Anda di halaman 1dari 22

SIMPLISIA

A. Nuraini, BHR
D1B121292
Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan
RI adalah :
bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apa pun, dan kecuali
dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah
dikeringkan.

1. Simplisia Nabati
2. Simplisia Hewani
3. Simplisia Pelikan
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat
berupa tanaman utuh, bagian tanaman,
eksudat tanaman, atau gabungan antara
ketiganya

contoh :
Datura Folium
Piperis nigri Fructus
Simplisia hewani adalah simplisia yang dapat
berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang
dihasilkan oleh hewan dan belum berupa
bahan kimia murni

contoh :
minyak ikan (Oleum iecoris asselli)
madu (Mel depuratum)
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia
berupa bahan pelikan atau mineral yang belum
diolah atau telah diolah dengan cara sederhana
dan belum berupa bahan kimia murni

contoh :
serbuk seng
serbuk tembaga
* Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia
didasarkan atas gabungan nama spesies diikuti dengan nama
latin bagian tanaman
contoh : merica dengan nama spesies Piperis albi maka nama
simplisianya disebut Piperis albi fructus. Fructus menunjukkan
nama bagian tanaman yang digunakan yaitu buahnya
* Pengkhususan :
- Calami Rhizoma: menunjukkan penyebutan nama berdasarkan nama
belakang dari spesies Acirus calamus (dlingo) yang diikuti dengan nama
bagian yang digunakan, (Rhizoma = rimpang).
- Brugmansia folia: nama genus dari Brugmansia candida diikuti folia =
daun
- Oleum Arachidis: minyak kacang (Arachis hypogea) tanpa nama bagian
tanaman
- Lycopodium: nama spora, hanya ditulis Lycopodium saja
Chinae Cortex: menggunakan nama daerah, dari tanaman Cinchona
succirubra. Nama daerahnya chinae (kina)
 Semen Biji
 Radix Akar
 Rhizoma Rimpang
 Bulbus Umbi lapis
 Tubera Umbi
 Flos Bunga
 Fructus Buah
 LignumKayu
 Cortex Kulit kayu
 Caulis Batang
 Folia Daun
 Herba Seluruh bagian tanaman
 Amylum Pati
 Thallus Bagian dari tanaman rendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu
simplisia :

1. Bahan baku dan penyimpanan bahan baku


2. Proses pembuatan simplisia
3. Cara pengepakan dan penyimpanan simplisia
DASAR PEMBUATAN SIMPLISIA :

A. dengan cara pengeringan


B. dengan proses fermentasi
C. dengan proses pembuatan yang memerlukan
air
1. Pengumpulan bahan baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia berbeda–
beda antara lain tergantung pada :
1) bagian tanaman yang digunakan
2) Waktu panen
3) Lingkungan tempat tumbuh.
Buah : Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan
cara me-metik
Daun : Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah
tumbuh maksimal dan sudah memasuki periode matang
fisiologis dan dilakukan dengan memangkas tanaman
Rimpang : pe-manenan bervariasi tergantung peng-gunaan.  Tetapi 
pada umumnya pe-manenan dilakukan pada saat tanam-an
berumur 8 - 10 bulan
Bunga : emanenan dilakukan pada saat bunga kuncup atau
setelah per-tumbuhannya maksimal
Batang/kulit batang : Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu
terbentuk senyawa metabolit sekunder secara maksimal
Herba : waktu panen yang tepat adalah pada saat pertumbuhan
vegetatif tanaman sudah maksimal dan akan memasuki fase
generatif atau dengan kata lain pemanenan dilakukan sebelum
tanaman berbunga
Untuk simplisia yang berasal dari tanaman/tumbuhan,
berikut cara pengambilan bagian-bagiannya :

1. Kulit batang
Dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang
dan lebar tertentu; untuk kulit batang mengandung minyak atsiri
atau golongan senyawa fenol digunakan alat pengelupas bukan
logam
2. Batang
Dari cabang, dipotong – potong dengan panjang tertentu dan
dengan diameter cabang tertentu.
3. Kayu
Dari batang atau cabang, dipotong kecil atau diserut (disugu)
setelah dikelupas kulitnya.
4. Daun
Tua atau muda (daerah pucuk), dipetik dengan tangan satu
persatu.
5. Bunga
Kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga, atau daun
bunga, dipetik dengan tangan.
6. Pucuk
Pucuk berbunga; dipetik dengan tangan (mengandung daun
muda dan bunga).
7. Akar
Dari bawah permukaan tanah, dipotong – potong dengan ukuran
tertentu.
8. Rimpang
Dicabut, dibersihkan dari akar; dipotong melintang dengan
ketebalan tertentu.
9. Buah
Masak, hampir masak; dipetik dengan tangan.
10. Biji
Buah dipetik; dikupas kulit buahnya dengan mengupas
menggunakan tangan, pisau, atau menggilas, biji dikupas dan
dicuci.
11. Kulit Buah
Seperti biji, kulit buah dikumpulkan dan dicuci.
2. Sortasi Basah
dilakukan untuk memisahkan kotoran – kotoran atau
bahan – bahan asing lainya dari bahan simplisia

3. Pencucian
untuk menghilangkan tanah dan pengotoran lainnya
yang melekat pada bahan simplisia
4. Perajangan
untuk mempermudah proses pengeringan,
pengepakan dan penggilingan.

5. Pengeringan
untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah
rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang
lebih lama
Pengeringan dapat dilakukan dengan :

* sinar matahari
* Oven
* Blower
* fresh dryer pada suhu 30 - 500C
6. Sortasi kering
untuk memisahkan benda – benda asing seperti
bagian – bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
pengotor – pengotor lain yang masih ada dan
tertinggal pada simplisia kering.

7. Pemeriksaan mutu
harus berupa simplisia murni
8. Penyimpanan
 Gudang harus terpisah dari tempat penyimpanan bahan lainnya
ataupun penyimpanan alat dan dipelihara dengan baik.
  Ventilasi udara cukup baik dan bebas dari kebocoran atau ke-
mungkinan masuk air hujan.
 Suhu gudang tidak melebihi 300C.
 Kelembabab udara sebaiknya diusahakan serendah mungkin (650
C) untuk mencegah terjadinya penyerapan air. Kelembaban udara
yang tinggi dapat memacu pertumbuhan mikroorganisme se-
hingga menurunkan mutu bahan baik dalam bentuk segar
maupun kering.
 Masuknya sinar matahari lang-sung menyinari simplisia harus
dicegah.
  Masuknya hewan, baik serangga maupun tikus yang sering me-
makan simplisia yang disimpan harus dicegah.
Dilakukan dengan seksama agar proses tidak
berlanjut ke arah yang tidak diinginkan
 Misalnya pada pembuatan pati dan talk
 Air yang digunakan haruslah bebas dari racun
serangga, kuman patogen, logam berat dll

Anda mungkin juga menyukai