Anda di halaman 1dari 46

PA ITU SIMPLISIA

2.1 Tinjauan Tentang Simplisia


2.1.1 Pengertian Simplisia
Simplisia adalah bentuk jamak dari simpleks yang berasal dari kata simple, yang berarti satu atau
sederhana. Istilah simplisia dipakai untuk menyebut bahan-bahan obat alam yang masih berada dalam
wujud aslinya atau belum mengalami perubahan bentuk. Departemen Kesehatan RI membuat batasan
tentang simplisia sebagai berikut: simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum
mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah
dikeringkan (Gunawan, 2004: 9).
Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan nama
spesies diikuti dengan nama bagian tanaman. Sebagai contoh, merica dengan nama spesies Piperis
albimaka nama simplisianya disebut Piperis albi fructus. Fructus menunjukkan nama bagian tanaman
yang digunakan yaitu buahnya (Gunawan, 2004: 9).
Perlu juga diketahui bahwa banyak buku-buku teks yang tidak menganut sistem penyebutan
simplisia yang telah disebutkan seperti contoh berikut ini:
Rhizoma: menunjukkan penyebutan nama berdasarkan nama belakang dari spesies Acirus calamus (dlingo) yang diikuti
dengan nama bagian yangdigunakan
(Rhizoma = rimpang).
nsia folia: nama genus dari Brugmansia candida diikuti folia = daun
Arachidis: minyak kacang (Arachis hypogea) tanpa nama bagian tanaman
ium: nama spora, hanya ditulis Lycopodium saja
Cortex: menggunakan nama daerah, dari tanaman Cinchona succirubra. Nama daerahnya chinae (kina)
Berikut nama-nama latin dari bagian tanaman yang digunakan dalam tatanama simplisia
Nama Latin Bagian Tanaman
Semen Biji
Radix Akar
Rhizoma Rimpang
Bulbus Umbi lapis
Tubera Ubi
Flos Bunga
Fructus Buah
Lignum Kayu
Cortex Kulit kayu
Caulis Batang
Folia Daun
Herba Seluruh bagian tanaman
Amylum Pati
Thallus Bagian dari tanaman rendah
Tabel 2.1 Nama Latin Dari Bagian Tanaman Yang Digunakan Dalam Tatanama Simplisia
2.1.2 Penggolongan Simplisia
Simplisia terbagi 3 golongan yaitu :
1. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman dan eksudat tanaman.
Eskudat tanaman ialah isi yang spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya,
dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum
berupa zat kimia murni.
2. Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3. Simplisia mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah diolah
dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
2.1.3 Cara Pembuatan Simplisia
Pembuatan simplisia merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik dan
memenuhi syarat-syarat mutu yang dikehendaki. Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa
tahapan(Gunawan, 2004: 9).
1. Teknik pengumpulan
Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat (mesin).
Apabila pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan keterampilan si
pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang
muda, maka daun yang tua jangan dipetik dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. misalnya jangan
menggunakan alat yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan glikosa.
Waktu Pengumpulan Atau Panen
Kadar kandungan zat aktif suatu simplisia ditentukan oleh waktu panen, umur tanaman, bagian tanaman
yang diambil dan lingkungan tempat tumbuhnya. Pada umumnya waktu pengumpulan sebagai berikut :
1. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak, contohnya, daun Athropa
belladonnamencapai kadar alkaloid tertinggi pada pucuk tanaman saat mulai berbunga. Tanaman yang
berfotosintesis diambil daunnya saat reaksi fotosintesis sempurna yaitu pukul 09.00-12.00.
2. Bunga dikumpulkan sebelum atau segera setelah mekar.
3. Buah dipetik dalam keadaan tua, kecuali buah mengkudu dipetik sebelum buah masak.
4. Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
5. Akar, rimpang (rhizome), umbi (tuber) dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan sewaktu proses pertumbuhannya
berhenti.
Cara pengambilan bagian tanaman dari pohonnya biasanya menggunakan teknik-teknik tertentu
diantaranya:
1. Klika batang/klika/korteks
Klika diambil dari batang utama dan cabang, dikelupas dengan ukuran panjang dan lebar tertentu,
sebaliknya dengan cara berselang-seling dan sebelum jaringan kambiumnya, untuk klika yang
mengandung minyak atsiri atau senyawa fenol gunakan alat pengelupas yang bukan terbuat dari logam.
2. Batang (caulis)
Batang diambil dari cabang utama sampai leher akar, dipotong-potong dengan panjang dan diameter
tertentu.
3. Kayu (Lignum)
Kayu diambil dari batang atau cabang, kelupas kuliltnya dan potong-potong kecil.
4. Daun (Folium)
Daun tua atau muda (daun kelima dari pucuk) dipetik satu persatu secara manual.
5. Bunga (Flos)
Tergantung yang dimaksud, dapat berupa kuncup atau bunga mekar atau mahkota bunga atau daun
bunga, dapat dipetik langsung dengan tangan.
6. Akar (Radix)
Bagian yang digunakan adalah bagian yang berada di bawah permukaan tanah, dipotong-potong dengan
ukuran tertentu.
7. Rimpang (Rhizoma)
Tanaman dicabut, rimpang diambil dan dibersihkan dari akar, dipotong melintang dengan ketebalan
tertentu.
8. Buah (Fructus)
Dapat berupa buah yang masak, matang atau buah muda,
dipetik dengan tangan.
9. Biji (Semen)
Buah yang dikupas kulit buahnya menggunakan tangan atau alat, biji dikumpulkan dan dicuci.
10. Bulbus
Tanaman dicabut, bulbus dipisahkan dari daun dan akar dengan memotongnya.
2. Pencucian dan Sortasi Basah
Pencucian dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda-benda asing dari
luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman yang tidak dikehendaki. Pencucian
dilakukan bagi simplisia utamanya bagian tanaman yang berada di bawah tanah (akar, rimpang), untuk
membersihkan simplisia dari sisa-sisa tanah yang melekat.
3. Pengeringan
Tujuan pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :
1. Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka relatif lama.
2. Mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh jamur atau bakteri karena
terhentinya proses enzimatik dalam jaringan tumbuhan yang selnya telah mati. Agar reaksi enzimatik
tidak dapat berlangsung, kadar air yang dianjurkan adalah kurang dari 10 %.
3. Mudah dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
a. Pengeringan alamiah
Tergantung dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Sinar matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang keras (kayu, kulit biji, biji dan sebagainya)
dan mengandung zat aktif yang relatif stabil oleh panas)
2. Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, umumnya untuk simplisia bertekstur
lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya tidak stabil oleh panas (minyak atsiri).
b. Pengeringan buatan
Cara pengeringan dengan, menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan atau
sirkulasi udaranya.
2.1.4 Pemeriksaan Mutu Simplisia
Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan pemeriksaan mutu simplisia adalah
sebagai berikut:
a. Simplisia harus memenuhi persyaratan umum edisi terakhir dari buku-buku resmi yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan RI seperti Farmakope Indonesia, Ekstra Farmsakope Indonesia dan Materia
Medika Indonesia. Jika tidak tercantum maka harus memenuhi persyaratan seperti yang disebut pada
paparannya (monografinya).
b. Tersedia contoh sebagai simplisia pembanding yang setiap periode tertentu harus diperbaharui
c. Harus dilakukan pemeriksaan mutu fisis secara tepat yang meliputi:
1) Kurang kering atau mengandung air,
2) Termakan serangga atau hewan lain,
3) Ada-tidaknya pertumbuhan kapang, dan
4) Perubahan warna atau perubahan bau. (Gunawan, 2004: 9)
d. Dilakukan pemeriksaan lengkap yang terdiri atas:
1. Identifikasi meliputi pemeriksaan:
a. Organoleptik, yaitu pemeriksaan warna, bau dan rasa dari bahan simplisia. Dalam buku resmi dinyatakan
pemerian yaitu memuat paparan mengenai bentuk dan rasa yang dimaksudka untuk dijadikan petunjuk
mengenal simplisia nabati sebagai syarat baku.
Reaksi warna dilakukan terhadap hasil penyarian zat berkhasiat, terhadap hasil mikrosblimasi atau
langsung terhadap irisan atau serbuk simplisia ( Depkes RI, 1979: xiii)
b. Mikroskopik, yaitu membuat uraian mikroskopik paparan mengenai bentuk ukuran, warna dan bidang
patahan atau irisan.
c. Mikroskopoik yaitu membuat paparan anatomi penempang melintang simplisia fragmen pengenal serbuk
simplisia.
d. Tetapan fisika, melipti pemeriksaan indeks bias, bobot jenis, titik lebur, rotasi optik, mikrosublimasi, dan
rekristalisasi.
e. Kimiawai, meliputi reaksi warna, pengendapan, penggaraman, logam, dan kompleks.
f. Biologi, meliputi pemeriksaan mikrobiologi seperti penetapan angka kuman, pencemaran, dan percobaan
terhadap hewan.
2. Analisis bahan meliputi penetapan jenis konstituen (Zat kandungan), kadar konstituen (Kadar abu, kadar
sari, kadar air, kadar logam), dan standarisasi simplisia.
3. Kemurnian, meliputi kromatografi: kinerja tinggi, lapis tipis, kolom, kertas, dan gas untuk menentukan
senyawa atau komponene kimia tunggal dalam simplisia hasil metabolit primer dan sekunder tanaman.

