Anda di halaman 1dari 31

TEKNOLOGI

PASCA PANEN

Nur Amalia Choironi, M.Si., Apt.


LABORATORIUM BIOLOGI FARMASI
FIKES UNSOED
BACKGROUND
Zat yang dapat
digunakan sebagai obat
merupakan metabolit
sekunder. Terdapat
beberapa tahapan
penting yang dilakukan
untuk mendapatkan Demi terjaminnya mutu
Surat Keputusan simplisia berkualitas produk, proses mulai
Kepala Badan POM: dari hulu hingga hilir
Selain kepastian perlu menerapkan
khasiat & keamanan, manajemen jaminan
jaminan mutu produk mutu. Proses tersebut
juga merupakan hal dilakukan dengan
penting yang tidak kaidah good
dapat diabaikan TEKNOLOGI agricultural practice
PASCA (GAP)
PANEN
WHO GUIDELINES AGRICULTURAL
AND COLLECTION PRACTICE
QUALITY

• Factors Affecting Quality


– Genetics
– Climate
– Soil quality
– External factors
• Cultivation process
• Harvest process
• Post harvest process

KUSMARDIYANI
PREPARATION OF SIMPLICIA

• Harvest process
• Post harvest process
– Sorting
– Washing
– Cutting
– Drying
– Storage
COLLECTION

Pemlihan bibit
Penanaman Pemeliharaan Panen
unggul

Tanaman liar

Metode produksi simplisia ditentukan oleh 2 faktor :


Ekonomi: Tanaman liar lebih menguntungkan, Tanaman
ex. : umbi Dioscorea spp. sebagai bahan baku budidaya
steroid (Mexico)
Lingkungan: Permintaan >>  kelangkaan/punah,
ex. : Paclitaxel diperoleh dari kulit batang tanaman
Taxus brevifolia (Amerika Utara).
CULTIVATION

KUSMARDIYANI

TUMBUHAN LIAR TANAMAN BUDIDAYA


CULTIVATION
 Keuntungan:
1) kondisi tanah, intensitas cahaya, Untuk budidaya tanaman obat juga
kelembaban, dan hama/ penyakit memiliki keterbatasan?? alternatif produksi
pada tanaman dapat diawasi metabolit sekunder:
2) pemanenan lebih menjamin  Kultur Jaringan Tanaman (KJT),
keseragaman  Mikroba endofit (fungi, bakteri).
3) penanganan pasca panen lebih
mudah
4) pengeringan lebih cepat dan efisien
 kandungan aktif tidak berubah
5) ekstraksi dapat dikaitkan dengan Hal-hal yg harus diperhatikan dalam
budidaya & pemuliaan tanaman, koleksi bahan baku:
misal utk produksi minyak atsiri 1. Bagian tanaman
2. Umur tanaman/bagian tanaman
3. Waktu/musim panen
4. Lingkungan tempat tumbuh
• Akar lunak dipanen yang sudah berdaging tebal (contoh: akar ginseng)
• Akar keras dipanen ketika daun sudah menguning atau tanaman sudah
tua. Contoh: akar alang-alang (Imperata cylindrica L.).

• Rimpang dipanen ketika musim kemarau dengan mengeringnya bagian


tanaman yang berada diatas permukaan tanah (batang semu dan
daun). Contoh: temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.)
HARVESTING

• Kulit batang dipanen saat tumbuhan cukup umur agar tidak


mengganggu pertumbuhan (menjelang musim kemarau: saat kambium
aktif dan kandungan senyawa paling tinggi). Pengelupasan kulit batang
tidak dibenarkan dengan goresan melingkar batang/cabang sebab
dapat memotong jaringan berkas pengangkut terutama floem sehingga
hasil translokasi fotosintesis terganggu. Contoh: Pule (Alstonia
scholaris (L.) R. Br.)

