 Pengujian mikroskopik
 Pengujian histokimia utk menentukan
 Identifikasi kimia thd seny yg tersari kelompok utama
zat aktifnya
 Analisis kuantitatif
 Penentuan kadar air
 Penentuan susut pengeringan
 Penenuan kadar sari
 Penentuan bahan organik asing
utk menetapkan
 Penentuan kadar abu
 Penentuan zat kandungan
kemurnian
 Penentuan cemaran mikroba simplisia
dan patogen
 Pengujian residu pestisida
Faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak
• Faktor Biologi: Bahan asal tumbuhan
– Identitas (spesies)
– Lokasi tumbuhan asal: lingkungan (tanah dan atmosfer), energi
(cuaca, temperatur, cahaya) dan materi (air, senyawa organik dan
anorganik)
– Periode pemanenan hasil tumbuhan: dimensi waktu terkait
metabolisme pembentukan senyawa terkandung
– Penyimpanan bahan tumbuhan: berpengaruh pada stabilitas bahan
(kontaminasi biotik dan abiotik)
– Umur tumbuhan dan bagian yang digunakan
– Untuk simplisia dari tumbuhan hasil budidaya, dipengaruhi juga oleh
proses GAP (Good Agricultural Practice)
– Untuk simplisia dari tumbuhan liar (wild crop), dipengaruhi juga oleh
proses pengeringan yang umumnya dilakukan di lapangan.
• Faktor Kimia:
– Faktor internal:
• Jenis senyawa aktif dalam bahan
• Komposisi kualitatif senyawa aktif
• Komposisi kuantitatif senyawa aktif
• Kadar total rata-rata senyawa aktif
– Faktor eksternal:
• Metode ekstraksi
• Perbandingan ukuran alat ekstraksi (diameter dan
tinggi alat)
• Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan
• Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi
• Kandungan logam berat
• Kandungan pestisida
Ditinjau dari asalnya, senyawa kimia dlm
ekstrak dibedakan:
 seny kandungan asli dr tumb terkait
parameter
asal standar umum
 seny hsl perub dr seny asli spesifik

 seny kontaminasi, baik sbg


polutan atau aditif proses terkait
parameter
 seny hsl interaksi kontaminasi standar umum
dgn senyawa asli atau seny nonspesifik
perubahan
PARAMETER NON SPESIFIK
• Kadar air dan Susut Pengeringan
• Kadar abu
• Sisa Pelarut
• Residu Pestisida
• Cemaran logam berat
• Cemaran mikroba
PARAMETER SPESIFIK
• Identitas
• Organoleptik
• senyawa terlarut dlm pelarut tertentu
• kandungan kimia ekstrak
 pola kromatgram
 kadar total golongan kandungan kimia
 kadar kandungan kimia tertentu
Inventaris TOI Materia Medika Indonesia
Tahun Jilid Jumlah Tahun Volume Jumlah
simplisia simplisia
2000 I (jilid 1) 125 1977 I 20
2001 I (jilid 2) 175 1978 II 21
1993 II 250 1979 III 20
1994 III 160 1980 IV 20
1997 IV 101 1989 V 116
2006 VI 95 1995 VI 60

Monografi Ekstrak Farmakope Herbal Indonesia


Tumbuhan Obat Tahun Volume Jumlah Jumlah
Indonesia simplisia ekstrak
Tahun Volume Jumlah 2008/2009 I 37 33
ekstrak
2011 Suplemen I 30 30
2004 I 35
2006 II 30 2011 Suplemen II 20 21
2013 Suplemen III 20 21

34

Anda mungkin juga menyukai