RMAKOGNOSI
Pengertian Simplisia
Gunawan dan Mulyani, 2002 menjelaskan bahwa simplisia merupakan istilah yang dipakai untuk
menyebut bahan-bahan obat alam yang berada dalam wujud aslinya atau belum mengalami perubahan
bentuk. Pengertian simplisia menurut Departemen Kesehatan RI adalah bahan alami yang digunakan
untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun.

Sejarah Penggunaan Simplisia

Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli
kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-
obatan. Sejumlah besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit,
gejala-gejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu
Hyppocrates (466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios
Dioscorides (100 tahun sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan
tanaman obat dalam De Materia Medica.
Di Indonesia, peKhasiatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu.
Tetapi penggunaan belum terdokumentasi dengan baik. Pada pertengahan abad ke XVII seorang
botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam
bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang
diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede
tot Draakestein (1637 – 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 di Bogor
didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan
menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan
untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan
semakin berkembang.

Jenis-jenis Simplisia dan Manfaatnya 1. Simplisia Daun a. Kucing-Kucingan (Acalypha indica L)


b. Bandotan (Ageratum conyzoides)
c. Lidah Buaya (Aloe Vera L)
d. Patikan Kebo (Euphorbia hirta L)
e. Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa)
f. Tapak Kuda (Ipomoea Batatas)
g. Daun Sirih (Piper betle L)
h. Kremi (Portulaca quadrifida L.)

2. Simplisia Buah
a. Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.)
b. Mengkudu (Morinda Citrifolia L.)
c. Buah Naga (Hylocereus undatus (Haw.)Britt.Et R)
d. Jambu Biji (P. Guajava L.)
e. Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam)
f. Kesemek (Diospyros Kaki Thunb.)
g. Nanas (Ananas Cumosus L. Merr)
h. Kepel (Stelechocarpus burahol)

3. Simplisia Biji a. Lada (Piper nigrum L.)


b. Kopi (Coffea Arabica L.)
c. Biji Bunga Matahari (Helianthus Annus L.)
d. Pinang (Areca Catechu L.)
e. Kapulaga (Elettaria cardamomum (L.) Maton.)
f. Kola (Cola acuminata Schott et Endl.)
g. Mahoni (Swietenia Mahogany Jacq.)
h. Petai China (Leucaena Leucocephala, Lmk. De wit.)

1
Alvokat
(Persea americana Mill)

Buah : Minyak lemak, lesitin, fitosterin, vitamin A, B, D,dan E.

Daun :Batu ginjal, disenteri, sakit perut


Buah : penghalus kulit
Kulit kayu : eksem (obat luar).
Diuretik dan anti bakteri

Nama Simpilisa : Persea Folium, daun Alvokat


- Bibit tanaman
- buah alpokat
- Simplisia (kering & segar)
2
Asam Jawa
(Tamaindus indica L.)

Daging buah : Asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat,
pektin dan gula invert
Daun : Flafonoid
Daging buah : demam, eksem, kegemukan, nyeri haid, pencahar, sakit perut,
sariawan, wasir, reumatik
Daun : Demam,kencing manis, kolesterol tinggi, sariawan,Gatal. Kulit kayu : Asma
dan haid tidak teratur
Daging buah : laksan
Daun : Analgesik,diaforitik dan laksatif.

Nama Simplisia : Asam kawak, buah asam


- Bibit tanaman
- Buah asam
- Simplisia (kering & segar)
3
Bangle
(Zingiber cassumunar Roxb.)

Minyak atsiri, resin,flavonoid, zat pati, tanin


Rimpang : demam, kegemukan, mencret, mulas,obat cacing, radang
Karminatif,anti inflamasi, analgesik,antiperitik.

Nama simplisia : Rimpang bangle (Zingiberis cassumunar Rhizoma)


- Bibit tanaman
- Rimpang segar dan kering
- Produk olahan Pelangsing
4
Belimbing Wuluh
(Averrhoa bilimbi L)
Kalium oksalat, flavonoid, pektin, tanin, asam galat
Bunga : Batuk pada anak, sariawan perut
Buah : Batuk pada anak, sariawan perut, Tekanan darah tinggi
Daun : Batuk, demam,kencing manis, gatal (obat luar), reumatik (obat luar)
Daun : antiperitik, ekspektoran
Buah dan bunga : Ekspektoran

Nama simplisia : Bilimbi folium, daun belimbing wuluh


- Bibit tanaman
- Buah segar
- Simplisia daun (kering dan segar)
5
Bidani
(Quisqualis indica Linn.)

- Bibit tanaman
6
Bintaro
(Cerbera manghas L.)

Daun, buah dan kulit batang : Saponin


Daun dan buah : polifenol
Kulit batang : tanin
Daun muda, akar dan kulit batang : pencahar

- Bibit tanaman
7
Bunga Melati
(Jasminum sambac (L.) Ait)

Minyak atsiri
Bunga dan daun : demam, mencret, selesma, dan menghentikan asi (obat luar)
Akar : Demam, sulit tidur, patah tulang (obat luar)
Bunga dan buah : Anti inflamasi,diaforetik, dan diuretik
Akar : Analgesik

Nama simplisia : Bunga, daun dan buah melati


- Bibit tanaman
8
Bunga Pukul Empat
(Mirabilis jalapa L.)

Akar : Alkaloid trigonelina


Akar, daun, dan bunga : batuk, infeksi saluran kemih, keputihan, kencing manis,
radang amandel, radang payudara, radang persendian, radang prostat, bisul (obat
luar) dan eksem (obat luar)
Anti inflamasi dan diuretik

Nama simplisia : Mirabilidis Radix Akar bunga pukul empat, dan Mirabilis folium
daun bunga pukul empat.
- Bibit tanaman
9
Bungur
(Lagerstroemia speciosa Auct. Non (L.) pres)

Tanin, alkaloid, saponin, terpena dan glukosa


Kulit kayu : Disentri, kencing darah, mencret
Daun : kencing manis, Malaria
Buah : Kencing manis
Akar : Sakit kuning
Nama simplisia : Lagerstoemiae speciosa cortek; kulit kayu bungur
L. speciosa folium : Daun bungur
- Bibit tanaman
10
Cengkeh
(Syzygium aromaticum L.Merr & perry)

Kuncup bunga : Minyak atsiri, kariofiliena, zat samak, lendir, lemak, asam
oleanolat, dan malam
Daun : minyak atsiri
Kuncup bunga dan daun
Bunga atau minyak : suara parau,sakit gigi (obat luar), rematik (obat luar),
salesma (obat luar)
Analgesik, karminatif, stomakik

Nama simplisia : Syzigii Flos, Caryophylli Flos : cengkih


- Bibit tanaman
- Simplisia
11
Daruju (Acanthus ilicifolium L.)

Asam fenolat, asam P-kuramat,asam P-hidroksi benzoat


Akar : Asma, hepatitis, kanker,sakit lambung
Biji : obat cacing, borok (obat luar)
Ekspektoran dan antifogistik

Nama simlisia : Acanthi ilicifolii Radix; akar daruju


- Bibit tanaman
- Simplisia
12
Daun dewa
(Gynura pseudochina Linn. D.C.)