• Kayu merupakan seluruh batang tanaman termasuk batang pokok,


cabang atau ranting. Bagian yang dipanen yaitu batang yang sudah
tidak mempunyai daun dengan cara dipotong. Contoh: Batang
Brotowali (Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff), kayu secang
(Caesalpinia sappan L.)
HARVESTING

• Pucuk daun dan Herba diambil pada saat tanaman terjadi pertumbuhan
dari vegetatif ke generatif, ketika musim berbunga dan sebelum buah
masak. Contoh: kumis kucing (Orthosipon aristatus (Blume) Miq. dan
pegagan (Centella asiatica L.))
• Daun tua dipilih daun yang membuka sempurna dan terkena sinar
matahari (kegiatan asimilasi sempurna). Contoh daun jati belanda
(Guazuma ulmifolia Lamk.)

• Bunga dipanen saat masih kuncup seperti pada cengkeh (Syzigium


aromaticum L.) dan bunga rosella (Hibiscus sabdariffa L.) atau setelah
bunga mekar sempurna seperti bunga telang (Clitoria ternatea L.)
HARVESTING

• Buah dikumpulkan sebelum atau setelah masak tergantung kebutuhan.


Ditandai dengan terjadinya perubahan pada buah seperti:
– tingkat kekerasan: labu (Cucurbita moschata)
– perubahan warna: asam (Tamarindus indica) dan cabe jawa (Piper retrofractum)
– kadar air buah: belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia)
– perubahan bentuk: (mentimun (Cucumis sativus) dan pare (Momordica charantia)
– Contoh: buah lada jika dipanen pada saat buah tua tetapi belum masak (berwarna
hijau) akan dihasilkan lada hitam (Piperis nigri Fructus),
tetapi jika buah tua tetapi sudah masak (berwarna merah) lalu dihilangkan kulitnya
akan dihasilkan lada putih (Piperis albi Fructus).
• Biji dipanen saat buah mengering atau tua (biji kedawung (Parkia
roxburgii)) atau sebelum buah mengering dan buah pecah secara alami
sehingga biji terlempar jauh (biji jarak (Ricinus communis))
• Kulit buah diperoleh dari kulit buah yang segar, berwarna cerah, tidak
terserang hama atau penyakit. Contoh: kulit buah mahkota dewa
(Phaleria macrocarpa).
HARVESTING
Getah
 Getah biasanya berbentuk cair, kental, kandungan kimianya bermacam-
macam tergantung jenis dan asal tumbuhan.
 Terdapat getah yang cepat memadat setelah terkena udara (teroksidasi).
 Getah diperoleh dengan menoreh/menyayat batang tanaman yang
mengandung getah, lalu dikumpulkan sebelum memadat. Biasanya
ditambahkan zat pereduksi (Natrium-bisulfit) untuk mencegah oksidasi.
HARVESTING
• Variasi Musim
– Kadar ephedra tertinggi pada saat musim gugur
– Duboisa myoporoides (3% hiosiamin pada bulan Oktober dan 3%
scopolamine pada bulan April)
– Curcuma domestica (kadar amilum tertinggi setelah musim hujan)
• Umur Tanaman
– Kadar capsaicin tertinggi sebelum buah berwarna merah
– Kadar fenolik menurun ketika pertumbuhan terhenti
– Atropa belladonna (awal mula hiosiamin terbentuk diakar, tahun
pertama pada batang yang hijau, tahun kedua pada daun. Kadar
alkaloid hiosiamin tertinggi pada pucuk daun dan menurun saat
berbuah)
– Mentha piperita (kadar minyak atsiri dan mentol tertinggi pada
daun saat tanaman tepat berbung)
– Cinnamomum camphora (kamfer akan terkumpul dalam kayu tua)
POST HARVEST
Sortasi
• Bahan baku (simplisia) harus benar dan murni, artinya berasal dari
tanaman yang dimaksud bukan dari tanaman lain.
– Memisahkan bahan baku dari bagian tanaman lain yang berasal dari spesies
yang sama atau berbeda
– Memisahkan dari kontaminasi lain saat pemanenan (tanah, kerikil, serangga)

KUSMARDIYANI KUSMARDIYANI

Kumis kucing (Ortosiphon stamineus)


