Reproduksi atau disebut juga dengan berkembang adalah salah satu ciri
mahkluk hidup untuk mempertahankan jenisnya dan jumlahnya.
Sedangkan arti reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan
cara membelah diri, baik pada organisme multiseluler maupun uniseluler.
Reproduksi sel atau pembelahan sel adalah tahap dalam siklus sel di mana
setiap sel membelah untuk membentuk dua sel anak yang berbeda.
Sayangnya, sel-sel ini memiliki usia. Seperti sel darah merah yang hanya
bisa hidup selama 120 hari dan akan mati setelah 120 hari. Di sinilah peran
pembelahan sel, yaitu mengganti sel-sel yang telah mati atau rusak.
Dalam tubuh organisme yang telah dewasa, jumlah sel dalam setiap
organnya harus dijaga agar tetap konstan. Artinya, tidak boleh ada organ yang
jumlah selnya berlebih atau berkurang.
Misalnya, jumlah sel darah merah dalam tubuh perempuan dewasa berkisar
antara 4-5 juta sel dalam satu mikroliter darah. Apabila jumlah sel dalam organ
tubuh melebihi jumlah yang seharusnya, akan terjadi gangguan yang disebut
dengan tumor.
Pada intinya proses pembelahan sel secara langsung tidak terjadi fase-fase
pembelahan, sehingga setiap sel akan langsung membelah menjadi 2 sel anak.
Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik,
misalnya pada bakteri, ganggang biru.
2. Pembelahan Mitosis
Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak
dengan jumlah kromosom yang sama seperti sel induknya. Pembelahan mitosis
hanya terjadi pada sel eukariotik, sedangkan sel prokariotik tidak dapat
melakukannya. Kenapa? Alasannya karena sel prokariotik tidak memiliki
nukleus (inti sel), membran inti sel, dan mitokondria, sedangkan mitosis
memerlukan organel-organel tersebut.
Proses pembelahan mitosis terjadi di semua sel-sel tubuh (somatis), kecuali
sel-sel kelamin (gamet). Pada tumbuhan, pembelahan mitosis terjadi di
jaringan meristem, seperti ujung akar dan ujung tunas batang. Pembelahan
mitosis berfungsi untuk pertumbuhan sel tubuh, mengganti sel-sel tubuh yang
rusak (regenerasi), dan mempertahankan jumlah kromosom.
Pada pembelahan ini dihasilkan sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom sama dengan kromosom sel induk. Pembelahan mitosis adalah tipe
pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan ini mempunyai
karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya kedua sel anakan
yang terbentuk mempunyai susunan genetika sama, termasuk sama jumlah
kromosom dengan induk. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan
adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang
kromosomnya berpasangan (2n).
Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk
sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak
terjadi pada anakan hasil miosis. Pada organisme bisa terjadi pada usia muda,
dewasa, ataupun usia tua, yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di
usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda.
Pembelahan mitosis punya karakter: berlangsung pada sel somatik
menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya melakukan
pembelahannya sekali. Pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan
fase interfase (istirahat tidak membelah).
Terdapat empat fase (tahap) pembelahan mitosis, di antaranya profase,
metafase, anafase, dan telofase. Interfase ini juga sering disebut dengan
persiapan pembelahan.
Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-
tahap yang teratur yaitu Profase, Metafase, Anafase,Telofase. Antara tahap
telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang
dinamakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada
tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
a. Profase
Pada tahap ini Nukleolus dan selaput inti mulai menghilang. Pada fase ini, sel
induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya dua sentriol
dari sentrosom, yang satu tetap berada di tempatnya, sedangkan yang satu
bergerak kearah kutub yang berlawanan.
Sentromer adalah bagian kromosom yang tidak bisa menyerap zat warna.
Masing-masing sentromer mengandung kinetokor, yaitu tempat mikrotubulus
terikat. Selanjutnya kromosom berduplikasi membujur menjadi dua bagian
yang masing-masing disebut kromatid. Bersamaan dengan itu, anak inti
(nukleolus) mengecil dan tidak tampak atau menghilang.
Di akhir tahap profase, nukleus dan membran inti sel mulai menghilang. Selain
itu, sentrosom telah sampai di kutubnya masing-masing. Benang-benang
spindel pun akan membentang dari kutub satu ke kutub yang lain. Benang
spindel ini nantinya akan berperan untuk menarik kromosom ke bagian tengah
inti sel di tahap selanjutnya.
b. Metafase
c. Anafase
Bagian yang paling cepat di mana sel ditarik ke dua badan kutub oleh dua
sentriol.
Pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-
kutub pembelahan sel.
d. Telofase
Pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis di mana sel menjadi dua dan
memisah bersama terbaginya organel-organel sel yang kemudian terjadi
sitokinesis (pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian).
e. Interfase
Pada interfase, terjadi proses persiapan dan penimbunan energi oleh sel untuk
melakukan pembelahan. Selama interfase, inti sel (nukleus) dan anak inti sel
(nukleolus) tampak terlihat jelas. Namun, kromosom pada sel tidak terlihat
karena masih dalam bentuk kromatin, yaitu benang-benang halus yang
tersusun atas molekul DNA, RNA, dan protein.
Di bagian luar inti sel terdapat sentrosom, yaitu organel sel yang berfungsi
untuk mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar
tetap sama selama pembelahan sel. Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu
fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan fase G2 (gap kedua atau Fase
Pertumbuhan Sekunder).
2. Pembelahan Meiosis
Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut haploid.
Maka, pembelahan sel meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi. Fase-fase
pembelahan meiosis mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis. Pembelahan
meiosis berlangsung dalam 2 tingkat, yaitu meiosis I dan meiosis II.
a. Fase Meiosis I
b. Fase Meiosis II
Fase ini merupakan siklus kedua dari proses meiosis dan mirip dengan proses
mitosis. Bedanya adalah sel yang mengalami pembelahan bersifat haploid,
bukan diploid. Dalam fase II ini, jumlah kromosom yang dipertahankan konstan
selama reproduksi seksual. Proses ini juga menghasilkan variasi genetik karena
persilangan.