Saponin dan Flavonoid


Daun dan umbi : Demam, kanker, kencing manis,tekanan darah tinggi,sakit kulit
(obat luar)
Antipiretik, anti inflamasi

Nama Simplisia : Gynurae Folium;Daun dewa


- Bibit tanaman
- Simplisia (segar & Kering)
13
Daun jinten
(Coleus amboinicus Lour.)

Kalium, minyak atsiri 0,2% mengandung karvakrol, isoprofil-o-kresol, fenol,


sineol
Herba tanaman : Daun: Batuk, keracunan tempe bongkrek, sesak nafas(asma),
influensa, difteri, rematik, sariawan, perut mules, kembung, sembelit, ASI
sedikit, demam, sakit gigi, sakit kepala, ayan(epilepsi).
Buah: biji:muntah-muntah, panu, batuk rejang,
Karminatif, laktagoga, menghilangkan sakit, penurun panas, antitusif.

Nama simplisia : Plecranthi amboinicus Folium (Daun junten)


- Bibit tanaman
- Simplisia (kering & basah)
14
Daun KiTujuh

- Bibit tanaman
15
Daun Salam
(Syzygium poiyantum Wigh. Walp)
Minyak atsiri salamol, eugenol, flavonoid dan tanin
Daun dan kulit kayu : Gatal, kencing manis dan menceret
Akar.
Astrigen
Nama simplisia : Syzigii polyanthi Folium; daun salam
- Bibit tanaman
- Bimplisia (kering & basah)
16
Daun Suji
(Pleomela angustifolia N. E. Brown)
Daun, batang dan akar : saponin dan polivenol
Daun : obat beri-beri
Akar : obat kencing nanah
- Bibit tanaman
17
Durian
(Durio zibethinus Murr)
Saponin, polivenol dan flavonoid, akar : tanin
Akar : sakit demam dan sakit kulit
Daging buah : penghangat badan.

- Bibit tanaman
18
Gandarusa
(Justicia gendarussa Burm.F.)

Daun : Alkaloid,saponin, flavonoid, polifenol


Akar : Alkaloid yustisina dan minyak atsiri
Seluruh bagian tanaman : Haid tidak teratur, bisul (obat luar), memar (obat
luar), patah tulang (obat luar), radang kulit bernanah (obat luar), rematik
(obat luar) dan sakit kepala (obat luar)
Analgesik, antipiretik, diaforetik, diuretik dan sedatif

Nama Simplisia : Gendarusa Folium; daun gandarusa dan Gendarusa Radix;akar


gendarusa
- Bibit tanaman
- Simplisia (kering & basah)
19
Ganoderma
(Ganoderma lucidum F. Karst.)

Ergosterol, coumarin, fungal lysozyme, asam protease, protein yang larut


air,asam amino, polypeptidase,sakkarida dan mineral (Na,Ca, Zn, Co, dan Mn)
Badan buah : Badan lemah (Neurasthenia),rasa lemah akibat sakit lama,sukar tidur
(insomnia),bronkhitis kronis, asthma, silicosis, hepatitis, tekanan darah
tinggi, sakit jantung koroner(coronery heart disease), kolesterol tinggi
(hipercholesterolemia), sakit lambung,(grastritis), tidak nafsu
makan(anoreksia), rematik sendi (reumatic arthritis), menunda ketuaan.
Menguatkan/neningkatkan daya tahan tubuh, obat batuk (antitusif), mencegah
penyakit jantung, menambah nafsu makan, (stomakik), penenang (sedatif),
menghilangkan sesak (anti-asthmatic) aphrodisiak.

Nama simplisia : Ganofarmaka


- Simplisia tubuh buah
- Berbagai produk olahan
20
Ginseng Korea
(Ginseng panax)
- Bibit tanaman
- Simplisia (kering & basah)
21
Handeuleum (Daun wungu)
(Graptophyllum pictum L. Griff)
Lendir, alkaloid, steroida,dan tanin
Daun : Batu empedu, demam,dan wasir
Diuretik dan laksatif

Nama simplisia : Graptophylli Folium; daun handeuleum (daun wungu)


- Bibit tanaman
- Simplisia (kering & basah)
- Berbagai produk olahan
22
Heurat tulang

- Bibit tanaman
23
Honje (Merah & Putih)
(Nicolaia speciosa Horan.)

Batang : Pembersih kulit, dan Pembersih karat pada logam

- Bibit tanaman
24
Jahe
(Zingiber officinale Rose)

minyakatasiri zingiberia(zingirona), zingiberol,bisabolena, kurkumen, gingerol,


filandrena, dan resin pahit
Rimpang : Asi, batuk, membangkitkan nafsu makan, mulas, perut kembung,serbat,
gatal (obat luar), luka(obat luar), sakit kepala(obat luar), selesma (obat
luar).
Karminatif, stomakik,stimulans, diaforetik.

Nama simplisia; Zhingiberis Rhizoma; rimpang jahe


- Bibit tanaman
- Rimpang (basah &kering)
25
Jahe gajah
(Zingiber officinale Rosc)

- Bibit tanaman
- Rimpang (basah &kering)
26
Jahe merah
( Z. officinale Roscea.Var.Rubrum)
- Bibit tanaman
- Rimpang (basah &kering)
27
Jambu Air
(Eugenia aqua Burm. F.)

Daun, kulit batang dan akar : saponin, flafonid, daun dan akar : tanin dan kulit
batang : polifenol
Kulit batang : obat sariawan

- Bibit tanaman
28
Jambu Batu
(Psidium quajava L.)

Daun : Zat samak, minyak atsiri, tri terpinoid, kuersetin, leukosianidin, asam
arjunelat, resin, minyak lemak.
Buah : Limonen, pinena, bisabolena, humelena, selinena, kadinena, hepaena.
Daun : disentri, haid tidak lancar, keputihan, mencret, pencernaan tidak baik
pada anak, radang usus, sariawan usus, panu(obat luar), sakit kulit (obat luar).
Buah : Disentri, kencing manis.
Daun : Anti inflamasi, hepostatik, astringen.

Nama Simplisia : Psidii Folium; daun jambu biji


- Bibit tanaman
- Simplisia daun (segar dan kering)
29
Jambu Mente
(Anacardium ocidentale Linn.)

Asam anakardat, kardol, zat samak, asam galat, gingkol, minyak lemak, protein,
katekhin, dan sitosterin
Daun/daun muda : kanker, kencing manis, pegal linu, luka bakar (obat luar),
sakit kulit (obat luar).
Kulit kayu : mencret, sariawan (obat kumur) Getah (obat luar) kulit, borok.
Antirematik

Nama simplisia : Anacardii Folium;daun jambu monyet


Anacardii cortex; kulit kayu jambu monyet.
- Bibit tanaman
- Simplisia daun (segar dan kering)
30
Jamur Kuping
(Auricularia politricha L.)
- Tubuh buah kering
- baglog, bibit, dll.
31
Jarak pagar
(Jatropha curcas L.)

Daun : Kaemfesterol, sitosterol, amirin, stigmasterol, tarakserol


Biji : Minyak lemak, toksalbumin, kursin
Daun atau buah segar (obat luar) : Eksem, gatal, luka berdarah, obat cacing,
pencahar ringan, sakit perut pada anak
Daun : Hemostatik, anti pruritik, dan anti bengkak.

Nama Simplisia : Jatrophae Semen, biji jarak pagar


- Bibit tanaman
- Simplisia daun dan biji
32
Jati Belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk. Var.Tomentosa Schum.)

Tanin, lendir, zat pahit dan damar


Daun : kegemukan/pelangsing
Buah : Bronkhitis
Diaforetik, tonik astringen

Nama Simplisia : Guazumae Folium, Daun jati belanda


- Bibit tanaman
Simplisia daun
33
Jeruk Bali
(Citrus cf.grandis Osbeck.)

- Bibit tanaman
34
Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia Christm. Swingl.)

Minyak atsiri, asam sitrat, hesperidin, aurantiamarin


Buah : Batuk, demam, nyeri tenggorokan, selesma, demam pada anak (obat luar),
nyeri haid (obat luar), rematik (obat luar)
Daun : (obat luar) sakit kepala dan sakit perut.
Ekspektoran

Nama Simplisia : Citri aurantifoliae Fructus, buah jeruk nipis


- Bibit tanaman
-Simplisa daun dan buah
35
Jewer Kotok
(Coleus scutellarioides L. Benth)
Daun dan bunga : Obat gatal pada kulit luka bernanah atau borokan. Gatal pada
Vagina, Luka pada kandungan setelah melahirkan, Kencing nanah dan Pemecah bisul.

- Bibit tanaman
- Simplisia
36
Kaca piring
(Gardenia augusta Merr.)

Mengandung minyak menguap : linalol, styroly asetat, gardenin, crosin,


scandosida gardenosida geniposida, genipin-1-glukoside, b-sitosterol, crocetin.
Daun, bunga, buah dan biji : demamyang disertai mengigau, sariawan, jantung
berdebar (palpisati), menguatkan jantung, asma, menambah nafsu makan (stomakik),
muntah (hiperemesis), sembelit/susah buang air besar (konstipasi), susah buang
air seni, (oliguria), kencing manis (diabetes militus), dll.
Antibiotik, antiradang (anti inflamasi), menurunkan demam (antipiretik),
membersihkan darah, menghilangkan pembekuan darah.
- Bibit tanaman
- simplisia tanaman
37
Kenanga
(Canangium odoratum Lamk. Hook & Thomas)

- Bibit tanaman
38
Kapol (kapolaga)
(Amomum cardamomum Will.)

Minyak atsiri, minyak lemak, zat pati, gula, protein


Buah : Aroma jamu, napas/mulut bau, perut kembung, radang tenggorokan, suara
parau
Ekspektoran, karminatif

Nama simplisia : Amomi fructus; buah kapulaga


- Bibit tanaman
- Simplisia (rimpang & biji
39
Karsen

- Bibit tanaman
40
Karuk
(Piper sarmentosum Roxb.)
Daun : asma, sesak napas

- Bibit tanaman
41
Kasumba Merah/keling
(Bixa orellana L)

Batang dan daun : Tanin, calcium oxalate, saponin, lemak.


Akar, biji dan daun : zat warna damar, bixine, zat samak,orelleni, glucoside.
Seluruh bagian tanaman : Daun : disentri, oedem, perut kembung, masuk angin,
pendarahan, kurang nafsu makan.
Kulit batang & kulit akar : Demam influenza,
Daging buah : Sakit lambung (gastritis).
Bubuk dan kulit biji : cacingan
Biji : Penyakit kulit (obat luar), misalnya : erysipelas, antidote pada
keracunan singkong dan jarak pagar
Peluruh kencing (deuretik), membersihkan panas dan menetralkan racun.
- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
42
Katuk (Katu)
(Sauropus androgynus Merr.)
Senyawa steroid dan senyawa polifenol
Daun : Demam, pelancar asi, suara parau
Akar : Demam, kencing sedikit, Lepra (obat luar)
Antipiretik dan lagtagog
Nama simplisia : Sauropi Folium : Daun katu, Sauropi Radix : Akar katu
- Bibit tanaman
43
Kayu Manis
(Sinnamomus burmanii (Ness.) Bl)

Kulit kayu : Minyak atsiri, tanin,damar, lendir


Kulit kayu dan daun : Mencret, membang kitkan nafsu makan, Nyeri pinggang,
memberi aroma pada makanan dan obat tradisional, Rematik, dan sakit perut
Analgesik, stomakik dan aromatik.

Nama simplisia : Cinnamomi cortex, Cassia vera; kayu manis (padang)


- Bibit tanaman
- Simjplisia tanaman
44
Kedelai Garut

- Bibit tanaman
45
Kelapa
(Coccus nucifera L. Var. viridis)

Daging buah : Minyak lemak, protein, sakarosa, katalase, oksidase, diastase,


minyak atsiri, lesitin, kholina, fitosterin, stigmasteri, vitamin A, B, C dan
Asam undekanoat
Air Kelapa : (Buah muda) Glukosa, sakarosa (buah masak, mineral dan enzim
(oksidasi dan katalase)
Akar : Bronkitis, demam, disenteri, hepatitis,
Arang tempurung : mencret, mules
Daging buah : Batuk darah, batu ginjal,cacing keremi, keracunan ikan, muntah
darah, pencahar
Buah muda : Mencret, sakit perut, bengkak ( obat luar)
Air kelapa : Nyeri pinggang, penawar racun, peradangan usus
Minyak kelapa : perawatan rambut, bahan pembawa ramuan luka bakar ( obat luar)
Akar : Haemostatik,diuretik antipiretik,
Daging buah : Laksatif
Air kelapa : Diuretik

Nama simplisia : Cocosi Radix; akar kelapa hijau


Cocosi fructus; buah kelapa hijau

46
Kemuning
(Murraya paniculata L. Jack.)

Glukosida murayin, minyak atsiri dan kadinena


Daun, bunga dan akar : Busung air, Haid tidak teratur, keputihan, mencret, nyeri
haid, pengurus badan, pencernaan tidak baik, radang ginjal, sakit perut, rematik
(nyeri persendian) dan sakit gigi (obat luar)
Analgesik, diuretik, dan stomakik

Nama simplisia : Murrayae Folium; Daun kemuning


- Bibit tanaman
- Simplisia daun
47
Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis L.)

Lendir, flavonoid, dan zat samak


Akar : Batuk, bronkitis, demam, haid tidak teratur, infeksi saluran kemih,
keputihan, pelembut kulit, radang kemih dan sariawan
Bunga : Haid tidak teratur, demam pada anak-anak (obat luar)
Daun : bisul (obat luar), radang kulit bernanah (obat luar), radang payudara
(obat luar)
Anti inflamasi, diuretik, analgesik, sedatif, dan ekspectoran.

Nama Simplisia : Hibiscus rosa-sinensidis folium : Daun kembang sepatu, Hibiscus


rosa-sinensidis Radix: akar kembang sepatu
- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
48
Ketepeng Cina
(Cassia alata L.)

Daun : Resin, asam krisofanat, aloe emodin, zat samak,


Daun : herpes, kapalan, pencahar, kurap(obat luar), Panu (obat luar), radang
kulit bernanah(obat luar), sakit kulit (obat luar)
Laksatif dan parasitisida
Nama Simplisia : Cassia alatae Folium : daun ketepeng cina
- Bibit tanaman
- Simplisia daun
49
Kumis kucing
(Orthosiphon aristatus(Bl.) Miq.)

Glikosida ortosifonin, saponin, sapofonin, minyak atsiri, minyak lemak, zat


samak dan garam kalium
Seluruh bagian tanaman : Radang ginjal, Batu empedu, Air kencing mengandung zat
putih telur, batu ginjal, kencing manis, rematik/ radang persendian, sakit
pinggang
Anti inflamasi dan diuretik

Nama simplisia : Orthosiphonis herba: herba kumis kucing


- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
50
Kunyit
(Curcuma Domestica val.)

minyak lemak, zat pati, Minyak atsiri, (tumeron, alkohol zingibenon,


seskuiterpena), kurkumin, hards desmetoksikurkumin, bidesmetoksikurkumin,
Rimpang : kholesterol tinggi, maag, mencret, nifas, nyeri haid, sakit kuning,
sakit perut, gatal (obat luar), koreng(obat luar), kurap (obat luar), luka (obat
luar), radang gusi (obat luar)
Kholagog, stomakik, anti bakteri, anti inflamasi, kholeretik, antispasmodik

Nama Simplisia : Curcuma Domesticae Rhizoma; rimpang kunyit


- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
51
Lada Perdu
(Piper nigrum L.)
Bibit tanaman
52
Lavender
(Lavandula angustifolia L.)

Bunga : mencegah digigit nyamuk

- Bibit tanaman
53
Lemo
(Lemonia acidissima Auct. Non L.)

- Bibit tanaman
54
Lempuyang pahit
(Zingiber americans Bl.)

Minyak atsiri
Rimpang : Asma, badan penat, menceret, mencegah kehamilan, membangkitkan nafsu
makan, sakit perut
Stomakik

Nama simplisia : Zingiberis americansis Rhizoma : rimpang lempuyang pahit


- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
55
Lempuyang wangi
(Zingiber aromaticum Val.)

Minyak atsiri, resin, pati, gula


Rimpang : Asma, Batuk, mules mencret, membangkitkan nafsu makan, obat cacing,
pencegah kehamilan, sakit kuning, sakit perut.
Analgesik, stomakik, stimulan
Nama simplisia : Zingiberis aromaticae Rhizoma ; Rimpang lempuyang wangi
- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
56
Lengkuas
(Alpinia galanga)

Minyak atsiri, galangol, galangin,kaemferida, alpinia, kariofilenol, kariofilena


oksida
Rimpang dan buah : bronkitis, Batuk, demam, kolera, kurap, mual, mencret,
lulas, rematik napas/mulut bau, nifas, radang tenggorokan, pencernaan tidak
baik, sakit kepala, panu (obat luar), ketombe (sampo), tapal setelah melahirkan
(obat luar)
Stomakik, diaforetik, stimulan,karminatif, aromatik, ekspektoran, antifungi

Nama Simplisia : Laguatis Rhizoma; rimpang lengkuas


- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
57
Lidah buaya
(Aloe vera)

Aloin dan aloe emodin


Daging daun : Batuk, haid tidak teratur, membangkitkan nafsu makan, obat cacing,
sembelit, luka bakar (obat luar), radang kulit bernanah (obat luar) perawatan
rambut (obat luar),
Anti inflamasi, laksatif, stomakkik, ekspektoran

Nama Simplisia : Aloe, Succus Aloe inspisatus; lidah buaya, Jadam


- Bibit tanaman
- Pelepah segar
- Berbagai produk olahan
58
Mahoni
(Swietenia mahaboni Jacq)

Saponin dan flavonoida


Serbuk biji : Tekanan darah tinggi (hipertensi),kencing manis (diabetes
militus),kurang nafsu makan,masuk angin, demam, rematik, , ekzema
-
-
- Bibit tanaman
- Simplisia biji
59
Mangkokan
(Nothopanax scutellarium Merr)

- Bibit tanaman
60
Mengkudu
(Morinda citrifolia L.)
Buah dan daun: Minyak atsiri,
kulit akar dan kulit kayu: Antrakuinon
Daun : alkaloid, minyak atsiri
Buah : Amandel, asma, batuk, disentri, hati & limfa membesar, haid tidak
teratur, tekanan darah tinggi, nyeri pinggang, Radang amandel (obat kumur),
radang tenggorokan (obat kumur), sariawan (obat Kumur)
Daun : Haid tidak teratur, obat cacing, kencing manis, Batuk (obat luar), limfa
membesar (obat luar), mulas ( obat luar)
Akar : Batuk, Demam, disentri, kencing manis, kencing sedikit, obat cacing
tekanan darah tinggi
Hipotensif, antelmintik, dan emenagog

Nama Simplisia : Morindae citrifoliae Fruktus ; buah mengkudu, Morindae


citrifoliaeRadix; akar mengkudu, Morindae citrifoliae Folium; daun mengkudu

- Bibit tanaman
- Simplisia dan buah segar
61
murbey
(Morus alba L)

- Bi bit tanaman
62
Nangka
(Artocarpus integra Merr. Thumb)

Kayu : Morin, flavon, sianomaklurin (zat samak), dan tanin


Kulit kayu : Tanin
Getah : Asam serotat
Daging buah : Albominoid, karbohidrat
Kulit kayu (getah) : Demam, obat cacing, radang
Daun : pelancar ASI, borok (obat luar), luka (obat luar)
Biji : batuk dan tonik

Kayu : Anti spasmodik dan sedatif


Daging buah: Ekspektoran
Daun : Laktagog

Nama Simplisia :
Artocarpi Cortex:Kulit kayu
Artocarpi Folium: daun
Artocarpi Lignom : kayu
Artocarpi Amilum: pati
- Bibit tanaman
63
Nenas
(Ananas cumosus L. Merr.)
Enzim Bromelin, asam ananasat, asam sitrat, ergosterol peroksida, vit c dan
gula.
Buah : batuk, demam, haid tidak teratur, membangkitkan nafsu makan, mulas, obat
cacing, sakit perut, radang tenggorokan, selesma, kapalan(obat luar) dan ketombe
(obat luar)
Antitusif, diuretik dan antelmitik.

Nama Simplisia : Ananas Fruktus (buah nanas)


- Bibit tanaman

64
Nilam
(Pogostemon cablin (Blamco) Benth)

Minyak atsiri, delwangin alkaloid (epiguipiridin),


Daun dan minyaknya : Disentri, haid tidak teratur, mulas, nyeri haid, sakit
kepala dan wasir
Antiseptik, sudorifik, dan stomakik
Nama simplisia :Pachouli Folia(daun Nilam),Pachouli oleum aethereum (minyak
nilam)
- Bibit tanaman
- Simplisia daun
65
Pacing
(Costus Speciosus (Koenig) J.E Smith)

Diosgenin, fenol, tanin, minyak atsiri


Rimpang : batuk, nifas, busung air pada radang ginjal, busung perut, infeksi
saluran kemih, kencing sedikit, Eksem (obat luar)
Diuretik, antipiretik, dan antipruritik

Nama Simplisia : Costi Rhizoma (Rimpang pacing)


- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
66
Pacing merah
(Costus Speciosus J.E Smith)
Diosgenin, fenol, tanin, minyak atsiri
Rimpang : batuk, nifas, busung air pada radang ginjal, busung perut, infeksi
saluran kemih, kencing sedikit, Eksem (obat luar)
Diuretik, antipiretik, dan antipruritik
Nama Simplisia : Costi Rhizoma (Rimpang pacing)
- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
67
Pacing Putih
(Costus Speciosus J.E Smith)
Diosgenin, fenol, tanin, minyak atsiri
Rimpang : batuk, nifas, busung air pada radang ginjal, busung perut, infeksi
saluran kemih, kencing sedikit, Eksem (obat luar)
Diuretik, antipiretik, dan antipruritik
Nama Simplisia : Costi Rhizoma (Rimpang pacing)
- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
68
Pandan wangi
(Pandanus amarillifolius Roxb.)

- Bibit tanaman
69
Patah tulang
(Euphorbia tirucalli L.)

Getah : senyawaan euphorbone, taraksasterol, (-laktoserol, euphol, senyawaan


damar yang menyebabkan rasa tajam ataupun kerusakan pada selaput lendir,
kautschuk (zat karet), dan zat pati.
Akar dan ranting : sakit lambung, rematik/tulang sakit, sifilis, wasir, tukak
rongga hidung, nyeri syaraf.
Batang kayu : penyakit kulit, kusta (morbus hansen), kaki dan tangan baal.
Pemakaian luar : gatal, kudis, bisul, tahi lalat membesar dan gatal, sakit gigi,
herpes zooster, penyakit kulit menahun, frambusia,radang telinga,
keseleo/terkilir, rematik, tulang patah (fraktur), kapalan/ penebalan kulit
(clavus), kutil, tertusuk duri, pecahan kaca, tulang ikan, dll.

- Bibit tanaman
70
Patat (Garut)
(Maranta arundenasia L.)

- Bibit tanaman
71
Pohon Kamboja
(Plumeria acuminata Ait.)

Getah : Damar, kautcuk, senyawaan sejenis karet, senyawaan triterpenoid amyrin


dan lupeol.
Kulit batang : Plumeroid, (zat beracun), Laxant.
Daun dan Batang :
Fulvoplumierin, mengham bat perkembangan kuman TBC
Bunga (keringkan), getah, daun, kulit batang dan akar : Mencegah pingsan akibat
udara panas (heat stroke), radang usus,disentri basiler, gangguan pencernaan,
gangguan penyerapan makanan pada anak, kurang gizi ( malnutrisi), hepatitis
infektiosa, radang saluran nafas (bronkitis), cacingan, sembelit, kencing nanah,
syphilis (lues), biri-biri dan busung air..
Bunga : Penurun panas (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), menghentikan
batuk (antitusif), menghilangkan hawa panas.
Kulit kayu : melancarkan buang air besar (laxant).

- Bibit tanaman
72
Pohon Tanjung
(Mimusops elengi L.)

Kulit kayu : Alkaloid, zat warna, saponin, tanin, lilin, dan zat pati
Buah : saponin, asam tanat, gula, dan vit C.
Bunga : Minyak atsiri, alkaloid
Kuli kayu : Demam, mencret, keputihan, gatal (obat luar), sariawan (obat kumur),
radang gusi, rematik (obat luar), sakit tenggorokan (obat luar).
Daun : Asma (asap), bisul (obat luar), sakit kepala (obat luar), sariawan (obat
kumur)
Kulit kayu : Astringen, dan anti piretik

Nama simplisia : Mimusopsidis Cortex; kulit kayu tanjung, Mimusopsidis Folium;


daun tanjung
- Bibit tanaman
73
Rambutan
(Nephelium lappaceum L)

Kulit buah : tanin dan saponin,kulit batang : tanin, flavonoid, biji :


polivenol
Kulit buah :Obat demam

- Bibit tanaman
74
Remak Daging
(Hemigraphis colorata Hall.f)
Daun : Flavonoid, natrium, senyawa kalium,
Disentri, wasir, perdarahan sesudah melahirkan
Diuretik dan hemostatik
Nama Simplisia : Hemigraphis coloratae folium(daun remak daging)
- Bibit tanaman
- Simplisia daun
75
Saga
(Abrus precatonius)
Akar : Glisirhizin, prekatorina
Daun :Glisirhizin, abrin, trigolena, prekatorina dan kholina.
Biji : Abrin, zat beracun toksalbumin glikosida, hemoglutinin, zat beracun
abrulin, trigonelina, prekatotina
Akar : Hepatitis, sakit tenggorokan
Daun : Batuk, bronkitis, nifas, perut kembung,radang amandel, suara parau,
sariawan, sakit kuning, wasir, rematik (obat luar)
Biji : (obat luar ),Eksem, Kudis, radang kulit bernanah, sakit kulit
Akar : Anti inflamasi dan deuretik
Daun : Antitusif
Biji :Anti inflamasi dan paratisida

Nama simplisia: Abri radix; akar saga, Abri folium; daun saga, Abri semen ; biji
saga
- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
76
Sambang darah
(Excoecaria cochinchinensis Lour)
Flavonoid, saponin, dan tanin
Akar : perdarahan dalam, muntah darah, haid tidak teratur.
Emenagog
Nama simplisia : Excoecaria Radix; Akar sambang darah
- Bibit tanaman
- Simplisia akar
77
Sambang nyawa
(Gynura procumbens Back.)

- Bibit tanaman
78
Sambiloto
(Andrographis paniculata Burm. F. Nees)

Zat pahit (Andrografin, andrografoloid), dan panikulin


Seluruh bagian tanaman : Batuk darah, demam, disentri basiler, kencing manis,
radang amandel, radang lambung, radang paru, radang usus buntu, selesma, bengkak
(obat luar), tifus, kudis (obat luar), bisul (obat luar), luka (obat luar),
digigit ular (obat luar)
Anti inflamasi, antipiretik, analgesik, diuretik, anti bengkak dan stomakik.

Nama simplisia : Andrographidis Herba; herba sambiloto


- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
79
Sapu Tangan
(Maniltoa gemmipara Scheff).
- Bibit tanaman
80
Sidaguri
(Sida rhombifolia L.)

Herba : flavonoid, sterol Alkaloid hipaforina,gula, triterpenoid.


Akar : Vasisinol,betaina, vasisinona, fenetilamina
Seluruh bagian tanaman : Batuk darah, batu ginjal,cacing keremi, demam,
disentri, malaria, sakit perut, rematik, radang amandel, selesma, usus buntu,
Bisul (obat luar), Eksem (obat luar), gatal (obat luar), ketombe (obat luar)
Anti inflamasi, diuretik, dan analgesik.

Nama simplisia : Sidae Folium; daun sidaguri


- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
81
Som Jawa (ginseng jawa)
(Talinum paniculatum Jack. Gaertn)

Saponin, steroid, dan minyak atsiri


Akar : tonik Pria (tonikum), digunakan pada kondisi badan lemah, berkeringat
dingin, pusing, Aphrodisiak (penguat syahwat) batuk dengan dahak dan darah,
radang paru-paru, diare, banyak kencing, haid tidak teratur, ASI sedikit,
keputihan.
Daun : Melancarka ASI, bengkak.
Aprodisiak, anti inflamasi, antibengkak, menguatkan paru-paru.
Nama simplisia : Talinum paniculati Radik; akar ginseng jawa
- Bibit tanaman
- Simplisia akar
82
Sosor Bebek
(Kalanchoe pinnata Lamk. Pers)

Glikosida berikatan dengan kaemfenol, biofilin, lendir, damar, magnesium malat,


Daun : Wasir (obat dalam), batuk, bengkak (obat luar), demam, gatal (obat luar),
luka (obat luar),luka bakar(obat luar), Rematik (obat luar), sakit kepala (obat
luar).
Antipiretik, diuretik, anti bakteri, dan ekspektoran.
Nama simplisia ; Kalanchoe pinnatae Folium; daun sosor bebek
- Bibit tanaman
- Simplisia daun
83
Srikaya
(Annona squamosa L.)
Akar dan kulit : borneol, camphol, terpene, alkaloid anonain
Biji : minyak lemak, resin, bahan beracun (irritant),
Buah : asam amino, tanin pada buah muda.
Buah muda : diare, disentri akut, gangguan pencernaan (atonic dispepsia),
Akar : stres, menghilangkan nyeri tulang punggung, sembelit
Biji : Pencernaan lemah, borvitum, cacingan, mematikan kutu atau serangga.
Kulit kayu : Diare, tonicum, menghentikan pendarahan.
Daun : Borok, luka bisul, rematik, scabis/kudis,enzema, batuk, demam
Akar : pencahar
Biji : obat cacing, memacu, pembunuh serangga, enzym pencernaan.
Daun : abses, obat cacing mempercepat pemasakan bisul.

- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
84
Sukun
(Artocarpus communis Forst)
Daun dan kulit batang : saponin dan polifenol
Daun : Demam
Kulit buah : melancarkan ASI

- Bibit tanaman
85
Tangkil/Melinjo
(Gnetum gnemon L.)

- Bibit tanaman
86
Tapak Dara Merah
(Catharanthus roseus (L.) G.Dom)

Alkaloid ajmalina, katarantina, vinkristina, serpentina, reseosida


vinkaleukoblastina, dan lebih dari 60 jenis alkaloid lainnya.
Seluruh bagian tanaman : Leukemia-limpositik, kencing manis, tekanan darah
tinggi

Antineoplastik, hipotensi dan tranguilizer.

Nama simplisia : Catharanthi Folium; Daun tapak dara, Catharanthi radix; akar
tapak dara
- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
88
Tapak Dara putih
(Catharantus roseus (L.) G.Dom
Alkaloid ajmalina, katarantina, vinkristina, serpentina, reseosida
vinkaleukoblastina, dan lebih dari 60 jenis alkaloid lainnya.
Seluruh bagian tanaman : Leukemia-limpositik, kencing manis, tekanan darah
tinggi
Antineoplastik, hipotensi dan tranguilizer.

Nama simplisia : Catharanthi Folium; Daun tapak dara, Catharanthi radix; akar
tapak dara
- Bibit tanaman
- Simplisia tanaman
89
Tasbih merah
(Canna indica Linn)

Rimpang mengandung : 6 subtansi phenol, 2 terpene, 4 coumarin, pati, glukose,


lemak, alkaloid dan getah
Akar/rimpang (kering/basah), bunga (kering ) : Penurun panas (antipiretic),
tekanan darah tinggi, chronic dysentry, metrorrhagia (haid banyak), sakit kuning
(acute icteric hepatitis), batuk darah (hemoptysis),keputihan (leucorrhoe)
Penurun panas, penurun tekanan darah tinggi, penenang (tarnquilizer).
- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
90
Tasbih putih
(Canna indica Linn)

Rimpang mengandung : 6 subtansi phenol, 2 terpene, 4 coumarin, pati, glukose,


lemak, alkaloid dan getah
Akar/rimpang (kering/basah), bunga (kering ) : Penurun panas (antipiretic),
tekanan darah tinggi, chronic dysentry, metrorrhagia (haid banyak), sakit kuning
(acute icteric hepatitis), batuk darah (hemoptysis),keputihan (leucorrhoe)
Penurun panas, penurun tekanan darah tinggi, penenang (tarnquilizer).
- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
91
Tasbis kuning
(Canna indica Linn)

Rimpang mengandung : 6 subtansi phenol, 2 terpene, 4 coumarin, pati, glukose,


lemak, alkaloid dan getah
Akar/rimpang (kering/basah), bunga (kering ) : Penurun panas (antipiretic),
tekanan darah tinggi, chronic dysentry, metrorrhagia (haid banyak), sakit kuning
(acute icteric hepatitis), batuk darah (hemoptysis),keputihan (leucorrhoe)
Penurun panas, penurun tekanan darah tinggi, penenang (tarnquilizer).
- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
92
Teh-tehan

- Bibit tanaman
93
Temu Kunci
(Boesenbergia pandurata Roxb. Schlet.)

Minyak atsiri (sineol, zat pati, kamfer, d-borneol, dan zingiberin), kukurmin
dan zedoarin
Rimpang : Batuk, keputihan, membangkitkan nafsu makan, mengecilkan perut, mulas,
radang rahim, sariawan, panu (obat luar).
Karminatif, antipiretik, dan ekspektoran

Nama simplisia : Boesenbergiae Rhizoma; Rimpang temu kunci


-
94
Temu Lawak
(Curcuma xanthorriza Roxb.)

Minyak atsiri, kurkumin, zat pati, dan xantorhizol


Rimpang : Batu empedu, batu ginjal, cacar air, demam, nyeri haid, kolesterol
tinggi, luka (obat luar), nyeri sendi, pelancar ASI, sembelit, eksem (obat
luar).
Kholeretik, kholagen, anti inflamasi, antipiretik.
Nama simplisia : Curcumae Rhizoma, Curcumae javanicae Rhizoma; Rimpang temu
lawak.
- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
95
Temu Mangga
(Curcuma mangga)

Rimpang dan daun : saponin, flavonoid dan polivenol.


Mengecilkan rahim dan menambah nafsu makan

- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
96
Temu Putih
(Curcuma zedoaria Berg. Roscoe)

Minyak atsiri zingiberin, sineol, prokurkumenol, kurkumenol, kurkumol


isofuranolgermakrena,
kukumadeol, hars, zat pati, lendir,minyak lemak, saponin, polivenol dan
flavonoid.
Rimpang : Kanker rahim, kanker kulit, pencernaan tidak baik, nyeri haid, rahim
membesar, sakit maag, memar (obat luar), pelega perut.
Antineoplastik, kholeretik, stomakik, antiflogostik, dan antipiretik.

Nama simplisia : zedoariae Rhizoma; rimpang temu putih.


- Bibit tanaman
- Rimpang tanaman
97
Temu Ireng
(Curcuma aeruginosa Roxb)
Minyak atsiri, damar, zat pati dan lemak
Rimpang : Batuk, membangkitkan nafsu makan, mulas, nifas, obat cacing, kudis
(obat luar) dan rahim membesar
Stomakik dan antelmintik
Nama simplisia : Curcumae aeruginosae Rhizoma; Rimpang temu ireng
- Bibit tanaman
- Rimpang
98
Temu Giring
(Curcuma heyneana Val, &V.Zyp.
Mintak atsiri dan zat pati
Rimpang : Bau badan, campak, kegemukan, obat cacingan, sakit kulit (obat luar),
luka (obat luar) dan lulur (kosmetik)
Antelmintik
Nama simplisia : Curcumae heyneanae Rhizoma; Rimpang temu giring
- Bibit tanaman
- Rimpang
99
Temu Kunci
(Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlet)
Minyak atsiri (sinol, kamfer, d-borneol, zingiberin), kukurmin, zedoarin, zat
pati
Rimpang : Batuk, keputihan, radang rahim membangkitkan nafsu makan, mengecilkan
perut, mulas, , sariawan, panu (obat luar)
Karminatif, antipiretik dan ekspectoran
Nama simplisia : Boesenbergia Rhizoma; Rimpang temu kunci
- Bibit tanaman
- Rimpang
100
Kencur
(Kaempferia galanga L.)
Minyak atsiri, zat pati, dan hars
Rimpang : Disentri, encok, obat batuk,. Pegel linu, sakit perut, bengkak (obat
luar), memar (obat luar)
Analgesik, karminatif dan ekspectoran
Nama simplisia : Kaempferia Rhizoma; rimpang kencur
- Bibit tanaman
- Rimpang
101
Pegagan
(Centella asiatica L. Urban)
Alkaloid hidrokotilina, glikosida asiatikosida, oksiasiatikosida, saponin, asam
isotankunat, asam betulinat, minyak lemak, dan minyak atsiri
Seluruh bagian tanaman : Asma, batuk, batu ginjal, bronkitis, campak, Demam,
disentri, hati sakit, hepatitis, infeksi saluran kemih, keputihan, membangkitkan
nafsu makan, penawar racun jengkol, penenang ringan, radang amandel, sariawan
usus, sakit tenggorokan, selesma, wasir, luka bernanah (obat luar), sakit kulit
(obat luar)
Antipiretik, diaforetik, diuretik, dan infeksi

Nama Simplisia : Centellae herba; herba pegagan


- Simplisia tanaman
- Produk olahan
102
Meniran
(Phylantus ninuri L.)
Filantina, hipofilantina, dan garam kalium
Seluruh bagian tanaman : Air seni berdarah, batu ginjal, haid tidak teratur,
menceret, melancarkan air seni, mulas, sakit kuning, timbilen (obat luar)
Diuretik, ekspektoran, emenagog

Nama Simplisia : Phyllanthi Herba; herba meniran


- Simplisia tanaman
- Produk olahan
103

Simplisia Temulawak
Klasifikasi Tanaman :

 Divisi : Spermatophyta

 Sub Divisi : Angiospermae

 Kelas : Monocotyledonae

 Ordo : Zingiberales

 Familia : Zingiberaceae

 Genus : Curcuma

 Spesies : Curcuma xanthorrhiza

-->
Khasiat dan Manfaat Temulawak
Bagi Kesehatan
Temulawak ( curcuma xanthorrhiza ) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis.
Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutaama
pada tanah gembur, sehingga buaah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar.
Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk
batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap
helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak
mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua.
Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna
khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna
kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendaah juga dapat tumbuh
baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut.
Nama Lokal :
Temulawak, Temu putih (Indonesia), Temulawak (Jawa); Koneng Gede (Sunda),
Temulabak (Madura).
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa
kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang
sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida,
foluymetik karbinol. Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini
bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan
anti hepototoksik (anti keracunan empedu).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit
perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan,
Jerawat.
1. Sakit Limfa / Limpa
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam
daun meniran.
Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua
bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.
2. Sakit Ginjal
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1
genggam daun kacabeling.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus
bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.
3. Sakit Pinggang
Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1
genggam daun kumis kucing.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air,
dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.
4. Asma
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah
kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren
sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.
5. Sakit Kepala dan masuk angin
Bahan: beberapa rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk
halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak
direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3
gelas, kemudian disaring disaring.
6. Maag
Bahan: 1 rimpang temulawak.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan
sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih,
dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.
7. Sakit perut, sakit perut pada waktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula
kelapa, garam secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama
bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
2 gelas.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.
8. Menghilangkan bau amis sewaktu haid
Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula
kelapa.
Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan,
kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/
panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih
15 menit, dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.
9. Memperbanyak produksi ASI
Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya.
Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut
dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi
bubur.
Cara menggunakan : dimakan biasa.
10. Memacu ASI yang macet
Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa,
2-3 sendok makan adonan sagu.
Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan
lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.
11. Kesulitan berak / buang air besar (BAB)
Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula
kelapa.
Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan
sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air
panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
12. Sembelit
Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya.
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus,
kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
Cara menggunakan : diminum biasa.
13. Menambah nafsu makan
Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam
daun meniran.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.

Tahapan Pembuatan Simplisia Temulawak


-->
-->
Perbandingan Tahapan dengan
Hasil Pembuatan
1. Sortir setelah dicuci :
Diket :

Berat penyortiran sebelum dicuci = 650 gram


Berat penyortiran setelah dicuci = 590 gram

Dit :
Persentase sortir setelah dicuci ?

Jawab :
Berat penyortiran sebelum dicuci – berat penyortiran setelah dicuci

x 100 %
Berat penyortiran sebelum dicuci

= 650 gram – 590 gram


X 100 %
650 gram

= 9, 23 %

2. Setelah diiris
Diket :
Berat sebelum diiris = 590 gram
Berat setelah diiris = 400 gram

Dit :
Presentase berat sebelum diiris….?

Jawab :
Berat sebelum diiris – berat setelah diiris
X 100 %
Berat sebelum diiris

= 590 gram – 400 gram


X 100 %
590 gram

= 23, 7 %

3. Setelah diiris beratnya = 400 gram

4. Irisan rimpang basah menjadi simplisia penyusutannya :

Diket :
Berat temulawak setelah diiris = 400 gram
Berat simplisia seluruhnya = 135 gram

Dit :
Persentase irisan rimpang basah menjadi simplisia ..?

Jawab :
Berat temulawak setelah diiris – berat simplisia seluruhnya
X 100 %

Berat temulawak setelah diiris

= 400 gram – 135 gram


X 100 %
400 gram

= 66, 25 %

5. Kualitas baik penyusutannya :


Diket :
Berat simplisia temulawak seluruhnya = 135 gram
Berat simplisia temulawak yang baik = 110 gram
Berat simplisia temulawak yang bulukan = 25 gram
Dit :
Persentase kualitas baik…?

Jawab :
Berat simplisia temulawak baik + berat simplisia temulawak bulukan
X 100 %

Berat simplisia seluruhnya

= 110 gram
X 100 %
110 gram + 25 gram

= 110 gram
X 100 %
135 gram

= 81, 5 %

-->
Perbandingan Tahapan dengan Hasilnya
Penyortiran ( segar )
Temulawak yang akan dibuat simplisia ini disortir untuk memisahkan kotoran-
kotoran atau bahan-bahan asing, untuk memisahkan bahan yang busuk serta untuk
megurangi jumlah pengotor yang ikut terbawa dalam bahan.

Hasil :
Pada hasil penyortiran, sudah dipastikan bahan yang akan dibuat telah disortir
dengan baik dan sesuai dengan tahapan.

Pencucian
Setelah disortir, temulawak dicuci untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan
mengurangi mikroba-mikroba yang melekat pada temulawak. Pencucian ini
menggunakan air bersih seperti air dari mata air, sumur / PAM. Pada saat
pencucian perhatikan air cucian dan air biasanya, jika masih kotor ulangi
pencucian/pembilasan sekali atau dua kali lagi pencucian dilakukan pada waktu
sesingkat mungkin untuk menghindari larut dan terbuangnya zat yag terkandung
dalam bahan. Pencucian ini dilakukan dengan air bertekanan tinggi, untuk lebih
meyakinkan, kotoran pada bahan dapat dihilangkan dengan tangan.

Hasil :
Pada bahan yang sudah dicuci, sudah dipastikan juga bahan telah bersih, karena
pada saat pencucian kita menggunakan air bersih dan dilakukan dengan air yang
bertekanan tinggi. Selain itu temulawak juga disikat dengan bersih, sehingga telah
sesuai dengan tahapan.

Penirisan
Setelah temulawak dicuci kemudian ditiriskan di rak-rak pengering supaya
temulawak tidak basah.

Pengirisan
Setelah temulawak tidak basah maka bisa diiris dengan ketebalan irisan pada
temulawak adalah sebesar 7-8 mm yang dilakukan secara manual dengan pisau
yang tajam dan terbuat dari stainlees maupun mesin potong.Untuk tujuan
mendapatkan minyak atsiri yang tinngi bentuk irisan sebaiknya adalah membujur (
split ). Bentuk irisannya Melintang ( slice ) untuk mempercepat keringnya
temulawak.

Hasil :
Pada saat pengirisan, di dalam tahapan telah ditentukan bahwa ketebalan irisan
pada temulawak adalah sebesar 7-8 mm dengan pisau yag terbuat dari stainlees.
Namun pada hasil pengirisan berbeda dengan tahapan, karena ketebalan masih
belum merata dan irisan juga masih banyak yang bentuknya tidak melingkar
dengan sempurna, ini mungkin karena ada salah beberapa anggota kelompok yang
tidak memakai pisau stainlees.
Selain itu ada juga irisan yang warnanya menjadi kehitaman, itu disebabkan karena
ada yang memakai pisau yang tidak bersih. Dan di dalam tahapan berisi jika diiris
secara membujur ( split ) digunakan jika ingin mendapatkan minyak atsiri yang
tinggi, sedangkan yang melintang ( slice ) digunakan untuk mempercepat
pengeringan.
Dan pada saat pengeringan, kita memilih untuk memotong secara melintang ( slice
) agar pengeringannya lebih cepat.

Tahap Penimbangan Awal


Setelah diiris, temulawak ditimbang untuk mengetahui bobot awal temulawak.

Hasil :
Pada saat penimbangan awal, berat irisan adalah 400 g.

Pengeringan
Temulawak yang sudah diiris dan ditimbang dapat dikeringkan dengan sinar
matahari ( tidak langsung ). Tetapi untuk irisan temulawak yang dikeringkan
dengan sinar matahari langsung, sebelum dikeringkan terlebih dahulu irisan
temulawak direndam dengan larutan asam sitrat 3% selama 3 jam. Selesai
perendaman irisan dicuci kembali sampai bersih, ditiriskan kemudian dijemur di
panas matahari. Tujuan dari perendaman adalah untuk mencegah terjadinya
degradasi kur-kuminoid pada simplisia pada saat penjemuran juga mencegah
penguapan minyak atsiri yang berlebihan.
Irisan temulawak dijemur dengan menggunakan nampan yang mempunyai lubang.
Pada saat pegeringan irisan temulawak diletakkan pada nampan agak diberi jarak
antara irisan yang satu dengan yang lain agar tidak saling tumpang tindih dan cepat
kering. Pengeringan dilakukan selama 3-5 hari .Cirri waktu pengeringan sudah
berakhir apabila irisan temulawak sudah dapat dipatahkan dengan mudah atau
setelah kadar airnya dibawah 8%.

Hasil :
Pada saat pengeringan kita tidak menjemur di bawah matahari langsung, sehingga
tidak perlu menggunakan larutan asam sitrat.
Di dalam tahapan disebutkan bahwa pengeringan dilakukan selama 3 – 5 hari dan
hasilnya kita selesai dalam waktu 5 hari, ini disebabkan mungkinkarena keadaan
cuaca yang normal sehingga lama pengeringan bisa sesuai dengan tahapan.

Penimbangan Akhir
Setelah dikeringkan, temulawak ditimbang lagi untuk diketahui berapa penyusutan
yang telah terjadi. Maka setelah dikeringkan dan ditimbang akhirnya temulawak
sudah menjadi simplisia.

Hasil :
Pada saat penimbangan akhir, berat simplisia adalah 135 g.

Penyortiran ( Kering )
Selanjutnya dilakukan penyortiran kering pada simplisia yang telah kering dan
ditimbang, dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti
kerikil, tanah, atau kotoran-kotoran lain.

Hasil :
Pada saat penyortiran kering, diperoleh hasil simplisia yang baik adalah 110 g dan
yag bulukan adalah 25 g. Simplisia yang bulukan mungkin disebabkan karena pada
saat pengeringan, ketika membalik-balikkan irisan yang masih basah ( belum
kering ) keadaan tangan kurang bersih. Sehingga kotoran yang berada pada tangan
menempel pada irisan, apalagi irisan tersebut belum kering dan masih mengandung
air, sehingga merupakan tempat yang paling baik untuk pertumbuhan bakteri. Dan
hasilnya setelah kering irisan yang terkena kotoran tersebut menjadi simplisia yang
bulukan.

Pengemasan
Setelah bersih, simplisia yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastic
atau karung yang bersih dan kedap udara ( belum pernah dipakai sebelumnya ).
Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama simplisia,
bagian dari tanaman, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih
dan metode penyimpanannya.

Penyimpanan
Simplisia yang telah dikemas, kemudian disimpan dalam gudang. Kondisi ruangan
harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30°C dan harus memiliki
ventilasi baik dan lancer, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan
kualitas simplisia, memiliki penerangan yang cukup ( hindari dari sinar matahari
langsung ), serta bersih dan bebas dari hama gudang.

Anda mungkin juga menyukai