Tekelan (Epatorium reptans)
WASHING
• TUJUAN PENCUCIAN
– Menghilangkan pengotor (tanah) yang melekat pada
simplisia segar.
– Mengurangi kontaminasi mikroba dan residu pestisida

• JENIS AIR PENCUCI


– Air bersih
• Mata air
• Air sumur
• Air PAM

− Bakteri yang umum terdapat dalam air


• Pseudomonas Sp.
• Proteus Sp.
• Micrococcus Sp.
• Bacillus Sp.
• Streptococcus Sp.
• Enterobacter Sp.
• Eschericia Sp.
WASHING

• PENAMBAHAN DESINFEKTAN
– Dapat ditambah KMNO4 125-250 ppm untuk menekan ALT
dengan kontaminan yang cukup berat

• TEKNIK PENCUCIAN
– Manual
• Menggunakan air mengalir
• Perendaman berualng
• Penyemprotan
• Penyikatan pada bagian yang susah dibersihkan
– Otomasi
• Mencuci dengan system bubble: gelembung udara dalam air
melarutkan tanah, pengotor, pestisida dll.
• Perputaran air (rotor): bahan dibenturkan ke dinding untuk
melepaskan kotoran yang melekat kuat.
WASHING
• PENIRISAN
– Membuang sisa air pencucian dan mempercepat pengeringan
– Bahan tidak mudah ditumbuhi mikroba

• PENCUCIAN SIMPLISIA KERING


CUTTING
• TUJUAN PENGECILAN BAHAN
– Memperluas area permukaan, sehingga memudahkan proses
pengeringan
– Memeudahkan proses pengepakan dan pengolahan selanjutnya
(ekstraksi).

• HUBUNGAN KETEBALAN BAHAN DENGAN MUTU SIMPLISIA


– Tebal: pengeringan lama, mudah terkontaminasi (bagian luar kering dan
bagian dalam masih basah)
– Tipis: kehilangan zat aktif
CUTTING
• PERAJANGAN DAN PERALATANNYA
– Ketebalan irisan dapat diatur sesuai kebutuhan
– Pisau pemotong harus terbuat dari bahan yang tidak bereaksi
dengan bahan (stainless steel).
DRYING
• TUJUAN PENGERINGAN
– Mengurangi kadar air
– Menghentikan reaksi enzimatik
– Mencegah kerusakan kandungan kimia akibat kontaminansi mikroba

KUSMARDIYANI
DRYING
• PENGERINGAN SUHU KAMAR
– Digunakan untuk bahan dengan kandungan minyak atsiri, waktu lama

• PENGERINGAN DENGAN SINAR MATAHARI


– Langsung
• untuk bahan aktif yang tidak dipengaruhi oleh sinar matahari.
– Tidak langsung
• Digunakan bila warna bahan alami obat tetap (tidak berubah)

• PENGERINGAN SECARA MEKANIK


– Membantu mempercepat pengeringan dengan udara, contoh: blower,
kipas angin dll.
DRYING
• PENGERINGAN DENGAN PANAS BUATAN (OVEN)
– Lebih menguntungkan dibandingkan dengan panas udara karena dapat
menghentikan kerja enzim lebih cepat dan dapat diatur sesuai
kebutuhan.
– Pengeringan dengan panas buatan (oven) dapat menghasilkan produk
yang berkualitas tinggi.
– Contoh pengeringan daun dengan oven: daun ditebarkan diatas wadah
datar yang tipis pada suhu yang telah ditentukan. Sehingga kandungan
kimia tidak rusak.

• UNTUK MENGETAHUI BAHAN SUDAH KERING


− Uji kerapuhan bahan: meremas bahan (folium) atau mematahkan bahan
yang sudah dikeringkan (lignum, rizhoma)
PACKAGING
• SORTASI KERING
– Untuk memisahkan kotoran, bahan organic asing dan simplisia yang
rusak karena proses sebelumnya.
– Bila perlu dilakukan sortir menurut besar kecilnya simplisia kering
tersebut
– Untuk biji dipilih yang utuh dan tidak mengkerut.
– Tujuan
• Menghilangkan bahan asing/pengotor
• Memilah bahan yang belum rusak, tidak berjamur dan tidak
terserang penyakit
• Memilih bahan yang belum rusak dan berubah warna
PACKAGING
• PENGEMASAN
– Daun & Herba: dimampatkan dan dibungkus dengan pembungkus yang
sesuai.
– Bahan yang higroskopis: dalam wadah yang kedap udara, mengurangi
kelembapan.
– Gom, resin dan ekstrak: dalam wadah tertutup rapat dan tidak bocor.
– Bahan yang mengandung minyak atsiri: dalam wadah tertutup rapat dan
kedap udara (botol gelap, isi hamper penuh).
– Bahan yang tidak higroskopis: dapat dikemas dengan dibungkus kain
goni (tidak terlalu rapat tapi bias mencegah isi dari kotoran/debu)
PACKAGING
PENGARUH FAKTOR LUAR PADA KERUSAKAN SIMPLISIA
• Efek yang tidak diinginkan dari penyinaran simplisia adalah kemungkinan
mengubah kandungan kimia  ↓ kualitas simplisia
• Oksigen udara mengoksidasi kandungan kimia simplisia yang mengandung
enzim oksidase.
• Paparan sinar matahari pada simplisia  warna simplisia menjadi tidak
cerah, kusam dan ↓ kualitas simplisia.
 tempat penyimpanan terhindar dari sinar matahari langsung,
dingin, berventilasi baik, udara ruangan kering.
• Simplisia daun, herba dan akar yang tidak dikemas dengan baik, cederung
mengabsorbsi kelembaban (10-30%).
• Kelembaban tidak hanya menambah bobot simplisia, namun:
 menurunkan persentase kandungan aktifnya,
 meningkatkan aktivitas enzim dalam bahan,
 memfasilitasi pertumbuhan fungi.
Contoh:
Glikosida daun Digitalis: kelembaban simplisia ≥ 8 %  ↓ kadar.
Simplisia Ergot, Gentian, jahe: kelembaban >>> ditumbuhi jamur
STORAGE
• FIFO
• PERSYARATAN GUDANG SIMPLISIA
– Kering dan tidak lembab
– Terang dan tidak pengap
– Berventilasi ganda agar sirkulasi udara berjalan normal
– Terhindar dari sinar matahari langsung
– Terhindar dari serangan hewan pengerat, insekta dan tungau

• FUMIGASI DAN PENGGUNAAN SIMPLISIA


INSECT FOUND IN CRUDE DRUGS

KUSMARDIYANI
PACKAGING, STORAGE &
PRESERVATION
• PACKAGING
– Tin cans
– Glass container
– Never in wooden box or in paper bags
• Avoid: deterioration, odor contamination, insects (Lepidoptera, Coleoptera,
Diptera rats)

• STORAGE CONDITION
– Cool
– Dark
– Well ventilated with dry air
– As low temperature as possible
• Biologics must be stored at 2-8 oC

• THE USE OF METHYL BROMIDE FOR FUMIGATION


Untuk menghasilkan produk bahan alam yang berkualitas baik, perlu
dilakukan beberapa hal sbb.:
1)Pemanenan dilakukan bila sudah cukup umur, untuk mencegah
terjadinya perubahan fisiologis bahan;
2)Mengontrol cendawan dan bakteri yang mungkin ada dalam bahan,
terutama yang bersifat patogen. Misalnya: Aspergilus sp (mengandung
aflatoksin); cendawan & bakteri dapat ini dicegah dengan proses
pengeringan dan penyimpanan yang baik;
3)Mengontrol hama : tikus, insekta & kutu
4)Mengontrol kerusakan fisik : oleh karena pemanenan, pengangkutan,
pengemasan yang tidak sesuai prosedur. Contoh: memanen rimpang
dengan cangkul yang merusak rimpang, sehingga rimpang mudah
busuk.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai